Modul 4A. Merancang Policy Brief (22 – 26 Juli 2013)
DeskripsiPolicy brief adalah bentuk publikasi yang secara spesifik ditujukan untuk memberikan rekomendasi kebijakan. Policy brief adalah dokumen yang paling mungkin untuk dibaca pertama kali dalam siklus / proses pembuatan kebijakan. Jika kita berhasil menangkap kepentingan pengambil keputusan melalui dokumen ini, maka besar kemungkinan temuan kita akan masuk di dalam perdebatan pembuatan kebijakan. Sebaliknya jika sebuah penelitian gagal menghasilkan policy brief yang meyakinkan, kapasitas temuan untuk mendukung proses pembuatan kebijakan akan jauh berkurang. Oleh karena itu, walau pun ringkas, policy brief memiliki arti strategis dan sangat crucial. Tujuan pembelajaranSetelah membaca modul ini, peserta diharapkan dapat :
Isi ModulPolicy brief secara sederhana adalah alat untuk menjelaskan secara singkat arti penting hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian menjawab permasalahan yang ada, dan apa rekomendasi yang disarankan. Policy brief harus ringkas, artinya dokumen ini berkisaran antara 2-4 halaman, maksimal sekitar 1500 kata. Terdapat dua pertanyaan penting yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri pada saat kita merancang sebuah policy brief:
Oleh karena itu, sebagai persiapan sebelum menulis policy brief, jadikan point-point berikut sebagai panduan kita: • Untuk siapa saya menulis, dan mengapa? Setelah kita melakukan / dapat menjawab tiga point di atas, maka penulisan policy brief dapat dimulai. Penulisan policy brief harus singkat dan dapat dimengerti, dan harus cenderung kepersuasive. Artinya, harus menimbulkan sense of urgency, menjelaskan mengapa hal ini penting bagi pembaca, dan menekankan pada keuntungan dan keunggulan dari rekomendasi kita. Template policy brief pada umumnya terdiri dari:
Penjelasan ringkas dari setiap bagian adalah sebagai berikut: 1. Ringkasan eksekutif Bagian ini menyajikan penelitian kebijakan dalam bentuk yang ringkas dan padat. Isinya mengidentifikasi temapenelitian, menguraikan masalah utama kebijakan yang dirancang/dianalisis, memperkenalkan temuan kunci dan mengadvokasi serangkaian tindakan. Tips: walau pun ditempatkan di bagian paling awal dari policy brief, tetapi tulis ringkasan eksekutif ini paling akhir (artinya: setelah kita menyelesaikan dokumen / draft policy brief) 2. Pendahuluan Mulailah dengan sebuah paragraf yang menjelaskan tantangan kebijakan yang spesifik di mana penelitian yang dilakukan dibuat untuk menjawab tantangan tersebut. Bagian ini harus secara ringkas menyatakan tujuan utama dari penelitian. Pendahuluan dapat pula mengkontraskan penelitian dengan status quo (situasi saat ini). Misalnya, kita dapat mengakui progress yang sedang berlangsung / sedang dilakukan, namun focuskan lebih kepada identifikasi kekurangan, tantangan, dan risiko yang sedang dihadapi. Bangkitkan sense of urgency pada bagian ini. Tips: Sedapat mungkin, akhiri bagian pendahuluan dengan kalimat yang memiliki daya tarik untuk menjaga minat pembaca tetap tinggi. 3. Pendekatan yang digunakan dan bukti / hasil dan analisis Secara ringkas, jelaskan pendekatan yang digunakan. Jelaskan bagaimana proses penelitian dilakukan, metode penelitian, dsb, tanpa harus menjadi terlalu teknis. Walau pun pembaca kita mungkin praktisi atau mungkin tidak terlalu mendalami metode penelitian, namun penjelasan tentang bagaimana penelitian dilakukan memberikan legitimasi pada hasil yang kita akan sajikan. Bagian bukti dan analisis harus memuat informasi mengenai kebijakan yang paling penting yang telah dihasilkan oleh penelitian: data empiris dan analisis – dengan kata lain pengetahuan baru. Intinya, tunjukkan hal baru apa yang dihasilkan dari penelitian ini, unik dibandingkan penelitian lain / sebelumnya, dan relevan bagi permasalahan. Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang menjelaskan secara umum terlebih dahulu, kemudian mengarah pada hal-hal yang lebih spesifik. 4. Kesimpulan Berdasarkan bukti / hasil dan analisis, buatlah kesimpulan yang dikaitkan dengan permasalahan. Upayakan untuk menulis kesimpulan yang konkrit, bukan normative. Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang assertive untuk lebih meyakinkan pembaca. 5. Implikasi kebijakan dan rekomendasi Bagian akhir dari policy brief ini harus menunjukkan apa konsekuensi dari hasil/bukti terhadap permasalahan, kemudian berikan saran kebijakan yang diwujudkan dalam bentuk rekomendasi. Sedapat mungkin bagian rekomendasi harus ditulis secara persuasive, jelas (step-by-step) dan harus feasible.Bahkan pada penelitian yang sedang/masih berlangsung, temuan sementara dapat disampaikan dan jangan lupa untuk menyampaikan rekomendasi dengan syarat kondisional. Yang penting diingat: implikasi kebijakan dan rekomendasi harus dibuatkan berdasarkan kesimpulan, artinya harus didukung oleh bukti / hasil analisis. Tips: 'Implikasi' menjelaskan apa dampak hasil / bukti terhadap permasalahan (what could happen) sementara 'rekomendasi' memberitahu apa yang seharusnya dilakukan (what should happen). Dengan demikian policy brief menjadi sebuah kesempatan untuk mengartikulasikan rekomendasi berdasarkan temuan. Jelas bahwa rekomendasi ini tidak mengikat, namun rekomendasi dapat menyediakan orientasi yang berharga untuk para pembuat kebijakan.
Kegiatan pembelajaranTulis policy brief anda dalam bentuk Microsoft Word Document biasa (sebelum di-layout), maksimal 4 halaman/1500 kata, dengan format: • Ringkasan eksekutif Sebutkan siapa target audiens anda dan bagaimana cara anda akan mendistribusikan policy brief ini. Pastikan bahwa anda memenuhi criteria berikut untuk setiap bagiannya:
Harap kirim ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. selambat-lambatnya pada tanggal 26 Juli 2013.
Bahan Belajar |