Kerangka Acuan Kegiatan

Webinar Diseminasi Studi Pandangan, Penerimaan, Kekhawatiran, dan Aksesibilitas terhadap Vaksin COVID-19, 3T serta Pencegahan dan Dampak COVID-19 terhadap Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI)

25 - 28 Juli 2022

   Latar Belakang

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK - KMK UGM dengan dukungan Australia - Indonesia Health Security Partnership telah melaksanakan studi tentang Pandangan, Penerimaan, Kekhawatiran, dan Aksesibilitas terhadap Vaksin COVID-19, 3T serta Pencegahan dan Dampak COVID-19 terhadap Gender Equality, Disability and Social Inclusion (GEDSI) di Daerah Istimewa (DI) Yogyakarta (Kabupaten Kulon Progo dan Kabupaten Gunung Kidul), Jawa Tengah (Kota Pekalongan dan Kabupaten Magelang), Bali (Kabupaten Buleleng dan Kabupaten Karangasem), dan Sulawesi Selatan (Kabupaten Maros dan Kabupaten Gowa).

Penelitian ini menganalisis pandangan, penerimaan, dan kepedulian terhadap vaksin COVID-19, 3T, dan langkah - langkah pencegahan ke pembuat kebijakan dalam merancang strategi yang lebih baik untuk meningkatkan cakupan vaksinasi ke semua populasi, terutama kelompok lanjut usia dan disabilitas. Kelompok tersebut dalam banyak program pemerintah seringkali terlupakan. Hasil penelitian telah memberikan gambaran pemahaman tentang faktor - faktor kontributif terkait aksesibilitas vaksin COVID-19; mispersepsi, misinformasi, dan disinformasi seputar vaksin dan COVID-19 secara umum; sarana komunikasi yang paling disukai dan kurang disukai untuk kelompok lanjut usia dan disabilitas; respons nasional dan subnasional terhadap pandemi COVID-19; dan respons masyarakat (laki-laki dan perempuan) terhadap pandemi COVID-19.

Selain itu, penelitian telah mengeksplorasi dampak COVID-19 terhadap kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial (GEDSI). Dampak COVID-19 telah terjadi pada perempuan dan laki-laki dari kelompok dewasa muda, dewasa, lansia, disabilitas, ibu hamil, LGBT dan orang dengan HIV/AIDS. Berbagai dampak yang dialami oleh perempuan dan laki - laki dari semua kelompok ini adalah pada kebutuhan rumah tangga, aktivitas sosial, kehilangan pekerjaan, kesehatan, dan pekerjaan rumah tangga.

Laki - laki dalam penelitian ini cenderung lebih banyak merasakan dampak pandemi COVID-19 terutama terkait dengan kehilangan pekerjaan dan perubahan pendapatan, berbeda dengan perempuan yang merasakan dampak COVID-19 pada penambahan beban kerja rumah tangga selama pandemi COVID-19. Di sisi lain ditemukan adanya konflik dan kekerasan rumah tangga pada perempuan yang terjadi sebelum dan saat pandemi COVID-19. Sementara kelompok disabilitas yang paling terdampak adalah tuna netra dengan profesi tukang pijat yang tidak dapat memberikan layanan selama pandemi COVID-19 tetapi sulit untuk mencari pekerjaan baru. Hal ini berbeda dengan kelompok disabilitas lainnya yang kehilangan pekerjaan tapi tetap dapat melakukan pekerjaan serabutan lainnya. Kelompok rentan juga mengalami kendala untuk mengakses pelayanan kesehatan, mereka mengalami perubahan layanan di puskesmas dan RS selama pandemi COVID-19.

Hasil penelitian ini juga menjelaskan bahwa pandemi COVID-19 membutuhkan strategi pencegahan dan penanganan dampak yang disesuaikan dengan dinamika di setiap kelompok masyarakat. Pemerintah daerah perlu menjadi pengambil keputusan terdepan yang perlu memahami persoalan ini mengingat pengelaman dari setiap kelompok selama pandemi COVID-19 yang didapatkan memiliki variasi dari situasi daerah.

   Tujuan 

Melalui diseminasi ini, diharapkan:

  1. Pemerintah Daerah memahami pandangan, penerimaan, kekhawatiran, dan aksesibilitas terhadap Vaksin, 3T, dan Pencegahan COVID-19
  2. Pemerintah Daerah memahami dampak dari pandemi COVID-19 dalam perspektif GEDSI
  3. Pemerintah Daerah mempertimbangkan aspek GEDSI dalam penyusunan kebijakan
  4. Pemerintah Daerah dapat merancang strategi dan komunikasi risiko untuk menghadapi tantangan krisis kesehatan masa depan

   Target Peserta

  1. Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, DI Yogyakarta, Jawa Tengah dan Bali
  2. Dinas Kesehatan Kabupaten Maros, Gowa, Kulon Progo, Gunung Kidul, Karangasem, Buleleng dan Kota Pekalongan
    • Satgas COVID-19
    • Bidang Pelayanan Kesehatan Masyarakat
    • Stakeholder terkait
  3. Dinas Sosial Kabupaten Maros, Gowa, Kulon Progo, Gunung Kidul, Karangasem, Buleleng dan Kota Pekalongan

   Agenda Kegiatan

25 JULI 2022

VIDEO RECORDING

 

Waktu Topik Pembicara

25 Juli | DI Yogyakarta

10.00 – 10.05 WIB Sambutan dan Pembukaan Dinas Kesehatan Provinsi DI Yogyakarta
10.05 – 10.10 Pengantar AIHSP

10.10 – 10.20 WIB
(10 menit)

Topik 1: Memahami pandangan, penerimaan, kekhawatiran, dan aksesibilitas terhadap Vaksin, 3T, dan Pencegahan COVID-19 di DI Yogyakarta Srimurni Rarasati
Moderator: Drevina

10.20 – 10.40 WIB
(20 menit)

Pembahasan

Dinas Kesehatan Kab. Gunung Kidul (10’)
Dinas Kesehatan Kab. Kulon Progo (10’)
Moderator: Drevina

10.40 – 11.00 WIB
(20 menit)
Diskusi dan tanya jawab Moderator: Drevina

11.00 – 11.10 WIB
(10 menit)

Topik 2: Analisis dampak COVID-19 pada GEDSI di DI Yogyakarta Desintha Dwi Asriani
Moderator: Koordinator AIHSP Provinsi DI Yogyakarta

11.10 – 11.30 WIB
(20 menit)

Pembahasan

Dinas Sosial Kab. Gunung Kidul (10’)
Dinas Sosial Kab. Kulon Progo (10’)
Moderator: Koordinator AIHSP Provinsi DI Yogyakarta

11.30 – 11.50 WIB
(20 menit)

Diskusi dan tanya jawab Moderator:
Koordinator AIHSP Provinsi DI Yogyakarta
11.50 – 12.00 WIB Penutupan dan tindak lanjut AIHSP