Reportase Pelatihan Tahap III: Analisis Kebijakan (Masalah Jantung dan Kanker)

Pelatihan tahap III merupakan pelatihan tahap akhir dari seri pelatihan “Pengembangan Kebijakan Menangani Masalah - Masalah Kesehatan Prioritas Berdasarkan Data Sistem Kesehatan (DaSK). Setelah berlatih tentang data DaSK dan penulisan penelitian kebijakan, pelatihan tahap III ini berfokus pada analisis kebijakan. Pemberi materi adalah Gabriel Lele, Dr.Phil, S.IP., M.Si., dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM.

2nov

Problem Structuring

“Jika masalah kebijakan sudah dirumuskan dengan benar, maka setengah persoalan sudah terselesaikan”, begitu Gabriel menekankan pentingnya merumuskan masalah sosial secara tepat. Masalah sendiri didefinisikan sebagai situasi problematis dimana terdapat kesenjangan atau gap antara teori dan praktik, antara rencana dan realisasi, atau antara keadaan sekarang dengan keadaan yang diinginkan. Cara kita melihat sebuah isu menentukan apakah isu tersebut dikatakan masalah atau bukan, sehingga dibutuhkan konteks yang jelas dalam menentukan masalah sosial. Ada 3 standar yang bisa digunakan untuk menentukan sebuah isu dapat dikatakan sebagai masalah sosial, yaitu teori, kesepakatan/norma, dan benchmarking.

Sebelum merumuskan rekomendasi solusi, kita perlu mengidentifikasi penyebab masalah. Salah satu tool yang bisa digunakan adalah melalui analisis pohon masalah. Masalah yang dirumuskan dianalogikan seperti batang pohon. Penyebab masalah tersebut diandaikan seperti akar pohon, sedangkan masalah utama diibaratkan mahkota pohon. Analisis pohon masalah membantu kita untuk mengidentifikasikan masalah hingga ke akar - akarnya. Tool lain yang bisa digunakan adalah “Fishbone Analysis”. Pada dasarnya, fishbone analysis membantu analis kebijakan untuk mengidentifikasi penyebab masalah berdasarkan pengelompokan dimensi seperti man, material, method, environment, dan machine.

Jika ada banyak penyebab masalah, maka kita bisa memilih akar masalah utama melalui metode delphi sederhana dimana akar masalah diberikan pembobotan. Caranya adalah menentukan beberapa kriteria seperti dampak pada publik, kompleksitas teknis, kebutuhan anggaran, dan kriteria lainnya. Setiap kriteria ini diberi pembobotan, dan dilakukan untuk semua akar masalah hingga pada akhirnya kita bisa melihat akar masalah mana yang diutamakan. Tri Muhartini selaku moderator memberikan kesempatan peserta untuk melakukan latihan pembobotan dengan metode delphi sederhana kemudian mempresentasikan hasil analisis mereka.

Policy Forecasting

Selanjutnya Gabriel menjelaskan tentang metode Policy Forecasting yaitu suatu proses dan metode untuk memprediksi, mengontrol, atau mengubah masa depan. Hal ini penting dilakukan dalam memilih kebijakan untuk direkomendasikan serta memprediksi konsekuensinya, sehingga policy forecasting dapat menjadi dasar perencanaan suatu organisasi. Ada berbagai metode yang bisa dipakai untuk melakukan policy forecasting, baik kuantitatif seperti time series, modelling, exponential, dan lain - lain, atau kualitatif seperti FGD, delphi, ataupun executive opinion.

Penelitian kebijakan dan analisis kebijakan adalah dua istilah dalam rekomendasi kebijakan yang sering digunakan namun terdapat perbedaan antara dua hal ini. Proses penelitian kebijakan adalah meneliti kebijakan yang sudah ada untuk kemudian dilihat apakah kebijakan itu akan dihentikan, dilanjutkan, atau dimodifikasi. Sedangkan proses analisis kebijakan tidak harus berangkat dari kebijakan tertentu.

Ada beberapa keterbatasan metode yang digunakan dalam forecasting. Meskipun kita akan memperkirakan atau memprediksi masa depan, namun apa yang akan terjadi di masa depan bisa jadi berbeda. Gabriel menekankan jangan sampai kita masuk dalam jebakan ekologis, karena tidak semua masa lalu bisa dipakai untuk melihat masa depan. Satu hal penting yang bisa dilakukan untuk meminimalisir terjadinya kekeliruan dalam forecasting adalah dengan melibatkan berbagai ahli dalam proses analisis kebijakan. Selain itu, Mixed method juga bisa digunakan untuk saling melengkapi kekurangan masing-masing metode. Detail tentang rekomendasi kebijakan akan dipelajari pada pelatihan tahap III hari kedua, Selasa, 27 Oktober 2020.

Reporter: Nike Frans