08 Mar2022
Posted in review publikasi
Sebuah studi dilakukan untuk menyelidiki determinan hipertensi yang tidak terdiagnosis pada orang dewasa Indonesia. Penelitian ini menggunakan analisis data sekunder dari Indonesia Family Life Survey (IFLS) 2014 terhadap 5.914 orang dewasa Indonesia (≥40 tahun). Hasilnya Sebanyak 3322 peserta (56,2%) ditemukan memiliki hipertensi yang tidak terdiagnosis. Rasio odds (OR) dan interval kepercayaan 95%(CI) hipertensi yang tidak terdiagnosis secara signifikan lebih tinggi di antara mereka yang menyelesaikan sekolah dasar atau lebih rendah (OR, 1,60; 95% CI, 1,29 hingga 1,98), memiliki PCE bulanan yang rendah (OR, 1,28; 95% CI, 1,13 hingga 1,43), tidak melaporkan mengalami sakit kepala di pagi hari (OR, 1,97; 95% CI, 1,76-2,21), dan melaporkan status kesehatan umum sehat (OR, 2,05; 95% CI, 1,82-2,30) dibandingkan mereka yang memiliki tingkat pendidikan, memiliki PCE bulanan tinggi, mengalami sakit kepala di pagi hari, dan tidak sehat.
Dari hasil ini, dapat disimpulkan bahwa tingkat pendidikan, PCE bulanan, pengalaman sakit kepala di pagi hari, dan status kesehatan umum berhubungan dengan hipertensi yang tidak terdiagnosis. Sistem pemantauan untuk mendeteksi kasus hipertensi yang tidak terdiagnosis harus diperkuat. Kesehatan promosi juga diperlukan untuk mengurangi prevalensi hipertensi yang tidak terdiagnosis. Artikel ini dipublikasi pada Journal of Preventive Medicine & Public Health pada November 2021.
selengkapnya