logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?
09 Mar2015

RSPAD Gatot Subroto Temukan Terapi Efektif DBD

7mart15Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto Jakarta berhasil menciptakan terapi efektif penanganan oldemam berdarah dengue (DBD) berstandar internasional.

"Tim peneliti kami telah berhasil membuat ekstrak obat DBD yang bernama Propolis Extract atau Propoelix berbentuk tablet yang berstandar internasional," kata Kepala RSPAD Gatot Soebroto, Brigjen TNI dr Ponco Agus Prasojo SpB kepada wartawan, di Jakarta, Kamis (5/3) petang.

Tim peneliti tersebut bekerja sama dengan PT MDxCare sebagai perusahaan netraceutical multinasional yang memfokuskan diri dalam memproduksi suplemen-suplemen dan mineral dengan intensive riset berkualitas tinggi.

Dijelaskan, Propoelix sebenarnya bukan obat utama untuk menyembuhkan DBD, tetapi merupakan obat pendukung yang bisa meningkatkan kekebalan tubuh sesuai dengan kondisi pasien.

"Monitoring utama DBD adalah pada cairan, dan propoelix ini mendukung pada penambahan cairan pada pasien untuk meningkatkan daya tahan tubuh," katanya.

Ditambahkan, obat tersebut sudah bisa didapatkan di beberapa rumah sakit besar. Namun, distribusi baru akan diperluas mulai tahun ini. Harga satu botol Propoelix sekitar Rp 400 ribu dengan isi 60 tablet.

"Obat tersebut bisa dikonsumsi orang dewasa tergantung kebutuhan. Namun, belum tersedia untuk dosis anak kecil. Nantinya penggunaan obat tersebut akan disesuaikan dengan anjuran dokter dan kondisi fisik pasien terkait," katanya.

Dengan adanya obat ini, dr Ponco Agus mengharapkan DBD bisa ditangani lebih cepat dan mengurangi resiko kematian. Kadar obat yang sesuai dengan kondisi tubuh akan mudah diserap oleh kebutuhan cairan tubuh, sehingga pasien tidak akan merasa lemas dan pusing.

"Secara singkat obat ini, mempercepat peningkatan jumlah trombosit dan menurunkan tingkat Tumor Necrosis Factor-a, sehingga mempersingkat durasi rawat inap pasien DBD," ucapnya menegaskan.

Tim peneliti obat tersebut adalah Kolonel Ckm dr Djoko Wibisono, SpPd-KGH, Letnan Kolonel Ckm dr Bagus Sulistyo Budhi, SpKJ, Mkes, Letnan Kolonel Ckm dr Soroy Lardo, SpPD, FINASIM, dan dr Yongkie Iswandi Purnama. (TW)

{jcomments on}

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library