Reportase Lunch Seminar Global Health Financing
PKMK-Yogya. Pada Kamis (21/1/2016), Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK UGM, Program Doktoral FK UGM dan World Bank mengadakan Diskusi Lintas Ilmu yang mengambil dua tema terkait health financing. Diskusi sesi satu mengambil tema Global Health Financing dengan pembicara Christoph Kurowski (World Bank). Sesi dua mengambil tema Monitoring BPJS Kesehatan 2 Tahun: Apakah Dapat Survive? Bagaimana Ideologi di Balik Kebijakan Ini? dengan pembicara: Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD. Moderator dalam kuliah ini ialah Deni Harbianto, SE (PKMK FK UGM). Selain Christoph, hadir pula sejumlah tokoh penting World Bank antara lain: Ajay Tandon, PhD, Emiko Masaki, MA, MPH dan Dr. Pandu Harimurti, MPPM.
Ada sejumlah yang menarik yang disampaikan Christoph, antara lain:
Universal Health Coverage bukan masalah distribusi kartu asuransi di Indonesia, karena banyak aspek lain yang harus diperhatikan seperti akses, mutu dan lain-lain. Beberapa rekomendasi dari Christoph untuk kebijakan ke depan antara lain pertama, pastikan pembiayaan publik yang memadai untuk kepentingan paket JKN. Kedua, meningkatkan tata kelola dan kapasitas pemerintah daerah dalam bidang perencanaan dan monitoring pelayanan. Ketiga, memperjelas paket manfaat JKN. Keempat, meningkatkan akuntabilitas dan insentif hasil. Kelima, pengaruh dan mengintegrasikan pembiayaan pada sisi permintaan. Keenam, fokus pada pencegahan dan promosi terutama di populasi / intervensi kesehatan masyarakat.
Secara umum, focus diskusi ialah terhadap keadaan global mengenai sistem pembiayaan kesehatan dan ketercapaian universal health coverage. Salah satu perhatian utamanya adalah meminimalisir out of pocket dari masyarakat dalam penyelenggaraan jaminan kesehatan. Out of pocket bukan hanya meliputi biaya langsung, melainkan juga biaya tidak langsung yang dikeluarkan oleh masyarakat, termasuk biaya transportasi dalam memperoleh akses pelayanan kesehatan (transportasi, akomodasi dan biaya waktu menunggu). Poin terkait out of pocket ini ditegaskan oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD. Faktanya, fenomena JKN di Indonesia pada rentang 2014-2015 pihak yang menggunakan dana JKN lebih banyak ialah masyarakat golongan mampu dan di daerah perkotaan. Sementara masyarakat miskin dan daerah tertinggal sulit mengakses dana ini (BES&W).
Simak materi dan video para pembicara pada link berikut:
Christoph Kurowski (World Bank) |
Prof. Laksono Trisnantoro |
Video Global Solution for Health Financing – Bagian 1 |
|
Video Global Solution for Health Financing – Bagian 2 |
|
Video Global Solution for Health Financing – Bagian 3 |
|
Video Global Solution for Health Financing – Diskusi Bagian 1 |
|
Video Global Solution for Health Financing – Diskusi Bagian 2 |
{jcomments on}