Laporan Post-Congress iHEA, 11-12 Juli 2013

International Meeting:
Global Network for Health Equity (GNHE)


Beberapa agenda post-congress iHEA dilangsungkan di Sydney tepat setelah konferensi tingkat dunia tersebut usai. Salah satu kegiatan yang diikuti oleh PKMK UGM adalah pertemuan sebuah jaringan global untuk health equity atau yang disebut sebagai Global Network for Health Equity (GNHE). Jaringan internasional ini merupakan gabungan tiga jaringan yang berfokus pada health equity, yaitu jaringan di kawasan Asia (Equitap), Amerika Latin (Lanet-EHS) serta di Afrika (SHIELD). Saat ini, GNHE didukung secara finansial oleh IDRC Kanada.

GNHE sendiri bertujuan untuk mengembangkan penelitian seputar kesetaraan dibidang kesehatan, termasuk keuangan kesehatan dan universal health coverage yang membutuhkan bukti kuat sebagai dasar pengambilan kebijakan. Jaringan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kolaborasi antar kawasan di dunia dan untuk berbagi ilmu pengetahuan serta pengembangan kapasitas penelitian antar institusi.

15jul-3

Pertemuan ini membahas beberapa agenda penting, diantaranya:

  1. Penyusunan deklarasi GNHE mengenai agenda Universal Health Coverage (UHC).
  2. Penelitian bersama antar regional di dunia seputar health equity dan UHC.
  3. Penyusunan profil negara seputar health financing dan health equity.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara di Asia, Afrika serta Amerika Latin. Negara-negara yang berkesempatan hadir dalam pertemuan ini adalah antara lain: Afrika Selatan, Kenya, Tanzania, dan Pantai Gading. Disusul Amerika Selatan: Costa Rica, Argentina, dan Peru. Kemudian Asia: Malaysia, Sri Lanka, Bangladesh, India, Nepal, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia. Khusus dari Indonesia, diwakili oleh Prof. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD serta dr. Tiara Marthias, MPH dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada.

Beberapa isu penting yang dapat dipetik dari pertemuan ini adalah bagaimana Indonesia dapat mempelajari secara langsung platform monitoring UHC yang telah lebih dulu diterapkan di negara lain. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari negara-negara berkembang, sehingga pembelajaran UHC bisa lebih seimbang dan memberikan perbandingan yang tidak terlalu ekstrem. Kesempatan lain adalah akan diadakannya kolaborasi riset di dua bidang utama, yaitu proteksi pembiayaan kesehatan serta utilisasi kesehatan. Kolaborasi ini akan membawa ketiga kawasan dunia dalam sebuah penelitian yang memperbandingkan situasi negara-negara di ketiga kawasan tersebut. Dengan adanya kolaborasi ini, maka pembelajaran akan semakin lebih kaya dan berpotensi untuk memberikan bukti yang kuat dalam proses pembuatan kebijakan di bidang sistem kesehatan.

Satu kesempatan penting yang juga dapat dipergunakan oleh para peneliti di Indonesia yang sedang menempuh studi S2 atau S3 di bidang health equity adalah kesempatan fellowship yang ditawarkan oleh GNHE. Penawaran fellowship ini membuka kesempatan untuk melakukan riset di institusi-institusi yang tergabung dalam jaringan GNHE. Untuk mempelajari lebih lengkap mengenai fellowship ini, dapat dilihat pada link berikut:

http://gnhe.funsalud.org.mx/Documentos/GNHE%20Scholarships%20260213.pdf