Task Shifting dalam Pendistribusian Obat di Rumah Sakit Darurat Penanganan COVID-19 Wisma Atlet Kemayoran
Kondisi pandemi COVID-19 yang terjadi telah menyebabkan surge of capacity termasuk dalam jumlah tenaga kefarmasian. RSDC Wisma Atlet Kemayoran menampung pasiean dalam jumlah besar sehingga membutuhkan perhatian khusus dalam ketersediaan tenaga farmasi. Akibatnya, task shifting dalam pelayanan kefarmasian penting dilakukan. Dalam hal pendistribusian obat yangs hearusnya dilakukan oleh tenaga farmasi, kini dilimpahkan ke tenaga perawat. Sebuah studi dilakukan untuk melihat gambaran implementasi task shifting pada RSDC Wisma Atlet Kemayoran. Dari hasil pengamatan menunjukkan bahwa pelaksanaan Task Shifting distribusi obat sudah berjalan dengan baik melalui pembekalan, pendidikan, pelatihan dan pengawasan.
Task Shifting sebenarnya bukan solusi atas keterbatasan jumlah nakes dan tidak dijadikan sebagai alasan untuk penghematan biaya. Dalam situasi kedaruratan pelayanan dengan krisis tenaga SDMK, pelaksanaan Task Shifting merupakan pilihan terbaik sebagai jawaban atas permasalahan tersebut. Akan tetapi, Task Shifting juga memberikan resiko tersendiri yang pada akhirnya bisa menurunkan mutu pelayanan kesehatan apabila tidak ditangani dengan baik. Artikel ini dipublikasikan pada jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia pada November 2021