NEW CDC Studies : Cov-19 Booster Remain Safe, Continue to Offer High Levels of Protection Againts Severe Disease Over Time and During Omicron and Delta Waves
Publikasi yang diterbitkan dari CDC pada 11 Februari 2022 menyebutkan bahwa booster vaksin COVID-19 tetap aman dan terus menjadi sangat efektif melawan penyakit parah dari waktu ke waktu berdasarkan dua studi yang dilakukan. Dalam studi pertama, CDC meninjau data dari dua sistem pemantauan keamanan vaksinnya, yakni V-safe dan Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Orang berusia 18 tahun ke atas yang menerima merek vaksin mRNA yang sama untuk seluruh vaksinasi mengalami lebih sedikit reaksi merugikan setelah dosis booster, dibandingkan setelah dosis kedua vaksin mRNA.
Sembilan puluh dua persen (92%) laporan ke VAERS tidak dianggap serius, berupa sakit kepala, demam, dan nyeri otot termasuk diantara reaksi yang paling sering dilaporkan. Data V-safe menemukan perawatan medis jarang diterima setelah dosis booster. Studi kedua mengungkapkan bahwa dosis ketiga vaksin mRNA terus menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah, bahkan berbulan - bulan setelah pemberian. CDC memeriksa data pada 93 ribu rawat inap dan 241 ribu departemen darurat dan kunjungan perawatan darurat di 10 negara bagian selama gelombang Delta dan Omicron. Dalam studi tersebut, sekitar 10% orang mendapatkan booster dan lebih dari 50% orang yang dirawat di rumah sakit berusia di atas 65 tahun. Selama Omicron, efektivitas vaksin untuk mencegah rawat inap adalah 91% selama dua bulan pertama, dan tetap tinggi setelah dosis ketiga, yakni 78% pada empat bulan atau lebih setelah dosis ketiga.