Contact Tracing and Qurantine in The Context of The Omicron SARS-CoV-2 Variant : Interim Guidance
WHO mempublikasikan sebuah panduan sementara guna menghadapi lonjakan kasus global Omicron terkait dengan pelacakan kontak dan karantina. WHO merekomendasikan penggunaan pendekatan pragmatis berbasis risiko bagi Negara - negara untuk dipertimbangkan ketika memperkenalkan setiap perubahan pada pelacakan kontak dan tindakan karantina yang ada, dengan mempertimbangkan kelangsungan fungsi kritis dalam masyarakat dan risiko dan manfaat kesehatan masyarakat yang terkait dengan setiap perubahan. Setiap gangguan pelacakan kontak atau pemendekan durasi karantina akan meningkatkan risiko penularan selanjutnya dan harus ditimbang terhadap kapasitas perawatan kesehatan, kekebalan populasi dan prioritas sosial ekonomi.
Prioritas untuk identifikasi dan tindak lanjut kontak harus terus diberikan kepada kontak tertinggi berisiko terinfeksi atau menyebarkan virus, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit dan kesehatan yang parah dan pekerja perawatan. Pengujian SARS-CoV-2 [PCR atau tes diagnostik cepat berbasis antigen (Ag-RDT)] dapat digunakan sebagai ukuran untuk mempersingkat karantina, misalnya menjadi tujuh hari, jika kontak tidak menunjukkan gejala dan menunjukkan hasil negatif. Jika pengujian untuk mempersingkat karantina tidak memungkinkan, karantina dapat diakhiri setelah hari ke - 10 tanpa pengujian jika kontak tidak menunjukkan gejala.