National Tuberculosis Spending Efficiency and Its Associated Factors in 121 Low-Income and Middle-Income Countries, 2020-19: a Data Evelopment and Stochastic Frontier Analysis
Memaksimalkan efisiensi program TB nasional merupakan kunci untuk meningkatkan cakupan pelayanan, hasil, dan kemajuan menuju target akhir TB. Sebuah studi dilakukan untuk menentukan efisiensi pengeluaran tuberkulosis secara keseluruhan dan menyelidiki faktor terkait di 121 negara berpenghasilan rendah dan menengah antara 2010 dan 2019. Temuan studi ini memperkirakan efisiensi pengeluaran tuberkulosis global antara 73,8% dan 87,7% pada 2019, tergantung pada metode analisis yang digunakan. Perkiraan ini menunjukkan bahwa cakupan pengobatan tuberkulosis global dapat ditingkatkan antara 12,3% dan 26,2% untuk jumlah pengeluaran yang sama. Efisiensi telah meningkat selama periode studi, terutama sejak 2015, tetapi perbedaan yang substansial antara negara yang paling efisien dan paling tidak efisien masih ada.
Hasil studi ini menemukan hubungan yang konsisten signifikan antara efisiensi dan pengeluaran kesehatan saat ini sebagai bagian dari produk domestik bruto, di luar - pengeluaran saku untuk kesehatan, dan beberapa indikator Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG) seperti cakupan kesehatan universal. Interpretasi untuk meningkatkan efisiensi, cakupan pengobatan perlu ditingkatkan, terutama dalam hal yang paling tidak efisien, dimana hal ini mungkin memerlukan pengeluaran tambahan. Variabel yang terkait dengan efisiensi pengeluaran TB menyarankan efisiensi dilengkapi dengan komitmen untuk meningkatkan akses layanan kesehatan yang gratis pada titik penggunaan dan kemajuan yang lebih luas menuju capaian SDGs.