The Relative Impact of Underweight, Overweight, Smoking and Physical Inactivity on Health and Associated Costs in Indonesia: Propensity Score Matching of National Sample
Indonesia berada di tengah transisi epidemiologi yang cepat dengan peningkatan populasi yang menua dan paparan faktor risiko untuk kondisi kronis. Sebuah studi dilakukan untuk meneliti dampak relatif dari obesitas, merokok, dan aktivitas fisik, pada penyakit tidak menular multimorbiditas, penggunaan layanan kesehatan, pengeluaran pembiayaan penyakit katastropik, dan hilangnya produktivitas kerja di Indonesia. Data dikumpulkan melalui IFLS 2014/2015 melibatkan 12.081 partisipan dengan usia di atas 40 tahun.
Hasilnya, obesitas, kelebihan berat badan, dan mantan perokok dikaitkan dengan jumlah kondisi kronis dan multimorbiditas yang lebih tinggi. Perokok berkontribusi pada peningkatan jumlah pasien rawat jalan dan kunjungan rawat inap serta pembiayaan penyakit katastropik dan ketidakhadiran kerja. Kurangnya aktivitas fisik secara relatif meningkatkan jumlah kunjungan rawat jalan dan ketidakhadiran kerja. Meskipun kurus dikaitkan dengan peningkatan pemanfaatan perawatan rawat jalan, kelebihan berat badan tidak berpengaruh pada pembiayaan penyakit katastropik. Gabungan bersama-sama, obesitas, kelebihan berat badan, aktivitas fisik dan perokok berkontribusi terhadap peningkatan jumlah penyakit tidak menular serta biaya medis dan hilangnya produktivitas di Indonesia. Intervensi yang menangani faktor risiko fisik dan perilaku cenderung memiliki manfaat besar bagi individu dan masyarakat luas di Indonesia. Artikel ini dipublikasikan pada BMC Health Services Research pada 17 September 2022.