COVID-19 Pandemic Disruption on the Management of Tuberculosis Treatment in Indonesia
Kondisi pandemi COVID-19 berpengaruh buruk pada upaya pemberantasan TB di Indonesia, dan sebuah studi mengidentifikasi beberapa gangguan akibat pandemi pada manajemen pengendalian TB melalui kajian disrupsi pandemi COVID-19 terhadap penatalaksanaan pengobatan TB di Indonesia. Ada empat hal gangguan yang teridentifikasi, yakni potensi penurunan pembiayaan pengobatan TB; gangguan pada sistem dan pelayanan TB, termasuk deteksi kasus dan diagnosis cepat, telah terganggu oleh pandemi; keterkaitan dengan rendahnya kualitas perawatan dan pengobatan TB di Indonesia; serta kondisi pandemi berdampak pada kegiatan kritis pemantauan, evaluasi, dan pengawasan.
Ada beberapa pelajaran dari negara lain tentang pengelolaan pengobatan TB selama pandemi, seperti menggabungkan skrining COVID-19 dan TB dengan menerapkan teknologi X-ray dan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan. Selain itu, penggunaan telemedis atau telehealth dalam pengobatan TB juga bermanfaat untuk memberikan pengobatan, menilai kemajuan pasien, dan menginformasikan strategi pencegahan. Untuk mencapai target dengan strategi akhir TB, pemerintah Indonesia dapat mengadopsi strategi komprehensif Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), seperti strategi perawatan dan pencegahan TB yang terintegrasi dan berpusat pada pasien; kebijakan yang berani dan sistem pendukung; dan mengintensifkan penelitian dan inovasi.