Out of Pocket Expenditure and Catastrophic Cost due to Covid-19 in Indonesia
Pandemi COVID-19 menciptakan dampak sosial ekonomi besar, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Sebuah studi dilakukan untuk mendeskripsikan hal-hal terkait pengeluaran out-of-pocket dan proporsi subyek yang mengalami beban katastropik selama masa COVID-19 dari persepktif pasien. Survei online lintas provinsi dilakukan untuk menangkap pengalaman peserta akibat COVID-19. Data demografi, pendapatan, dan pengeluaran dikumpulkan antara 23 September hingga 7 Oktober 2021. Perspektif pasien terhadap total biaya adalah diperkirakan dari biaya langsung COVID-19 dan membandingkannya dengan total pengeluaran. Jika proporsi total biaya COVID-19 melebihi 40% dari total biaya total pengeluaran, responden dianggap menghadapi biaya yang sangat besar/beban katastropik.
Hasilnya, rata-rata pendapatan dan pengeluaran bulanan responden adalah 800 USD dan 667 USD. Pengeluaran bulanan dikategorikan ke dalam pengeluaran makanan (367 USD) dan pengeluaran non-makanan (320 USD). Pengeluaran bulanan terkait COVID-19 adalah 226 USD, termasuk pengeluaran diagnostik (36 USD), pengeluaran pencegahan (58 USD), pengeluaran medis (37 USD untuk tindakan COVID-19; dan 57 USD untuk biaya pengobatan pasca-COVID-19), serta pengeluaran non-medis (30 USD). Analisis menunjukkan bahwa 18,6% dari seluruh responden mengalami beban katastropik, sementara 38,6% responden yang menjalani pengobatan COVID-19 mengalami beban katastropik. Tingginya proporsi biaya di kalangan responden mengindikasikan perlunya perlindungan sosial COVID-19, khususnya untuk diagnostik dan pencegahan COVID-19.