Healthcare Spending for Cardiovascular Disease under National Health Insurance Scheme in Indonesia Before and During COVID-19
Sebuah studi dilakukan untuk mengidentifikasi pengeluaran dan utilisasi layanan kardiovaskular dalam skema Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Indonesia pada 2017-2021 dengan menggunakan data klaim JKN yang diklasifikasikan berdasarkan Disease Accounts yang dianalisis secara deskriptif. Hasilnya, pengeluaran kardiovaskular meningkat sebesar $125,4 juta pada 2019 dibandingkan 2017 dan sebagian besar dilakukan di rumah sakit (91% pada 2019) dengan pengeluaran tertinggi terjadi pada usia di atas 59 tahun. Selain itu, pengeluaran rawat inap rumah sakit didominasi dalam kurun waktu 5 tahun. Porsi pengeluaran tertinggi menurut tingkat keparahan berada pada tingkat ringan, diikuti tingkat sedang dan berat. Kapasitas fasilitas kesehatan di berbagai daerah masih menjadi isu dalam pelayanan kesehatan, terutama untuk penyakit kardiovaskular yang memerlukan penanganan lebih lanjut dengan menggunakan teknologi canggih.
Program JKN berperan penting sebagai perlindungan finansial bagi peserta, walaupun biaya kardiovaskular terus meningkat setiap tahunnya. Adapun adanya pandemi COVID-19 berdampak pada penurunan jumlah kunjungan dan pengeluaran kardiovaskular yang diakibatkan adanya kebijakan lockdown dan prioritas sistem kesehatan untuk menyediakan kapasitas bagi pelayanan menanggulangi COVID-19. Penurunan jumlah kunjungan ke fasilitas kesehatan menimbulkan potensi terdiagnosa kardiovaskulaer dengan tingkat yang lebih parah ke depannya. Sebagai rekomendasi kebijakan, penguatan kapasitas skrining pelayanan primer dan rumah sakit di semua regional melalui implementasi kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan diharapkan dapat mengurangi dampak dari permasalahan tersebut.