Quasi-Experimental Study on the Impact of Local Smoke-Free Policies on Smoking Among Indonesian Adults
Kebijakan bebas rokok (SFP) telah efektif dalam mengurangi prevalensi merokok, namun bukti yang ada masih terbatas di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah. Sebuah studi dilakukan untuk menilai dampak kebijakan lokal bebas rokok (SFP) terhadap kebiasaan merokok di kalangan orang dewasa Indonesia. Data dianalisis dari survei kesehatan nasional yang dilakukan di 515 kabupaten dan 34 provinsi pada tahun 2007, 2013, dan 2018, yang melibatkan 1.599.517 orang dewasa.
Hasilnya, SFP tingkat kabupaten yang moderat dan kuat antara tahun 2013 dan 2018 dikaitkan dengan penurunan kemungkinan merokok saat ini, dibandingkan dengan tidak ada adopsi SFP di tingkat kabupaten. Hasil serupa juga terjadi pada SFP tingkat kabupaten yang sedang dan kuat antara tahun 2007 dan 2013, dibandingkan dengan yang tidak memiliki SFP di tingkat kabupaten. Dibandingkan dengan provinsi yang tidak memiliki SFP, individu yang tinggal di provinsi dengan SFP sedang antara tahun 2007 dan 2013 memiliki peluang lebih rendah untuk merokok saat ini, sedangkan mereka yang berada di kabupaten dengan SFP sedang antara tahun 2013 dan 2018 memiliki peluang lebih tinggi untuk merokok. SFP lokal menunjukkan potensi dalam mengurangi persistensi merokok di Indonesia, khususnya di tingkat kabupaten. Namun, dampak SFP di tingkat provinsi berbeda-beda. SFP yang disesuaikan dan strategi kabupaten-provinsi, yang berfokus pada sinkronisasi implementasi dari atas ke bawah dalam sistem desentralisasi di Indonesia, sangat penting untuk menurunkan angka merokok.