Cervical Cancer Screening Program in Indonesia: Is It Time for HPV-DNA Test?
Kanker serviks merupakan masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia, dan metode skrining yang efektif diperlukan untuk meningkatkan deteksi dan mengurangi angka kematian. Sebuah studi dilakukan untuk mengeksplorasi perspektif pemangku kepentingan tingkat tinggi yang terlibat dalam skrining kanker serviks di Indonesia dan apakah penggunaan metode human papillomavirusdeoxyribonucleic acid (HPV-DNA) untuk skrining kanker serviks dapat diterima di Indonesia. Studi dilakukan menggunakan diskusi kelompok fokus (FGD) antara Desember 2021 hingga Februari 2022, yang dilakukan dengan para pemangku kepentingan yang terlibat dalam skrining kanker serviks di Indonesia.
Hasil Analisis dua FGD dengan 29 peserta mengidentifikasi empat tema utama: (i) Inspeksi visual dengan metode asam asetat (IVA) sebagai modalitas yang paling umum digunakan untuk skrining kanker serviks, (ii) program skrining yang diterapkan di masyarakat, (iii) tantangan yang dirasakan pada program skrining, seperti keterbatasan paket manfaat Jaminan Kesehatan Nasional dan kurangnya peraturan mengenai prosedur skrining, dan (iv) kemungkinan pengujian HPV-DNA sebagai modalitas lain untuk skrining kanker serviks. Mengintegrasikan pengujian HPV-DNA juga perlu memastikan kapasitas pekerja dan kesiapan fasilitas kesehatan. Meskipun pengujian HPV-DNA merupakan modalitas yang menjanjikan, tantangan pada skrining kanker serviks di Indonesia tetap pada cakupan, aksesibilitas alat dalam praktik, dan kesadaran wanita terhadap skrining.