Kemkes Luncurkan Rencana Aksi Nasional Kesehatan Lansia
Menteri Kesehatan (Menkes) Nila FA Moeloek meluncurkan Rencana Aksi Nasional (RAN) Kesehatan Lanjut Usia (Lansia) di Kabupaten Bogor, Rabu (1/6).
Hadir dalam acara yang digelar memperingati Hari Lansia Nasional itu sekitar 1.500 lansia guna mengikuti sejunlah kegiatan seperti pemeriksaan kesehatan, senam massal, dan talkshow tentang kesehatan lansia.
Menkes dalam sambutannya mengemukakan, salah satu upaya yang dilakukan untuk pemberdayaan lansia melalui pembinaan Lansia lewat lembaga yang disebut Pos Pembinaan Terpadu (Posbindu) Lansia.
"Posbindu menjadi penting karena salah satu masalah dasar yang dialami lansia terkait dengan kesehatannya. Untuk itu, diperlukan upaya terpadu guna meningkatkan kesehatan baik pra lansia atau lansia itu sendiri," ujarnya.
Melalui Posbindu, lanjut Nila Moeloek, upaya yang dilakukakn tak hanya pada pengobatan, tetapi juga pencegahan, pemeliharaan serta proses pemulihannya. Dengan demikian, layanan yang diberikan kepada lansia menjadi paripurna.
Mengutip data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013, Menkes menyebut penyakit terbanyak pada Lansia adalah hipertensi (57,6 persen), arthritis (51,9 persen) dan stroke (46,1 persen).
Selain itu, Nila menambahkan, hanya sedikit sekali lansia yang menderita satu penyakit, sisanya sekitar 28 persen dengan 2 penyakit, 14,6 persen dengan 3 penyakit, 6,2 persen dengan 4 penyakit, 2,3 persen dengan 5 penyakit, 0,8 persen dengan 6 penyakit atau lebih.
Sedangkan menurut data Susenas 2014, angka kesakitan penduduk lansia sebesar 25,05 persen. Artinya, dari setiap 100 orang lansia terdapat 25 orang di antaranya mengalami sakit.
Untuk itu, lanjut Menkes, guna mendorong percepatan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan Lansia di fasilitas kesehatan Kemenkes sebenarnya telah menerbitkan Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 79 tahun 2014 tentang Pelayanan Geriatri di Rumah Sakit. Serta Permenkes No 67 tahun 2015 tentang Penyelenggaraan Kesehatan lanjut Usia di Pusat Kesehatan Masyarakat.
Menkes minta pada para pimpinan rumah sakit, baik rumah sakit pemerintah maupun swasta, dan para kepala Puskesmas dan fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) lainnya, agar terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lansia.
Peringatan HLUN 2016 mengambil tema "Lansia Sehat, Lansia Aktif dan Produktif" karena Indonesia akan mengalami bonus demografi pada 2020 -2035 dan Indonesia termasuk lima besar megara dengan jumlah lansia terbanyak di dunia.
Upaya yang dilakukan pemerintah agar lansia dapat tetap sehat, aktif dan produktif, disebutkan, antara lain sosialisasi program Pola Hidup Bersih dan Sehat ( PBHS) di masyarakat. Karena kondisi kesehatan seseorang di hari tua ditentukan sejak anak hingga dewasa.
"Pada Kelompok Pra Lansia (45-59 tahun) dan Lansia (60 tahun keatas) kami lakukan pemeriksaan kesehatan secara teratur di kelompok lansia di Posbindu. Jika ada keluhan bisa berobat ke Puskesmas," ujar Nila Moeloek.
Selain itu, kegiatan personal yang bisa dilakukan lansia agar tetap sehat, antara aktivitas fisik ringan 30 menit sehari atau senam lansia secara teratur, lakukan kegiatan yang mengasah otak, dan mengembangkan hobi sesuai kemampuan, konsumsi makanan bergizi seimbang, tidak merokok, perbanyak hubungan sosial yang harmonis, dan kelola stress dengan baik. (TW)