TOR HCF Laporan Hari I Laporan Hari II Laporan Hari III
Pembiayaan untuk Non Communicable Diseases: Kasus Cambodia
Dalam konteks Cambodia yang kekurangan sumberdaya, upaya kesehatan diarahkan pada upaya perubahan perilaku/gaya hidup yang berhubungan dengan penyakit tidak menular, baik pada para penderita, tetapi juga ditargetkan kepada kelompok masyarakat yang masih sehat. Upaya kesehatan ini dilakukan di distrik pada level primary care. Hal ini dilakukan dengan cara melibatkan pasien untuk melakukan pengelolaan mandiri sekaligus memberi mereka reward dengan menjadikan mereka sebagai petugas kesehatan 'amatir' (atau lebih tepatnya: peer educator) untuk mereka yang mungkin tidak/belum sadar bahwa mereka termasuk kelompok resiko tinggi. Mekanisme pembayaran bagi mereka dikaitkan dengan re-assessment dari random sample pasien untuk memperhitungkan besarnya reward untuk para peer educator ini dan juga untuk menilai besarnya reward untuk upaya sebagai tim.
Beberapa elemen kunci dalam program ini adalah:
- Meningkatkan awareness dan mengupayakan edukasi untuk masyarakat
- Akses terhadap screening dan early diagnosis
- Dukungan untuk melakukan pengelolaan mandiri
- Koordinasi dan kolaborasi antara sector public dan sector swasta
- Sistem monitoring and surveillance
Upaya untuk menghitung cost-effectiveness-nya bisa diukur dengan cara membandingkan antara primary care yang melakukan kegiatan ini dengan primary care yang tidak melakukan kegiatan ini, dan mempertimbangkan benefit dari intervensi ini. Namun diperlukan semacam threshold untuk mengukurnya dan ini membutuhkan judgement dan tentu saja terkait dengan pertanyaan apakah hal ini ethical untuk dilakukan atau tidak (harus mempertimbangkan factor contextual dan juga budaya setempat).
Penghitungan cost-nya lebih mudah dilakukan dan di Cambodia sudah dilakukan penelitian untuk memperhitungkan intervensi pada level komunitas untuk penyakit kronis misalnya diabetes dan tekanan darah tinggi. Intervensi ini sudah dilakukan sejak 2005 (dimulai dengan intervensi terhadap diabetes) tetapi kemudian diperluas untuk mencakup pula early diagnosis dan risk factor control melalui upaya pengelolaan mandiri dan perubahan gaya hidup (terdapat 14 service outputs untuk ini). Penghitungan ini sudah dikaitkan dengan long term improved outcomes dan telah menghasilkan bukan hanya total cost tetapi juga annual cost per service output dan per pasien. Setelah investasi awal dibuat, biaya untuk tahun-tahun berikutnya ternyata cukup stabil dan affordable (untuk operational district) tetapi tetap tidak affordable untuk pasien miskin.
Oleh karena itu dilakukan pembiayaan supplementer dengan menggunakan vouchers (dengan dana Health Equity Fund) khusus untuk pasien diabetes, tekanan darah tinggi dan disorder yg terkait dengan itu (misalnya dyslipidemia, penyakit ginjal, dll). Penggunaan voucher (voucher ini dibagikan by name, dan disebutkan nilai uangnya) diharapkan dapat mengurangi resiko impoverishment masyarakat miskin, membiayai kehadiran secara regular dalam pertemuan dengan peer educator (voucher untuk ini khusus memiliki batas waktu expiry, untuk memastikan kehadiran mereka paling tidak tiga kali dalam sebulan).
Catatan:
Hal yang khas dalam Regional Forum ini adalah dimana para peserta dibagi ke dalam kelompok, dan setiap sesi sore hari dilakukan diskusi di dalam kelompok. Masing-masing kelompok diberi tugas/pertanyaan yang spesifik untuk dibahas yang terkait dengan presentasi dalam sesi pagi, dan kemudian dilaporkan kembali (oleh perwakilan kelompok) kepada seluruh hadirin.
Selain itu pada hari terakhir ini juga diinformasikan mengenai dibuatnya semacam platform untuk orang per orangan yang tertarik untuk menjadi pemerhati dan berkontribusi dalam diskusi dalam topic pembiayaan kesehatan melalui media Health Space: http://HCF.HealthSpaceAsia. Tujuan dari grup ini adalah untuk berbagi ide, berbagi dokumen, mencari saran atau rekomendasi atau pengalaman dari Negara lain, memiliki data (karena masing-masing anggota harus membuat profil mereka sendiri) untuk mencari/menemukan ahli dalam bidang-bidang tertentu. Tantangannya adalah grup ini menggunakan bahasa Inggris (karena sulit menemukan bahasa yang digunakan oleh semua anggota dalam region Asia yang sangat multi-language)
Materi-materi Presentasi :