Pembelajaran Kelembagaan untuk Penelitian Kebijakan

Penelitian kebijakan secara utuh tidak dapat dilakukan secara perorangan, diperlukan pembelajaran kelembagaan yang tersusun atas pembelajaran individu dan pembelajaran organisasi yang berjalan secara sinergis.

PEMBELAJARAN INDIVIDU

Pembelajaran individu membekali peserta dengan pengetahuan dan keterampilan untuk menganalisis kebijakan kesehatan yang kompleks, memahami implikasi kebijakan, dan secara efektif melakukan advokasi. Sebagian Pembelajaran Individu dari PKMK UGM dapat diakses melalui Plataran Sehat sehingga kapasitas profesi individu meningkat.

Kegiatan yang telah terselenggara

  Webinar Penelitian Kebijakan

 

  Evidence Based for Health Policy-Making

 

Kegiatan yang akan berjalan (dalam pengembangan)

  • Leadership In Health Policy And Management
  • Forecasting Untuk Penetapan Keputusan Kebijakan
  • Analysis Hierarchy Processes (AHP) untuk Menetapkan Rekomendasi Kebijakan

 

 

 

 

 

 

 

Organisasi


Membutuhkan sumber daya yang besar untuk mampu melakukan penelitian dan analisis kebijakan. PKMK mengajak tim atau kelompok dalam organisasi untuk dapat bergerak cepat memilikinya dengan belajar dari pengalaman kami sebagai pusat penelitian kebijakan.

Tawaran untuk Peningkatan kapasitas

Penelitian kebijakan

Penelitian kebijakan dapat dilakukan dengan metode penelitian keilmuan atau science pada umumnya. Namun, penelitian kebijakan ini diharapkan dapat mengidentifikasi solusi atau opsi untuk mengatasi masalah dari implementasi kebijakan.

Menyusun suatu kebijakan yang objektif dan fisibel membutuhkan proses analisis yang kritis dalam menggunakan evidence. Penelitian dan analisis kebijakan merupakan proses utama yang perlu dilakukan untuk membawa masalah kesehatan ke dalam agenda kebijakan dan mengambil keputusan dari rekomendasi fisibel. Kami akan bekerja sama dengan organisasi Anda untuk meningkat kemampuan dalam manajerial, penelitian dan analisis kebijakan.

 

Kegiatan untuk Poltekkes/STIKES yang Akan datang

Penelitian kebijakan kesehatan merupakan salah satu cabang ilmu yang baru berkembang. Pemahaman kalangan akademis yang membidangi masalah kebijakan kesehatan mengenai bagaimana melaksanakan penelitian kebijakan masih sangat terbatas. Penelitian Kebijakan tidak lepas dari kemampuan lembaga peneliti untuk menjalankan. Ada ciri sangat penting dalam riset kebijakan yaitu hasilnya tidak hanya untuk jurnal, tapi juga untuk pengambilan keputusan di berbagai tingkatan pemerintahan.

Tujuan Kegiatan

Kegiatan Pelatihan melalui ini bertujuan untuk:

  1. Menyusun proposal sebuah penelitian kebijakan
  2. Menyusun policy brief dan melakukan advokasi
  3. Melakukan ketrampilan analisis data sekunder
  4. Kemampuan mengelola proyek Penelitian Kebijakan.

Metode Kegiatan

Pelatihan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode Workshop daring.

Target Peserta

Kegiatan ini dapat diikuti oleh Poltekkes di Indonesia yang mengirimkan peserta dalam 3 kelompok:
Kelompok 1: Peneliti
Kelompok 2. Pengelola Policy Brief
Kelompok 3. Analis Data
Kelompok 4: Pengelola Penelitian.

Pilih pelatihan yang disediakan

Penulisan proposal penelitian kebijakan Peserta

Pelatihan ini akan menyediakan materi terkait:

  1. Pengantar: Bentuk-bentuk Penelitian Kebijakan
  2. Identifikasi Masalah dan Kebijakan
  3. Identifikasi pemangku kepentingan yang akan dilibatkan
  4. Metodologi penelitian
  5. Prinsip Etika dalam Penelitian

Jumlah pertemuan dan jadwal

Dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan pada 3 – 4 Juli 2024

Pemateri

Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, FK-KMK, Universitas Gadjah Mada

Pengelolaan data Sekunder menggunakan komputer Peserta

Pelatihan ini akan menyediakan materi terkait:

  1. Opening: Big data di bidang kesehatan
  2. Practice session 1: EDA, reporting descriptive data
  3. Practice session 2: Data pre-processing
  4. Practice session 3: Data modeling (regression, forecasting)
  5. Practice session 4: Simple data visualization

Jumlah pertemuan dan jadwal

Dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan pada 10 – 11 Juli 2024

Pemateri

Pusat Kebijakan dan Manajemen kesehatan (PKMK), FK-KMK, Universitas Gadjah Mada

Penulisan Policy Brief

Pelatihan ini akan menyediakan materi terkait:

  1. Struktur Penulisan Policy Brief
  2. Menulis Rumusan Masalah dalam Policy Brief
  3. Menulis Opsi dan/atau Rekomendasi dalam Policy Brief

Jumlah pertemuan dan jadwal

Dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan pada 24 – 25 Juli

Manajemen Organisasi Penelitian

Pelatihan ini akan menyediakan materi terkait:

  1. Manajemen Lembaga Penelitian (case study: PKMK)
  2. konsep manajemen proyek dan mengelola kegiatan
  3. Budgeting dalam Proyek

Jumlah pertemuan dan jadwal

Dilaksanakan dengan 2 kali pertemuan pada 30 – 3 Juli 2024

Biaya Pelatihan Peserta

  1. Poltekkes kecil (jumlah dosen kurang dari 100) Rp 5.000.000 juta/ Poltekkes untuk empat kategori pelatihan
    Peserta di 4 kelompok sekitar 20 orang
  2. Poltekkes besar (jumlah dosen lebih dari 100) RP 7.500.000 juta/ Poltekkes untuk empat kategori pelatihan
    Peserta di 4 kelompok sekitar 30 orang

 

 

 

Individu

Pelatihan ini ditujukan untuk individu yang memiliki kapasitas dan terlibat dalam kebijakan dan manajemen kesehatan. Namun, untuk melakukannya dibutuhkan pengembangkan kapasitas teknis yang dapat menunjang proses penelitian maupun analisis.

Tawaran untuk Peningkatan kapasitas Individu

Penelitian Kebijakan

Pelatihan ini dirancang untuk meningkatkan kemampuan teknis peneliti, akademisi dan pemerintah melakukan perumusan masalah dan rekomendasi kebijakan dalam proses analisis kebijakan.
Penyusunan kebijakan yang objektif dan fisibel membutuhkan individu yang memiliki kapasitas penelitian dan analisis kebijakan mulai dari perumusan masalah, forecasting dan alternatif maupun rekomendasi kebijakan. Berikut tawaran pelatihan yang telah dan akan dilaksanakan oleh PKMK.

 

KEGIATAN YANG AKAN BERJALAN

  • Leadership in Health Policy and Mangement
  • Forecasting untuk Penetapan Keputusan Kebijakan
  • Analysis Hierarchy Processes (AHP) untuk Menetapkan Rekomendasi Kebijakan

 

 

 

 

Pembelajaran kelembagaan

Solusi Pembelajaran Kelembagaan dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK Universitas Gadjah Mada memberikan pengetahuan yang dibutuhkan institusi perguruan tinggi, pusat penelitian, pemerintah dan organisasi non pemerintah untuk mengatasi tantangan dalam menghubungkan hasil penelitian dengan proses kebijakan. Pembelajaran Kelembagaan ini diselenggarakan secara online, tatap muka, dan hibrid yang komprehensif mendukung peserta di semua tingkatan—mulai dari mahasiswa, peneliti, dosen, karyawan hingga direktur dan tim kepemimpinan mereka.

Individu

Pelatihan ini ditujukan untuk individu yang memiliki kapasitas dan terlibat dalam kebijakan dan manajemen kesehatan. Namun, untuk melakukannya dibutuhkan pengembangkan kapasitas teknis yang dapat menunjang proses penelitian maupun analisis.

 

Organisasi

Membutuhkan sumber daya yang besar untuk mampu melakukan penelitian dan analisis kebijakan. PKMK mengajak tim atau kelompok dalam organisasi untuk dapat bergerak cepat memilikinya dengan belajar dari pengalaman kami sebagai pusat penelitian kebijakan.

Pelatihan Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan: Keterlibatan Sektor Swasta untuk Integrasi Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Pelayanan Primer

Kursus Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan:
Mendorong Keterlibatan Sektor Swasta untuk Integrasi Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Layanan Primer

25 -28 November 2024

Lokasi
The Centre of Excellence for Health Economics, Fakultas Ekonomi
Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand



Asia-Pacific Network for Health Systems Strengthening (ANHSS) dengan dukungan Centre of Excellence for Health Economics, Faculty of Economics, Chulalongkorn University akan menyelenggarakan Kursus Kebijakan terkait Transformasi Sistem Kesehatan: Keterlibatan Sektor Swasta untuk Integrasi Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Layanan Primer. Kegiatan akan berlangsung empat hari di Bangkok, Thailand.

 

  Pendahuluan

Populasi lansia Asia mengalami peningkatan sehingga berisiko pada meningkatnya prevalensi penyakit kronis dan penyakit tidak menular maupun penyakit menular. Potensi peningkatan prevalensi penyakit ini menimbulkan beban pada pelayanan kesehatan dan dapat mengancam keberlanjutan sistem pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi krisis yang akan datang, World Health Organization (WHO) telah merekomendasikan strategi integrasi layanan kesehatan yang berpusat pada masyarakat di layanan primer. Integrasi pelayanan kesehatan di Kawasan Asia Pasifik menjadi tantangan besar karena tumbuhnya sektor swasta dalam sistem pelayanan kesehatan yang masih terfragmentasi.

Kegiatan kursus ini akan mendisikukan tantangan dan strategi dalam pelibatan layanan kesehatan sektor swasta untuk mencapai tujuan kesehatan, instrumen kebijakan dan tata kelola pemerintahan. Kerangka integrasi pelayanan kesehatan dan mekanisme layanan vertikal dan horizontal akan dikenalkan dalam kursus ini untuk mengarahkan implementasi instrumen kebijakan. ANHSS juga menyediakan studi kasus dan praktik dari berbagai negara dalam melibatkan swasta untuk integrasi layanan kesehatan di tingkat primer. Penutupan dari kursus akan dikenalkan faktor-faktor kritis dalam implementasi dan pendekatan monitoring-evaluasi dari intervensi kebijakan

  Tujuan

Kegiatan ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan pemahaman tentang tantangan dan masalah yang dihadapi sistem perpajakan maupun sistem asuransi sosial kesehatan dalam mencapai integrasi sistem kesehatan melalui layanan primer.
  • Meningkatkan kapasitas dalam menerapkan kerangka kerja dan mekanisme untuk integrasi horizontal, vertikal, dan temporal sistem pelayanan kesehatan dalam konteks lokal.
  • Strategi pengambilan keputusan instrumen tata kelola untuk merancang dan menerapkan modalitas dan mekanisme dalam integrasi.
  • Merumuskan strategi implementasi, pemantauan dan evaluasi untuk intervensi kebijakan.

  Target Peserta

ANHSS memberikan kesempatan kepada:

  1. Akademisi (Dosen dan Mahasiswa S2-S3)
  2. Peneliti di bidang Kebijakan Kesehatan / Kesehatan Masyarakat
  3. Pengambil Keputusan di Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan
  4. Tenaga Kesehatan (Dokter/ Perawat/ Bidan)

Untuk berpartisipasi dalam kursus Kebijakan 2024 di Bangkok, Thailand.

DAY 1

25 November 2024

08:30 – 09:00 Pendaftaran
09:00 – 09:30

Sambutan oleh Fakultas Ekonomi

Pembicara: Associate Professor Nopphol Witvorapong
Dean of the Faculty of Economics, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand.

Sambutan oleh ANHSS

Professor Laksono Trisnantoro
Ketua ANHSS

Professor of Health Policy and Management, Department of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

Sambutan & Penjelasan Kerangka Konsep dan Struktur Program

Pembicara: Associate Professor Chantal Herberholz
Director, Centre of Excellence for Health Economics, Fakultas Ekonomi, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand.

  Sesi Pembukaan

09:30 – 10:30

Tantangan untuk Keterlibatan Sektor Swasta dalam Sistem Kesehatan untuk Integrasi Layanan Primer

Pembicara Utama: Dr. Jadej Thammatacharee
SECRETARY-GENERAL, National Health Security Office, Thailand

Dr. Watchai Charunwatthana
Acting advisory-level Medical Physician, Ministry of Public Health, Thailand

Professor Eng-kiong Yeoh
Director, Centre for Health Systems and Policy Research, JC School of Public Health and Primary Care, Faculty of Medicine, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong

Diskusi Panel

10:30 – 11:00 Tea Break and Group Photo
11:00 – 11:45

Instrumen Kebijakan, Modalitas, dan Mekanisme untuk Integrasi Pelayanan Kesehatan

Pembicara: Professor Eng-kiong Yeoh
Director, Centre for Health Systems and Policy Research, JC School of Public Health and Primary Care, Faculty of Medicine, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong

11:45 – 12:30

Peran Sektor Swasta di Kawasan Asia-Pasifik

Pembicara: Professor Siripen Supakankunti
Professor, Centre of Excellence for Health Economics, Fakultas Ekonomi, Chulalongkorn University, Bangkok, Thailand

12:30 – 13:30 Lunch
  INSTRUMEN KEBIJAKAN I
13:30 – 14:30

Mekanisme Tata Kelola Sistem Kesehatan & Pembiayaan Pemerintah-Swasta

  • Isu 1: Tata Kelola Sistem Kesehatan
  • Isu 2: Pendapatan Kesehatan
  • Isu 3: Pengumpulan Dana
  • Isu 4: Belanja dan Mekanisme Pembayaran

Pembicara: Professor Laksono Trisnantoro
Professor of Health Policy and Management, Department of Health Policy and Management, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

14:30 – 15:00 Tea Break
  INSTRUMEN KEBIJAKAN II
15:00 – 16:00

Regulasi Sektor Kesehatan Swasta

  • Isu 1: Perizinan Penyedia Layanan Kesehatan
  • Isu 2: Perizinan Profesi Kesehatan
  • Isu 3: Peraturan Mengenai Asuransi Kesehatan
  • Isu 4: Peran Regulator

Pembicara: Professor Adi Utarini
Head of Doctoral Program, Faculty of Medicine, Public Health and Nursing, Universitas Gadjah Mada, Indonesia

16:00 – 17:00 Diskusi Kelompok

 

 


FORM PENDAFTARAN

 

Narahubung:

Nama : Ratri Mahanani
Mobile : 085155172030
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

 

Pelatihan Riset Implementasi Kebijakan

 

Hari 1

20 Mei 2024
12.00 – 13.00 Registrasi  
13.00 – 13.30 Pre-test MC
13.30 – 14.10

Materi 1: Perkenalan Riset Implementasi : definisi, karakteristik dan posisi/peran dibandingkan metode lainnya

materi   video

Prof. dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc., Ph.D, FRSPH

14.10 – 14.20

 

Diskusi Moderator:
dr. Ichlasul Amalia, MPH
14.20 – 14.35 Sambutan BKPK
14.35 – 14.50

Sambutan: Kepala Departemen Kebijakan dan Manajemen Kesehatan

dr. Lutfan Lazuardi, M.Kes, PhD
14.50 – 15.00 Persiapan sharing progress penelitian tim
(sharing dan mengisi template)
 
15.00 – 16.30

Sharing progress penelitian tim
(5 tim @10 menit presentasi, 5 menit QnA)

Moderator:
Nila Munana, SHG, MHPM
16.30 – 19.00 Break dan Diskusi Kelompok Mandiri  
19.00 – 19.45

Materi 2: Metodologi Riset Implementasi

materi   video

Prof. dr. Ari Natalia Probandari, MPH, Ph.D.
19.45 – 20.00 Diskusi

Moderator:
Lusha Ayu Astari, SKM, MPH

 

 

 

 

 

Workshop Perencanaan Program Kesehatan Batch I

Kerangka Acuan Kegiatan

Workshop Perencanaan Program Kesehatan Batch I

Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2024 secara online

   Latar Belakang

Perencanaan program kesehatan adalah fondasi dalam menciptakan solusi efektif untuk masalah kesehatan masyarakat. Melalui perencanaan yang cermat, program kesehatan dapat dirancang secara terperinci untuk mengatasi kebutuhan yang belum terpenuhi dan memecahkan masalah kompleks yang dihadapi populasi. Tanpa perencanaan yang matang, program kesehatan berisiko menjadi tidak fokus, tidak efisien, dan gagal mencapai hasil yang diharapkan. Keterbatasan sumber daya dan pendanaan menjadi tantangan nyata yang harus diantisipasi dalam perencanaan, memastikan program tetap berjalan optimal dan berdampak positif.

Selain itu, perencanaan program kesehatan harus adaptif terhadap berbagai setting layanan. Kondisi geografis, demografis, dan sosial yang beragam menuntut fleksibilitas dalam desain program agar sesuai dengan karakteristik masing-masing wilayah dan populasi. Paket layanan yang adekuat dan manajemen yang efektif juga menjadi kunci keberhasilan program. Dengan komponen layanan yang jelas dan manajemen yang profesional, program kesehatan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat dan mencapai hasil yang optimal.

Urgensi perencanaan program kesehatan yang komprehensif semakin nyata ketika berhadapan dengan masalah kesehatan kompleks seperti Diabetes Mellitus (DM). DM bukan hanya penyakit individu, melainkan masalah kesehatan masyarakat yang berdampak luas pada kualitas hidup dan beban ekonomi. Jumlah penderita DM yang terus meningkat menuntut perhatian serius dan solusi yang efektif. Kompleksitas DM, yang dipengaruhi oleh faktor genetik, gaya hidup, dan lingkungan, memerlukan program penanggulangan yang mencakup berbagai aspek, mulai dari pencegahan hingga manajemen jangka panjang.

Dalam pelayanan DM, sejak kegiatan promotif, preventif sampai kuratif dan rehabilatitif banyak pihak yang melakukan kegiatannya antara lain DInas Kesehatan Propinsi/Kab/Kota, BPJS. RS pemerintah dan swasta, Puskesmas, LSM-LSM, sampai ke perguruan tinggi. Dalam studi awal di kota Balikpapan, berbagai pelaku ini tidak pernah melakukan perencanaan bersama. Setiap lembaga melakukan perencanaan sendiri-sendiri, tanpa terkorrdinasi, Dengan demikian pelaksanaan juga terpisah-pisah kurang terintegrasi, dan tidak ada laporan bersama.

Provinsi Kalimantan Timur, dengan prevalensi diabetes melitus tertinggi ketiga di Indonesia, menjadi pusat perhatian dalam upaya pengendalian penyakit ini. Peningkatan prevalensi di semua kelompok usia, terutama lanjut usia, menuntut strategi pencegahan dan pengelolaan yang lebih efektif. Melalui workshop ini, diharapkan dapat tercipta pemahaman mendalam tentang situasi diabetes melitus di Kalimantan Timur, serta terumuskannya strategi perencanaan program yang inovatif, adaptif terhadap kondisi lokal, dan berdampak signifikan pada kesehatan masyarakat.

   Tujuan 

Workshop ini merupakan pembelajaran organisasi untuk mengatasi masalah DM di sebuah Propinsi. Peserta WS adalah berbagai lembaga yang terkait DM dan berusaha untuk mencapai tujuan bersama dengan cara memperbaiki sistem perencanaan dan pelaksanaan serta evaluasinya.

Setelah mengikuti workshop ini, peserta dari berbagai organisasi (pemerintah dan swasta) mampu menyusun rencana implementasi program Diabetes Melitus yang komprehensif dan terintegrasi.

  Kompetensi

Setelah mengikuti workshop ini, peserta mampu:

  1. Memahami model logika program dan penguatan sistem kesehatan berdasarkan kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan. dengan studi kasus Diabetes Melitus (DM).
  2. Mengevaluasi program pengendalian DM dari aspek Perencanaan, dan menggunakan hasil evaluasi untuk meningkatkan program.
  3. Mengembangkan program pengendalian DM sesuai kebutuhan dan wewenang DinKes Propinsi dan Kabupaten/Kota.
  4. Memilih paket layanan dan mode pengiriman yang tepat untuk program pengendalian DM sesuai kebutuhan spesifik populasi.
  5. Membangun ekosistem pendukung program pengendalian DM yang komprehensif, termasuk sistem rujukan, pemantauan, pendanaan, pengembangan SDM, dan evaluasi.
  6. Memahami struktur dan fungsi organisasi pelaksanaan program pegendalian Diabetes Melitus

Sasaran Profesi

Workshop ini bertujuan meningkatkan kinerja ekosistem pelayanan kesehatan DM di Kalimantan Timur. Oleh karena itu akan diikuti oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, penyedia layanan kesehatan, organisasi masyarakat, dan pasien Diabetes Melitus, untuk mencapai tujuan program kesehatan yang telah ditetapkan.

Para peserta ini berasal dari berbagai instansi pemerintah dan swasta, antara lain:

  1. Pemerintah/Regulator:
    1. Kemenkes
    2. Pemerintah Daerah: DinKes Propinsi dan DInkes Kab/kota.
  2. Operator
    1. RS Pemerintah
    2. RS Swasta
  3. Penyandang dana
    1. BPJS Kesehatan
    2. Askes Komersial
  4. LSM
    1. Persadia
    2. Perkeni
  5. Akademisi
    1. Perguruan Tinggi
    2. Poltekkes
    3. Mahasiswa

Pelatihan ini bersifat transdisiplin yang melibatkan banyak profesi, antara lain: Dokter, Dokter Umum, Perawat, Bidan, Nutrisionis, Tenaga Kesehatan Masyarakat, Tenaga Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku, sampai Tenaga Administrasi Dan Kebijakan Kesehatan.

Materi Workshop dapat dipergunakan untuk peningkatan Praktek Pelayanan sehingga peserta yang mengikuti ujian dan lulus dapat memperoleh SKP dari Kemenkes sebanyak 4 SKP.

   Waktu Kegiatan

Pelatihan ini akan dilaksanakan secara online pada Rabu-Kamis, 26-27 Juni 2024 secara daring

Biaya

Biaya ujian untuk mendapatkan sertifikat Rp. 100.000,-
Link pendaftaran: bit.ly/Health_Program1 

   Agenda

Waktu Kegiatan JPL Fasilitator
Hari 1

Rabu,
26 Juni 2024

09.00-12.00 WIB

Pendekatan Sistem Dalam Program Kesehatan: Hasil Survey Diabetes Melitus di 10 Kota/Kabupaten Wilayah Provinsi Kalimatan Timur

Pendekatan Sistem dalam Kebijakan Transformasi Kesehatan dan UU no 17 tahun 2023 tentang Kesehatan.

4 JPL Candra, SKM., MPH
Equity in Health Approach dan Penduduk Spesifik sasaran Program termasuk penderita DM, pre-DM, komplikasi, dan masyarakat sehat Candra, SKM., MPH

PDCA Program Kesehatan

  • Menelaah manajemen dan koordinasi kegiatan DM yang telah berjalan
  • Hasil temuan manajemen Program DM di Balikpapan
Faisal, SKM., MPH

Paket Layanan Program kesehatan
Paket Layanan DM yang disiapkan dari berbagai provider kesehatan di kabupaten/kota mulai dari:

  • Promotif,
  • preventif, hingga
  • rujukan.
Candra, SKM., MPH
Hari 2

Kamis,
27 Juni 2024

09.00-12.00 WIB

System support dalam Program kesehatan

  • Sumber Daya Manusia,
  • Obat dan Logistik,
  • Sistem informasi,
  • sistem pendanaan: BPJS, DIP Pemerintah, sampai ke Out-of-Pocket dan Askes Komersial.
  • kerjasama lintas sektor untuk penguatan layanan DM
4 JPL Faisal, SKM., MPH

Service Point dan Mekanisme Delivery Program Kesehatan

  • Menggunakan model transformasi kesehatan untuk penguatan layanan DM
  • Perencanaan bersama dan Tujuan Bersama
  • Mekanisme kerjasama.
Candra, SKM., MPH

Struktur Organisasi dan Fungsi Pelaksanaan Program

  • Bentuk organisasi dan pemimpin untuk menyelesaikan masalah DM di kabupaten/kota
Candra, SKM., MPH

Opsi Pemecahan Masalah tingkat Lokal Pendukung Program Kesehatan

  • Peran lintas sektor dalam menyediakan layanan Diabetes Melitus untuk penderita DM, pre-DM, komplikasi, dan masyarakat sehat sesuai dengan determinan sosialnya.
  • Penggunaan pendekatan Ekosistem untuk Perencanaan Program Diabetes Melitus berdasarkan Kebijakan Transformasi Kesehatan.
  • Perencanaan Program bersama antar pihak dalam Diabetes Mellitus di sebuah Kabupaten
  • Pelaksanaan dengan Koordinasi pelaku yang baik
  • Adanya Laporan Tahunan mengenai Program DM di sebuah Kabupaten/Kota.
Candra, SKM., MPH/Faisal, SKM., MPH

 

 

Narahubung

Candra, MPH | 081337336736
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.