Modul 1a. Kebijakan di Sektor Kesehatan.

 

Modul 1a.  Kebijakan di Sektor Kesehatan

Dilaksanakan antara 6 – 9 November 2012. Deadline pengiriman tugas tanggal 9 November pukul 24.00.

des Modul 1a

membahas arti sistem kesehatan, ilmu kebijakan, kebijakan publik, dan aplikasi ilmu kebijakan di sistem kesehatan. Selanjutnya modul ini membahas mengenai pendekatan kebijakan, dan proses penyusunan kebijakan. Pemahaman awal mengenai penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan dibahas di bagian ini dalam konteks apakah diperlukan di Indonesia, di propinsi dan kabupaten-kota para peserta. Sebagai catatan, salah satu tujuan Program Pengembangan ini adalah untuk memperkuat kebijakan kesehatan di daerah maka konteks lokal dalam modul ini merupakan hal yang penting.

 

tuj  Tujuan pembelajaran Modul 1a.

Setelah mempelajari modul 1a, para peserta diharapkan mampu untuk:

  1. Memahami Sistem Kesehatan dalam konteks di berbagai level pemerintahan: nasional, propinsi, dan kabupaten.

    Catatan:
    Pemahaman akan konteks di berbagai level merupakan modal besar untuk pengembangan unit penelitian-pengembangan kebijakan kesehatan di sebuah daerah. Tujuan ini mendukung visi program pengembangan ini bahwa di setiap daerah/propinsi ada kelompok/unit yang aktif meneliti kebijakan lokal dan nasional.

  2. Memahami ilmu kebijakan, kebijakan dan kebijakan kesehatan.

    Catatan:
    Para peserta diharapkan mulai membaca dan mencoba terus memahami ilmu kebijakan termasuk kebijakan publik yang berasal dari ilmu-ilmu sosial. Usaha ini penting karena sebagian peserta berasal dari ilmu kedokteran dan kesehatan yang belum banyak memahami mengenai ilmu-ilmu sosial, khususnya kebijakan. Tujuan ini apabila berhasil dicapai akan menjadi dasar kuat untuk kegiatan berikutnya.

  3. Memahami proses penyusunan kebijakan dan pendekatan segitiga kebijakan di sektor kesehatan.

    Catatan:
    Tujuan ini terkait erat dengan aplikasi ilmu kebijakan dalam sistem kesehatan. Pendekatan segitiga kebijakan perlu dipahami sebagai salahsatu cara untuk memahami kebijakan kesehatan.

  4. Memahami makna, hubungan, dan manfaat penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan.

    Catatan:
    Makna dan manfaat penelitian kebijakan perlu dipelajari secara mendalam.
    Di dalam buku Lucy Gilson diberi semacam pemahaman mengenai apa yang disebut penelitian kebijakan dan penelitian sistem kesehatan. Di samping itu di buku ini ada banyak contoh penelitian kebijakan dan sistem kesehatan yang dapat dipelajari.

     

babe Bahan belajar

 

  1. Sistem Kesehatan:

    Silahkan anda pelajari di www.kebijakankesehatanindonesia.net dan

    de Savigny and Taghreed Adam. Systems thinking for health systems strengthening. World Health Organization 2009. Buku ini dapat di download dari website WHO.

  2. Ilmu Kebijakan dan Kebijakan Publik.

    Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Terjemahan. Public Policy Analysis: An Introduction 2nd Ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2003

    Atau berbagai buku lainnya, misal:

    Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

    Parson Wayne. Public Policy. Pengantar Teori dan Praktis Analisis Kebijakan. Kencana Prenada Media Group. 2006.

  3. Proses penyusunan kebijakan kesehatan dan pendekatan segitiga kebijakan.

    Buse K, Mays N, Walt G. Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University. 2010. Buku ini dapat dibeli di Amazon.com. Harga yang baru adalah £14.65, yang bekas dari £12.50.

    Terjemahan resmi sedang diajukan. Anda akan mendapatkan kiriman dari perpustakaan tentang topik ini.

    Dunn, William. Pengantar Analisis Kebijakan Publik. Edisi kedua. Terjemahan. Public Policy Analysis: An Introduction 2nd Ed. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. 2003.

  4. Arti, makna, dan manfaat penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan.

    Buse K, Mays N, Walt G. Making Health Policy. Understanding Public Health. Open University. 2010. Buku ini dapat dibeli di Amazon.com. Harga yang baru adalah £14.65, yang bekas dari £12.50.

    Terjemahan resmi sedang diajukan. Anda akan mendapatkan kiriman dari perpustakaan tentang topik ini.

    Gilson Lucy. Health Policy and Systems Research: A Methodology Reader. WHO. 2012.

    Buku ini dapat di download dari website WHO.

kegKegiatan pembelajaran

Setelah mengikuti modul, membaca berbagai referensi, melakukan analisis, para peserta diharuskan menulis jawaban akan pertanyaan-pertanyaan yang ada. Pertanyaan dijawab dengan model essay pendek. Dalam penulisan model essay ini harap para peserta menuliskan referensi dengan cara meletakkan di footnote. Cara menulis referensi di footnote adalah sebagai berikut:

Untuk buku, misal:

Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.

Untuk Jurnal, misal:

Sia D, Fournier P, Kobiané J-F, Sondo BK. Rates of coverage and determinants of complete vaccination of children in rural areas of Burkina Faso (1998-2003). BMC Public Health. 2009; 9:416- 25.

Bahan dari internet:

Penulis....... "Judul ..." http://www.kebijakankesehatanindonesia.net..... (diakses tanggal .... bulan...tahun ....)

Pertanyaan-pertanyaan dan tugas Modul 1a:

  1. Uraikan Sistem Kesehatan yang berada di daerah kota/kabupaten anda dalam konteks level makro, meso, dan mikro. Anda dapat menggunakan pendekatan WHO atau sistem kesehatan nasional, atau model lain yang anda dapatkan.
  2. Apa yang disebut sebagai Kebijakan dan apa yang disebut sebagai Analisis Kebijakan?
  3. Ada definisi Kebijakan Publik dan apa contohnya di Indonesia, di propinsi anda, dan di kabupaten/kota anda?
  4. Apa definisi Kebijakan Kesehatan? Uraikan jawaban anda dengan menggunakan pemahaman anda mengenai level makro, meso, dan mikro.
  5. Bagaimana Proses kebijakan dilakukan di daerah anda. Uraikan dengan mengambil kasus tertentu, misal kebijakan jaminan kesehatan daerah, atau kebijakan pengendalian merokok, atau hal lainnya
  6. Apa yang disebut dengan pendekatan segitiga kebijakan kesehatan berdasarkan Buse. Aplikasikan model kebijakan ini dalam aspek kebijakan pengendalian tembakau di Indonesia dan di daerah anda.
  7. Arti hubungan antara Riset Kebijakan dan Riset Sistem Kesehatan. Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada konsep di buku Gilson dkk.
  8. Apakah anda sudah pernah melakukan penelitian kebijakan kesehatan sesuai dengan definisi di buku Gilson ? Jika sudah harap tuliskan judulnya. Jika belum, harap anda tuliskan keinginan anda untuk melakukan penelitian kebijakan dan dalam topik apa.

Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM1a.doc

Keterangan:

X = nomor fasilitator anda.

YYY = kode nama peserta

M1a = Modul1a

 

kitu Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.

Tugas paling lambat dikirim tanggal 9 November 2012, jam 24.00

Modul 1. Memahami Sistem Kesehatan, Ilmu Kebijakan dan Penelitian Kebijakan

Modul Jarak jauh tersusun atas 3 modul: 
Modul 1. Memahami Ilmu Kebijakan dan Isi Kebijakan;
Modul 2. Metode Riset untuk Kebijakan
Modul 3. Melakukan translasi hasil-hasil riset kebijakan ke pengambil keputusan

Modul 1. Memahami Sistem Kesehatan, Ilmu Kebijakan dan Penelitian Kebijakan

 Deskripsi

Modul ini secara umum membahas aplikasi ilmu kebijakan dalam sistem kesehatan dan penelitian kebijakan kesehatan. Para peserta pelatihan didorong untuk mempelajari sistem kesehatan, arti ilmu kebijakan dan penerapannya di sistem kesehatan, serta makna dan kebutuhan penelitian kebijakan kesehatan dan sistem kesehatan. Dalam hal penerapan, dengan adanya desentralisasi kesehatan, kebijakan kesehatan dapat ditetapkan di level pusat, propinsi, ataupun kabupaten.kota. Pemahaman mengenai kebijakan public (public policy) sangat penting untuk dapat memahami makna penelitian kebijakan. Oleh karena itu para peserta diharapkan membaca buku kebijakan publik yang ditulis oleh para ahli ilmu-ilmu sosial. Disamping memahami isi, Modul 1 menyiapkan peserta untuk menulis bagian pendahuluan dari proposal yang akan disusun pada Modul 2. Penulisan pendahuluan ini merupakan langkah pertama dalam konteks 4 langkah riset kebijakan: (1) identifikasi fokus penelitian dan pertanyaan-pertanyaannya; (2) rancangan penelitian; (3) penjaminan mutu penelitian; dan (4) melaksanakan prinsip-prinsip etika. Identifikasi fokus penelitian ini akan ditulis dan dikirim sebagai tugas akhir dalam Modul 1 ini.

 

Modul 1 tersusun atas beberapa bagian, silahkan klik.

mod1a

Membahas arti sistem kesehatan, Ilmu Kebijakan, aplikasi ilmu kebijakan di sistem kesehatan, dan pengantar penelitian kebijakan kesehatan.
Dilaksanakan antara 6 – 9 November 2012.

mod1b 

Membahas isu Ideologi dalam sistem kesehatan, aspek pemerataan (equity) yang terkait dengan Social Determinant of Health. Diselenggarakan antara 10 – 14 November 2012.

mod1c 

Membahas Desentralisasi di sektor kesehatan. Dilaksanakan pada tanggal 15 – 18 November 2012.

mod1d 

Memahami Topik-topik Prioritas dan Isu-isu penting dalam Kebijakan Kesehatan yang dibahas pada tanggal 19 – 21 November 2012.

mod1e 

-  Pengantar IFLS oleh Wayan Suriastini
-  Quality of Health Care Services - Elan Satriawan

Membahas penggunaan data besar untuk penelitian kebijakan. Dilakukan pada tanggal 22 – 24 November 2012.

penutup

Setelah mengikuti Modul 1 ini diharapkan para peserta dapat melakukan penulisan awal untuk pendahuluan dan identifikasi fokus penelitian yang akan dipergunakan di Modul 2. Tugas paling lambat dikirim tanggal 25 November 2012.

Bab III. Tujuan dan Manfaat

  

Bab III. Tujuan dan Manfaat

Tujuan

  1. Memahami ilmu kebijakan yang diterapkan di sistem kesehatan, khususnya dalam topik pemerataan pelayanan kesehatan;
  2. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam metode penelitian kebijakan dan sistem kesehatan sejak dari menyusun proposal, melaksanakan penelitian kebijakan, dan menuliskan hasil;
  3. Meningkatkan pemahaman dan kemampuan peserta dalam metode analisis kebijakan, penyebaran hasil penelitian, dan advokasi kebijakan;
  4. Mengembangkan pusat pengembangan kebijakan kesehatan nasional dan regional dalam mendukung pelaksanaan desentralisasi di sektor kesehatan.

Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari kegiatan ini:
Bagi peneliti:

  1. Semakin memahami aplikasi ilmu kebijakan dalam sistem kesehatan
  2. Semakin memahami metode penelitian kebijakan dan sistem kesehatan (Health Policy and System Research).
  3. Terciptanya kesempatan bagi para peneliti kebijakan kesehatan di Indonesia terutama para peneliti muda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuannya dalam melaksanakan penelitian kebijakan dan sistem kesehatan.

Bagi perguruan tinggi dan lembaga penelitian

  1. Semakin berkembangnya penelitian kebijakan kesehatan yang dilaksanakan oleh para peneliti kebijakan.
  2. Perintisan model think-tank di dalam perguruan tinggi yang bermanfaat bagi pengambil kebijakan nasional maupun regional

Bagi pengambil kebijakan/policy makers

  1. Semakin berkembangnya kebijakan kesehatan yang memiliki kerangka berpikir logis yang tepat sehingga meningkatkan kinerja kebijakan kesehatan yang dilaksanakan
  2. Adanya dukungan dari peneliti dalam menyusun kebijakan
  3. Meningkatkan komitmen untuk pengemangan penelitian riset kebijakan dan sistem kesehatan.

Bab II. Kompetensi

  

Bab II. Kompetensi

Program ini berusaha mengembangkan peneliti di berbagai daerah di Indonesia yang kompeten dalam merencanakan, melaksanakan, serta melakukan penelitian kebijakan dalam sistem kesehatan dan penyampaian hasilnya berbasis metodologi yang tepat.

Dalam program ini, penelitian kebijakan dalam sistem kesehatan akan difokuskan ke isu pemerataan dalam pelayanan kesehatan. Isu pemerataan ini mencakup pemerataan sosial ekonomi dan pemerataan geografis.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab VIII. Sertifikasi

 

Bab VIII. Sertifikasi

Akan ada beberapa sertifikat dalam pengembangan ini:

  1. Sertifikat mengikuti pelatihan Jarak Jauh I selama 1.5 bulan (bagi 108 peserta jarak jauh).
  2. Sertifikat mengikuti pelatihan tatap muka selama 2 hari (bagi 20 orang peserta tatap muka).
  3. Sertifikat mengikuti pelatihan Jarak Jauh II selama beberapa bulan (bagi 5 peserta yang terpilih dan peserta yang menndaftar aktif)
  4. Sertifikat mengikuti Forum Kebijakan Kesehatan Nasional ke IV (Bagi peserta yang presentasi).

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Bab VII. Monitoring dan Evaluasi Pelatihan

  

Bab VII. Monitoring dan Evaluasi Pelatihan

Pengembangan ini membutuhkan waktu cukup panjang, sekitar satu setengah tahun. Oleh karena itu dilakukan proses monitoring dan evaluasi sebagai berikut:

  1. Dalam pembelajaran Modul Jarak Jauh 1, para peserta akan didampingi oleh fasilitator. Tugas fasilitator adalah memastikan bahwa para peserta tepat waktu dalam menyelesaikan tugas-tugas yang diberikan (fungsi monitoring).
  2. Para peserta akan dievaluasi pertama kali dalam menyusun proposal. Evaluasi ini akan menghasilkan 20 peserta yang dinilai mempunyai kemampuan dan minat dengan didukung oleh institusi yang mengirim.
  3. Pada saat tatap muka, 20 peserta yang terpilih akan menyajikan proposalnya pada sebuah panel penilai. Para peserta akan dinilai isi proposal dan kemampuan untuk menyajikan materi secara oral dan poster.
  4. Akan dipilih 5 peserta untuk mendapatkan insentif dana penelitian masing-masing sebesar Rp 10 juta rupiah. Bagi yang tidak terpilih, diharapkan untuk mencari sumber dana. Dalam hal ini penyelenggara akan memfasilitasi ke berbagai sumber dana.
  5. Para peserta yang 5 orang akan meneruskan ke Modul Jarak Jauh II dengan monitoring saat pelaksanaan. Para peserta yang tidak terpilih dapat mengikuti kegiatan secara pasif melalui internet, atau dapat pula aktif dengan membayar biaya.
  6. Para peserta yang 5 orang akan didanai untuk menyajikan hasil kegiatannya di forum Kebijakan Kesehatan Nasional ke IV. Dalam forum ini akan ada penilaian terakhir mengenai hasil dan kemampuan menyajikan hasil.

Disamping itu, aka nada monitoring dan evaluasi program pengembangan ini dengan metode Kickpatrick.

Bab VI. Proses Pengembangan

  

Bab VI. Proses Pengembangan

- Kurikulum dan Metode Pembelajaran
- Proses Pembelajaran

Kurikulum dan Metode Pembelajaran

Ruang lingkup materi yang akan disampaikan dalam pelatihan ini meliputi beberapa modul:

  1. Modul Jarak Jauh I;
  2. Modul Tatap Muka selama 2 hari;
  3. Modul Jarak Jauh II yang meliputi:
    1. Modul Pelaksanaan Penelitian;
    2. Modul Pelaksanaan Advokasi; dan
    3. Modul Presentasi Hasil Pelaksanaan dan Advokasi

A. Modul Jarak-Jauh

Modul Jarak jauh tersusun atas 3 modul: 
Modul 1. Memahami Ilmu Kebijakan dan Isi Kebijakan;
Modul 2. Metode Riset untuk Kebijakan
Modul 3. Melakukan translasi hasil-hasil riset kebijakan ke pengambil keputusan

Dalam mempelajari modul jarak jauh, para peserta diharapkan mengalokasikan waktu tiap harinya secara efektif. Waktu tersebut digunakan untuk membaca berbagai sumber belajar dan menuliskan tugas. Para peserta diharuskan mengirimkan tugas berdasarkan jadual kegiatan yang ada di setiap modul.

Sumber belajar:

Program pengembangan ini bersifat digital. Sumber belajar diusahakan semaksimal mungkin dapat diakses melalui internet. Sumber belajar dapat berupa situs web yang terkait, laporan workshop, pelatihan, sampai ke berbagai artikel ilmiah yang bersifat open-access.
Pintu utama untuk mencari referensi adalah pada: www.kebijakankesehatanindonesia.net . Pintu utama ini akan membuka banyak jalur ke sumber belajar dalam negeri ataupun luar negeri.

Sebagian bahan belajar akan diberikan alamat aksesnya, namun para peserta diharapkan mencari sendiri berbagai sumber bacaan lain, termasuk yang harus membayar dengan dana sendiri (bukan open-access). Dengan model belajar ini para peserta akan mendapatkan kepustakaan terbaru yang ada di dunia pengetahuan, dan komputer yang ada menjadi perpustakaan pribadi di manapun berada.

Apabila menggunakan buku cetak, diusahakan agar buku tersebut dapat dibeli di toko buku setempat atau dipesan melalui internet. Salahsatu anjuran adalah para peserta diharapkan mempunyai buku-buku tentang ilmu kebijakan dan penelitian kebijakan yang berasald dari ilmu-ilmu sosial. Contoh pengarang yang terkenal adalah William Dunn yang bukunya sudah diterjemahkan ke bahasa Indonesia dan dapat dibeli di berbagai toko buku dan melalui toko buku on-line.

Bab V. Struktur Program Pelatihan

  

Bab V. Struktur Program Pelatihan

Pelatihan ini akan dilaksanakan dengan menggunakan metode gabungan antara pelatihan internet dan workshop tatap muka.

Pelatihan melalui Internet: 

Maret  - Mei 2013
Proposal dikirimkan tanggal 22 Mei 2013
Pertemuan tatap muka di Yogyakarta tanggal 3-4 Juni 2013
Proposal Revisi dikirimkan pada 1 Juli 2013
Penelitian dilaksanakan pada Juli - Agustus 2013

Cara belajar melalui internet:

  1. Peserta mempelajari modul-modul yang tersedia
  2. Peserta menjawab berbagai pertanyaan di tiap modul
  3. Peserta aktif menjadi peserta diskusi di internet
  4. Peserta mulai menulis proposal riset kebijakan medik pada saat mengikuti Modul 2

Tujuan kegiatan di Internet:

Tindakan selanjutnya adalah:

Proposal dikirim ke panitia pada bulan April 2013 untuk kemudian dilakukan seleksi

Jadual kegiatan tatap muka adalah sebagai berikut:

Peserta terpilih kemudian akan melakukan presentasi Proposal dan Pengembangan lebih lanjut (tatap muka) selama 2 hari di Yogyakarta pada bulan April 2013

Akan dilakukan masa revisi proposal lebih lanjut pasca tatap muka selama 1 bulan, dan kemudian proposal revisi akan dikirimkan kepada panitia pada bulan Mei 2013

Berdasarkan hasil presentasi Proposal dan revisi Proposal, akan dipilih pemenang yang akan mendapat pendanaan sekitar Rp 10 juta (untuk masing-masing 5 pemenang) dengan syarat menjadi anggota penelitian collaborative.

Penelitian akan dilakukan pada bulan Mei sampai dengan Juni tahun 2013. Dalam penelitian dilakukan pula kegiatan advokasi kebijakan ke rumah sakit, pemerintah pusat atau propinsi/kabupaten.

Penyajian hasil dilakukan pada pertemuan Jaringan Kebijakan Kesehatan dan akan diterbitkan di web Kebijakan Kesehatan Indonesia.