Room 1
Kuala Lumpur – Eka Yoshida Syukri dari United Nation University – International Institute for Global Health membuka presentasi paper di ruang 1 dengan topik dampak implementasi casemix dalam pengurangan biaya dalam skema asuransi di rumah sakit pendidikan di Indonesia. Studi yang dilakukan di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta ini menganalisis perbedaan biaya antara metode pembayaran casemix dan fee-for-services. Berdasarkan studi ini diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna pada biaya human resources, stationery, dan billing delivery antara metode pembayaran casemix dan fee-for-services. Biaya human resources diketahui lebih rendah 2,5 kali lipat pada metode pembayaran casemix dibandingkan dengan fee-for-services. Sedangkan biaya stationery dan billing delivery diketahui lebih rendah masing-masing 1,5 dan 1,2 kali lipat pada metode pembayaran casemix dibandingkan fee-for-services. Secara umum, disimpulkan bahwa pasien yang membayar dengan mtode casemix membayar 23,2% lebih rendah dibandingkan pasien yang membayar dengan metode fee-for-services.
Presentasi kedua dibawakan oleh Siti Khadijah Nasution dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia dengan topik Apakah Kebijakan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) mampu meningkatkan keadilan utilisasi pada penolong persalinan terlatih di Indonesia. Studi data Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2012-2016 ini menganalisis ketimpangan distribusi penolong persalinan terlatih di Indonesia. Berdasarkan studi ini diketahui bahwa hingga tahun 2016, distribusi penolong persalinan terlatih di Indonesia bagian Timur masih lebih sedikit dibandingkan dengan Indonesia bagian Barat. Selain itu, persalinan dengan tenaga kesehatan terlatih juga diketahui lebih tinggi di kawasan perkotaan dibandingkan dengan pedesaan. Faktor yang mempengaruhi persalinan dengan tenaga kesehatan terlatih yaitu kepemilikan asuransi, kondisi geografis, tingkat Pendidikan dan sosioekonomi. Kondisi ini akan membaik apabila dilakukan peningkatan ketersediaan sisi suplai, audit kepesertaan penerima bantuan iuran, serta meningkatkan level Pendidikan dan sosioekonomi.
Presentasi ketiga disajikan oleh Erwin Purwaningsih dari Universitas Gadjah Mada, Indonesia dengan topik kontribusi pemerintah daerah dalam mendukung pencapaian Universal Health Coverage (UHC) di Kalimantan Timur. Studi yang dilakukan mendeskripsikan upaya pemerintah daerah dalam mengintegrasikan Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) dengan JKN. Berdasarkan studi ini, diperoleh informasi bahwa terdapat peran pemerintah daerah dalam mendorong pencapaian target kepesertaan JKN di Kalimantan Timur, yaitu integrasi Jamkesda-JKN. Meskipun demikian, ternyata proses integrasi ini belum optimal mengingat target yang ditetapkan belum tercapai.
Presentasi keempat dibawakan oleh Yin New Aung dari International Centre for Casemix and Clinical Coding, Fakultas Kedokteran Universitas Kebangsaan Malaysia tentang Determinant Length of Stay (LOS) di Intensive Care Unite (ICU) di Rumah Sakit Pendidikan di Malaysia. Studi yang dilakukan menganalisis data ICU mulai Januari 2013 hingga Desember 2015. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa usia dan jenis kelamin tidak berkontribusi terhadap lamanya LOS di ICU. Faktor yang berkontribusi terhadap lamanya LOS yaitu kondisi medis, dan kasus obstetri.
Presentasi kelima disajikan oleh Viera Wardhani dari Universitas Brawijaya Indonesia tentang progress dan determinan akreditasi rumah sakit di Indonesia. Studi yang dilakukan dengan menganalisis tren akreditasi rumah sakit selama 2012 – 2017. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, diketahui bahwa terdapat penurunan yang besar jumlah rumah sakit yang terakreditasi di tahun 2013 dibandingkan tahun 2012. Jumlah rumah sakit terakreditasi meningkat secara perlahan dimulai tahun 2014. Faktor determinannya adalah implementasi JKN yang mengharuskan setiap rumah sakit terakreditasi dan beradaptasi sesuai standar internasional di tahun 2013.
Presentasi keenam disaikan oleh Labasangzhu dari Tibet University Medical College tentang progress dan hambatan dalam peningkatan kualitas kesehatan ibu di Tibet. Penelitian ini menghasilkan informasi tentang peningkatan pelayanan rujukan mulai tahun 2000 hingga 2017 sekitar 70% dan mempengaruhi penurunan kematian ibu dari 466 ke 100 per 100.000 kelahiran.
Presentasi ketujuh disampaikan oleh Fury Maulina dari Universitas Malikussaleh, Nanggroe Aceh Darussalam mengenai kompetensi manajemen dokter yang ditempatkan di daerah terpencil. Penelitian ini menghasilkan informasi tentang skill komunikasi dan kepedulian terhadap hak-hak pasien adalah kompetensi yang dibutuhkan untuk menjadi seorang dokter dan manager di daerah terpencil..
Reportase oleh: Dedik Sulistiawan
Room 2
Syafrawati merupakan perwakilan dari Andalas Univeristy; ITCC, Faculty of Medicine, Universitas Andalas, Indonesia menyampaikan hasil penelitiannya tentang Impact of Miscoding of Diagnosis and Procedures in Casemix INA-CBG Reimbursement on Hospital Revenue in Indonesia. Penelitian ini menekankan miscoding yang terjadi pada Ina-CBG di 180 rumah sakit tipe C di Sumatera Barat. Syafrawati menemukan bahwa perbedaan antara hasil diagnosis dan prosedur dalam penginputan (miscoding) baik itu upcoding maupun downcoding. Dampak dari miscoding berpotensi terhadap kerugian rumah sakit sebanyak lebih dari IDR 38 juta untuk upcoding dan lebih dari IDR 33 juta untuk downcoding.
Budi Eko Siswoyo merupakan perwakilan dari Center for Health Policy and Management, Universitas Gadjah Mada, Indonesia menyampaikan hasil penelitiannya tentang Monitoring and Concept Development of The Compensation Program Under The JKN Scheme. Kriteria, indikator, jenis kompensasi, tantangan dan peran dari para pemangku kepentingan tentang sistem pengupahan di Era JKN. Penelitian ini menemukan bahwa daerah kompensasi untuk tenaga kesehatan di daerah terbelakang, perbatasan, dan kepulauan (DTPK) tidak hanya ditentukan oleh BPJS Kesehatan namun juga dari pemerintah daerah, dan dinas kesehatan. Hasil analisis menyatakan bahwa terdapat 3-5 orang tenaga kesehatan yang bekerja namun pada umumnya 4 tenaga kesehatan dianggap sudah cukup. Dalam program kunjungan rumah, partisipan memerlukan waktu 2 hari untuk sekali kunjungan rumah. Pada umumnya, kunjungan rumah rata-rata partisipan menyatakan dapat melakukan 50 kunjungan pasien untuk sekali kunjungan rumah. BPJS kesehatan mendukung kompensasi untuk biaya perdiem dan transportasi dan sisanya akan ditanggung oleh pemerintah daerah.
Haliza Hasan merupakan perwakilan dari International Centre for Casemix and Clinical Coding (ITCC), Faculty of Medicine, Universiti Kebangsaan Malaysia menyampaikan hasil penelitiannya tentang Parents’ and Caregivers’ Costs of Community-Based Rehabilitation (CBR) Programme For Disabled Children in East Coast Region of Peninsular Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk meperkirakan pengeluaran yang ditanggung oleh orang tua maupun pengasuh anak dengan disabilitas di Centre-Based and Home Based dari Community-Based Rehabilitation. Haliza menyampaikan nilai median data CBR lebih tinggi pada home-based dibandingkan centre based. Orang tua dan pengasuh akan mengeluarkan uang dari sakit (out of pocket) pada centre based pada obat dan suplemen tambahan. Pengeluaran pada pencarian layanan kesehatan rehabilitasi lebih tinggi pada centre based group dibandingkan dengan home based group.
Tanapat Laowahutanon merupakan perwakilan dari Faculty of Medicine, Prince of Songkla University, Thailand mempresentasikan hasil penelitiannya tentang Longitudinal Data Analysis Of Type 2 Diabetes Mellitus And Its Complications Among Thai Citizen Covered By The Universal Coverage Scheme. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur admisi dari 1000 orang dan semua penyebab kematian diabetes melitus tipe 2 dan komplikasinya termasuk penyakit gagal ginjal, jangtung korener, retinophaty kronis, stroke dan diabetic foot selama tahun 2009-2014. Penelitian ini menemukan bahwa terjadi peningkatan pada angka T2DM dan komplikasinya dari tahun 2009 sebanyak 3.2 dan tahun 2016 sebanyak 2016. Penyebab kematian terbanyak pada T2DM dan komplikasinya lebih tinggi pada kejadian penyakit jantung coroner.
Happy R Pangaribuan merupakan perwakilan dari Faculty of Medicine, Universitas Gadjah Mada, Indonesia menyajikan data penelitiannya tentang The Role of Nusantara Sehat : Deployment Health Worker Under System Contract in Remote Puskesmas Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk menggali peran dari tim Nusantara Sehat dalam penguatan fungsi layanan kesehatan Puskesmas di daerah pedesaan. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa karakteristik utama dari responden bukan merupakan putra-putri asli (94 %). Peran dari tim Nusantara Sehat menemukan bahwa motivasi tim Nusantara Sehat juga menyukai tinggal bersama penduduk antar pulau. Dan tim termotivasi untuk melanjutkan program Nusantara Sehat sebanyak 77,98 %.
Shariffah Syafiqah Aljunid merupakan perwakilan dari Faculty of Architecture, Planning & Surveying, Universiti Teknologi MARA, Malaysia menyajikan hasil penelitian tentang Determinants Of Patient Satisfaction Level On Interior Design Quality Of Public Hospitals In Malaysia. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien rawat inap terhadap kualitas desain pada rumah sakit pemerintah di Malaysia. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan pasien adalah furniture, perencanaan ruangan, pencahayaan, dan warna. Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien adalah perencanaan ruangan.
Dience Meidiana merupakan perwakilan dari Tugu Koja Hospital, Plumpang, Jakarta Utara, Indonesia menyampaikan hasil penelitiannya tentang Completeness of discharge summary at Tugu Koja Hospital. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-faktor yang berhubungan dengan kelengkapan resume pasien pulang (RPP) . Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa component yang tidak tersedia di rumah sakit Tugu Kaja adalah pemeriksaan fisik, tanggal pemulangan, tanda tangan, dan nama dokter yang bertanggung jawab. Ketidak lengkapan berkas pemulangan disebabkan oleh masalah asuransi kesehatan. Dokter yang bertugas memerlukan motivasi. Faktor lain yang berpengaruh terhadap ketidaklengkapan data adalah sosialisasi Standard Operation Product yang belum pernah dilakukan.
Reporter: Relmbuss Biljers Fanda