• angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • toto macau
  • slot 4d
  • bandar toto hongkong
  • bandar toto
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • hongkong lotto
  • hk lotto
  • bandar slot 4d
  • togel online
  • slot gacor
  • agen toto
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs slot gacor
  • bandar toto macau
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar slot gacor
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • bandar toto macau
  • bandar toto hongkong
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • colatogel
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar toto 4d
  • situstoto
  • bandar togel 4d
  • bandar togel online
  • toto slot
  • toto togel
  • togel online
  • toto macau
  • toto hk lotto
  • colatogel
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • toto macau
  • togel online
  • togel online
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • slot qris
  • slot gacor
  • bandar slot online
  • toto macau
  • toto hk
  • bandar slot
  • paito hk
  • bandar slot
  • toto togel 4d
  • bandar slot gacor
  • togel online
  • situs toto
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • toto slot
  • bandar slot
  • slot dana
  • toto hongkong
  • https://disdukcapil.kapuashulukab.go.id/disduk/
  • https://165.22.251.132/
  • https://128.199.70.89/
  • toto macau
  • Reportase Keynote Speech

    Reportase Keynote Speech

    ba 2Dr. Vinod K Srivastava dari IEA - WHO Liason mengangkat isu mengenai kesehatan ibu dan anak di negara- negara Asia Tenggara. Dr Vinod mengemukakan fakta yang menunjukkan bahwa 9,2 juta anak meninggal sebelum usia 5 tahun. Rendahnya aksesibilitas masyarakat terhadap kesehatan menjadi salah satu faktor penyebab kematian tersebut. Dari segi pencapaian, terjadi penurunan angka kematian anak tetapi tidak signifikan. Secara global, Asia Pasifik menyumbang sekitar 41% angka kematian anak di seluruh dunia. Perbedaan tingkat ekonomi dan jumlah kepadatan penduduk di beberapa negara menjadi kendala dalam upaya penurunan AKI dan AKB. 

    Misalnya, Bangladesh merupakan negara dengan jumlah kepadatan penduduk terbesar dari seluruh negara Asia Tenggara sehingga membutuhkan pendekatan yang berbeda dengan negara lain. Bagi negara dengan ekonomi rendah, isu yang juga menjadi tantangan adalah pelayanan kesehatan dasar yang tidak memadai. Dengan diterapkannya jaminan kesehatan semesta (UHC) di beberapa negara, tentunya dengan sistem yang lebih jelas dan terarah dan kebijakan yang diambil berdasarkan bukti yang ada, diharapkan dapat menurunkan AKI dan AKB dengan pendekatan lokal yang berbeda-beda.

    Beberapa pengalaman terkait upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak menunjukkan langkah yang lebih baik. Srilanka menjadi negara yang sukses menerapkan UHC. Kesehatan dan pendidikan gratis untuk seluruh masyarakat. Pelayanan kesehatan juga melibatkan pemerintah dan swasta. Pendekatan juga menekankan pada upaya preventif yang lebih besar dibandingkan dengan upaya kuratif, dan dilaksanakan secara berkelanjutan segera setelah menikah hingga mengandung dan bersalin.

    Isu lain juga yang menjadi perhatian adalah aspek gizi, keluarga berencana, ASI ekslusif, dan isu gender. Menurut Dr Vinod, diperlukan investasi dalam skala besar untuk kesehatan ibu dan anak. Investasi tersebut akan membawa dampak yang besar tidak hanya pada aspek kesehatan, tetapi juga pada aspek sosial dan ekonomi negara.

    Reporter:
    Muhammad Asrullah (PKMK UGM)

    Link Terkait

    {jcomments on}