• angka jitu
  • togel 4d
  • agen togel
  • toto macau
  • slot 4d
  • bandar toto hongkong
  • bandar toto
  • bandar toto 4d
  • togel 4d
  • togel online
  • rajabandot
  • hongkong lotto
  • hk lotto
  • bandar slot 4d
  • togel online
  • slot gacor
  • agen toto
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • rajabandot
  • toto macau
  • toto macau
  • toto macau
  • situs slot gacor
  • bandar toto macau
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar slot gacor
  • situs slot
  • rtp live slot
  • toto slot
  • toto macau
  • bandar togel online
  • bandar toto macau
  • bandar toto hongkong
  • togel online
  • togel sdy
  • togel online
  • colatogel
  • situs toto
  • toto macau
  • bandar toto 4d
  • situstoto
  • bandar togel 4d
  • bandar togel online
  • toto slot
  • toto togel
  • togel online
  • toto macau
  • toto hk lotto
  • colatogel
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • hongkong lotto
  • toto macau
  • togel online
  • togel online
  • situs slot
  • slot gacor
  • bandar slot 4d
  • slot qris
  • slot gacor
  • bandar slot online
  • toto macau
  • toto hk
  • bandar slot
  • paito hk
  • bandar slot
  • toto togel 4d
  • bandar slot gacor
  • togel online
  • situs toto
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • bandar slot gacor
  • toto slot
  • bandar slot
  • slot dana
  • toto hongkong
  • https://disdukcapil.kapuashulukab.go.id/disduk/
  • https://165.22.251.132/
  • https://128.199.70.89/
  • toto macau
  • Plenary 2 Global Chalenges for Good Health and well-being

    Plenary 2 Global Chalenges for Good Health and well-being

    anung

    Plenary 2 konferensi IEASEA 2018 mengangkat tema “Global Chalenges for Good Health and well-being”. Narasumber pada sesi ini adalah Dr Anung Sugihanto, M.Kes dari Kementerian Kesehatan, Dr. Umar Ibrahim dari University of Technology Sydney), serta dr. Maria,perwakilan WHO.

    Dr Anung dalam paparannya menjelaskan mengenai pentingnya perencanaan berbasis bukti untuk mengendalikan penyebaran penyakit di Indonesia. Intervensi yang diberikan akan tepat sasaran jika mengetahui “Siapa”, “di mana”, “kapan”, dan “bagaimana” intervensi diberikan. Penanganan bencana alam yang terjadi di Sulawesi Tengah merupakan salah satu isu di Indonesia yang memerlukan perhatian khusus. Intervensi pasca bencana akan terjamin keberlanjutannya jika pemerintah tidak berdiri sendiri dalam upaya rehabilitasi pasca bencana. Harapannya, pihak swasta juga dapat memegang peran penting, dan intervensi yang diberikan akan berlandaskan pada evidence yang ada. Isu pasca bencana tidak hanya meliputi isu kesehatan jangka pendek, tetapi juga berpotensi menyebabkan peningkatan penyebaran penyakit jangka panjang misalnya TB dan penyakit menular lainnya. Oleh karena itu, pemerintah akan bekerja sama dengan seluruh pihak terkait dalam upaya untuk mengendalikan isu-isu kesehatan yang ada.

    Dr. Maria dalam pemaparannya menjelaskan mengenai prevalensi AIDS dan TB, dan Malaria. Indonesia merupakan salah satu dari 91 negara endemi malaria di dunia. Secara global, terdapat strategi teknis untuk pencegahan malaria dengan 3 pilar utama, yakni memastikan akses yang menyeluruh terhadap kasus malaria, pencegahan, diagnosis, dan intervensi. Pilar kedua terkait dengan upaya percepatan upaya eliminasi, serta pilar ketiga yakni transformasi surveilans malaria menjadi upaya utama dalam proses pencegahan. Indonesia tidak termasuk dalam 6 negara yang telah terbebas dari malaria, dan 17 negara dengan status bebas kasus baru pada 2015.

    Di lain sisi, berdasarkan laporan kasus dunia, HIV mengalami penurunan kasus dari tahun ke tahun. 5 pilar dalam strategi penurunan angka HIV yakni, informasi yang akurat, intervensi untuk memberi dampak yang signifikan berupa akurasi diagnosis dan pemeriksaan HIV, pelayanan yang merata dan adil, pembiayaan untuk mendukung keberlanjutan program, dan inovasi terbaru untuk mempercepat proses penurunan angka prevalensi. Sedangkan untuk kasus TB, Indonesia menduduki peringkat ketiga di dunia. Harapannya, dunia bebas TB dengan menerapkan 3 pilar utama dalam pencegahan dan pengobatan TB yakni pemerintah yang transparan dengan kegiatan pemantauan dan evaluasi, membangun kerja sama yang baik antar sektor dalam pencegahan TB, melindungi hak asasi, etik, dan asas pemerataan, dan adaptasi strategi menjadi strategi nasional dengan pendekatan kerja sama lintas sektor.

    Kolaborasi trans disiplin untuk keberlanjutan program merupakan isu yang disampaikan oleh Dr Umar. Dalam paparannya, Dr Umar menjelaskan bahwa kesehatan dipengaruhi oleh faktor yang tidak berdiri sendiri. Lingkungan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi, dan merupakan tanggung jawab seluruh elemen, pemerintah dan swasta, serta masyarakat. Melibatkan lingkungan yang sehat akan mencegah penyebaran penyakit melalui isu ketahanan pangan, isu kesehatan lingkungan, air bersih, dan isu bencana alam. Kompleksitas dari masalah kesehatan dengan indikator lingkungan membutuhkan kolaborasi lintas sektor, waktu yang panjang, dan biaya yang besar, tetapi seluruh investasi kesehatan ini untuk sesuatu yang lebih besar dan berkelanjutan.

    Reporter: Faisal dan Muhammad Asrullah

    Link Terkait