Reportase Pelatihan Kompetensi Analis Kebijakan
Gambar 1. Konsep kebijakan dan metode kebijakan kesehatan publik
Hari pertama. Pelatihan Kompetensi Analis merupakan program kerjasama antara Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesia (Bakti), Lembaga Adminsitrasi Negara (LAN), dan Knowledge Sector initiative (KSI). Pada pemaparan materi awal disampaikan oleh Erna Irawati dari LAN tentang Konsep dan Studi Kebijakan Publik. Studi kebijakan publik menekankan pada apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh pemerintah dan harus menjelaskan apa yang dilakukan, mengapa dan apa dampak dari intervensi tersebut. Dimensi kebijakan yang harus dipahami oleh analis kebijakn adalah opsi yang dipilih merupakan opsi yang disengaja, mengambarkan keputusan yang diambil dan bagaimana konsekuensinya, terstruktur yaitu memiliki sumber daya manusia dan strategi dalam pelaksanaannya, terdapat nilai politis yang mempertimbangkan nilai - nilai tertentu, dan kebijakan tersebut harus bersifat dinamis.
Pertimbangan intervensi pemerintah harus memperhatikan beberapa kriteria pokok dan tahapan dalam analisis kebijakan. Kriteria pokok yang harus dipertimbangkan adalah Keadilan (equity) sehingga orang dengan berbagai perbedaan level memiliki akses yang sama terhadap barang/jasa, Kebutuhan (needs) bukan kemampuan untuk membayar, Efisiensi (efficiency) sehingga lebih mudah untuk menyediakan secara kolektif dalam skala besar, dan dapat mengurangi masalah the free - rider terkait dengan barang publik murni. Tahapan dalam analisis kebijakan dimulai dari penetapan agenda (mengidentifikasi persoalan) atas sebuah isu atau keputusan sebelumnya, formulasi kebijakan, implementasi kebijakan dan evaluasi kebijakan tersebut. Selanjutnya, video dari youtube dengan judul “Eli - The Little Red Elevator” ditayangkan dan para peserta diberikan kesempatan membedah persoalan dari tahapan kebijakan tersebut. Video tersebut dapat diakses pada tautan https://www.youtube.com/watch?v=0NijIzUkfbU
Selanjutnya, Erna memberikan kesempatan kepada peserta dalam kelompok untuk mengidentifikasi model pengambilan keputusan. beberapa diantaranya Management Science Approach (menggunakan model statistik dan matematika untuk mencari solusi optimal), Incremental Decision Process (Fokus pada aspek tertentu dalam menyelesaikan masalah) dan garbage can (tidak selalu harus dimulai dengan masalah dan diakhiri dengan solusi). Pendekatan tersebut memang berbeda-beda bergantung pada tujuan dan urgensi kebijakan.
Terakhir, hari pertama ditutup dengan materi tentang evidence based-policy (EBP). EBP adalah kebijakan yang didasarkan pada bukti (evidence) untuk menghasilkan outcome yang diinginkan. Diskusi tentang video “Evidence - Based Policymaking Made Easy by 'Results First’ Tool” ( https://www.youtube.com/watch?v=MXUEBloG-tU ) memberikan gambaran tentang pentingnya manajemen data kebijakan. Setiap kebijakan hendaknya dikumpulkan ke dalam satu sistem yang terorganisir, Data evaluasi kebijakan yang pernah ada menggambarkan kriteria - kriteria yang pernah terjadi sehingga proses penetapan kebijakan lebih terpercaya.
(Reporter: Relmbuss Biljers Fanda)
Link Terkait:
- Hari 1: Pelatihan Kompetensi Analis Kebijakan
- Hari 2: Analisis Kebijakan Publik
- Hari 3: Analisis Pemangku Kepentingan
- Hari 4: Praktik Analisis Kebijakan dan Penyusunan Policy Brief dan Policy Paper
- Hari 5: Konsultasi Publik dan Advokasi Kebijakan