logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?

19 Apr2022

Regulasi Penambahan Regimen Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster) bagi Sasaran yang Mendapat Vaksinasi Primer Heterolog

Posted in Arsip Pengantar

Menindaklanjuti Surat Edaran Nomor HK.02.02/II/252/2022 tentang vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan pada 12 Januari 2022, beberapa pembaharuan pemberian vaksinasi lanjutan diantaranya pemberian booster dapat dilakukan dengan mekanisme heterology (vaksin booster berbeda dengan vaksin primer) dan homolog (vaksin booster sama dengan vaksin primer). Vaksin yang diberikan untuk booster disesuaikan dengan ketersediaan vaksin di masing - masing daerah dengan prioritas menggunakan vaksin dengan expired date (ED) terdekat.

Vaksinasi dosis primer tetap harus dikejar agar sesuai target. Tata cara pemberian, tempat pelaksanaan, alur pelaksanaan dan pencatatan mengacu pada SE No. HK.02.02/II/252/2022 tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster). Adapun regimen dosis booster yang dapat diberikan pada sasaran yang mendapat vaksinasi primer heterology terlampir. Ketentuan ini diterbitkan oleh Direktorat Jendral Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan RI pada 12 April 2022.

selengkapnya

 

12 Apr2022

Hasil Survei Serologi COVID-19 di Indonesia pada November – Desember 2021

Posted in Arsip Pengantar

Kekebalan di tingkat populasi dapat menjadi dasar rencana pengendalian berkelanjutan, dimana proses terbentuknya dapat melalui vaksinasi, infeksi alamiah, ataupun keduanya. Dengan mengetahui kekebalan di populasi berdasarkan usia, jenis kelamin, dan wilayah dapat menjadi basis kebijakan untuk program vaksinasi yang akan datang. Survei serologi ini dilakukan bertujuan untuk melihat estimasi proporsi orang di populasi yang memiliki antibodi terhadap SARS-CoV-2, berdasarkan kelompok usia, jenis kelamin, pernah tediagnoasa COVID-19 dan status vaksinasi. Selian itu, survei dilakukan untuk mempelajari distribusi kadar antibodi berdasarkan riwayat infeksi dan vaksinasi. Populasi penelitian adalah penduduk Indonesia dengan usia 1 tahun ke atas, secara acak terpilih 20 penduduk sebagai sampel utama dan 60 sebagai sampel cadangan di setiap desa/kelurahan, dengan total terkumpul 9.563 dari 514 desa di kawasan aglomerasi dan 11.059 dari 580 desa di kawasan non-aglomerasi.

Hasilnya, mayoritas penduduk Indonesia memiliki antibodi SARS-CoV-2 baik dari riwayat pernah terdeteksi dan/atau vaksinasi. Proporsi penduduk yang memiliki antibodi SARS-CoV-2 pada yang mengaku belum pernah terdeteksi dan belum divaksinasi sudah tinggi (74%, 95% CI 71.7 – 76.0%). Proporsi penduduk yang sudah divaksinasi memiliki kadar antibodi >1000 U/ml tiga kali lebih tinggi dibandingkan yang belum vaksinasi (13.1%). Tingkat penularan COVID-19 di Indonesia sudah merata di wilayah aglomerasi dan non-aglomerasi, Jawa - Bali dan luar Jawa - Bali dan kelompok usia. Selanjutnya, diperlukan sero-survey secara berkala untuk mengukur perubahan pada kadar antibodi; mengingat kadar antibodi dapat menurun atau meningkat.

selengkapnya

 

12 Apr2022

Clinical Care of Severe Acute Respiratory Infections - Toolkit

Posted in review publikasi

WHO baru saja mempublikasikan versi terbaru dari toolkit Severe Acute Respiratory Infections (SARI) yang pertama kali diterbitkan pada 2020. Toolkit ini ditujukan untuk dokter yang bekerja dalam perawatan akut, mengelola pasien dewasa dan anak - anak dengan infeksi saluran pernapasan akut, termasuk pneumonia berat, sindrom gangguan pernapasan akut, sepsis, dan syok septic. Tujuan utamanya adalah untuk menyediakan alat-alat utama untuk digunakan dalam perawatan pasien yang sakit kritis – mulai dari masuk rumah sakit hingga keluar dari rumah sakit.

Versi terbaru 2022 mencakup alat baru dan algoritme yang disesuaikan, daftar periksa, alat bantu memori untuk COVID-19 dan influenza, dan bukti klinis terbaru mengenai manajemen klinis SARI. Hal ini dimaksudkan untuk membantu dokter merawat pasien mulai dari epidemiologi infeksi saluran pernapasan akut berat, skrining dan triase, pencegahan dan pengendalian infeksi, pemantauan pasien, diagnosis laboratorium, prinsip terapi oksigen dan berbagai jenis ventilasi (invasif dan non-invasif), serta terapi antimikroba dan imunomodulator, hingga penilaian etika dan kualitas perawatan.

selengkapnya

 

05 Apr2022

Buku Panduan Kampanye – Pelibatan Masyarakat dan Pesan Penting Vaksinasi COVID-19 Bagi Lanjut Usia

Posted in Arsip Pengantar

Kementerian Kesehatan bersama dengan USAID mempublikasikan sebuah buku yang bertujuan memberikan panduan pelaksanaan kampanye dan pelibatan masyarakat bagi percepatan capaian vaksinasi lansia. Terdapat 3 tujuan khusus dari buku ini, yakni (1) menjadi panduan penyusunan rencana kampanye bagi para pengelola program komunikasi untuk ikut serta dalam penyebarluasan pesan bagi percepatan vaksin lansia; (2) menyelaraskan pesan - pesan penting mengenai vaksinasi bagi lansia serta perilaku pencegahan COVID-19 dan (3) penyederhanaan pesan vaksinasi untuk mengajak lansia ikut serta dalam program vaksinasi COVID-19.

Pengguna buku ini utamanya adalah pengelola program komunikasi kesehatan di tingkat provinsi, kabupaten/kota, puskesmas, mitra kesehatan serta lintas program dan lintas sektor lainnya di bidang komunikasi sebagai acuan bagi para pihak yang mempunyai kegiatan komunikasi dalam masa pandemi ini, baik melalui media digital ataupun cetak. Diharapkan para pengguna dapat mengadaptasi buku ini dalam berbagai format media yang bisa digunakan oleh para relawan, fasilitator masyarakat, kader kesehatan, tenaga penyuluh serta mereka yang bekerja secara langsung melakukan pendampingan terhadap lansia dan keluarga. Pengguna dapat mengubah pesan menjadi berbagai bentuk narasi yang komunikatif dan kreatif namun mengandung makna yang sama.

Selengkapnya

 

05 Apr2022

Strategies to Promote the Use of Online Health Apllications for Early Detection and Raising Awareness of Chronic Diseases Among Members of The General Public : A Systematic Literature Review

Posted in review publikasi

Keterlibatan (engagement) sangat penting untuk mencapai hasil yang diinginkan dari intervensi yang dilakukan saat ini, dan untuk mencapai keterlibatan masih menjadi tantangan bagi para peneliti dan praktisi. Sebuah studi literature review dilakukan untuk mengidentifikasi strategi dan alat untuk mempromosikan penggunaan intervensi kesehatan online untuk deteksi dini dan peningkatan kesadaran penyakit kronis di kalangan masyarakat, dan untuk menyelidiki bukti mengenai efektivitas strategi tersebut.

Pencarian dilakukan pada 7 database elektronik yang mengidentifikasi 8.526 artikel, 47 termasuk dalam tinjauan. 32 studi dilaporkan strategi untuk mempromosikan penggunaan intervensi online mereka, termasuk iklan online di media sosial (n =17), aplikasi kencan (n = 10), dan situs website (n = 3). Media sosial tidak hanya digunakan untuk promosi intervensi, tetapi juga sebagai platform intervensi utama (n = 18). Tujuh studi melaporkan promosi tradisional metode seperti iklan cetak dan kampanye (offline). Dua puluh tujuh studi melaporkan strategi untuk menjaga pengguna yang terlibat, termasuk pengingat (n = 12), berbagi postingan di media sosial (n = 4), penghargaan (n = 3), mingguan diskusi kelompok (n = 2), panggilan telepon lanjutan (n = 2), permainan interaktif (n = 1), kuis bulanan (n = 1), link ke penyediaan test kit (n = 1), dan sistem pengembalian setoran (n = 1). Dari tinjauan ini, tidak ada penelitian yang melakukan evaluasi formal terhadap efektivitas strategi keterlibatan. Memeriksa efektivitas strategi keterlibatan merupakan area penting untuk penelitian lebih lanjut pada studi berikutnya. Artikel ini dipublikasikan pada International Journal of Medical Informatics pada Juni 2022.

selengkapnya

 

05 Apr2022

Monitoring Continuity of Maternal and Child Health Services, Indonesia

Posted in review publikasi

Sebuah studi dilakukan untuk mengevaluasi penerapan sistem pemantauan dan evaluasi elektronik untuk membantu dinas kesehatan kabupaten dalam membuat penilaian cepat terhadap dampak COVID-19 pada program kesehatan gizi ibu dan anak di wilayahnya dalam pengembangan kebijakan dan program tanggapan. Penelitian implementasi ini dilaksanakan pada September hingga Desember 2020 di 304 kecamatan. Strategi terdiri dari bantuan teknis untuk kantor distrik oleh 21 universitas mitra dan pengembangan dashboard online untuk analisis situasi yang cepat dan pelaporan.

Peneliti mengumpulkan data kualitatif tentang kelayakan dan kepatuhan terhadap intervensi, serta database kuantitatif dari kesehatan rutin untuk menganalisis dampak COVID-19 terhadap indikator kesehatan dan gizi ibu dan anak. Temuan di sebagian besar kabupaten, layanan kesehatan dan gizi utama ibu dan anak terkena dampak sedang atau berat oleh pandemi, khususnya pemantauan pertumbuhan anak dan layanan perawatan antenatal. Kepatuhan terhadap protokol intervensi bervariasi di seluruh kabupaten tetapi sistem ini merupakan pendekatan yang layak untuk ditingkatkan ke daerah lain dan program kesehatan. Kesimpulan sistem monitoring dan evaluasi elektronik dapat diimplementasikan dan dilengkapi dengan beberapa modifikasi guna menampung kantor - kantor kabupaten dan universitas. Terdapat potensi untuk meningkatkan intervensi dengan perencanaan implementasi yang lebih baik dan pelatihan. Artikel ini dipublikasikan pada Bulletin WHO pada Februari 2022.

selengkapnya

 

29 Mar2022

Report of The 7th Virtual End TB Strategy Summit for the Highest TB Burden Countries and Contries on the WHO Global Watchlist, 16-17 November 2021

Posted in Arsip Pengantar

KTT TB ke - 7 yang dihadiri oleh Negara - negara dengan beban TB tertinggi dalam daftar pantau TB Global WHO telah berlangsung pada 16 - 17 November 2021. Tujuan keseluruhan dari KTT ini untuk memfasilitasi diskusi dan pertukaran informasi strategis antara Program TB Nasional (NTPs), perwakilan dari Gugus Tugas Masyarakat Sipil WHO, dan mitra tentang cara kerja baru untuk mengurangi dan mengubah dampak COVID-19 pada TB serta menghidupkan kembali tanggapan global terhadap TB.

Secara khusus, KTT ini bertujuan untuk merenungkan tantangan dan peluang utama yang ditimbulkan oleh pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung untuk NTP, orang - orang yang terkena dampak, dan populasi yang rentan; mempertimbangkan peluang untuk memperkuat penemuan dan pencegahan kasus TB yang berkualitas yang diberikan inovasi selama pandemi COVID-19; serta berbagi update tentang situasi global terbaru untuk TB dan bertukar informasi strategis. WHO merangkum laporan KTT ini dengan serta menyediakan tautan dari presentasi yang dibawakan oleh pada narasumber pada forum tersebut.

selengkapnya

 

29 Mar2022

The Determinants of COVID-19 Vaccine Acceptance in Sumatra

Posted in review publikasi

Sebuah studi dilakukan untuk mengevaluasi penerimaan vaksin di Indonesia yang dilakukan oleh World Health Organization (WHO), Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, National Imunization Technical Advisory Group (NITAG), dan United Nations Children's Fund (UNICEF), yang diterbitkan pada November 2020. Sumatera memiliki tingkat penerimaan vaksin COVID-19 yang lebih rendah, dimana Aceh menunjukkan tingkat penerimaan vaksin yang paling rendah diantara provinsi lainnya. Studi dilakukan secara cross-sectional dengan total 268 responden dari 10 provinsi di Sumatra.

Hasilnya, 61% responden menolak vaksin dengan menyebutkan bahwa masalah keamanan vaksin merupakan alasan yang paling banyak dilaporkan dalam penolakan (43,6%). Penelitian ini juga menemukan bahwa provinsi tempat tinggal dan status imunisasi dasar menjadi penentu penerimaan vaksin COVID-19 di Indonesia. Berdasarkan hasil ini, perlu dilakukan peningkatan pendidikan dan dorongan dari profesional kesehatan atau figur otoritas regional agar dapat mengurangi kekhawatiran publik dan meningkatkan penerimaan vaksin, khususnya di wilayah dengan penolakan tertinggi. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Kesehatan Masyarakat UI pada Februari 2022.

selengkapnya

 

29 Mar2022

Challenges, Opportunities, and Potential Roles of the Private Primary Care Providers in Tuberculosis and Diabetes Mellitus Collaborative Care and Control: a Qualitative Study

Posted in review publikasi

Komorbiditas tuberkulosis dan diabetes mellitus (TB - DM) merupakan ko-epidemi global yang mengancam masalah. Terlepas dari upaya berkelanjutan Pemerintah Indonesia untuk memberlakukan peraturan untuk pengelolaan TB - DM kolaboratif, keterlibatan penyedia layanan primer swasta (PPC) belum dipertimbangkan sebelum pandemi. Sebuah studi dilakukan bertujuan untuk menangkap praktik PPC yang ada dan mengeksplorasi tantangan, peluang, dan peran potensial dalam layanan dan pengendalian TB - DM kolaboratif. Data dikumpulkan secara kualitatif melalui focus group discussion pada 13 petugas kesehatan dan 8 dokter umum swasta di Kota Yogyakarta, disertai dengan triangulasi.

Hasilnya diketahui bahwa PPC belum dimulai dalam implementasi program TB - DM kolaboratif. Peran potensial yang diidentifikasi untuk PPC termasuk keterlibatan dalam promosi kesehatan, skrining dua arah, rujukan pasien, dan pelaporan data menurut indikator program TB - DM. Meskipun keterlibatan PPC dalam mengimplementasikan layanan kolaboratif TB - DM belum dipertimbangkan, peran potensial mereka tidak boleh diabaikan. Oleh karena itu, perlu adanya insiatif nyata untuk mengajak keterlibatan mereka dengan meningkatkan kapasitas dan meningkatkan Campuran Publik-Swasta. Keterlibatan PPC harus dimulai dan dipertahankan untuk memastikan keberlanjutan program. Artikel ini dipublikasikan pada Journal of Primary Care and Community Health pada September 2021.

Selengkapnya

 

29 Mar2022

Kemenkes Gelar Pertemuan Pertama Health Working Group G20 dan Side Event Tuberkulosis di Yogyakarta

Posted in Arsip Pengantar

g20 2

Kementerian Kesehatan menggelar rangkaian pertemuan Health Working Group (HWG) bertajuk “Harmonizing Global Health Protocol Standards” di Yogyakarta pada tanggal 28-30 Maret 2022. Masih 1 rangkaian dengan Sherpa Track Presidensi G20, pertemuan pertama ini digelar secara luring dan daring dengan dihadiri sekitar 70 delegasi mancanegara dan 50 delegasi local.

Agenda HWG 1 secara khusus membahas satu dari tiga isu prioritas bidang kesehatan dalam Presidensi G20 yakni harmonisasi standar protokol kesehatan global untuk perjalanan antar negara. Sementara agenda HWG 2 membahas membangun ketahanan kesehatan global. Dan Agenda HWG 3 membahas mengenai Pembangunan pusat studi serta maknufaktur untuk pencegahan, persiapan, dan respons terhadap krisis kesehatan yang akan datang. Reportase selengkapnya dapat disimak pada link berikut

Klik disini

 

  • 20
  • 21
  • 22
  • 23
  • 24
  • 25
  • 26

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library