Modul 2B4. Aplikasi Prinsip-Prinsip Etika
|
Modul 2B3. Mengupayakan Kualitas Riset Kebijakan Medik
Modul 2B3. Mengupayakan Kualitas Riset Kebijakan Medik
|
Disain telah ditetapkan (fixed) |
Disain fleksibel |
Reliabilitas: apakah pengukuran variabel reliabel? |
Konfirmabilitas: apakah data mengkonfirmasi temuan-temuan utama dan mengarah pada implikasi-implikasinya? |
Validitas konstruk: apakah peneliti mengukur yang ingin diukur oleh peneliti? |
Dependability : apakah proses penelitian logis dan terdokumentasi dengan baik |
Validitas internal: apakah penelitian menunjukkan hubungan sebab-akibat secara logis? |
Kredibilitas: apakah terdapat kecocokan antara pandangan responden dan rekonstruksi yang dilakukan oleh peneliti? |
Validitas eksternal: apakah hasil penelitian dapat digeneralisasikan secara statistik? |
Transferrabilitas: apakah penelitian menghasilkan insight yang dapat ditransfer ke setting lain? |
Tabel 2. Proses untuk mengupayakan kualitas dalam studi kasus dan pengumpulan serta analisis data kualitatif
Prinsip |
Deskripsi |
Interaksi jangka panjang (prolonged engagement) |
Dalam Riset Kebijakan Medik, peneliti sering harus mengandalkan wawancara yang panjang dan berulang dengan para responden, dan/atau berinteraksi berhari-hari/berminggu-minggu dalam satu setting studi kasus. |
Penggunaan teori |
Teori diperlukan untuk mengarahkkan seleksi sampel, pengumpulan data dan analisis, serta analisis interpretatif |
Pemilihan kasus |
Pemilihan purposif untuk menguji teori dan asumsi awal atau untuk mengkaji kasus yang umum atau pengecualian |
Sampling |
Orang, tempat, waktu, dsb, awalnya untuk meliputi sebanyak mungkin faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku mereka yang dikaji (selanjutnya diperluas berdasar temuan awal). Mengumpulkan pandangan dari berbagai perspektif dan responden untuk menghindari dominasi satu pandangan |
Multiple method |
Menggunakan beberapa metode sekaligus untuk studi kasus |
Triangulasi |
Mencari pola konvergensi dengan membandingkan hasil antar bukti, antar peneliti, antar metode, dengan teori |
Analisis kasus negatif |
Mencari bukti yang kontradiktif terhadap penjelasan peneliti dan teori, serta mempertajamnya berdasar bukti tersebut |
Peer debriefing |
Review temuan dan laporan oleh peneliti lain |
Validasi responden |
Review temuan dan laporan oleh responden |
Audit trail |
Dokumentasi semua aktifitas yang dapat dipelajari oleh orang lain dan memaparkan secara lengkap bagaimana metode penelitian berkembang |
Pada intinya, riset kebijakan medik selalu memerlukan pendekatan kritis yang berbasis pada empat proses utama:
- Proses mempertanyakan dan memeriksa secara aktif selama penelitian (Thomas, 1998): mempertanyakan bagaimana dan mengapa sesuatu terjadi – tidak hanya apa yang terjadi; memeriksa jawaban pertanyaan untuk mengidentifikasi isu-isu yang perlu ditindaklanjuti untuk mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam
- Proses konsepsualisasi dan rekonsepsualisasi (Thomas, 1998): menggunakan ide dan teori untuk mengembangkan pemahaman awal permasalahan atau situasi yang dikaji, untuk mengarahkan pengumpulan data namun juga menggunakan data yang terkumpul untuk mempertanyakan gagasan-gagasan dan asumsi-asumsi sebelumnya dan, bila diperlukan, merevisi gagasan mengikuti perkembangan bukti yang terkumpul
- Merumuskan penilaian interpretatif (Henning, 2004) berbasis bukti yang cukup, terutama mengenai konteks. Untuk justifikasi kesimpulan dan juga pertimbangan yang cermat terhdapat bukti kontradiktif (analisis kasus negatif) dan kajian ulang interpretasi awal oleh responden (member checking)
- Relektifitas peneliti: mengupayakan transparansi tentang bagaimana asumsi peneliti dapat mempengaruhi interpretasi dan menguji asumsi dalam analisis (Green & Thorogood, 2009)
Bahan belajar
Gilson L et al. (2011). Building the field of health policy and systems research: social science matters.
PLoS Medicine 8(8):e1001079.
Kegiatan Pembelajaran
Pertanyaan
Bagaimana anda akan mengupayakan supaya penelitian anda berkualitas?
Jelaskan hal ini dalam proposal Anda pada bagian “Metode”.
Modul 2B2. Menyusun Rancangan Riset
Modul 2B2. Menyusun Rancangan Riset
|
Penyusunan proposal penelitian yang sesuai dengan parameter donor
Penyusunan proposal penelitian yang
|
Modul 2B1. Identifikasi fokus dan pertanyaan penelitian
Modul 2B1. Identifikasi fokus dan pertanyaan penelitian
|
Modul 2A4. Memahami Konteks Sosial dan Politik dalam HPSR
Modul 2A4. Memahami Konteks Sosial dan Politik dalam HPSR
|
Minggu kedua
Tim Penyusun Proposal
Perlu dipahami bahwa agensi donor (seperti USAID, AusAID, dan lainnya) menerima puluhan bahkan ratusan proposal untuk setiap proyek yang mereka danai. Biasanya:
Jadi, apa yang membuat sebuah proposal dapat memenangkan kompetisi donor?
Proposal kegiatan adalah investasi PERTAMA yang organisasi Anda akan lakukan dalam bisnis penelitian atau konsultasi. Tanpa proposal yang sempurna, maka organisasi akan sulit bertahan dalam dunia kompetitif ini. Jadi, investasi ini membutuhkan tim yang akan memastikan bahwa setiap proposal yang dihasilkan:
Tim yang dimaksud adalah Tim Penyusun Proposal, dan rangkaian penyusunan proposal dapat terdiri dari bagian-bagian berikut:
Pertanyaan yang perlu dijawab saat penentuan apakah akan membuat proposal atau tidak:
Merupakan tim awal yang memulai proses penulisan proposal. Terdiri dari:
Tugas awal TIM BIRU:
Bertugas untuk melakukan review terhadap draft proposal. Tim ini berperan seolah-olah sebagai calon klien yang sedang menilai “harga” sebuah proposal, berdasarkan poin berikut:
Kunci sukses sebuah proposal:
Setelah review pertama oleh tim MERAH, langkah berikut adalah memperbaiki proposal tersebut:
Setelah review ulangan (bisa lebih dari 2 kali), dan setelah proposal leader dan penulis puas dengan hasilnya, maka proposal dapat dikirimkan.
Merupakan tim yang menyusun budget atau anggaran proyek untuk proposal.
Pembuatan budget proposal akan dibahas lebih lanjut pada minggu ke-4 pelatihan ini.
Setelah review dan revisi selesai dilakukan, keseluruhan proposal perlu dibaca lagi. Ini termasuk bagian budgetnya. Proses final ini dapat dilakukan oleh manager atau pimpinan divisi / institusi. Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi kesalahan bermakna yang mungkin terlewat dalam proses review. Catatan: Anggota tim dapat bersifat sangat fleksibel. Misalnya, Proposal Leader untuk proyek tertentu bisa berperan sebagai konsultan ahli atau penulis untuk proposal lainnya. Penugasan: Setelah membaca detail tiap tim yang terdapat dalam tim penyusun proposal, buatlah diagram atau daftar sederhana tim penyusun proposal untuk organisasi Anda. Tuliskan apa kualitas yang dimiliki oleh anggota-anggota tersebut yang membuat dia sesuai menjadi anggota tim (Proposal Leader, Tim Biru, Tim Merah, dan Tim Hijau) Tugas paling lambat dikumpulkan paling lambat tanggal 24 April 2013 pukul 24.00 WIB
|
Modul 2A3.. Analisis Kebijakan
Modul 2A3. Analisis Kebijakan
|
Modul 2.A.2 Introduction to health policy and System research (HPSR): The Boundaries.
Modul 2.A.2 Introduction to health policy and
|
Box 2: Topik yang dibahas dalam kajian empiris HPSR |
|
Bahan belajar
http://ethesis.helsinki.fi/julkaisut/kay/kasva/vk/kerosuo/boundari.pdf
http://shura.shu.ac.uk/1759/1/Prof_Boundaries_FINAL_REPORT.pdf
http://www.jmpk-online.net/images/jurnal/2008/Vol_11_No_2_2008/03_mk_dumilah%20ayuningtyas.pdf
http://www.jmpk-online.net/images/jurnal/2009/Vol_12_No_3_2009/03_mk_dumilah.pdf
Kegiatan pembelajaran
Untuk buku, misal:
Nugroho RD. Kebijakan publik untuk Negara-negara berkembang, Elex Media Komputindo, Jakarta, 2006.
Untuk Jurnal, misal:
Sia D, Fournier P, Kobiané J-F, Sondo BK. Rates of coverage and determinants of complete vaccination of children in rural areas of Burkina Faso (1998-2003). BMC Public Health. 2009; 9:416- 25.
Bahan dari internet:
Penulis……. “Judul …” http://www.kebijakankesehatanindonesia.net …. (diakses tanggal …. bulan…tahun ….)
Pertanyaan-pertanyaan
- Apakah latar belakang penelitian anda termasuk dalam upaya Health system strengthening. Uraikan…
- Apakah anda sudah memasukkan ciri HSPR dalam latar belakang proposal anda? Uraikan
- HPSR memfokuskan kajian kebijakan kesehatan pada tingkatan sistem. Apakah hubungan lingkungan kontekstual (konteks politik, sosial, ekonomi, budaya) dalam sistem kesehatan di Indonesia/daerah anda sudah dimasukkan dalam pendahuluan anda?
- Apakah ada komponen health system building block pada riset yang anda usulkan?
- Apakah anda sudah menjelaskan bagaimana hubungan riset anda (menggunakan HPSR) dengan mekanisme pengambilan kebijakan di daerah anda?
Jawaban dikirim ke pengelola dengan cara:
File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM2A2.doc
Keterangan:
X = nomor fasilitator anda.
YYY = kode nama peserta
M2A2 = Modul 2A2
Kirim tugas ke [email protected].
Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.
Tugas paling lambat dikirim tanggal 13 April 2013, jam 24.00
Modul 2 PJJ Kebijakan Medik
Modul 2Modul ini secara umum membahas berbagai metode riset untuk kebijakan. Dengan mempelajari Modul 2 peserta akan diperkenalkan pada riset kebijakan dan sistem kesehatan (HSPR), langkah-langkah dalam melakukan riset kebijakan dan sistem kesehatan, serta pengenalan terhadap berbagai metode riset untuk kebijakan dan sistem kesehatan. Dengan mengikuti Modul 2, para peserta akan menghasilkan proposal riset kebijakan dan sistem kesehatan sebagai tugas akhir. Proposal ini akan diseleksi, dan peserta yang proposalnya terpilih akan diundang untuk presentasi proposal dan mengikuti proses pengembangan lebih lanjut (tatapmuka) selama 2 hari pada awal Juni 2013 Modul 2 terdiri dari tiga bagian besar yaitu: Modul 2A : Pengenalan terhadap riset kebijakan dan system kesehatan (HSPR) 2.A.1 Karakteristik riset kebijakan dan sistem kesehatan: 8 – 10 April 2013 Modul 2B : Langkah-langkah melakukan riset kebijakan dan sistem kesehatan 2.B.1 Identifikasi fokus penelitian dan pertanyaan penelitian: 26 – 30 April 2013 Modul 2C : Berbagai strategi riset : 2.C.1 Perspektif potong-lintang
Batas akhir pengumpulan Proposal: 22 Mei 2013 Pengumuman : 24 Mei 2013
|