Notulensi hari I  Notulensi hari II

Peran Gerakan Pramuka Dalam Peningkatan Perilaku Sehat Di Masyarakat
Prof Dr dr Azrul Azwar MPH

Gerakan pramuka
azrulAdalah gerakan pendidikan non formal, bersifat sukarela, non politik terbuka untuk siapa saja tanpa membedakan ras suku bangsa yang bertujuan didik yang tidak mengajarkan ilmu tapi: membentuk karakter pembina, menambah semangat kebangsaan, dan meningkatkan ketrampilan sehingga nantinya bisa mandiri. Selain itu, tugas pramuka adalah Duty to god, duty to country, duty to other, duty to self. Sejak tahun 2012 gerakan pramuka diperkuat dengan UU No 12 tahun 2010 tentang gerakan pramuka. Jumlah anggota sampai saat ini sebanyak 20 juta orang di indonesia dan tersebar di 320.000 gugus. Untuk meningkatkan mutu sebagai bentuk akuntabilitas maka pramuka ke depan akan dilakukan evaluasi, akreditasi dan sertifikasi.

Peran pramuka dalam meningkatkan Pola Hidup Bersih dan Sehat masyarakat adalah sebagai gerakan pendidikan, termasuk pendidikan nilai-nilai. Kesehatan sebagai salah satu nilai yang ada di dalam gugus depan dengan cara menterjemahkan nilai-nilai tersebut menjadi ketrampilan-ketrampilan. Pramuka dijadikan sebagai wadah yang menghimpun 20 juta orang. Oleh karena itu, sebagai organisasi yang besar sehingga harus dimanfaatkan untuk kepentingan bangsa dan negara.

Sambutan Ketua IAKMI
dr. H Adang Bachtiar, MPH., Sc.D

Sambutan Sekretaris Jenderal IAKMI
Dedi Supratman SKM

Keynote Speech:

Penguatan kepemimpinan berwawasan kesmas melalui peningktan mutu dan peran tenaga kesmas

Drs Bambang sardjono MPH (staf ahli menteri kesehatan bidang peningkatan kapasitas kelembagaan dan desentralisasi

Tema kepemimpinan yang diangkat sesuai dengan adanya Surat Keputusan Menkes tentang syarat kompetensi pejabat struktural kesehatan. Dalam peraturan menteri tersebut dijelaskan bagaimana seyogyanya seorang kepala dinas kesehatan propinsi maupun kab/kota yang duduk sebagai pejabat di kesehatan. Dalam implementasi begitu banyaknya pemilihan seorang leadership. Intinya seorang leadership dalam hal ini adalah kepala dinas harus mengetahui betul kondisi wilayahnya.

 

Panel 1: Kepemimpinan Berwawasan Kesehatan Masyarakat dalam Mempercepat Pencapaian MGDs

Peranan pemangku kepentingan daerah dalam mempercepat pencapaian MDGs 2015
Dr Arum Atmawikarta, SKM., MPH

Tujuan MDGs adalah untuk mensejahterakan rakyat melalui koordinasi baik dari struktur di tingkat pusat, di propinsi yang di pimpin oleh gubernur dengan peraturan gubernur yang didalamnya ada rencana aksi MDGs. Percepatan pencapaian MDGs sampai tahun 2015 diperkirakan akan tercapai walaupun berjalan masih lambat dan masih ada beberapa program yang memerlukan kerjakeras sampai tahun 2015 yaitu HIV AIDS, Tutupan lahan, dan Emisi gas CO2.

Selain itu perlu melihat kondisi di Indonesia per indikator baik tingkat kemiskinan, konstribusi wanita, angka kematian bayi, angka kematian ibu, akses terhadap air minum, HIV/AIDS, TB dan lain sebagainya. Dimana indikator-indikator tersebut masih menjadi permasalahan di negara kita sehingga perlu upaya tingkat nasional dan daerah untuk mencapainya dan agar berhasil maka MDGs harus terintergrasi antara pusat sampai daerah. Di daerah harapannya MDGs bisa masuk ke dalam RPJMD.

Situasi Dan Tantangan Kepemimpinan Kesmas Dalam Pencapaian Target MDGs
Prof Veni Hadju, dr, MSc., Ph.D

Situasi kepemimpinan kesehatan masyarakat adalah "Menempatkan leadership dan system thinking". Salah satunya adalah dimilikinya kompetensi yang diperoleh sejak S1 sampai dengan doktoral. Dalam kepemimpinan terdapat lima pertanyaan yang sering dikemukankan:

  1. apa yang kita inginkan bersama?
  2. Apa yang sekarang ini terjadi?
  3. mengapa terjadi perbedaan?
  4. apa yang ingin diubah?, dan 
  5. Apa yang harus dikerjakan? 

Dimana pertenyaan-pertanyaan membutuhkan keahlian seorang pemimpinan untuk menyelesaikan. Tantangan kepemimpinan yang harus disadari adalah bahwa sistem kesehatan sangat kompleks harus ada interaksi antara household, goverment, dan community. Ketiga interaksi tersebut masing-masing membawa practice, value dan resources. 

 

Lunch Symposium

Consultant opportunity for Public Health Expert
Dr Broto Wasisto, MPH

Konsultan adalah seorang ahli independent dalam pembangunan kesehatan. Konsultan bukan bawahan tetapi dia seorang yang profesioanl dan independent. Jika akan menjadi konsultan perlu memiliki keahlian. Keahlian yang diperolehnya itu harus didasarkan pada pendidikan yang asalnya dari PT yang terakreditasi. Untuk menjadi konsultan perlu pengalaman seperti pernah bekerja di tim atau institusi, pernah memimpin, networking partner, pernah menulis riset dan pengalaman dalam birokrasi. Selain itu perlu memiliki kemampuan berbasis intelektual yang baik, mampu menulis dengan baik, mampu menganalisis data. bermodalkan informasi tersebut mampu untuk melakukan lobi, negosiasi dan harus mempunyai kemampuan persuasi, mempengaruhi dan mengajak orang lain.

Wadah untuk konsultan adalah Management Technical Assistant Facility (MTAF) yang diprakarsai oleh UNDP dan GF. Tugas MTAF antara lain: memberikan technical asistance pada unit-unit atau institusi kesehatan dan institusi masyarakat, menghimpun para calon konsultan atau perusahaan konsultan kesehatan Pekerjaan awal diprioritaskan pada GF, jangka panjang kementerian kesehatan, dan diperlukan kualifikasi tertentu dalam MTAF.

 

Panel 2: Reformasi Mutu Tenaga Kesehatan Masyarakat melalui Sertifikasi Tenaga Kesehatan Masyarakat

Peran AIPTKMI Dalam Persiapan Uji Kompetensi Dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan Masyarakat
Ridwan M Thaha

Saat ini pengelolaan sumber daya tenaga kesehatan telah mengalami kemajuan, namun masih terdapat beberapa keterbatasan, meliputi jumlah, distribusi yang belum merata dan belum optimal. Pada sisi lain, tuntutan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang lebih merata dan berkualitas semakin meningkat sehingga diperlukan upaya sistematis dan berkelanjutan untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi penghasil tenaga kesehatan dan penjaminan mutu tenaga kesehatan. Oleh karena itu pentingnya disusun standar pendidikan kesehatan masyarakat dalam bentuk uji kompetensi, bagaimana pelaksanaan uji kompetensi, dan bagimana Peran AIPTKMI dalam Uji Kompetensi dan STR tersebut.

Implementasi Standarisasi Tenaga Kesehatan Masyarakat di Indonesia
Drg Oscar Primadi, MPH (Kepala Pustanserdikjut BPPSDM)

Tupoksi dari Pustanserdik adalah melakukan quality control function dan quality improvement dalam bentuk standarisasi, sertifikasi, dan pendidikan berkelanjutan sehingga tercapai mutu tenaga kesehatan. Selain itu menjamin jumlah, jenis, mutu dan penyebarannya.

Global Code on Practice of Health Personnel
Dr Mohammad Shahjahan (WHO Indonesia)

 

Panel 3: SDH dan Health Financing

Determinan Sosial Kesehatan Dan Sistem Kesehatan
Prof dr DR Charles Surjadi MPH (FK Unika Atmajaya)

Masalah kesehatan terjadi karena faktor kesenjangan yaitu determinan sosial kesehatan. Sistem kesehatan berkaitan dengan determinan sosial dan pencegahan penyakit.

Anggaran Sektor Kesehatan Social Determinants of Health
Prof Laksono Trisnantoro, MSc., Ph.D

Pertanyaan awal adalah "Siapa anggota IAKMI ini?", dana sektor kesehatan tidak hanya dipegang oleh sektor kesehatan tetapi juga ada di instansi lain seperti PU, BKKBN, BPOM.

Oleh kerena itu urusan kesehatan tidak hanya tanggung jawab sektor kesehatan saja tapi juga menjadi urusan di luar kesehatan. Cakupan kesehatan sangat luas sehingga pertanyaannya: "Apa betul IAKMI itu hanya profesi kesmas saja?".

Determinan Sosial Kesehatan Dan Anggaran Kesehatan
Dwijo susilo SE MPH MBA


SDH termasuk health system yang terkait dengan distribusi uang. Kebijakan ini ada di level nasional maupun daerah. Mengacu pada pembiayaan kesehatan di UU No 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa pembiayaan kesehatan harus berkesinambungan, cukup, dimanfaatkan, berhasil guna, dan berdaya guna untuk meningkatkan derajat kesmas. Sumber pendanaan adalah minimal 5% dari APBN untuk pemerintah dan minimal 10% APBD untuk pemerintah daerah. Berdasarkan alokasi anggaran, sektor kesehatan masih mendapatkan porsi dibawah 5%, yaitu sebesar 3,4% APBN dimana 2,1% dikelola Kementrian Kesehatan dan sisanya 1,3% dikelola kementrian/lembaga lain. Kerja sama lintas sektor sangat diperlukan untuk pemanfaatan anggaran kesehatan untuk program kesehatan yang efektif dan efisien. Adanya alokasi anggaran kesehatan di kementrian/lembaga lain juga merupakan peluang bagi tenaga kesmas untuk berkarya di luar sektor kesehatan. 

PANEL SESI 1

Dr. Arum Atmawikarta, MPH - Peran Pemangku Kepentingan di Daerah Dalam Pencapaian Target MDGs

Prof. Dr. Veni Hadju - Situasi dan Tantangan Kepemimpinan Kesmas dalam Pencapaian Target MDGs
 

PANEL SESI 2

Ridwan M. Thaha - Peran AIPTKMI dalam Persiapan uji Kompetensi dan Sertifikasi Tenaga Kesehatan Masyarakat

Dr Mohammad Shahjahan - WHO Global Code of Practice on the International Recruitment of Health Personnel
 

PANEL SESI 3

Prof dr DR Charles Sujardi MPH - Determinan Sosial Kesehatan dan Sistim Kesehatan

Dwidjo Susilo, SE, MBA, MPH - Determinan Sosial Kesehatan dan Anggaran Kesehatan

Dr. Wendy Hartanto , MA - Upaya Percepatan Program Kependudukan dan KB 

Prof dr Laksono Trisnantoro, MSc., PhD - Anggaran Sektor Kesehatan, Social Determinants of Health, dan siapa anggota IAKMI? 

PANEL SESI 4

Dr. Andy Jap, M.Kes - Implementasi Pengendalian faktor risiko PTM di Provinsi Kalbar

Dr. Ekowati Rahajeng, SKM, MKes - Kebijakan dan peranan pemerintah dalam pengendalian penyakit tidak menular di indonesia

Ismoyowati - Pentingnya peran promosi kesehatan dalam pengendalian PTM di indonesia 

PANEL SESI 5

Octovianus Ramba - PT ASKES (PERSERO) Menuju BPJS Kesehatan

Dr. Theresia Ronny Andayani, MPH, Drg - Dillemma Iuran : Nominal vs Prosentasi dalam Sistem Jaminan Kesehatan

Dr. theresia Ronny Andayani, MPH, Drg - BPJS Kesehatan dan peran IAKMI kini dan masa depan

ORAL TRACK 1

Dina V. Rombot - Analisis Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Praktik hidup Bersih dan Sehat Siswa di Sekolah dasar GMIM 52 MAPANGET Kecamatan Talawaan

Nizwardi Azkha, SKM, MPPM, MPd, MSi - Pengembangan Model Perilaku Sehat Berbasis Masyarakat Menuju Bebas Jentik melalui Pendidikan Kesehatan Lingkungan di Kecamatan Padang Timur

J. M. L. Umboh, Grace D. Kandou, J. M. Pangemanan - Analisis Hubungan beban kerja dengan Stress pada Perawat di Ruang Rawat Inap Rumahsakit Umum Bethesda GMIM TOMOHON

ORAL TRACK 2

dr. Budi T. Ratag, MPH - Hubungan antara kebiasaan merokok dengantekanan darah pada nelayan di Kelurahan Bitung karangria kecamatan tuminting kota Manado

Regina Chrysantie Weking, SKM - Pemeriksaan PAP SMEAR dan kejadian kanker serviks di RSUP SANGLAH TAHUN 2011

Made Kerta Duana - Analisis Situasi Persepsi Masyarakat Kota Denpasar Terhadap Kawasan Tanpa Rokok (KTR)

Wahiduddin - Faktor yang berhubungan dengan pertisipasi Pegawai wanita terhadap pemeriksaan PAP SMEAR  Sulawesi selatan

Widyastuti Wibisana - Rokok, faktor risiko utama PTM dan upaya pengendaliannya

ORAL TRACK 3

Abu Khoiri, S.KM., M.Kes - Analisis Penerimaan Petugas Loket Puskesmas di Kabupaten Bondowoso Jawa Timur Terhadap Sistem Informasi Manajemen Puskesmas Elektronik dengan Pendekatan Technology Acceptance Model (TAM)

Muh. Syafar dan Selvia Nasution - Dampak rehabilitasi medis terhadap penderita cacat kusta (PCK) di RS DR. TADJUDDIN CHALID MAKASSAR

A.J.M. Rattu, G.D.Kandou, S.S.Pangerang - Hubungan antara pengetahuan ibu tentang imunisasi dengan status imunisasi balita di pusatkesehatan masyarakat MOTOBOI KECIL KOTA KOTAMOBAGU SULAWESI UTARA

Tri Astuti Sugiyatmi & Firdaus Hafidz - HIV-AIDS Sebagai Salah Satu Kondisi yang Ditanggung Oleh BPJS ?

K. Tresna Adhi, P. Widarini, D.P. Yuli Kurniati - Karakteristik, Konsumsi zat gizi dan kejadian sakit pada anak balita dengan status gizi normal dan pende

ORAL TRACK 4

Muhammad Arifin - Effects of Virgin Coconut Oil and fish albumin onTB patients Receiving dots in South SULAWESI, INDONESIA

Citrakesumasari - Model Predisi suspek penyakit jantung koroner berbasis kesehatan masyarakat

Tri Astuti, Sugiyatmi Khairul, Arbiati - Pendampingan Pembiayaan Program HIV- AIDS (Akses Layanan) dari APBD II di Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kaltim

ORAL TRACK 5

Eka Sari Ridwan - Perilaku waria dan Bocah (pasangan waria remaja usia sekolah) dalam mencegah HIV/AIDS (Penyakit malam) di Kabupaten Bulukumba

Partha Muliawan - Kejadian IMS dan HIV+ pada Pekerja Seks Anak di Bali, Tahun 2012

P. Kawatu, J. Pangemanan, B. Lampus, J. Rattu - Hubungan pengetahuan dan sikap tentang HIV/AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV di rumahsakit kota Manado

Raihana Nadra alkaff ,SKM , MMA - Seharusnya kebutuhan kami didengar ?

Nancy S.H. Malonka - Gambaran pengetahuan, sikapm dan tindakan kesehatan reproduksi remaja SMP di Manado

Closing dan Kesimpulan

pesan

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI MUKERNAS XII IAKMI

Masukan IAKMI kepada Menkes RI

 

 

 

SIMPOSIUM NASIONAL DAN MUSYAWARAH KERJA NASIONAL XII
Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia

"Penguatan Kepemimpinan Berwawasan Kesehatan Masyarakat
melalui Peningkatkan Mutu & Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat"

Pontianak, Kalimantan Barat
8 – 10 Juli 2012

materisym

LATAR BELAKANG

Pembangunan kesehatan Indonesia belum mengalami perbaikan yang signifikan. Menurut UNDP, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2011 menempatkan Indonesia di posisi 124 dari 177 negara, masih di bawah negara-negara ASEAN. Selain itu, beberapa target MDGs juga belum mencapai target. Masalah bertambah rumit karena terjadinya disparitas status kesehatan di berbagai daerah. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah antara lain dengan memberlakukan sistem desentralisasi atau otonomi daerah. Namun, kebijakan tersebut kini mu-lai menimbulkan kekecewaan. Banyak daerah justru mengalami kemunduran karena komitmen politik pemerintah daerah yang belum menjadikan pembangunan kesehatan sebagai prioritas utama pembangunan. Kondisi seperti ini dapat dipahami mengingat masih lemahnya Public Health Leadership baik di tingkat nasional maupun lokal.

Melihat kompleksitas permasalahan yang ada, dibutuhkan upaya dari seluruh elemen bangsa untuk memperkuat pembangunan kesehatan. Atas dasar tersebut Pengurus Pusat Ikatan Ahli kesehatan Masyarakat Indonesia akan menyelenggarakan Simposium Internasional sekaligus Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) XII IAKMI. Kegiatan ini juga merupakan ajang pertemuan ilmiah yang menghadirkan akademisi, peneliti, praktisi, pemerintah pusat dan daerah serta mahasiswa untuk memberikan solusi dan rekomendasi terhadap kesehatan bangsa.

TEMA

"Penguatan Kepemimpinan Berwawasan Kesehatan Masyarakat melalui Peningkatkan Mutu & Peran Tenaga Kesehatan Masyarakat"

 TOPIK PLENO/SIMPOSIUM

  • Kepemimpinan Berwawasan Kesehatan Masyarakat dalam Mempercepat Pencapaian MDGs
  • Reformasi Mutu Tenaga Kesehatan Masyarakat melalui Sertifikasi Tenaga Kesehatan Masyarakat
  • Pengobatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif Sebagai Salah Satu Pendekatan Promo-tif dan Preventif untuk Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat
  • Upaya Pengendalian Penyakit Tidak Menular
  • Kesiapan BPJS Melaksanakan Jaminan Kesehatan dalam Rangka Menuju Universal Coverage

 

WAKTU DAN TEMPAT

Waktu : Minggu-Selasa 8-10 Juli 2012

Tempat : Hotel Kapuas Palace Pontianak Kalimantan Barat

 KEYNOTE SPEAKER

 Menteri Kesehatan RI

 

PEMBICARA

Menteri PPN, Kepala BKKBN, Duta MDGs Indonesia, Gubernur Kalbar, WHO Geneva, WHO INO, Dirjen Dikti Kemdikbud, Ka Badan PPSDM, Direktur Tradkom Kemenkes, Litbangkes Kemenkes, PT Sido Muncul, UNFPA, UGM., PT Askes

CALL FOR PAPER

Akademisi, peneliti, praktisi, pemerintah/swasta, mahasiswa dipersilakan mengirim abstrak untuk dipresentasikan pada sesi paralel. Isi abstrak memuat latar belakang, metode, hasil dan kesimpulan. Panjang abstrak maksimal 500 kata, huruf times news roman ukuran 12, spasi 1,5, format doc/pdf. Kirimkan abstrak ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. dan This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it..

TOPIK MAKALAH

Topik abstrak secara umum terbuka meliputi bidang ilmu kesehatan masyarakat dengan pene-kanan pada beberapa aspek berikut::

  1. Mutu Tenaga Kesehatan Masyarakat
  2. Kepemimpinan Berwawasan Kesehatan Masyarakat
  3. Upaya Preventif dan Promotif dalam Penanggulangan Penyakit Tidak Menular (PTM
  4. Jaminan Kesehatan Semesta dan Pembiayaan Kesehatan
  5. Kependudukan, Kesehatan Reproduksi, HIV dan AIDS
  6. Pengobatan Tradisional, Komplementer dan Alternatif
  7. Determinan Sosial Kesehatan

 TANGGAL PENTING

21 Mei Penerimaan Abstrak Dimulai

21 Juni Deadline Pengiriman Abstrak

25 Juni Pengumuman Hasil Abstrak

6 Juli Deadline Pengiriman Makalah

8 Juli Pre Simposium/Training

9-10 Juli Pelaksanaan Simposium & Mukernas XII.

 

Download :

Leaflet Mukernas.pdf

PERTEMUAN JEJARING EPI-4

ANALISA KESENJANGAN PENCAPAIAN MDG 4, 5 & 6 DI INDONESIA
DALAM UPAYA PENCAPAIAN TARGET TAHUN 2015

SUSUNAN ACARA
Selasa, 5 Juni 2012 : MDG 4 dan 5

 

Waktu

Acara

Penyaji Materi

09.00 – 09.15

Pembukaan

Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA

(Dr. H. Slamet Yuwono, MARS, DTM&H)

09.15 – 10.00

Sesi I : Presentasi dan diskusi panel

Situasi terkini terkait MDG 4 & 5

  1. Pencapaian MDG 4 & 5 saat ini
  2. Kebijakan dalam Percepatan Pencapaian target MDG 4 & 5

Moderator : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs (Prof. Dr. Nila Djuwita F. Moeloek, dr., Sp.M(K))

Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA (Dr. H. Slamet Yuwono, MARS, DTM&H)

epi2

10.00 – 10.30

Rehat

 

10.30 – 11.00

Lanjutan Diskusi Sesi I

Moderator : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

epi1

11.00 – 12.00

Sesi II: Presentasi dan Diskusi Kegiatan EPI – 4

  1. Pengantar : Kegiatan EPI-4 di China, India, Indonesia, Vietnam
  2. Hasil Kegiatan Review dan Analisis data EPI-4 di Indonesia terkait MDG 4 dan 5

Moderator : drg. Dibyo Pramono, SU, MDSc.

Koodinator EPI – 4
(Sarah Thomsen, Ph.D – Karolinska Institute, Sweden)

ftepi3

Peneliti EPI – 4
(dr. Nawi Ng., MPH, Ph.D / Prof. Lars Weinehall, Ph.D – Umea University, Sweden)

12.00 – 13.00

Makan Siang

 

13.00 – 14.00

Sesi III : Diskusi Kelompok I

Sintesis Hasil Kegiatan EPI – 4

Peserta

14.00 – 15.00

Sesi IV : Diskusi Kelompok II

Perumusan Policy Brief dan Rencana Tindak Lanjut

Peserta

15.00 – 15.30

Rehat

 

15.30 – 16.00

Pleno

Moderator : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

16.00 – 16.15

Penutupan

Prof. dr. Hari Kusnanto, Dr.PH

 

 

4th International Conference on
The History of Medicine in Southeast Asia (HOMSEA 2012)
http://www.fas.nus.edu.sg/hist/homsea/conference.html

To be held in Solo (Surakarta)
2-5 July 2012
to coincide with
IAHA 2012 (International Association of Historians of Asia)

Organised by:
PERSEKIN
(Perhimpunan Sejarah Kedoktoran Indonesia /
Indonesian Association of the History of Medicine)

With support from:
The University of Indonesia
KITLV
University of Sydney
The Canada Research Chair in Health Care Pluralism, Université de Montréal (Canada)

Program HOMSEA

Monday 2 July

1.30 – 2.00 pm

Opening

Rethy Chhem , president HOMSEA

Kartono Mohamad, president PERSEKIN

Wang Gungwu, NUS, TBC

2.00 – 3.30 pm

 

Disease and Political (In)stability

Chair:

  1. Promoters of Health, Preachers of Consciousness: The Philippine Islands Anti-Tuberculosis Society and its Crusade Against Spitting in the American Philippines, 1910-1946
    Aaron Rom O. Moralina, Ateneo de Manila University
  2. A Pox on the House of Nguyen: The Social and Political Effects of Smallpox on the Last Royal Dynasty of Vietnam
    Michele Thompson, Southern Connecticut State University
  3. Komiks and Public Health Policies during the Japanese Occupation Period in the Philippines
    Karl Ian Uy Cheng Chua, Ateneo de Manila University

3.30 – 4.00 pm

break

4.00 - 5.00 pm

Medical Professionalization and Nation-Building

Chair:

  1. Healers in the Medical Marketplace: Traditional Medical Practitioners, Medicosand Licensed Physicians in Nineteenth Century Philippines
    Mercedes Planta
  2. Reflections on Medicine’s Modernist Project in Indonesia
    Mary-Jo Delvecchio Good, Harvard University

5.00 – 6.00 pm

HOMSEA Plenary Address

Chair:

The Unending Dialogue of Past and the Present in Medicine
Firman Lubis, University of Indonesia 

7.00 – 9.30 pm

Opening Ceremony

 

Tuesday 3 July

 8.00 – 10.15 am

Plenary Session IAHA

10.15 – 10.30 am

Break

10.30 – 12.30 am

Medical Education in Indonesia

Chair:

  1. Indonesian Medical Education: The Role of the SEARO, International Aid, and the Implementation of Public Health during the 1950s
    Vivek Neelakantan, University of Sydney
  2. Midwifery Education inDutch East Indies, 1850-1915
    Liesbeth Hesselink, Independent Scholar
  3. The Oldest Medical School in Indonesia
    S. Somadikarta, University of Indonesia

Commentator: John Harley Warner, Yale University

12.30 – 1.15 pm

Lunch

1.15 – 3.15 pm

Traditional Medicines in Southeast Asia, I

Chair: 

  1. Continuity and Changes: The Evolution of Burmese Traditional Medicine
    CéCoderey, IRSEA, Marseille 
  2. Making Medicine, Materializing a Cure:the Therapeutic Efficacy of Shamanic Based Healing Among the Orang Sakai of Riau (Sumatra)
    Nathan Porath, Pechabun Rajhabat University 
  3. Indigenous Medical Traditions in a Frontier Society
    Sebastianus Nawiyanto, University of
  4. as Curer and Converter: History of Islamic Medicine in Early Indonesia
    Jennifer W. Nourse, University of Virginia

3.15 – 3.45 pm

Break

3.45-4.45 pm

Traditional Medicines in Southeast Asia, II

  1. The Undeclared War: Combating Malaria and Dysentery and Reviving Indigenous Medicine in the Philippines during the Japanese Occupation Period
    Arnel E. Joven, University of Asia and the Pacific

Commentator: C. Michele Thompson, Southern Connecticut State University

4.45 – 5.45 pm

HOMSEA Plenary Address

Exile and Healing: The Boven Digoel camp in the Dutch East Indies, 1927-1943
Rudolf Mrázek, University of Michigan, Ann Arbor

7.00 – 9.00 pm

HOMSEA Dinner

 

Wednesday July 4

8.00 – 9.00 am

Institutions for Health, from Public to Private Endeavours

Chair:

  1. Revisiting Bilbid and Iwahig: Prison Hospitals in the American Occupied Philippines
    Francis Gealogo, Ateneo de Manila University
  2. Non-State Hospitals in Indonesia: The Evolutive Change since the Colonial Period
    Laksono TrisnantoroBaha’uddin, Universitas Gadjah Mada

9.00 – 10.00 am

HOMSEA Plenary Address

‘Cholera’ Before and After 1817 in Indonesia
Peter Boomgaard, KITLV

10.00 – 10.30 am

Break

10.30 am – 12.30 pm

Leprosy in Southeast Asia

Chair: 

  1. United States Policy on Leper Segregation in the Philippines,1906-1935
    Antonio C. Galang, Jr., University of the
  2. Comparing Leprosy in Two Dutch Colonial Contexts
    Frank Huisman, Utrecht
  3. Leprosy in the Dutch East Indies: The Medical Debate on Hereditarianism and Contagionism
    Leo Van Bergen, KITLV

Commentator: Warwick Anderson, University of Sydne

12.30 – 1.15 pm

Lunch

1.15 – 2.15 pm

Mobility, Morbidity and Urban Settings

Chair:

  1. Public Health Organization in Modern Bangkok: Rulers’ Thinking, External Pressures and Habitants’ Reaction
    Nipaporn Ratchatapattanakul, Thammasat
  2. Two Birds with One Stone: Health Concerns in the Process of Urban Transport “Modernization” in American-Occupied Manila
    Michael D. Pante, Ateneo de Manila University

2.15 – 3.45 pm

Workshop on the History of Psychiatry in Indonesia

Byron Good, Mary-Jo Delvecchio Good, Hans Pols, Denny Thong and others

3.15 – 3.45 pm

Break

3.45 – 6.00 pm

Solo Batik Festival

7.00 – 9.00 pm

Dinner hosted by the Mayor of Solo

 

Thursday 5 July

8.00 – 10.00 am

Circulation and Construction of Medical Knowledge in Southeast Asia

Chair:

  1. Southeast Asian Medicine in the 18th Century: Notes from Linnaean Travel Accounts
    David Dunér, Lund
  2. Visualizing the Geography of Diseases in East Asia, 1870s-1930s
    Marta Hanson, Johns Hopkins
  3. Social Institutions as Moderators of Cross-Cultural Knowledge Transfer: The Dutch East India Company in Pre-Colonial Southeast Asia
    Matthew Sargent, University of California,
  4. Exploiting Quinine: From the Tropical Forests of the Andes to the Government Plantations of the Dutch East Indies, 1850-1900
    Arjo Roersch van der Hoogte and Toine Pieters, Utrecht University

10.00 – 10.30 am

Break

10.30 am – 12.30 pm

Doctors, Migrations and Medical Practice

Chair:

  1. Dr. Tung goes to China: Revisiting Ton That Tung's Travels in the Socialist World, 1951-75
    Michitake Aso, National University of
  2. A Doctor and a Reformer: Dr. Willem Bosch on the Welfare of Java 1851-1869
    Rupalee Verma, University of Delhi TBC* 
  3. Czech Physicians in the Dutch East Indies
    Jan Mrázek, National University of Singapore

12.30 – 1.15 pm

Lunch

1.15 – 3.15 pm

Global Movements, Local Concerns

Chair:

  1. Cattle for the Colonizers: Veterinary Medicine in French Indochina
    Annick Guénel and Sylvia Klingberg, CASE (Centre Asie du Sud-Est), CNRS-
  2. Approaches to Women’s Health in Laos, 1969-2000
    Kathryn Sweet, National University of Singapore
  3. The Tropical Persists?: The ROK (Republic of Korea) Military and its Public Health in the Vietnam Context, 1965-1973
    John Di Moia, National University of
  4. Of Ethics and Profit: Opium Addiction as Health Issue in the Late Colonial Indonesia, 1910s-1940
    Abdul Wahid, Utrecht University/UGM Yogyakarta

3.15 – 3.45

Concluding remarks

4.00  – 5.30 pm

Trip to Prambanan Temple

6.00 – 7.00 pm

Dinner

7.00 – 9.00

Prambanan Ballet Dance

 

Friday 6 July

Excursion

Organized by PERSEKIN (Perhimpunan Sejarah Kedoktoran Indonesia; Indonesian Association of the History of Medicine)

Informasi lebih lanjut pada : http://www.fas.nus.edu.sg/hist/homsea/conference.html

 

 

More Articles ...

  • angka jitu
  • toto 4d
  • toto
  • toto macau
  • rtp live slot
  • bandar togel 4d
  • slot dana
  • toto sdy
  • toto slot
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • bandar togel
  • toto macau
  • bandar slot
  • toto togel
  • togel4d
  • togel online
  • togel 4d
  • rajabandot
  • toto macau
  • data toto macau
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • judi online
  • nexus slot
  • toto slot
  • agen slot
  • toto 4d
  • polototo
  • slot777
  • slot777
  • slot thailand
  • slot88
  • slot777
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot demo
  • slot777
  • toto 4d
  • toto slot
  • agen slot
  • scatter hitam
  • slot 4d
  • bandar slot/
  • bandar slot/
  • toto slot
  • mahjong slot
  • slot jepang
  • slot777
  • slot dana
  • slot dana
  • toto slot
  • bandar slot
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot 2025
  • toto slot
  • bandar slot
  • agen slot
  • slot dana
  • slot777
  • bandar slot
  • KW
  • slot online
  • slot gacor
  • slot88
  • slot
  • situs slot
  • slot777
  • slot gacor
  • pgsoft
  • mahjong
  • slot demo
  • slot 4d
  • slot scater hitam
  • judi online
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • slot vip
  • demo slot
  • slot bet kecil
  • slot bet 400
  • slot gacor
  • slot resmi
  • togel4d