Forum Nasional IV Kupang

Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia
Bekerjasama dengan IAKMI

Menyelenggarakan

FORUM NASIONAL IV

Tema:

Tantangan Kebijakan Kesehatan di Indonesia
dalam Menghadapi Stagnasi Pencapaian MDG4 dan MDG5,
dan Semakin Meningkatnya Penyakit Tidak Menular dan AIDS

Grand Mutiara Ballroom and Converence & Hotel On The Rock Kupang

Kupang, 4-7 September 2013

  Pendahuluan

Indikator-indikator pencapaian MDG4 dan MDG5 masih belum tercapai dengan baik di Indonesia. Data terakhir di tahun 2012 menunjukkan terjadinya stagnasi pencapaian. Ada kekawatiran bahwa kebijakan pengurangan kematian ibu dan bayi belum menunjukkan hasil yang diharapkan. Sementara itu di berbagai daerah dan kalangan masyarakat, termasuk yang mempunyai pendapatan rendah terjadi kecenderungan peningkatan penyakit tidak menular seperti stroke, gagal ginjal, diabetes.

Ada pertanyaan menarik mengapa kebijakan MDG4 dan MDG5 masih belum dapat maksimal dan bagaimana kebijakan menghadapi timbulnya penyakit-penyakit tidak menular dan juga penanganan AIDS dalam konteks akan berlangsungnya BPJS di tahun 2014. Forum Tahunan ke IV Jaringan Kebijakan Kesehatan berusaha membahas masalah ini melalui penelitian empirik dan analisis kebijakan. Forum ini merupakan kelanjutan dari forum-forum sebelumya yang diselenggarakan di Jakarta, Makassar, dan Surabaya.

 

  Tujuan Forum Nasional IV

  1. Membahas evaluasi kebijakan MDG 4 dan MDG5 di Indonesia
  2. Membahas isu kebijakan terkait dengan Non Communicable Disease dan AIDS dalam konteks BJS
  3. Memberikan masukan kepada pengambil kebijakan kesehatan dalam kebijakan peengurangan kematian ibu dan bayi, BPJS, dan AIDS.

Disamping itu akan ada tujuan untuk membahas pola organisasi dan sumber pendanaan Jaringan Kebijakan Kesehatan.

 

 Waktu Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan bersamaan dengan KONAS IAKMI pada :

Hari, tanggal  : Rabu – Sabtu, 4 – 7 September 2013
Tempat          : Hotel On The Rock Kupang dan Grand Mutiara Ballroom and Converence
                      Kota Kupang, Provinsi Nusa Tenggara Timur

 Agenda Kegiatan:

 Waktu

Keterangan Acara dan Ruangan

4 September 2013

Ruangan Ruby Hotel On The Rock Kupang

08.30 – 09.00

Registrasi Peserta Forum Nasional

09.00 – 09.30

SESI PEMBUKAAN

Pengantar Kegiatan :

  1. Laporan Kegiatan dari Ketua Panitia : dr. S.M.J. Koamesah, MMR, MMPK
  2. Laporan Ketua Jaringan Kebijakan Kesehatan : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D

Pembukaan Secara Resmi : Rektor Universitas Nusa Cendana Kupang *)

09.00 – 10.30

SESI I

Analisis Kebijakan Kesehatan Ibu dan Anak di Berbagai Daerah : Bagaimana data Kematian Ibu dan Bayi di Indonesia. Mengapa Terjadi Stagnasi Program?

Pembicara : Tim PKMK FK Universitas Gadjah Mada Yogyakarta dan P2K3 Universitas Nusa Cendana Kupang

Pembahas :

  1. Direktur Bina Kesehatan Ibu Kementerian Kesehatan RI *)
  2. Direktur Bina Kesehatan Anak Kementerian Kesehatan RI *)

10.30 – 11.00

Coffee Break

11.00 – 12.30

SESI II

Kebijakan Inovatif dalam MDG 4 dan MDG 5 yang Perlu Dikembangkan di Masa Mendatang :
 

  1. Pengalaman Revolusi KIA di NTT
    Pembicara : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT *)
     
  2. Pengalaman Penggunaan Surveilans Respon dan Angka Absolut di DIY
    Pembicara : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi DIY *)

Pembahas :

  1. Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Kementerian Kesehatan RI*)
  2. Konsorsium Perguruan Tinggi untuk KIA*)

12.30 – 13.30

Lunch Break

13.30 – 15.00

SESI III
 

  1. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular dalam BPJS
    Pembicara : Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI *)
     
  2. Kebijakan AIDS dalam BPJS
    Pembicara : Dr. Kemal Siregar – Sekretaris KPAN*)
                      Pokja BPJS KPAN *)
     
  3. Kesiapan Sumber Daya di NTT untuk BPJS
    Pembicara : Tim P2K3 Universitas Nusa Cendana Kupang

Pembahas :

  1. Dr. dr. Deni K. Sunjaya, DESS
  2. Kepala PT Askes Indonesia
  3. Kepala P2JK Kementerian Kesehatan RI

15.30 – 17.00

SESI IV
 

  1. Pengantar : Mengapa Perlu Policy Brief?
    Pembicara : Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS
     
  2. Presentasi Makalah Policy Brief Terpilih
    Pembicara : Presentasi dari 3 Peserta Pemenang Policy Brief terbaik

17.00 – 19.00

ISHOMA

19.00 – 21.00

Ruangan Jaspire

Ruangan Pearl

Ruangan Golf

Kelompok BPJS

Pembahasan Proposal Monitoring dan Evaluasi tahun 2014 ke Depan

Pembicara :
 

  1. M. Faozi Kurniawan, SE, Akt., MPH
  2. dr. Tiara Marthias, MPH
  3. Prof. Dr. dr. Alimin Maidin, MPH
  4. Prof. dr. Bhismo Murti, MPH

Pembahas :
 

  1. Kepala PT ASKES Indonesia *)
  2. Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kementerian Keuangan RI *)
  3. Kepala Pusat Pembiayaan dan Jaminan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI *)

Kelompok AIDS

Kick Off Meeting Pembahasan HIV/AIDS dan Kebijakan Penanggulangannya

Pembicara :
 

  1. Dr. Kemal Siregar – Sekretaris KPAN *)
  2. Kepala Subdit AIDS Kementerian Kesehatan RI *)
  3. Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

Moderator : Prof. Irwanto, MA, Ph.D

Kelompok KIA

Dr. Hanevi Djasri, MARS

5 September 2013

Grand Mutiara Ballroom and Conference Kupang

09.00 – 17.00

Mengikuti Pembukaan kegiatan KONAS IAKMI di Grand Mutiara Ballroom and Conference

19.00 – 21.00

Ruangan Ruby Hotel On The Rock Kupang

Pertemuan Organisasi Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia

6

Ruang Pearl Hotel On The Rock

Ruang Ruby Hotel On The Rock

IAKMI – Grand Mutiara

Kelompok BPJS

Kelompok AIDS

SIMPOSIUM KIA

SIMPOSIUM DESKES

08.00 – 10.00

Penulisan Proposal BPJS

Konteks Kebijakan AIDS : Epidemiologi dan Perilaku Beresiko

Invited Speakers (Kementerian Kesehatan – IBBS, KPAN – SCP, HCPI – IBBS Lapas)

Free Paper terpilih (4 abstrak)

 

  1. HSB
  2. KIA
  3. MAF
  4. IC
  5. MAPP

 

  1. HETS
  2. NOSSAL

10.00 – 10.30

COFFEE BREAK

10.30 – 12.00

Lanjutan Penulisan Proposal

Kebijakan dan Program HIV dan AIDS di Indonesia

Invited Speakers (KPAN, Kemkes, AusAID, USAID, UN, PKBI/NU, CHAI, SUM, HCPI)

Lanjutan

Lanjutan

12.00 – 13.00

LUNCH BREAK

13.00 – 15.00

Free Paper di Hotel On The Rock Terbagi 3 Ruangan

Topik KIA, BPJS, Kesehatan Jiwa, SDM dan Organisasi dalam Kesehatan, Rokok, Pembiayaan dan Kebijakan Lain-Lain

Implementasi Kebijakan dan Program AIDS

Invited Speakers (Dinkes, KPA Medan, PKNI, IPPI, GWLIna, OPSI)

Free Paper terpilih (4 abstrak)

Free Paper IAKMI

Free Paper IAKMI

15.00 – 15.30

COFFEE BREAK

15.30 – 17.00

Free Paper di Hotel On The Rock Terbagi 3 Ruangan

Topik KIA, BPJS, Kesehatan Jiwa, SDM dan Organisasi dalam Kesehatan, Rokok, Pembiayaan dan Kebijakan Lain-Lain

Membangun Jaringan Kebijakan AIDS Indonesia

Free Paper

Free Paper

7

Grand Mutiara Kupang

08.00 – 12.00

Penutupan KONAS IAKMI

 

  Peserta

Kegiatan pelatihan mengundang para pengambil kebijakan, akademisi (dosen, staf pengajar), peneliti, praktisi kebijakan kesehatan, dan atau siapa pun yang tertarik dengan kebijakan kesehatan untuk mengikuti kegiatan ini.

Biaya Pendaftaran Peserta:

Forum tanggal 4 September : Rp 250.000,-

KONAS IAKMI : Mengikuti biaya keikutsertaan di IAKMI sebagai berikut :

Mahasiswa  : Rp. 300.000,- (sebelum 31 Juli 2013), Rp. 350.000,-
                      (sebelum 31 Agustus 2013), Rp. 400.000 (on site).
Umum          : Rp. 750.000,- (sebelum 31 Juli 2013), Rp. 850.000,-
                      (sebelum 31 Agustus 2013), Rp. 1000.000,- (on site)
Luar Negeri : 100 USD (sebelum 31 Juli 2013), 110 USD
                      (sebelum 31 Agustus 2013), 125 USD (on site).

 

  Keterangan Lebih Lanjut:
 

  1. Stevi Ardianto

    Pusat Penelitian Kebijakan Kesehatan dan Kedokteran (P2K3)
    Universitas Nusa Cendana Kupang
    Laboratorium Fakultas Kedokteran Universitas Nusa Cendana Lt. 2 
    Jl. Adisucipto, Penfui, Kupang
    Ph. /Fax : 0380 8003169 / +628113829529
    Mobile : +62 85239201007
    Email  : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

  2. Angelina Yusridar / Hendriana Anggi

    Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
    Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
    Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2, Fakultas Kedokteran UGM
    Jl. Farmako, Sekip Utara, Yogyakarta 55281
    Ph. /Fax : +62274-549425 (hunting)
    Mobile : +628111409442 / +6281227938882
    Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.; This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
    Website : www.kebijakankesehatanindonesia.net

 

Poster KONAS IAKMI A3

Seminar Praktik dan Kebijakan Obat di Indonesia

Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran UGM

Menyelenggarakan

Seminar Praktik dan Kebijakan Obat di Indonesia

Selasa, 21 Mei 2013 di Ruang Kuliah S3 Lt.2 Gd Pascasarjana FK UGM

  Latar Belakang

Obat merupakan bagian esensial dari upaya pelayanan kesehatan dan menjadi hal pokok yang harus tersedia secara cukup dan terjangkau bagi masyarakat. Namun, karena adanya keterbatasan informasi di masyarakat, regulasi yang tidak ditegakkan, keterbatasan guideline peresepan obat, serta persaingan industri farmasi, praktik farmasi di Indonesia masih memiliki beberapa tantangan.

Saat ini Indonesia sedang dalam proses penulisan laporan Health System in Transition (HiT) yang dibuat oleh para akademisi dan praktisi kesehatan. Dokumen Health System in Transition adalah laporan dari berbagai negara yang memberikan deskripsi detail mengenai sistem kesehatan negara tersebut, termasuk berbagai reformasi dan kebijakan yang ada seputar kesehatan. Serial Health System in Transition ini dimulai di negara-negara Eropa, yang bertujuan untuk menghasilkan laporan per negara yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai perbandingan antar negara, serta sebagai rujukan bagi para pemangku kebijakan kesehatan. Laporan Health System in Transition diperbarui secara rutin, dan telah dipublikasikan oleh berbagai negara di dunia.

Penulisan laporan Health System in Transition untuk Indonesia ini dikoordinir oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan bekerjasama dengan Institute for Health Policy Sri Lanka. Laporan tersebut akan menjadi bagian dari kompilasi profil sistem kesehatan yang untuk kawasan Asia yang dikembangkan oleh The Asia Pacific Observatory on Health Sytems and Policies guna memfasilitasi upaya benchmarking dan pembelajaran untuk penguatan sistem kesehatan masing-masing negara.

Salah satu bagian penting dari laporan HiT ini adalah mengenai informasi farmasi dan kebijakan obat. Untuk mendapatkan laporan yang akurat, maka dibutuhkan pembahasan dan pemaparan dari para ahli di bidang farmasi. Dengan demikian, pertemuan ini akan membahas sistem farmasi dan kebijakan obat di Indonesia sebagai bahan penulisan laporan nasional mengenai sistem kesehatan Indonesia.

 

  Tujuan Diskusi

Seminar yang akan dilaksanakan ini bertujuan untuk:

  1. Memaparkan situasi obat di Indonesia berdasarkan kerangka kerja dari laporan Health in Transition
  2. Mencari masukan-masukan untuk pengembangan penulisan
  3. Menyusun rencana untuk pengembangan policy brief terkait dengan manajemen obat.

 

peser  Peserta

Diskusi ini akan melibatkan elemen-elemen terkait dengan kebijakan obat sebagai berikut:

  1. BPOM
  2. Kementerian Kesehatan Indonesia – Direktorat Jenderal Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan
  3. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
  4. DPR RI – Komisi Kesehatan
  5. Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada

 

  Jadwal Acara

Yogyakarta, 21 Mei 2013
Pukul: 13.00 - 16.00

Bahan Diskusi:

  1. Bab mengenai kebijakan dan manajemen farmasi di Indonesia
  2. Kerangka kerja laporan HiT untuk bagian manajemen farmasi

(ditulis oleh Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD dan Shita Listya Dewi, SIP, MM, MIP)

 

   Live Streaming

Seminar ini disiarkan secara langsung (Live) melalui Video streaming dan Audio Streaming pada website www.kebijakankesehatanindonesia.net
Bapak/Ibu dapat menyimak siarannya pada jam acara secara gratis.

Diskusi Bulan Mei PKMK Tahun 2013

Diskusi Bulanan Tahun 2013
Pembahasan Artikel Kebijakan dan Manajemen

Kelompok Kerja Kebijakan dan Manajemen Fakultas Kedokteran UGM

Kamis, 16 Mei 2013 (Pukul 14.00 - 16.00 WIB)

  Pengantar

Perkembangan topik dan metode penelitian manajemen berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan ini perlu diikuti dengan cara melakukan pembahasan terhadap artikel-artikel kebijakan dan manajemen. Kegiatan ini sangat penting untuk pengembangan kapasitas para dosen, peneliti, dan konsultan yang tergabung pada kelompok kerja Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM serta peminat lain. Kegiatan dilakukan sebulan sekali pada hari Kamis, di pertengahan bulan berjalan. Kegiatan dipancarkan melalui video&audiostreaming sehingga para peserta yang berada di luar Yogyakarta dapat mengikutinya.

 

  Tujuan
 

  1. Membahas perkembangan topik yang menarik dalam kebijakan dan manajemen kesehatan
  2. Membahas metode penelitian , pelatihan, dan konsultasi, yang dipergunakan di berbagai penelitian kebijakan dan manajemen
  3. Menjadi forum untuk pengembangan kemampuan diri untuk para konsultan, peneliti, dan dosen di kelompok kerja kebijakan dan manajemen kesehatan;
  4. Mengembangkan forum komunikasi antara dosen, peneliti, dan konsultan dalam kebijakan dan manajemen pelayanan kesehatan.

 

  Jadwal Acara dan Topik
 

Diskusi Bulanan PKMK 2013

Topik

Konsep-konsep terkait

Makalah yang ditelaah

Fasilitator

Intervention Reporting

Public Health Triangulation, data mining, text mining

Riley, B.L., dkk. (2008) Is reporting on interventions a weak link in understanding how and why they work? A preliminary exploration using community heart health exemplars. Implementation Science 3:27 (20 May 2008).

Rossi Sanusi

 

 

 Materi Presentasi

    1. Kerangka Kerja untuk Menilai & Merancang Proyek Besar


  Arsip Video Presentasi

Seminar Pencegahan Korupsi di Sektor Kesehatan

KELUARGA ALUMNI GADJAH MADA FAKULTAS KEDOKTERAN YOGYAKARTA
(KAGAMA KEDOKTERAN)

Menyelenggarakan

Seminar Pencegahan Korupsi di Sektor Kesehatan

Rabu, 22 Mei 2013, Pukul 07.30 – 15.00
Ruang Rapat Senat Ged. KPTU Lt.2, Fakultas Kedokteran UGM

 

  Latar belakang

Selama satu dekade pasca reformasi, berbagai kasus korupsi telah terbongkar di sektor kesehatan dalam level pemerintah pusat ataupun daerah. Menjelang pemilu di tahun 2014, dikhawatirkan korupsi akan semakin banyak dan sektor kesehatan dapat menjadi sektor yang rawan. Secara akademik, masalah korupsi di sektor kesehatan perlu dipelajari secara mendalam dalam rangka pencegahan. Dalam hal ini Kagama Kedokteran UGM mempunyai pendapat bahwa tanggung jawab pemberantasan dan pencegahan korupsi perlu dipegang oleh banyak pihak, termasuk perhimpunan alumni. 

 

  Tujuan Kegiatan

• Menelaah Kasus-Kasus Korupsi di Sektor Kesehatan
• Menelah Budaya Korupsi
• Membahas Modus Operandi Korupsi di Sektor Kesehatan dan Pencegahannya.

 

  Jadwal Kegiatan 

Rabu, 22 Mei 2013

Untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran, disarankan agar download dulu powerpoint dan makalah untuk kemudian dipakai untuk dasar melihat video.

07.00-07.30 Registrasi  
07.30 -08.00 Sambutan Ketua KAGAMA KEDOKTERAN

DR. dr. Sugiri Syarief, MPA 

  Sambutan Ketua Panitia

Prof.dr.Laksono Trisnantoro, MSc,Ph.D

Sesi 1: 08.00-10.00 Moderator : Prof.dr.Laksono Trisnantoro,MSc,Ph.D
08.00-08.45

“Catatan Mengenai Modus Operandi Korupsi di Sektor Kesehatan dan Cara Pencegahannya”

ppt Download materi

Iswan Elmi (Deputi Bidang Pencegahan KPK)

08.45-09.30

Korupsi, Pemerintah dan Korporasi

word Download materi

ppt Download materi

Prof. drg. Etty Indriati, Ph.D (Pakar Antropologi UGM)

09.40-10.00 Diskusi
10.00-10.15 Coffee Break
10.15-12.00 Sesi 2 . Moderator : Prof.dr. Budi Mulyono,Sp.PK(K),MM
10.15-11.00

“Titik Titik Lemah dalam Kegiatan di Pemerintahan yang Rawan Untuk Korupsi”

word Download materi

dr. Krisnajaya, MS (Mantan Irjen Kemenkes RI)

11.00-11.45 “Prediksi Korupsi di Masa Mendatang Berdasarkan Struktur Tata Aturan Pembelanjaan Negara”

Peneliti Pusat Kajian Anti Korupsi (PUKAT) Fak.Hukum UGM 

11.45-12.00 Diskusi
12.00-12.30 ISHOMA
12.30-14.30 Sesi 3. Moderator: Dr.dr. Sugiri Syarief, MPA
12.30-13.15

“Sosialisasi Anti Korupsi di Lingkup Keluarga”

ppt Download materi

Widodo (Pengelola PAUD Fastrack Funschool)

13.15-14.00

“Oleh-Oleh dari Cipinang”

word Download materi

Dr. Achmad Sujudi, Sp.B, MHA (Mantan Menteri Kesehatan RI)

14.00-14.15 Diskusi
14.15-14.30

Kesimpulan dan Penutup

word Download materi

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD.

 

peser Target Peserta

• Direksi dan Pemilik Rumah Sakit
• Pimpinan Pemerintah Daerah
• Pimpinan Partai Politik
• Manajer di Rumah Sakit

 

Diskusi PKMK bulan Mei Tahun 2013

Diskusi PKMK tahun 2013

Pokok Bahasan Surveilans Respons
( Artikel, Kebijakan Kemkes RI)

Kelompok Kerja Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran UGM

8 Mei 2013

  Latar Belakang

Epidemiologi merupakan studi yang mempelajari distribusi dan determinan penyakit dan keadaan kesehatan pada populasi, serta penerapannya untuk pengendalian masalah kesehatan. Karena penyakit pada manusia tidak tersebar dan terbagi begitu saja secara acak tetapi ada faktor penyebab, maka epidemiologi harus melibatkan pengamatan dan pengukuran yang sistematik tentang frekuensi penyakit dan faktor-faktor yang erat hubungannya dengan kejadian penyakit. Pengamatan secara sistematik dan terus menerus menurut faktor determinan dan distribusi penyakit dan masalah kesehatan yg terjadi adalah surveilans. Dalam tatanan manajemen kesehatan, surveilans berperan sebagai intelijen yang bertugas untuk menghasilkan informasi epidemiologi yang sangat bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan. Surveilans harus ditindak lanjuti dengan respons, dapat berupa respons segera atau respons terencana. Oleh karena itu kegiatan ini sangat penting untuk peningkatan kompetensi para stakeholder, dosen, peneliti, konsultan dan mahasiswa pasca sarjana.

 

  Tujuan
 

  1. Membahas perkembangan kebijakan dan manajemen terkait dengan pelaksanaan surveilans respons.
  2. Membahas metode penelitian, pelatihan dan konsultasi yang dipergunakan dalam surveilans respons.
  3. Meningkatkan kompetensi para stakeholder, dosen, peneliti dan konsultan dalam pemanfaatan sistem surveilans respons proses pengambilan keputusan.
  4. Mengembangkan forum komunikasi antara stakeholder, dosen, peneliti dan konsultan dalam kebijakan dan manajemen kesehatan.

 

  Metode
 

  1. Diskusi ini dipimpin oleh fasilitator yang bertugas :
    -  Memilih dan menjelaskan topik diskusi
    -  Memfasilitasi dan memimpin jalannya tanya jawab
     
  2. Peserta diskusi :
    -  Stakeholder yang terkait dengan topik diskusi ( BBTKL, Pejabat Dinas Kesehatan Provinsi, Pejabat Dinas Kesehatan Kabupaten)
    -  Dosen ,peneliti dan konsultan
    -  Mahasiswa Pasca Sarjana
     
  3. Diskusi akan diselenggarakan sebulan sekali, tempat dan waktu akan disampaikan secara rutin.

Kegiatan ini akan dipancarkan melalui video dan audio streaming, sehingga para peserta yang ada di luar Yogyakarta dapat mengikuti diskusi dengan mendaftar terlebih dahulu.

 

  Jadwal acara :

Diskusi Surveilans Respons PKMK 2013 
8mei 
Bulan Topik Makalah yang ditelaah Fasilitator

Mei

Surveilans respons kematian ibu

Maternal death surveillance and response, Bulletin of the World Health Organization 2011;89:779-779A.

Siti Noor Zaenab

 

 Materi 

  1. Presentasi Proposal Penelitian Surveilans Respons - Sitti Noor Zaenab
  2. Pengantar Diskusi Bulanan (sistem surveilans-respons)
  3. Surveilans Kematian Maternal
  4. Surveilans Respons Kematian Ibu

 

  Arsip Video Presentasi

Semiloka Nasional Pendidikan Dokter Spesialis dan Peran Dokter Layanan Primer

Semiloka Nasional

Pendidikan Dokter Spesialis dan Peran Dokter Layanan Primer

Aula FK UI, 29-30 April 2013

Kegiatan ini dimulai tepat pukul 09.30 dengan sambutan dari Ketua Panitia yaitu Dr. dr. Siti Setiati SpPD. yang menyambut kedatangan peserta di FK UI dan menerangkan mengenai tujuan kegiatan dua hari ke depan. Sambutan berikutnya dari Dr. Ratna Sitompul, SpM(K), Dekan FK UI yang menyatakan bahwa jumlah residen sangat banyak yaitu 1600 orang dan 400 fellow di FK UI. Jumlah ini menjadi potensi besar untuk dimanfaatkan dalam pelayanan kesehatan. Jika reseiden gagal dikelola, maka dapat diperkirakan mutu pelayanan akan rendah. Disamping berada di rumah sakit pendidikan, saat ini sudah terjadi residen bekerja mandiri, khususnya yang dikirim ke berbagai rumah sakit di daerah sulit. Sambutan terakhir disampaikan Prof. dr. Akmal Taher, SpU(K), PhD yang menyampaikan materi dari Menteri Kesehatan.

Pada intinya Menteri Kesehatan menyatakan bahwa residen penting untuk menjadi mitra kerja BPJS yang akan dimulai pada Januari 2014. Menteri Kesehatan mengingatkan bahwa dalam persiapan BPJS ada semangat transformasi yang besar. BPJS akan sulit berkembang tanpa dukungan tenaga profesional residen dalam transformasi ini. Keterlibatan tenaga residen ini penting untuk perbaikan akses dalam universal coverage. Disamping itu, ditekankan pula bahwa dokter layanan primer harus dijalankan, jangan sampai kuratif saja. Dalam hal ini, peran dokter keluarga diperlukan. Sebagai pentutup, Menteri Kesehatan menyatakan bahwa besar sekali harapan agar peran FK UI terus menjadi yang di depan untuk pengembangan ini. Saya berharap peran residen dan dokter primer dapat terus berkembang di BPJS, tutup Menteri Kesehatan.

Sesi 1 merupakan diskusi panel

Prof. Laksono Trisnantoro (FK UGM)

Dengan penerapan program pendidikan dokter spesialis yang 'university based' di Indonesia, peran RS pendidikan tetap sangat besar walaupun tidak bertanggung jawab langsung pada mutu pendidikan. Saat ini, tanggung jawab langsung berada di universitas (Fakultas Kedokteran). Situasi yang terjadi adalah residen dapat dilihat dari dua sisi yaitu universitas (FK) dan RS Pendidikan. Proses pendidikan di FK banyak dilakukan pengembangan. Namun di lain sisi, di RS Pendidikan penataan residen belum banyak ditangani. Residen tetap dianggap sebagai siswa, bukan staf medis RS. Sementara itu, kebutuhan residen (yang sudah kompeten) sebagai pekerja RS semakin tinggi, termasuk untuk BPJS dan pemerataan. Di negara lain, residen dianggap sebagai tenaga medis di RS dengan hak dan kewajibannya. Pertanyaan kunci adalah, apakah residen sebagai siswa atau pekerja professional? Jawaban pertanyaan kunci ini adalah dipandang dari sudut Fakultas Kedokteran residen adalah siswa didik. Sementara itu dipandang dari sudut RS Pendidikan/RS Jaringan, sebagian residen yang sudah mempunyai kompetensi adalah tenaga kerja sementara berbasis kontrak. Harapan ke depan, kita dapat merencanakan perkembangan ke depan dengan dua perspektif ini.

Dr. Anwar Santoso SpJPK. ARSPI.

Dipandang dari RS Pendidikan perlu ada pengembangan RS Pendidikan dimana FK tidak hanya mempunyai satu Rumah Sakit Pendidikan saja, akan ada bottleneck. Hal ini perlu dikembangkankan namun masih terkait dengan masalah pendidik dan tenaga kependidikan. Sekitar 60-70 persen dosen di klinis berasal dari Kementerian non pendidikan. Hal ini perlu terus dipahami dan dicari solusinya. Masalah lain yang dihadapi dalam pendidikan residen adalah

pembiayaan untuk pendidikan, dimana tidak ada satupun anggaran untuk pendidikan. Walaupun ada banyak masalah, RS Pendidikan harus bersikap sebagai model terutama untuk Pelayanan Prima dan Patient Safety. Seharusnya ada integrasi antara FK dan RS Pendidikan. Bagaimana tantangan untuk menghasilkan pelayanan primer, memenuhi keilmuan dasar sesuai SKDI, menyediakan real patient dan bekerja sama wahana pendidikan tenaga kesehatan lain.

Dr. Djoni Darmadjaja SpB MARS-PERSI.

Di tingkat RS, perhatian utama adalah, 1. risk management; 2. pembiayaan, 3. akreditasi RS dengan acuan ke UU RS. termasuk standar akreditasi RS. Mengacu ke hospital by laws, masih ada situasi dimana Residen bukan staf klinis RS. Menyadari bahwa residen bekerja sebagai staf klinis maka perlu ada perubahan di masa depan. Dari persepktif rumah sakit, sesuai UU RS, sebuah RS harus mempekerjakan tenaga sesuai aturan (misalnya kontrak). Pasal 43 UU RS menyebutkan RS wajib mengembangkan keselamatan pasien dan RS bertanggung jawab secara hukum atas kelalaian yang disebabkan tenaga RS. Dalam UUPK semua praktek harus dilindung oleh ijin praktek. Staf yang kompeten adalah personel yang tanpa supervise. Residen memang masih di bawah supervisi, di bawah tanggung jawab DPJP, namun merupakan tenaga medis. Hal ini semakin mendorong perlunya perubahan dalan pengelolaan residen.

Dr. Prasetyo. : Ketua PPDS FK UI.

Hal ini merupakan sesuatu yang memang sehari-hari saya lakukan, kewajiban dan hak. Bukan hak dulu, mengapa? Saat ini kewajiban sangat banyak dan sangat panjang. Tanpa syarat, bicara hak-jika residen bicara hak maka tidak ada itu kata senior. Hak residen di UGM dan Unair semua sama yaitu haknya memperoleh bimbingan dan mendapat evaluasi secara obyektif, di sini saja sudah masalah. Dengan tujuan ini saja, ketidakobyektifan masih banyak terjadi. Ketika bicara hal; remunerasi, gaji dan sebagainya perlu ada contoh konkrit. Di tempat saya sekolah, saya mendapat gaji di atas UMR, kurang lebih 2.5 juta rupiah. Ini merupakan pendapatan dokter umum yang sekolah. Gaji GP per tahun adalah 4 ribu US dollar. Di atas kita (India), 9 ribu dollar. Jadi gaji seperti itu-3 – 4 juta rupiah. Dalam konteks pembayaran jika residen tidak dibayar, maka tetap alhamdulilah jika dibayar maka alhamdulilah hirobilalamin.

Hasil Studi Beban Penyakit, Trauma dan Faktor Risiko di Indonesia Tahun 2010: Tingkat dan Kecenderungan

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Menyelenggarakan

SEMINAR

HASIL STUDI BEBAN PENYAKIT, TRAUMA DAN FAKTOR RISIKO
DI INDONESIA TAHUN 2010: TINGKAT DAN KECENDERUNGAN

Jakarta, 30 April 2013
Prof. Dr. Siwabessy Room, Prof. Dr. Sujudi Building (Lantai 3), Kementerian Kesehatan RI
Jalan HR Rasuna Said Blok X-5 Kav 4-9, jakarta 12850

 

  LATAR BELAKANG

The Global Burden of Disease (GBD) Study/Studi Beban Penyakit Global 2010 merupakan "global public good" untuk mengkuantifikasikan tingkat dan kecenderungan hilangnya usia produktif karena penyakit, trauma, dan faktor risiko dan sebagai masukan berbasis bukti kebijakan dan peningkatan sistem kesehatan.

Studi GBD menyediakan metode dan pengetahuan untuk memberi masukan bagi penyediaan upaya intervensi yang "cost-effective".

Studi Beban Penyakit, Trauma dan Faktor Risiko merupakan upaya sistematis untuk menggambarkan distribusi dan sebab berbagai penyakit utama, trauma dan faktor risiko untuk kesehatan.

Studi GBD 2010 mencakup 291 penyakit dan trauma, 67 faktor risiko dan 1,160 sequelae atau disabilitas.

Secara global, hasil studi menunjukkan bahwa pada saat ini, penyakit menular, kelainan maternal dan anak, serta gangguan gizi menyebabkan penurunan kesakitan dan kematian dibandingkan dengan dua dekade sebelumnya. Pada sisi lain, lebih banyak penduduk dewasa muda dan dewasa yang meninggal atau menderita penyakit tidak menular, serta trauma yang juga menyebabkan disabilitas.

Prinsip yang melandasi pendekatan "the burden of disease" adalah perkiraan terbaik yang dapat dihasilkan melalui analisis berbagai sumber data dan informasi yang tersedia di suatu negara atau regional; dan melakukan koreksi bias yang terjadi.

Hasilnya dipresentasikan dalam Disability-Adjusted Life Years (DALYs), suatu ukuran berbasis waktu yang mengkombinasikan tahun yang hilang karena kematian prematur (YLL) dan tahun kehidupan dengan disabilitas (YLD), suatu alat ukur yang secara khusus dikembangkan untuk mengakses beban penyakit.

Indikator lainnya, yaitu perhitungan "Healthy Life Expectancy (HALE) atau Health Adjusted Life Expectancy" pada waktu lahir pada tahun 1990 dan 2010 juga telah dilakukan untuk menyimpulkan status kesehatan masyarakat, dengan memperhitungkan usia harapan hidup ketika lahir, dikoreksi dengan tingkat disabilitas.

 

  TUJUAN

Tujuan Umum: Untuk menghasilkan informasi berbasis bukti mengenai Beban Penyakit, Trauma, dan Faktor Risiko di Indonesia, sebagai input untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Sektor Kesehatan 2015-2019

Tujuan Khusus:

  1. Untuk memberikan masukan pada pembuat kebijakan, para perencana, dan masyarakat mengenai besarnya masalah kesehatan utama dan sebarannya di Indonesia, faktor risiko utama yang dapat dicegah dan kinerja sistem kesehatan yang berkaitan.
  2. Untuk mengidentifikasi prioritas kesehatan nasional dan kegiatan riset yang berkaitan.
  3. Untuk mengalokasikan sumber daya yang memadai bagi upaya lintas intervensi kesehatan dan dukungan sistem kesehatan yang berkaitan.
  4. Untuk membandingkan hasil beban penyakit, trauma, dan faktor risiko di Indonesia dengan negara lain yang sebanding di regional Asia Tenggara.

 

  JADWAL KEGIATAN

Selasa , 30 April 2013

WAKTU ACARA PENYAJI PENANGGUNG JAWAB
09.30-10.00 Registrasi Panitia
10.00-10.10 Sambutan Pembukaan oleh Pj. Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemkes
10.10-10.20 Sambutan Deputi Ketua Bappenas Bidang SDM dan Kebudayaan Dra. Nina Sardjunani, MA
10.20-10.30 Sambutan Kepala Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP-4) Dr. Kuntoro Mangkusubroto
10.30-11.00

Pengarahan Menteri Kesehatan RI mengenai hasil studi Beban Penyakit, Trauma, dan Faktor Risiko di Indonesia Tahun 2010 

Dr. Nafsiah Mboi, DSA, MPH
11.00-11.30

Presentasi Temuan Utama dan Implikasi Kebijakan hasil studi Beban Penyakit, Trauma, dan Faktor Risiko di Indonesia Tahun 2010: Tingkat dan Kecenderungan

Materi 

Dr. Soewarta Kosen & IHME

Moderator:

Prof. Dr. Hasbullah Thabrani, Dr. P.H.

11.30-11.55

The Prospect of “GBD 2.0” and the BoD use for better national & sub national decision making

materi 

Christopher J.L Murray, M.D., Ph.D.
11.55-12.00 Kata penutup oleh Pj. Kepala Badan penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemkes
12.00-12.30 Konferensi Pers Wakil Menteri Kesehatan, Kepala UKP-4, Pejabat Eselon I & II Kemkes terkait, Dr. CJL Murray, Dr. Alan Lopez Pusat Komunikasi Publik Kemkes
12.00-13.30 Makan Siang

Tentang Laporan Health System in Transition

Dokumen Health System in Transition adalah laporan dari berbagai negara yang memberikan deskripsi detail mengenai sistem kesehatan negara tersebut, termasuk berbagai reformasi dan kebijakan yang ada seputar kesehatan.

Serial Health System in Transition ini dimulai di negara-negara Eropa, yang bertujuan untuk menghasilkan laporan per negara yang berkualitas dan dapat digunakan sebagai perbandingan antar negara, serta sebagai rujukan bagi para pemangku kebijakan kesehatan. Laporan Health System in Transition diperbarui secara rutin, dan telah dipublikasikan oleh berbagai negara di dunia. Untuk kawasan Asia, laporan Health System in Transition telah dikeluarkan oleh negara Fiji dan Filipina.

Saat ini Indonesia sedang dalam proses penulisan laporan Health System in Transition yang dibuat oleh para akademisi dan praktisi kesehatan. Penulisan laporan Health System in Transition untuk Indonesia ini dikoordinir oleh Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada dan bekerjasama dengan Institute for Health Policy Sri Lanka. Laporan tersebut akan menjadi bagian dari kompilasi profil sistem kesehatan yang untuk kawasan Asia dikembangkan oleh the Asia Pacific Observatory on Health Sytems and Policies guna memfasilitasi upaya benchmarking dan pembelajaran untuk penguatan sistem kesehatan masing-masing negara.

Silahkan klik link di bawah untuk mempelajari lebih lanjut laporan Health System in Transition dari beberapa negara di Asia dan Eropa serta Amerika.

 

canada  fiji  mongolia 
netherland  pilipina