Blurring the lines: ethical considerations when research is embedded in policy and practice

Reporter: Yodi Mahendradhata

 

Panduan etika penelitian selama ini lebih banyak terfokus pada penelitian-penelitian kesehatan klasik (biomedis, epidemiologis), belum terlalu mencermati aplikasinya dalam konteks riset implementasi atau riset-riset sistem kesehatan lainnya. Meskipun prinsip-prinsip etika secara umum berlaku juga untuk riset sistem kesehatan, namun bagaimana prinsip-prinsip tersebut ditafsirkan dan diaplikasikan dapat sangat bervariasi dan diperdebatkan. Sesi ini berupa panel diskusi yang menghadirkan peneliti, pakar etika, anggota komite etika penelitian dan penyandang dana penelitian.
Isu mendasar dalam hal ini adalah bahwa dalam riset implementasi batasan antara riset dan program menjadi kabur sehingga sulit untuk dipisahkan. Meskipun demikian setidaknya perlu diupayakan untuk mengidentifikasi komponen yang jelas-jelas penelitian dan mengkaji kemungkinan risiko yang bisa ditimbulkan.

Selain itu dalam riset implementasi fokus kajian adalah sistem, bukan individu. Konsekuensinya perubahan dalam satu bagian sistim akan berdampak pada bagian lain. Hal ini membuat  resiko lebih sulit untuk dikaji. Permasalahan lain adalah riset implementasi dapat berujung pada perubahan kebijakan yang berdampak pada populasi, dengan demikian perlu dikaji resiko-resiko yang mungkin timbul akibat perubahan kebijakan tersebut. Berbagai tantangan tersebut membuat komite etik seringkali kurang siap apabila diminta untuk mengkaji proposal riset implementasi. Diharapkan kedepan dapat dikembangkan kerangka konsep etika bagi riset implementasi yang dapat dijadikan acuan bagi komite etik. Saat ini WHO/TDR tengah mengembangkan program pelatihan etika bagi riset implementasi, yang diharapkan dapat membangun kapasitas komite etik dalam mengkaji proposal riset implementasi. Program pelatihan tersebut rencana akan diluncurkan awal tahun 2017.

Reportase Terkait