Momentum Toward UHC:
Implications and Opportunities for small-to-medium Private Practices

(Meaghan Smith, Jeanne Holtz, etc)

Reporter: Shita Dewi

Sesi ini adalah sesi satelit yang berupa talkshow, dimana para narasumber 'diwawancarai' oleh moderator. Sesi ini khususnya berbicara mengenai pengalaman Strengthening Health Outcomes through Private Sector (SHOPS) Plus, sebuah inisiatif untuk meningkatkan hasil kesehatan melalui kerja sama dengan pihak swasta yang didanai oleh USAID.

http://www.shopsproject.org/ 

hsr14-5Sesi diawali dengan menceritakan pengalaman Kenya dalam melibatkan sektor swasta dalam upayanya mencapai UHC (cakupan kesehatan semesta). Konteks Kenya hampir sama dengan Indonesia: anggaran untuk kesehatan relatif rendah, belanja kesehatan hampir berimbang antara pengeluaran publik (34%) dengan pengeluaran out-of-pocket (32%), sistem kesehatan didominasi sektor publik (46%) tetapi proporsi sektor swasta sangat besar (40%) dan khususnya apabila memperhitungkan small-to-medium private practices/SMPP (klinik pratama, praktek pribadi atau praktek kelompok). Sistem asuransi kesehatan nasional Kenya baru mencakup 16% dari populasi, dan baru sedikit sekali sektor swasta yang memiliki kontrak dengan sektor swasta. Namun, mengingat Kenya berupaya mencapai cakupan kesehatan semesta, sementara mayoritas masyarakat lebih banyak mengakses sektor swasta, maka kerja sama asuransi kesehatan nasional dengan SMPP menjadi salah satu strategi utama.

Tantangannya, hampir sama seperti di Indonesia, SMPP di Kenya tidak terdata secara tepat berapa jumlahnya, walaupun terindikasi bahwa mereka lebih banyak berkembang di daerah-daerah urban dibandingkan di daerah pedesaan atau perbatasan. Tantangan lainnya adalah SMPP sebagian besar kurang terorganisasi, memiliki keterbatasan manajerial, memiliki range kualitas yang cukup besar, dan dihadapkan pada aturan-aturan yang menghalangi mereka untuk mengakses dana publik (misalnya tuntutan untuk terakreditasi, persyaratan administratif, dll). Ada pula hambatan yang tidak langsung, yaitu sering terlambatnya pembayaran asuransi kesehatan nasional ke SMPP, padahal SMPP biasanya tidak memiliki sumber daya keuangan yang cukup untuk belanja obat, dan lain-lain, apabila cashflow mereka terganggu oleh keterlambatan pembayaran.

Reformasi yang dilakukan di Kenya adalah upaya menggunakan social franchising untuk dapat dimanfaatkan oleh SMPP untuk mengakses dana publik (mendapat kontrak dengan asuransi kesehatan nasional). Dengan cara ini, asuransi kesehatan nasional dapat memperluas cakupan layanan yang tersedia bagi pesertanya. Terdapat banyak keuntungan bagi SMPP untuk tergabung ke dalam social franchise. Social franchising membantu SMPP untuk meningkatkan kualitas mereka melalui 13 langkah stratejik sehingga dapat memenuhi tuntutan untuk terakreditasi. Franchise memfasilitasi self-regulatory. Selain itu tergabungnya mereka ke dalam franchise ini memungkinkan SMPP untuk menegosiasikan harga yang lebih baik dalam pembelian obat, alkes dan BMHP. Franchise juga memungkinkan mereka untuk negosiasi kontrak dengan asuransi kesehatan nasional. Kapitasi yang diterima sebagai anggota franchise lebih besar dibanding kapitasi sebagai SMPP yang berdiri sendiri.

  Take Home Message

UHC (cakupan kesehatan semesta) merupakan aspirasi, dan pertanyaannya bukan "Apakah untuk mencapainya diperlukan kerjasama dengan pihak swasta?", melainkan "Bagaimana dapat mencapainya dengan bekerjasama dengan pihak swasta?"

Social franchise bisa jadi salah satu solusi untuk lebih mengorganisir sektor swasta yang selama ini kurang terorganisir dan kurang terdata dengan baik sehingga seringkali "terabaikan" sebagai mitra potensial dalam mencapai cakupan kesehatan semesta. Namun, ini mengandung implikasi kerja besar untuk memiliki data yang lebih baik mengenai SMPP: siapa mereka, dimana mereka berada, bagaimana merancang kebijakan untuk menarik mereka untuk tergabung ke dalam social franchise? Pengalaman Kenya menunjukkan bahwa hal-hal ini dapat diatasi selama pemerintah memiliki komitmen yang cukup kuat untuk mengambil inisiatif.

Reportase Terkait

{jcomments on}