Think Tanks and Evidence Based Research-Informing Policies to Accelerate Health-Related Sustainable Development Goals:
Reporter: Putu Eka Andayani
Pengantar
Sesi ini dipandu oleh Canada's International Development Research Center yang bekerja untuk membawa pengalaman terbaik IDRS dalam pemrograman kesehatan dan Think Tank Initiative untuk melanjutkan diskusi mengenai bagaimana peran Think Tank dan dunia akademis untuk mendukung penguatan sistem kesehatan di level nasional maupun internasional dan mengakselerasikannya dengan tujuan SDGs. Sesi ini ditujukan khusus bagi participants tertentu dan mendapat undangan, namun dapat diikuti oleh yang lain.
Agar menarik, sesi ini dibuat dalam bentuk dialog. Sebuah meja bundar ditempatkan ditengah-tengah ruangan dengan beberapa kursi yang ditempati oleh pemandu acara dan narasumber. Peserta duduk di kursi-kursi yang diposisikan melingkar mengelilingi meja yang di tengah. Pemandu melemparkan suatu isu atau masalah untuk ditanggapi oleh para narasumber. Kemudian para narasumber dipersilakan duduk diantara peserta dan pemandu memberi kesempatan pada peserta yang ingin mengemukakan respon atau ide-idenya terkait dengan masalah tersebut, untuk duduk di tengah-tengah, secara bergantian.
Sejauh mana SDGs menjadi perhatian bagi negara-negara di dunia, khususnya negara berkembang?
Disadari bahwa SDGs adalah tujuan yang ambisius dan transformatif, dimana upaya pencapain targetnya menjadi tanggung jawab masing-masing negara. Meeting besar yang melibatkan berbagai jaringan dalam IDRC telah melakukan pertemuan konsultasi di beberapa tempat (Vancouver, Berlin, Geneva, Rio De Jenairo, Kampala (Uganda) dan terakhir Islamabad) untuk membahas implementasi dan monitoring SDGs khususnya yang terkait dengan kesehatan.
Di Peru, SDGs belum menjadi prioritas pemerintah sehingga belum menjadi agenda nasional. Peru saat ini masih fokus pada isu mendasar seperti social security dan akses ke pelayanan kesehatan.
Menurut narasumber, dalam pencapaian SDGs, bukan hanya policy makers namun seluruh stakeholders termasuk lembaga think tank ikut bertanggung jawab dalam pencapaiannya. Kegagalan pencapaian ini salah satunya karena adanya agenda politik yang tidak sejalan. Oleh karenanya perlu ada aksi dan kolaborasi lintas-sektor. Jadi peningkatan kapasitas bukan hanya untuk policy makers melainkan juga untuk semua. Akademisi perlu bergerak lebih aktif untuk men-generate knowledge sehingga ada pemahaman lebih baik terhadap masalah yang terjadi. Universitas tidak bisa hanya meluluskan sarjana/pasca sarjana dan melakukan riset melainkan harus aktif memberikan masukan untuk aksi nyata
Di India, SDGs sedang di-endorse untuk menjadi agenda nasional. Dalam bidang kesehatan, target yang ditetapkan sangat jelas. Institusi lintas sektor bekerja sama bersama dengan masyarakat pada grup target. Ada social security agenda yang bersifat jangka panjang, dengan tujuan untuk menciptakan cross-cutting groups, mendapatkan anggota, melakukan pekerjaan social-sciences pada grup target tersebut, menggunakan media TV untuk menginformasikan kepada masyarakat mengenai isu-isu yang perlu menjadi perhatian.
Mexico mengakui bahwa beberapa target MDGs belum tercapai. Tahun 2015 Kementerian Kesehatan Mexico menerapkan regulasi bahwa semua ibu hamil harus melahirkan di rumah sakit, namun tidak ada data hasil monitoring dari pelaksanaan kebijakan ini.
Bagaimana Peran Think Tank dalam Upaya Membantu Negara Mencapai Tujuan SDGs?
Di Tanzania, private sector cukup dilibatkan agar program yang mereka lakukan in-line dengan prioritas pembangunan nasional. Kuncinya antara lain data harus tersedia, lakukan kolaborasi dan harus ada transparansi.
Di Zimbabwe, lembaga Think Tank ada di universitas. Negara ini sedang fokus pada isu qualitas pelayanan kesehatan dan ekuitas. Masyarakat ingin dilibatkan dalam aksi-aksi untuk mengatasi masalah kesehatan.
Di Mexico tadinya lembaga Think Tank bekerja pada area yang sangat spesifik dan tidak menyentuh pada penguatan fasilitas kesehatan. Lalu berbagai lembaga Think Tank mencoba berkolaborasi untuk mencapai minimum goals. Namun masih ada kekurangan kapasitas untuk meng-cover area yang begitu luas.
Di Peru, lembaga universitas dan Think Tanks mulai memikirkan upaya auntuk mencapai tujuan SDGs. Dulu peran dan tanggung jawab tidak pernah dibicarakan dan dibagi. Kini semuanya mulai berkolaborasi termasuk dengan lembaga multi-sektor.
Diskusi/Take home messages:
- Banyak negara bekembang yang masih struggling dalam pencapaian MDGs, meskipun ada juga yang sudah mulai memasukkan tujuan-tujuan SDGs ke dalam agenda nasional mereka.
- Di Indonesia, meskipun tidak semua target MDGs tercapai, namun target SDGs sudah dimasukkan dalam perencanaan nasional (Bappenas). Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia optimis bahwa tujuan-tujuan tersebut akan tercapai. Namun harus pula disadari bahwa perlu strategi luar biasa untuk mengejar ketertinggalan dan untuk mencapai target baru.
- Pencapaian target SDGs (dan juga MDGs) memperlukan kolaborasi antar-berbagai stakehonders. Akadmeisi dan Lembaga Think Tank perlu lebih proaktif dalam mengasulkan pengetahuan baru, mengajukan rekomendasi dan mengusulkan solusi serta melakukan berbagai upaya advokasi agar kebijakan yang dihasilkan dan aksi yang dilakukan sejalan antara tujuan SDGs, agenda nasional dan masalah nyata yang dihadapi.
Reportase Terkait
Hari 1
14 November 2016
- A pragmatic guide to health systems implementation research
- How to write a good paper and get it published: publishing, peer-review and innovation
- Resilient Access and Delivery of New Health Technologies: The Critical Role of Implementation Research
- Out of Library and into the World: Communication for research
{jcomments on}