Program Pengembangan Metode Penelitian Kebijakan Dengan Fokus Pada Kebijakan Medik
Diselenggarakan oleh:Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Bekerjasama dengan IDRC Canada
JADWAL PEMBELAJARAN MODUL KEBIJAKAN MEDIK
|
Diselenggarakan oleh:Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan Bekerjasama dengan IDRC Canada
JADWAL PEMBELAJARAN MODUL KEBIJAKAN MEDIK
|
This course is an annual event of the Asia Pacific Network for Capacity Building in Health System Strengthening (ANHSS), hosted by the Center for Health Policy and Management, Universitas Gadjah Mada.
The course is delivered through a series of webinar, conducted every Wednesday at 09.00 (UTC+7). To join/participate in the live webinar, participants must register and pay registration fee. Payment is done once for the whole webinar series (11 webinars). Registered participants can also access video/recording of the past webinar.
This Session will set the background for the whole course. There will be two topics, and each will provide the context for the importance of engaging private sector while working towards achieving national health goals. The first speaker will highlight the challenges for health system in achieving universal health coverage and identifying gaps in capacity. The second speaker will introduce the concept of integrated care, why and how it is becoming more important in Asia-Pacific region.
Time |
Agenda |
Speakers |
08.50 – 09.00 |
Opening |
Prof. Laksono Trisnantoro |
09.00 – 09.40 |
Challenges for Health System in Achieving Universal Health Coverage: lesson learned from around the world |
Somil Nagpal - World Bank |
09.40 – 10.00 |
Discussion |
Moderator |
10.00 – 10.40 |
Introduction to Integrated Health care, Challenges and Approaches in Asia-Pacific |
Prof. Eng Kiong Yeoh |
10.40 - 11.00 |
Discussions |
Moderator |
11.00 - 11.05 |
Closing and promote Webinar 2 |
Moderator |
Kerangka Acuan Kegiatan Zoom Meeting
7 Juni 2021
Bencana nasional non alam yang disebabkan oleh Corona Virus Disease (COVID-19) berdampak terhadap ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat secara luas. Pemerintah telah menetapkan bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Bencana ini menjadi suatu tantangan yang besar bagi program gizi, khususnya terkait penanganan balita stunting di Indonesia.
Pada masa awal pandemi, Kementerian Kesehatan bersama UNICEF melakukan kajian cepat dampak pandemi terhadap pelayanan gizi dan kesehatan masyarakat. Diketahui dari 4.798 puskesmas terdapat 83,6% puskesmas menyatakan terjadi penurunan kunjungan pasien. Selain itu hampir setengah dari puskesmas (43,5%) tidak melaksanakan pelayanan balita di posyandu selama masa COVID-19. Pada masa krisis seperti ini, respon cepat pemerintah sangat diperlukan untuk memastikan pelayanan gizi esensial tidak berhenti. Salah satu kesempatan yang kita miliki adalah melalui pemanfaatan data rutin kesehatan.
Pada tahun 2020, upaya kolaboratif yang melibatkan pemerintah dan akademisi telah melakukan kajian monitoring dan evaluasi (monev) pemulihan program gizi untuk percepatan penurunan angka stunting dari dampak pandemi COVID-19. Dalam kegiatan ini, perguruan tinggi berpedan sebagai konsultan atau pendamping bagi Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dari 260 lokus stunting dalam melaksanakan monitoring dan evaluasi berbasis elektronik.
Dalam e-Monev yang sudah dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2020, terdapat 6 indikator program gizi yang dianalisis oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan pendamping dari perguruan tinggi mitra. Keenam indikator tersebut adalah cakupan penimbangan balita di posyandu, cakupan suplementasi vitamin A, cakupan PMT balita, cakupan ASI eksklusif, serta didukung oleh indikator pelaksanaan manajemen terpadu balita sakit (MTBS) dan pemberian makan pada bayi dan anak (PMBA). Berdasarkan jumlah indikator yang terdampak selama pandemi COVID-19 inilah dapat dikategorikan apakah Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota termasuk dalam wilayah yang terdampak ringan, sedang atau berat. Pemetaan daerah ini dapat dilihat di dalam website e-Monev https://jpg-indonesia.net/upaya-perbaikan-gizi-masyarakat-dalam-rangka-pemulihan-pelayanan-gizi-dari-dampak-pandemi-covid-19/ dan Dashboard PulihCovid19 Gizi https://pkmk-ugm.shinyapps.io/PulihCovidGizi/_w_d1c63dd6/.
Hasil kegiatan e-Monev tersebut dipacu untuk menjadi dasar pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah, khususnya yang diwakili oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Provinsi. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota berhasil melaksanakan analisis kebijakan dan menyusun rencana pemulihan program dalam bentuk policy brief.
Mempertimbangkan hasil yang diperoleh, perlu dilakukan sosialisasi kepada berbagai pihak termasuk kepada mahasiswa, akademisi, praktisi, pemerintah, maupun pihak-pihak lain yang terlibat dan tertarik dengan isu penanganan stunting di Indonesia. Kegiatan ini sangat penting dilaksanakan pertama untuk memacu pemanfaatan data rutin kesehatan di Indonesia, kedua menyampaikan hasil kegiatan e-Monev dampak pandemi yang dilaksanakan secara nasional di seluruh wilayah lokus stunting tahun 2020, dan ketiga untuk menjaring aspirasi dari peserta yang bermanfaat mendukung upaya kolaborasi penanganan stunting di Indonesia.
Kegiatan ini bertujuan untuk
Kegiatan ini akan dilaksanakan melalui zoom meeting pada:
Hari : Senin, 7 Juni 2021
Pukul : 09.00 – 11.30 WIB
dengan rincian sebagai berikut:
Waktu (WIB) | Durasi | Materi | Pembicara |
09.00-09.03 | 3’ | Pembukaan | Moderator |
09.03-09.08 | 5’ | Pengantar | Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes |
09.08-09.33 | 25’ |
Sesi I Pemanfaatan Data Rutin untuk Pemantauan Program Gizi di Indonesia |
Lely Lusmilasari, PhD |
09.33-09.58 | 25’ |
Sesi II Data Rutin Kesehatan di Tingkat Nasional dan Peluang Pemanfaatannya |
Mutiara Tirta PLK, PhD |
09.58-10.23 | 25’ |
Sesi III Pentingnya Monitoring dan Evaluasi Program Gizi: Pemanfaatan Data Rutin |
dr. Tiara Marthias, MPH, Ph.D |
10.23-10.48 | 15’ |
Sesi IV Dampak Pandemi COVID-19 terhadap Program Gizi: Hasil e-Monev Gizi 2020 |
Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes
|
10’ | Pengenalan dashboard PulihCOVID19 Gizi | Insan Rekso Adiwibowo, M.Sc | |
10.48-11.18 | 30’ | Diskusi | Moderator |
11.18-11.23 | 5’ | Kesimpulan | Dr. Siti Helmyati, DCN, M.Kes |
11.23-11.26 | 3’ | Penutup | Moderator |
*Perubahan atau penambahan pembicara eksternal dimungkinkan
Pusat Kesehatan dan Gizi Manusia (PKGM) FK-KMK UGM
Email: This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.
Whatsapp Messenger: 0812-7271-6317 (Erri) atau 0857-4003-9809 (Maria)
Kerangka Acuan Kegiatan
Senin, 7 Juni 2021 • Pukul 13.00 – 15.00 WIB
diselenggarakan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK-KMK UGM
Bencana nasional non alam yang disebabkan oleh Coronavirus Disease (COVID-19) berdampak terhadap ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat secara luas. Pemerintah telah menetapkan bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Dalam situasi normal, kesehatan ibu-anak (KIA) dan KB di Indonesia masih menjadi tantangan besar dan diperberat dengan adanya COVID-19 mengingat adanya batasan dalam hal akses dan kualitas layanan. Sehingga dikhawatirkan, adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dan penurunan cakupan pelayanan KIA dan KB.
Pada masa pandemic COVID 19, pelayanan KIA dan KB mengalami dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung berupa banyaknya ibu hamil yang terkonfirmasi COVID-19. Sedangkan dampak tidak langsung berupa terganggunya pelayanan KIA di fasilitas pelayanan kesehatan karena terbatasnya tenaga kesehatan, pembatasan aktivitas masyarakat dan tutupnya fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk melakukan analisis dampak pandemic COVID-19 terhadap layanan KIA dan KB untuk menyusun rekomendasi yang sesuai di era pandemic. Pemanfaatan data rutin sebagai dasar penyusunan rekomendasi merupakan hal yang penting untuk mendorong upaya pemulihan pelayanan KIA dan KB. Data rutin dinilai memiliki kelebihan untuk dimanfaatkan terlebih lagi di masa pandemic yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas. Data rutin yang dapat dimanfaatkan untuk dianalisis meliputi data Komdat. Data Komdat berisi tentang cakupan pelayanan KIA di fasilitas pelayanan kesehatan dasar seperti puskesmas.
Berawal dari kebutuhan di atas, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mengadakan pertemuan secara daring dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini (terlampir). Pertemuan ini akan bersama-sama membahas pengenalan data rutin dan pemanfaatan data untuk upaya pemulihan pelayanan KIA dan KB dari dampak pandemi COVID-19.
Kegiatan ini bertujuan untuk
Insan Rekso Adiwibowo, M.Sc.
Mitra Universitas
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
hari : Senin, 7 Juni 2021
pukul : 13.00 – 15.00 WIB
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Waktu | Menit | Materi | |
13.00 – 13.05 | 5’ | Pembukaan | moderator |
13.05 – 13.50 | 45’ | Pengenalan data rutin komdat | Insan Rekso Adiwibowo, M.Sc. |
13.50 – 14.30 | 40’ | Pemanfaatan data rutin untuk penyusunan rekomendasi upaya pemulihan | |
14.30 – 14.55 | 20’ | Diskusi | |
14.55 – 15.00 | 5’ | Penutup |
Widy Hidayah |
|
Kerangka Acuan Kegiatan
Selasa, 8 Juni 2021 • Pukul 13.00 – 15.00 WIB
diselenggarakan oleh
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK), FK-KMK UGM
Bencana nasional non alam yang disebabkan oleh Coronavirus Disease (COVID-19) berdampak terhadap ekonomi, sosial dan kesehatan masyarakat secara luas. Pemerintah telah menetapkan bencana non alam ini sebagai bencana nasional melalui Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non alam Penyebaran Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) sebagai Bencana Nasional. Dalam situasi normal, kesehatan ibu-anak (KIA) dan KB di Indonesia masih menjadi tantangan besar dan diperberat dengan adanya COVID-19 mengingat adanya batasan dalam hal akses dan kualitas layanan. Sehingga dikhawatirkan, adanya peningkatan morbiditas dan mortalitas Ibu dan anak dan penurunan cakupan pelayanan KIA dan KB.
Pada masa pandemic COVID 19, pelayanan KIA dan KB mengalami dampak langsung dan tidak langsung. Dampak langsung berupa banyaknya ibu hamil yang terkonfirmasi COVID-19. Sedangkan dampak tidak langsung berupa terganggunya pelayanan KIA di fasilitas pelayanan kesehatan karena terbatasnya tenaga kesehatan, pembatasan aktivitas masyarakat dan tutupnya fasilitas kesehatan. Oleh karena itu, diperlukan suatu kegiatan untuk melakukan analisis dampak pandemic COVID-19 terhadap layanan KIA dan KB untuk menyusun rekomendasi yang sesuai di era pandemic. Pemanfaatan data rutin sebagai dasar penyusunan rekomendasi merupakan hal yang penting untuk mendorong upaya pemulihan pelayanan KIA dan KB. Data rutin dinilai memiliki kelebihan untuk dimanfaatkan terlebih lagi di masa pandemic yang mengharuskan masyarakat untuk membatasi aktivitas. Data rutin yang dapat dimanfaatkan untuk dianalisis meliputi data SIMATNEO. Data SIMATNEO berisi tentang data fasilitas pelayanan KIA di rumah sakit.
Berawal dari kebutuhan di atas, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK-KMK UGM mengadakan pertemuan secara daring dengan pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan ini (terlampir). Pertemuan ini akan bersama-sama membahas pengenalan data rutin dan pemanfaatan data untuk upaya pemulihan pelayanan KIA dan KB dari dampak pandemi COVID-19.
Kegiatan ini bertujuan untuk
Mitra Universitas
Kegiatan ini akan dilaksanakan pada:
hari : Selasa, 8 Juni 2021
pukul : 13.00 – 15.00 WIB
dengan rincian kegiatan sebagai berikut:
Waktu | Menit | Materi | |
13.00 – 13.05 | 5’ | Pembukaan | moderator |
13.00 – 13.40 | 35’ | Pengenalan data rutin SIMATNEO | Direktorat Kesga |
13.40 – 14.00 | 20’ | Pemanfaatan data rutin untuk penyusunan rekomendasi upaya pemulihan | Insan Rekso Adiwibowo, M.Sc. |
14.00 – 14.35 | 35’ | Praktek penggunaan SIMATNEO | |
14.30 – 14.55 | 20’ | Diskusi | |
14.55 – 15.00 | 5’ | Penutup |
Individual atau institusi yang tertarik menjadi bagian dari kolaborasi ini dapat mendaftarkan diri melalui:
Tanggal 30 - 31 Agustus 2021
Tanggal | Waktu (WIB) | Materi | Pembicara / Narasumber | Penanggung Jawab |
30 Agustus 2021 | 09.00 – 09.10 | Pembukaan |
Plt. Kepala Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan Mohamad Kashuri. S.Si. Apt., M.Farm. |
Fasilitator UGM |
09.10 – 09.25 | Pre test | Fasilitator UGM | ||
09.25 – 09.55 | Mehami Knowledge Translation Untuk Advokasi Kebijakan
|
Shita Listya Dewi, SIP., MM., MPP | Fasilitator UGM | |
09.55 – 10.15 | Diskusi (20’) | |||
10.15 – 10.35 |
|
Shita Listya Dewi, SIP., MM., MPP | Fasilitator UGM | |
10.35 – 10.55 | Diskusi (20’) | |||
10.55 – 11.00 | Penutupan | |||
31 Agustus 2021 | Kelompok 1 | |||
09.00 – 09.05 | Pengantar / Pembukaan |
Plt. Kepala Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan Mohamad Kashuri. S.Si. Apt., M.Farm. |
Fasilitator UGM | |
09.05 – 09.40 |
|
Shita Listya Dewi, SIP., MM., MPP | ||
09.40 – 10.00 | Diskusi (20’) | |||
10.00 – 10.25 |
|
Shita Listya Dewi, SIP., MM., MPP | ||
10.25 – 10.45 | Diskusi (20’) | |||
10.45 – 10.55 | Istirahat (10’) | |||
10.55 – 11.30 |
|
Tri Muhartini, S.IP., MPA | ||
11.30 – 11.55 | Diskusi dan Review Hasil Latihan (25’) | |||
11.55 – 12.00 | Penutupan | |||
Kelompok 2 | ||||
13.30 – 13.35 | Pengantar / Pembukaan |
Plt. Kepala Pusat Riset dan Kajian Obat dan Makanan Mohamad Kashuri. S.Si. Apt., M.Farm. |
Fasilitator UGM | |
13.35 – 14.10 |
|
Tri Muhartini, S.IP., MPA | ||
14.10 – 14.30 | Diskusi (20’) | |||
14.30 – 14.55 | Memahami Strategi Advokasi Kebijakan (25’) | Tri Muhartini, S.IP., MPA | ||
14.55 – 15.15 | Diskusi (20’) | |||
15.15 – 15.20 | Istirahat (5’) | |||
15.20 – 15.55 |
|
Tri Muhartini, S.IP., MPA | ||
15.55 – 16.20 | Diskusi dan Review Hasil Latihan (25’) | |||
16.20 – 16.30 | Post test | |||
16.30 – 16.35 | Penutupan |
Kerangka Acuan Kegiatan Zoom Meeting
2 - 4 Februari 2020
Keberagaman profil kesehatan masyarakat dan tingkat kesiapan sistem kesehatan antar daerah di Indonesia membutuhkan kebijakan kesehatan yang kontekstual. Namun, sebagian besar kebijakan kesehatan saat ini masih cenderung seragam. Sehingga, belum dapat merespon kebutuhan kesehatan yang bervariasi antar wilayah, serta dapat mempertajam perbedaan kualitas layanan dan status kesehatan masyarakat.
Beberapa masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan di Indonesia baik di tingkat provinsi maupun kabupaten diantaranya adalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, penyakit kardiovaskuler, dan kanker. Kementerian kesehatan melalui berbagai direktorat terkait telah mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program kesehatan untuk menangani keempat masalah prioritas tersebut. Namun demikian, diperlukan analisis lebih lanjut agar kebijakan dan program kesehatan tersebut lebih dapat dikembangkan sesuai dengan konteks lokal spesifik dengan menggunakan data terkini.
Berawal dari kebutuhan akan pengembangan kebijakan kontekstual yang berbasis bukti, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK - KMK UGM bersama dengan World Health Organization (WHO) Indonesia telah menginisiasi serangkaian penguatan dan pengembangan kebijakan, pengembangan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) sebagai sumber acuan data rutin, dan presentasi hasil sementara kegiatan pengembangan kebijakan pada Forum Nasional X Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI).
Langkah selanjutnya yang diperlukan dalam tahapan pengembangan kebijakan kontekstual dan berbasis data ini adalah penulisan policy brief dan advokasi kebijakan melalui policy dialogue di level kabupaten/kota serta provinsi. Dalam proses ini, PKMK FK - KMK UGM akan menggandeng beberapa mitra universitas serta melibatkan stakeholders lokal.
Dihasilkan dokumen policy brief terkait empat masalah kesehatan prioritas KIA, gizi, CVD, dan kanker.
Peserta pelatihan dan penulisan policy brief yaitu mitra dari universitas.
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada:
Tanggal : 2 -3 Februari 2021
Media : Zoom meeting
Jumlah peserta : 8 orang
*)Materi dan video pelatihan tidak dipublikasikan untuk umum
Waktu | Kegiatan | Pemateri | Output |
Selasa, 2 Februari 2021 |
Hari 1
|
|
|
Rabu, 3 Februari 2021 |
Hari 2
|
Tri Muhartini |
|
Kamis, 4 Februari 2021 |
Hari 3
|
|
|
Widy Hidayah |
|
Kerangka Acuan Kegiatan Zoom Meeting
Februari - Juni 2021
Keberagaman profil kesehatan masyarakat dan tingkat kesiapan sistem kesehatan antar daerah di Indonesia membutuhkan kebijakan kesehatan yang kontekstual. Namun, sebagian besar kebijakan kesehatan saat ini masih cenderung seragam. Sehingga, belum dapat merespon kebutuhan kesehatan yang bervariasi antar wilayah, serta dapat mempertajam perbedaan kualitas layanan dan status kesehatan masyarakat.
Beberapa masalah kesehatan yang masih menjadi tantangan di Indonesia baik di tingkat provinsi maupun kabupaten diantaranya adalah Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), gizi, penyakit kardiovaskuler, dan kanker. Kementerian kesehatan melalui berbagai direktorat terkait telah mengimplementasikan berbagai kebijakan dan program kesehatan untuk menangani keempat masalah prioritas tersebut. Namun demikian, diperlukan analisis lebih lanjut agar kebijakan dan program kesehatan tersebut lebih dapat dikembangkan sesuai dengan konteks lokal spesifik dengan menggunakan data terkini.
Berawal dari kebutuhan akan pengembangan kebijakan kontekstual yang berbasis bukti, Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan (PKMK) FK - KMK UGM bersama dengan World Health Organization (WHO) Indonesia telah menginisiasi serangkaian penguatan dan pengembangan kebijakan, pengembangan Dashboard Sistem Kesehatan (DaSK) sebagai sumber acuan data rutin, dan presentasi hasil sementara kegiatan pengembangan kebijakan pada Forum Nasional X Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia (JKKI).
Langkah selanjutnya yang diperlukan dalam tahapan pengembangan kebijakan kontekstual dan berbasis data ini adalah penulisan policy brief dan advokasi kebijakan melalui policy dialogue di level kabupaten/kota serta provinsi. Dalam proses ini, PKMK FK - KMK UGM akan menggandeng beberapa mitra universitas serta melibatkan stakeholders lokal.
Peserta pelatihan dan penulisan policy brief yaitu mitra dari universitas.
Peserta policy dialogue:
Kegiatan pelatihan dilaksanakan pada:
Tanggal : 25 Februari – 30 Juni 2021
Media : Zoom meeting
*)Materi dan video pelatihan tidak dipublikasikan untuk umum
Tahap Pelatihan | Tanggal | Kegiatan |
Pendampingan penulisan Policy Brief dan pemetaan stakeholder
|
|
|
Stakeholders engagement fase 1: in depth interview | Maret - Mei 2021 |
|
Pelatihan Virtual Public Speaking |
|
|
Stakeholder engagement fase 2: policy dialogue |
|
|
Pelatihan pembuatan dokumen plan of action: konsep |
|
|
Widy Hidayah |
|