IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK) DI KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011
IMPLEMENTASI KEBIJAKAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
DI KABUPATEN BANDUNG BARAT TAHUN 2011
Rita Nurcahyani1, Dewi Marhaeni DH2,, Nita Arisanti2
Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat1, Universitas Padjadjaran2
Latar Belakang
Kebijakan BOK melalui fund chanelling Tugas Pembantuan (TP) merupakan hal baru bagi Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat dan puskesmas sehingga aturan dan tata cara pengelolaannya belum dipahami oleh tim pengelola BOK di kabupaten. Hal ini berdampak pada terjadinya keterlambatan pencairan dana BOK ke kabupaten dan puskesmas sehingga menyebabkan rendahnya tingkat penyerapan realisasi dana BOK di akhir tahun 2011.
Tujuan
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran dan faktor yang memengaruhi implementasi kebijakan BOK serta mengetahui dampaknya terhadap peningkatan cakupan program puskesmas.
Metode
Desain penelitian yang digunakan adalah mixed method dengan strategi konkuren embedded. Rancangan kualitatif menggunakan strategi pragmatism dan kuantitatif menggunakan strategi observasional cross sectional. Sampel untuk rancangan kualitatif menggunakan purposive sampling dan untuk kuantitatif menggunakan total sampling sebanyak 31 puskesmas. Analisis kuantitatif dengan paired sample t-test.
Hasil
Faktor yang sangat memengaruhi implementasi kebijakan BOK adalah faktor sumber daya. Ketidaksiapan sumber daya manusia berdampak pada tahapan proses yang mengakibatkan fungsi manajemen tidak dapat dilaksanakan secara optimal. Disposisi/sikap para pelaksana kebijakan BOK menunjukkan keseriusan tetapi hanya bersifat formalitas untuk memenuhi aspek administrasi keuangan sehingga mengabaikan tujuan utama kebijakan BOK. Cakupan program puskesmas yang dibiayai dana BOK tidak menunjukan peningkatan yang signifikan (p<0,05) antara sebelum dan sesudah ada dana BOK. Terjadinya kendala dan permasalahan dalam koordinasi, komunikasi dan birokrasi dari agen pelaksana (KPPN) mengakibatkan kebijakan BOK dirasakan memberatkan puskesmas dan tim BOK kabupaten.
Kesimpulan
Kebijakan BOK termasuk good policy, hal ini dapat dilihat dari tujuan dan ukuran kebijakan tersebut realistis dan berada di tingkat pelaksana kebijakan, tetapi dalam implementasinya termasuk dalam unsuccesfull implementation karena tidak berdampak pada peningkatan cakupan program puskesmas secara signifikan.
Saran
Perlu dilakukan peningkatan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusia/tenaga serta peningkatan fungsi-fungsi manajemen. Kebijakan BOK melalui fund chanelling TP perlu dikaji ulang, dan dilakukan penelitian evaluasi kebijakan BOK untuk menjawab keberlangsungan kebijakan di masa datang.
Kata Kunci : Bantuan Operasional Kesehatan, Implementasi, Kebijakan, Puskesmas