EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DI POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH
EVALUASI PENGGUNAAN OBAT DI POLI ANAK RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH dr. DORIS SYLVANUS PALANGKARAYA, KALIMANTAN TENGAH
Rezqi Handayani1, Sulanto Saleh Danu2, Rustamadji2,Nunung Priyatni2
- PascaSarjana Program Degrre Kesehatan Masyarakat, Minat Manajemen Kebijakan Obat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.
- Program Kesehatan Masyarakat, Minat Manajemen Kebijakan Obat, Fakultas Kedokteran, Universitas Gadjah Mada.
Latar Belakang:
Penggunaan obat yang tidak rasional merupakan masalah yang cukup serius dalam pelayanan kesehatan karena dampaknya yang sangat luas. Penggunaan obat yang tidak rasional tidak hanya ditemukan pada pasien dewasa tetapi juga sering ditemukan pada pasien anak. Berdasarkan hasil penelitian yang pernah dilakukan di 5 Rumah sakit di Eropa dari 624 pasien anak dengan jumlah resep 2262, 1036 resep atau 46% diketahui terjadi penggunaan obat yang tidak rasional. Rumah sakit umum daerah dr. Doris Sylvanus merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dengan salah satu spesialisasi pelayanan kesehatan adalah klinik anak yang dibagi menjadi dua poli yaitu poli anak dan tumbuh kembang anak. Penelitian untuk mengetahui dampak penggunaan obat yang tidak rasional pada anak masih sedikit dilakukan, oleh karena itu mendorong peneliti untuk melakukan evaluasi penggunaan obat pada anak di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus.
Tujuan
Mengetahui gambaran penggunaan obat pasien anak rawat jalan di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Doris Sylvanus dengan menggunakan Indikator WHO 1993.
Metode
Penelitian dengan rancangan case study. Metode pengumpulan data yaitu observasi dokumen, serta didukung dengan wawancara mendalam.
Hasil
Gambaran penggunaan obat di poli anak RSUD dr.Dorys Sylvanus adalah rata-rata item obat perlembar resep pasien umum adalah 3,2 dan pasien JAMKESMAS 2,5. Persentase persepan obat generik pasien umum sebesar 31,5% sedangkan untuk pasien JAMKESMAS sebesar 90,5%. Persentase peresepan antibiotik untuk pasien umum diperoleh hasil yaitu 18,3% sedangkan untuk pasien JAMKESMAS sebesar 33,1%. Rata-rata waktu dispensing obat adalah 10 menit. Persentase obat yang diserahkan kepada pasien sebesar 95,6%. Persentase ketepatan pemberian label obat sebesar 100%. Ketersediaan obat esensial anak sebesar 60%. Rata-rata harga obat tiap lembar resep untuk pasien umum adalah sebesar Rp.98.437.,
Kesimpulan
Penggunaan obat di RSUD dr. Doris Sylvanus belum dapat dikatakan rasional baik pada pasien umum maupun pasien JAMKESMAS, hal ini terlihat pada hasil yang didapat untuk persentase peresepan generik, kesesuaian dengan DOEN masih berada dibawah standar yang ada, serta masih tingginya nilai persentase peresepan antibiotik. Selain itu untuk ketersediaan obat-obat esensial untuk anak masih cukup rendah sehingga hal ini dapat menganggu akses terhadap obat yang dibutuhkan.
Saran
Perlu dilakukan pelatihan dan sosilisasi penggunaan obat generik dan peresepan sesuai DOEN melalui seminar atau diskusi kelompok kecil kepada prescriber serta dispenser dan dilakukannya evaluasi setiap akhir kegiatan untuk meningkatkan peresepan obat generik dan kesesuaian obat dengan DOEN. Serta perlu adanya pembuatan buku saku formularium anak untuk memudahkan prescriber dalam melakukan peresepan obat.
Kata Kunci :