logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?

22 Feb2022

Regulasi Pemberian Vaksinasi COVID-19 bagi Sasaran yang Drop Out

Posted in Arsip Pengantar

Berdasarkan data laporan per 12 Februari 2022, vaksinasi dosis kedua baru diberikan sebanyak 135.537.713 sementara vaksinasi dosis pertama sudah diberikan kepada 188.168.168 masyarakat Indonesia. Artinya, baru sekitar 72% masyarakat yang melengkapi vaksinasi 2 dosis. Diperlukan upaya untuk segera melengkapi vaksinasi primer bagi masyarakat yang belum mendapatkan dosis kedua (sasaran drop out).

Adapun arahan yang diberikan berdasarkan rekomendasi ITASI (11 Februari 2022) antara lain : 1) Bagi sasaran yang mengalami drop out dalam waktu < 6 bulan dapat diberikan dengan vaksin kedua dengan platform berbeda sesuai ketersediaan, 2) bagi sasaran yang drop out > 6 bulan, maka vaksinasi primer diulang dan dapat menggunakan platform berbeda dari vaksinasi sebelumnya, 3) Mengingat ketersediaan vaksin Sinovac saat ini terbatas untuk anak usia 6 - 11 tahun, maka sasaran drop out dapat menggunakan vaksin dengan platform berbeda yang tersedia guna melengkapi vaksin kedua dengan mengutamakan vaksin dengan ED terdekat.

selengkapnya

 

22 Feb2022

Signals of Significantly Increased Vaccine Breakthrough, Decreased Hospitalization Rates, and Less Severe Disease in Patients with Covid-19 Caused by Omicron Variant of Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 in Houston, Texas

Posted in review publikasi

Seperti yang diketahui bersama, varian Omicron telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia dan menjadi varian terbanyak dari kasus aktif COVID-19 di banyak negara. Karena merupakan varian baru, masih terdapat banyak kesenjangan pengetahuan tentang epidemiologi, keparahan klinis dan perjalanan penyakitnya. Sebuah studi sekuensing genom SARS-CoV-2 dalam sistem perawatan kesehatan Houston Methodist mengidentifikasi 4468 pasien bergejala dengan infeksi yang disebabkan oleh Omicron dari akhir November 2021 hingga 5 Januari 2022.

Omicron berkembang pesat hanya dalam waktu 3 minggu dan menyebabkan 90% dari semua kasus COVID-19 yang baru. Dibandingkan dengan varian sebelumnya (alfa dan delta), pasien dengan varian Omicron secara signifikan lebih muda, telah mendapatkan vaksin dengan cakupan yang baik, dan lebih kecil kemungkinan dirawat di rumah sakit. Mereka juga lebih sedikit membutuhkan dukungan alat bantu nafas dan memiliki riwayat rawat inap yang lebih pendek, konsisten dengan penurunan keparahan penyakit. Artikel ini dipublikasi pada The American Journal of Pathology pada 10 Februari 2022.

selengkapnya

 

22 Feb2022

Contact Tracing and Qurantine in The Context of The Omicron SARS-CoV-2 Variant : Interim Guidance

Posted in review publikasi

WHO mempublikasikan sebuah panduan sementara guna menghadapi lonjakan kasus global Omicron terkait dengan pelacakan kontak dan karantina. WHO merekomendasikan penggunaan pendekatan pragmatis berbasis risiko bagi Negara - negara untuk dipertimbangkan ketika memperkenalkan setiap perubahan pada pelacakan kontak dan tindakan karantina yang ada, dengan mempertimbangkan kelangsungan fungsi kritis dalam masyarakat dan risiko dan manfaat kesehatan masyarakat yang terkait dengan setiap perubahan. Setiap gangguan pelacakan kontak atau pemendekan durasi karantina akan meningkatkan risiko penularan selanjutnya dan harus ditimbang terhadap kapasitas perawatan kesehatan, kekebalan populasi dan prioritas sosial ekonomi.

Prioritas untuk identifikasi dan tindak lanjut kontak harus terus diberikan kepada kontak tertinggi berisiko terinfeksi atau menyebarkan virus, mereka yang berisiko tinggi terkena penyakit dan kesehatan yang parah dan pekerja perawatan. Pengujian SARS-CoV-2 [PCR atau tes diagnostik cepat berbasis antigen (Ag-RDT)] dapat digunakan sebagai ukuran untuk mempersingkat karantina, misalnya menjadi tujuh hari, jika kontak tidak menunjukkan gejala dan menunjukkan hasil negatif. Jika pengujian untuk mempersingkat karantina tidak memungkinkan, karantina dapat diakhiri setelah hari ke - 10 tanpa pengujian jika kontak tidak menunjukkan gejala.

selengkapnya

 

15 Feb2022

Regulasi: Surat Edaran tentang Pemanfaatan Gedung Pusat Pendidikan dan Pelatihan Instansi Pemerintah sebagai Fasilitas Isolasi Terpusat Pasien COVID-19

Posted in Arsip Pengantar

Dunia mendukung ketersediaan jumlah fasilitas ISOTER di Indonesia, seluruh instansi pemerintah yang memiliki dan mengelola gedung pusat atau lembaga pendidikan dan pelatihan untuk segera mempersiapkan dan menyediakan gedung yang dapat digunakan sebagai fasilitas ISOTER. Penyediaan fasilitas tersebut dilakukan dengan memperhatikan standar pelaksanaan isolasi pasien COVID-19 yang ditetapkan Kementerian Kesehatan. Penyediaan fasilitas ISOTER juga perlu berkoordinasi dengan rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat, dan pemerintah daerah setempat.

Bagi instansi pemerintah yang tidak memiliki gedung pusat atau lembaga pendidikan dan pelatihan sebagai fasilitas ISOTER, agar berkoordinasi dan bekerjasama dengan instansi pemerintah yang memiliki fasilitas ISOTER atau pihak lain untuk memastikan pegawai ASN yang terinfeksi mendapatkan layanan isolasi yang diperlukan. Selama penyelenggaraan fasilitas ISOTER, maka program pendidikan dan pelatihan untuk sementara dialihkan secara daring atau dipindah lokasi. Selain itu, penguatan peran tim penanganan COVID-19 instansi pemerintah juga diperlukan. Surat Edaran ini berlaku sejak ditetapkan pada 7 Februari 2022 hingga evaluasi lebih lanjut.

selengkapnya

 

15 Feb2022

NEW CDC Studies : Cov-19 Booster Remain Safe, Continue to Offer High Levels of Protection Againts Severe Disease Over Time and During Omicron and Delta Waves

Posted in review publikasi

Publikasi yang diterbitkan dari CDC pada 11 Februari 2022 menyebutkan bahwa booster vaksin COVID-19 tetap aman dan terus menjadi sangat efektif melawan penyakit parah dari waktu ke waktu berdasarkan dua studi yang dilakukan. Dalam studi pertama, CDC meninjau data dari dua sistem pemantauan keamanan vaksinnya, yakni V-safe dan Vaccine Adverse Event Reporting System (VAERS). Orang berusia 18 tahun ke atas yang menerima merek vaksin mRNA yang sama untuk seluruh vaksinasi mengalami lebih sedikit reaksi merugikan setelah dosis booster, dibandingkan setelah dosis kedua vaksin mRNA.

Sembilan puluh dua persen (92%) laporan ke VAERS tidak dianggap serius, berupa sakit kepala, demam, dan nyeri otot termasuk diantara reaksi yang paling sering dilaporkan. Data V-safe menemukan perawatan medis jarang diterima setelah dosis booster. Studi kedua mengungkapkan bahwa dosis ketiga vaksin mRNA terus menawarkan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah, bahkan berbulan - bulan setelah pemberian. CDC memeriksa data pada 93 ribu rawat inap dan 241 ribu departemen darurat dan kunjungan perawatan darurat di 10 negara bagian selama gelombang Delta dan Omicron. Dalam studi tersebut, sekitar 10% orang mendapatkan booster dan lebih dari 50% orang yang dirawat di rumah sakit berusia di atas 65 tahun. Selama Omicron, efektivitas vaksin untuk mencegah rawat inap adalah 91% selama dua bulan pertama, dan tetap tinggi setelah dosis ketiga, yakni 78% pada empat bulan atau lebih setelah dosis ketiga.

selengkapnya

 

08 Feb2022

COVID-9 Clinical Care Pathway (CARE) : Confirm, Assess, Respond, and Evaluate

Posted in review publikasi

WHO membantu memberikan sebuah panduan sederhana dalam rangka mendukung petugas kesehatan memvisualisasikan rekomendasi klinis dan terapeutik dalam perencanaan perawatan untuk pasien COVID-19, melalui The COVID-19 CARE Pathway. CARE, terdiri dari : 1) Confirm – konfirmasi infeksi COVID-19 melalui diagnosis yang valid menggunakan PCR/NAAT atau tes deteksi antigen; 2) Assess – pemeriksaan gejalan, faktor risiko dan tingkat keparahan yang akan mempengaruhi penanganan lanjutan; 3) Respond – respon dengan penanganan dan tindakan yang sesuai. Pemilihan pengobatan ditentukan berdasarkan tingkat keparahan dan faktor risiko; 4) Evaluate – evaluasi respons klinis dan proses penyembuhan. Sebaiknya, diberikan anjuran agar pasien memantau perubahan atau adanya perburukan gejala untuk dilakukan proses permintaan bantuan darurat sesuai protokol di setiap negara.

selengkapnya

 

 

08 Feb2022

Translating Health Information into Policy-making: A Pragmatic Framework

Posted in review publikasi

Penerjemahan pengetahuan atau knowledge translation (KT) semakin diakui memiliki potensi untuk meningkatkan pembuatan kebijakan. Nilai health informatics (HI), sebagai bagian dari konteks KT, kini juga semakin dipahami. Sebuah studi dilakukan untuk mengidentifikasi penggunaan tools yang ada dalam rangka menerjemahkan HI ke dalam pembuatan kebijakan serta mengembangkan kerangka kerja yang memfasilitasi terbentuknya hal ini di masa depan. Semua makalah/ studi yang mengelaborasi alat yang meningkatkan penggunaan HI dalam pembuatan kebijakan disertakan dalam pengumpulan artikel untuk dianalisa, dengan hasil dari 2549 catatan disaring, 17 publikasi dimasukkan dalam penelitian ini.

Tinjauan ini mengidentifikasi empat perbedaan dalam tools yang digunakan, yakni : 1) alat visualisasi dan pemodelan, 2) alat pengemasan dan sintesis informasi, 3) alat komunikasi dan diseminasi dan 4) alat penghubung dan pertukaran informasi. Perbedaan diantara ini cukup mengalir namun dapat digabungkan atau dapat saling melengkapi satu sama lain. Kerangka kerja studi ini menunjukkan bahwa alat komunikasi/penyebarluasan atau hubungan sangat penting untuk efektivitas informasi keputusan kebijakan melalui HI. Studi ini juga membantu pembaca untuk memahami dan memandu proses KT dari HI. Artikel ini dipublikasikan oleh Health Policy Journal yang diterbitkan oleh Elsevier pada Oktober 2021.

selengkapnya

 

02 Feb2022

Regulasi Penyesuaian Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19 Dosis Lanjutan (Booster)

Posted in Arsip Pengantar

Menindaklanjuti Surat Edaran No HK.02.02/II/252/2002 tentang Vaksinasi Booster pada 12 Januari 2022, berikut beberapa penyesuaian yang berlaku sejak regulasi ini diperbaharui, yakni per 27 Januari 2022. Pelaksanaan vaksin booster dapat dilaksanakan tanpa menunggu target capaian 70% dan cakupan dosis 1 lansia minimal 60%. Regimen booster yang diberikan pada triwulan pertama pada 2022, yakni (1) untuk sasaran dengan dosis primer Sinovac, akan diberikan vaksin Astra Zeneca 0,25 ml; vaksin Pzifer 0,15 ml; (2) untuk sasaran dengan dosis primer Astra Zeneca, diberikan vaksin Moderna 0,25ml; vaksin Pzifer 0,15 ml; vaksin Astra Zeneca 0,5 ml.

Alokasi vaksin booster akan diutamakan untuk vaksin Astra Zeneca mengingat ketersediaan stok masih cukup banyak. Untuk mempercepat capaian dosis primer, vaksin Astra Zeneca diberikan dengan interval 8 minggu. Tata cara pemberian, pelaksanaan dan pencatatan vaksinasi mengacu pada SE No. HK.02.02/II/252/2002.

selengkapnya

 

02 Feb2022

Trends in Disease Severity and Health Care Utilization During the Early Omicron Variant Period Compared with Previous SARS-CoV-2 Hight Transmission Periods – United States, Dec 2020 – January 2022

Posted in review publikasi

Varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 (Omicron) menjadi varian dominan di Amerika Serikat sejak akhir Desember 2021, yang menyebabkan lonjakan kasus COVID-19 dan kunjungan UGD serta keadaan rawat inap terkait kasus tersebut. Meskipun Omicron mengakibatkan jumlah kasus COVID-19 dan rawat inap tertinggi yang dilaporkan selama pandemi, indikator keparahan penyakit, termasuk lama tinggal, masuk ICU, dan kematian, lebih rendah daripada selama puncak pandemi sebelumnya. Implikasi untuk kesehatan masyarakat adalah agar tetap mewaspadai varian Omicron. Meskipun tingkat keparahan penyakit tampak lebih rendah, tingginya volume rawat inap dapat membebani sistem perawatan kesehatan lokal dan rata - rata jumlah kematian harian tetap substansial.

Ini menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan darurat nasional, khususnya, kapasitas lonjakan rumah sakit dan kemampuan untuk menyediakan staf sistem perawatan kesehatan lokal yang memadai. Selain itu, program vaksinasi dan mengikuti strategi pencegahan lain yang direkomendasikan sangat penting untuk mencegah infeksi, penyakit parah, atau kematian akibat COVID-19. Artikel ini dipublikasikan oleh CDC – Morbidity and Mortality Weekly Report pada 28 Januarii 2022.

selengkapnya

 

02 Feb2022

Sustainable Health Financing for COVID-19 Preparedness and Response in Asia and the Pacific

Posted in review publikasi

Dalam upaya membangun sistem kesehatan lebih tahan terhadap guncangan dan krisis, sangat penting bagi pemerintah untuk berinvestasi dalam fungsi inti sistem kesehatan seperti pembiayaan, pemberian layanan, dan tata kelola. Pendanaan untuk layanan kesehatan masyarakat, termasuk pencegahan dan pengendalian infeksi, pengawasan, dan sistem informasi, merupakan hal mendasar untuk memastikan sistem kesehatan disiapkan dan merespons keadaan darurat kesehatan.

Pendanaan harus tersedia untuk tanggapan yang cepat dan efektif terhadap keadaan darurat, yang membutuhkan sistem manajemen keuangan publik yang fleksibel dan mendukung. Selain itu, penting untuk mengurangi potensi risiko keruntuhan sistem kesehatan melalui cara - cara inovatif, misalnya, telemedicine, dan memobilisasi penyedia sektor swasta. UHC menjamin tidak ada yang tertinggal. Pemerintah harus memberikan perhatian khusus pada perlindungan populasi yang rentan. Tidak hanya upaya kesehatan, upaya bantuan sosial lainnya perlu dipersiapkan untuk memberikan perlindungan yang lebih efektif bagi masyarakat rentan. Artikel ini dipublikasikan pada Asian Economic Policy Review, Vol. 17, issue 1 pada 26 Juli 2021.

selengkapnya

 

  • 22
  • 23
  • 24
  • 25
  • 26
  • 27
  • 28

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library