Workshop Hari Ketiga
The Knowledge Sector " Developing Influential Think Tanks in Indonesia"

Jakarta, 4 Oktober 2012

Reportase Hari I  Reportase Hari II Reportase Hari III

Diskusi Kelompok I : Discussion and Reflections on the Last Day

Pada hari ketiga acara workshop diawali dengan kegiatan mereview kembali mengenai lembaga think tank. Hal ini dilakukan untuk mendengarkan pendapat dari juru bicara setiap kelompok diskusi. Tujuan dari diskusi ini adalah

  • Refleksi untuk pelajaran dan pembelajaran dari hari terakhir acara pada jangka menengah tertentu
  • Mendorong peserta untuk aktif berinteraksi pada kegiatan refleksi grup ini

Diskusi Kelompok II : Visioning Indonesia's Think Tanks of the Future

tbusanaPada sesi diskusi ini diadakan peragaan busana. Setiap kelompok telah merancang sebuah model think tanks yang competible dengan tujuan untuk merancang think tanks yang ideal. Kegiatan menjadi menarik ketika sang model memperagakan busana dan perangcangnya. Setiap kelompok akan menjelaskan setiap detail dari rancangan busananya. Dari hasil tersebut menunjukkan bahwa think tanks yang berkualitas perlu fokus,yang professional, memiliki jaringan mitra yang luas serta bisa beradaptasi dengan tantangan sekitar.

Tujuan dari diskusi ini adalah mengidentifikasi kekuatan think tanks Indonesia di masa mendatang dan tentang kaitannya dengan masa depan di mana think tanks Indoneisa akan dijalankan. Tantangan dan kesempatan yang akan mereka hadapi, dan melihat apa yang akan grup lihat mengenai aturan dari thinks tanks pada situasi lingkungan ini.

Diskusi Grup III : Change for Engagement: What Needs to Happen for Indonesian Think Tanks to Succesfully Indonesian Public Policy?

Pada diskusi selanjutnya setiap kelompok mendiskusikan mengenai gambaran thinks tanks Indonesia di masa depan. Adapun hal-hal yang menjadi fokus diantaranya :

  • Visi
  • Sasaran
  • Produk
  • Sumber Daya
  • Komunikasi
  • Biaya
  • Harapan
  • Hasil

Setelah kegiatan diskusi maka dilakukan presentasi dengan sistem berputar per tiga meja, yaitu untuk perputarannya terbatas pada kelompok 1,2,3 ; 4,5,6 ; dan 7,8,9. Saat perputaran, setiap meja meninggalkan dua representatif dan anggota lainnya memutar pada meja selanjutnya dan bertanya pada meja yang dikunjunginya tentang berbagai hal tentang rancangan think tanks tersebut hingga selesai. Langkah selanjutnya adalah melakukan sharing antara peserta kelompok, menceritakan kembali pengalaman peserta ketika berkunjung ke kelompok lain.

Tujuan dari kegiatan diskusi ini adalah mendiskusikan dan mengidentiifikasi think tanks Indonesia memiliki posisi yang lebih baik bagi mereka sendiri dan membantu untuk mempengaruhi kebijakan publik di Indonesia. Kemudian dilanjutkan dengan workshop yang disebut juga clinic. Setiap peserta hanya boleh memilih satu saja dari setiap sesinya. Think tanks clinic terbagi menjadi dua sesi dan setiap sesi terdapat tiga clinic, yaitu :

Sesi Think Tanks Clinic Part 1 : Research and Writing Skills

  1. Think Tanks Clinic A : How To Write a Good Research Proposal
    Membahas mengenai bagaimana membuat proposal penelitian yang baik, juga mencakup topik menulis proposal penelitian dan trik bekerjasama dengan banyak lembaga donor
  2. Think Tanks Clinic B : How to Write a Good Policy Brief
    Membagi pengalaman, pelajaran dan ketrampilan secara praktis untuk membuat kebijakan publik yang ringkas, mengapa kebijakan yang ringkas tersebut dapat membantu, dan proses dibalik pengembangan kebijakan yang ringkas
  3. Think Tanks Clinic C : How to Set a Research Agenda
    Membagi pengalaman, pelajaran dan ketrampilan secara praktis untuk membuat riset agenda yang baik. Sesi ini akan mencakup topik seperti mengapa agenda penelitian begitu penting, apa saja proses yang dilalui untuk terlibat di dalam mendesain agenda penelitian dan apa yang menjadi penting dari isu yang ada untuk membuat agenda penelitian.

Sesi Think Tanks Clinic Part 2 : Communication and Engagement

  1. Think Tank Clinic A : Producing a Useful Communication Strategy
    Membagi pengalaman, pembelajaran dan ketrampilan secara praktis untuk membangun suatu bentuk strategi komunikasi yang baik. Sesi ini akan mencakup topik seperti proses dari membangun strategi komunikasi dan tantangan serta keuntungan dari meluangkan waktu untuk melakukan strategi yang baik dalam berkomunikasi
  2. Writing in the Media
    Membagi pengalaman, pembelajaran dan ketrampilan secara praktis untuk terampil menulis di media. Pembelajaran ini mencakup tantangan dan keuntungan ketika kita menulis di media, apa kegunaan dari menulis di media dan dan bagaimana hal tersebut dapat membantu menjembatani pesan kita.
  3. Linking with Policy Makers
    Membagi pengalaman, pembelajaran dan ketrampilan secara praktis saat terlibat aktif dengan pembuat kebijakan. Sesi ini mencakup cara-cara untuk terlibat di dalam pembuat kebijakan, tantangan dan keuntungan dengan keterlibatan pembuat kebijakan dan hal-hal apa saja yang perlu dilakukan untuk membangun relasi dengan yang baik dengan pembuat kebijakan.

Seluruh kegiatan ditutup dengan diskusi panel yaitu untuk menemukan konklusi dan evaluasi kegiatan tersebut dan sesi penutupan.

TIME

TOPIC

EXPLANATION

08.30-09.00

Recap and Review of Day 1

 

09.00-10.30

Visioning Indonesia’s Think Tanks of the Future

 

10.30-11.00

Coffee


11.00-12.30

Change for Engagement:
What Needs to Happen for Indonesia’s Think Tanks to Successfully Influence Indonesian Public Policy

At the end of this session, AusAID will be invited to respond to results of group discussions

12.30-13.30

Lunch

13.30-15.00

Think Tank Clinic 1:
Research and Writing Skills

  1. Writing a Research Proposal
  2. Writing a Policy Brief
  3. Setting a Research Agenda

Participants to choose practical skills area they are most interested in learning more about.

15.00-15.30

Coffee

15.30-17.00

Think Tank Clinic 2:

Communication and Engagement

  1. Producing a useful communication strategy
  2. Writing in the media
  3. Linking with policy makers

Same as above

17.00-17.30

Participants Reflections

Participants to share reflections of the workshop – what was interesting? What did they learn? What are they going to do differently? Hopes for other shared-learning opportunities?

17.30

Closing Remarks

 

Knowledge Sector Workshop
"Developing Influental Think Tanks In Indonesia"

Rabu, 3 Oktober 2012

Reportase Hari I  Reportase Hari II Reportase Hari III

Hari kedua, kegiatan workshop diawali dengan perkenalan antar peserta dengan menyebutkan keunikan dari masing-masing peserta. Workshop akan membahas mengenai peran dan hal-hal yang perlu dimiliki oleh "Think Tanks" di Indonesia, contohnya memahami isu-isu lokal yang sedang terjadi di dalam masyarakat dan sebagai penghasil dari pengetahuan khususnya riset/penelitian.

Lembaga riset atau penelitian tersebut memaketkan informasi-informasi yang telah diterima menjadi hasil yang berkualitas sehingga dapat ikut memperbaiki dan mempengaruhi pengambilan keputusan dalam pemerintahan.

Konsep dari workshop ini adalah Peer Sharing dengan harapan para peserta

  1. mengetahui sistem dan proses kerja di masing-masing lembaga peserta
  2. mengetahui cerita dibalik kesuksesan dari lembaga tempat para peserta bekerja
  3. dapat saling membagi pengetahuan dan pengalaman guna memperkuat think tanks di Indonesia

Para peserta dapat berbagi gagasan dalam penentuan strategi apa yang paling jitu sehingga think tank dapat mempengaruhi kebijakan.

Pada sesi debat, dalam presentasinya, Enrique Mendizabel, (on think tanks blog author and Independent Consultan) menyampaikan bahwa pengaruh kebijakan dalam masyarakat diawali dengan bagaimana kita belajar untuk memimpin suatu komunikasi yang besar guna mempengaruhi kebijakan publik yang ada. Tantangan berupa teknologi yang baru akan memberikan dampak pada kebijakan publik yaitu melalui facebook, twitter, dll. Artinya bahwa sudah terjadi keterbukaan publik dari instansi pemerintah terhadap masyarakatnya.

Poin penting yang perlu kita ketahui adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi kebijakan publik itu sendiri, yaitu lewat pengembangan ide besar dan opini, melalui jaringan dengan pihak lain, tidak mengambil alih aturan-aturan yang menjadi milik yang lain dan juga memimpin dengan mengartikulasikan permasalahan, mempelajari dan membawa publik untuk dipimpin.

Sedangkan pada diskusi panel, Prof. Laksono Trisnantoro, (Center for Health Management UGM), lebih membahas tentang kedudukan think tanks sebagai policy maker dan di luar dari policy maker (independensi), menjadi policy maker dapat melalui birokrasi dan partai politik beserta resikonya. Di lain sisi, independensi belum didukung oleh sistem sehingga khususnya kesehatan terutama dalam aspek monitoring dan evaluasi kebijakan sehingga membawa implikasi dalam bertindak.

Kegiatan workshop dilanjutkan dengan mendengar pengalaman dari representatif think tank dari negara lain yaitu Martine Letts (Lowy Institute Australia), Antonia Mutoro (Ruwanda), Arun Mahizhnan (Singapura) dan Goran Buldioski (Hungaria). Begitu pula juga dari repesentatif dari negara kita, yaitu Rizal Sukma (CSIS), Ilham Candekia Srimarga (Pattiro), Daniel Dhakidae (LP3ES) dan Nurul Widyaningrum (Akatiga). Peran think tanks di dalam suatu Negara menjadi penting karena bisa memberikan data-data penelitian yang komprehensif dan berkualitas, berdasarkan hasil penelitian tersebut dapat memberikan kontribusi kepada pemangku jabatan di institusi penting pemerintah.

Selain itu, think tanks dapat memberikan suatu saran ataupun pendapat berdasarkan analisa baru yang sesuai dengan permasalahan ataupun isu yang berkembang di dalam masyarakat. Think tanks dapat menjadi institusi dalam melakukan transfer knowledge kepada institusi ataupun masyarakatnya sesuai dengan perkembangan globalisasi saat ini, juga berpegang pada misi visi dan tujuannya sehingga tidak terombang-ambing oleh keadaan, oleh karena itu independensi pun turut menjadi bagian yang penting.

Jadi pengambil kebijakan menjadi point and center dalam menentukan kesejahteraan rakyat. Antara pemerintah dan think tanks perlu terjalin komunikasi yang baik terutama dalam informasi hasil-hasil penelitian dapat dijadikan pertimbangan dalam memutuskan kebijakan publik.

TIME

TOPIC

EXPLANATION

08.30-09.00

Welcome Remarks

AusAID representative to welcome participants and explain the purpose of the workshop

Introduce resource persons and INSPIRIT team

09.00-09.30

Workshop Orientation and Introductions

Brief explanation of what is going to happen over the two-day workshop and participants’ introduction exercise

09.30-10.30

Debate: What are the most effective ways to influence policy?

To kick-off the workshop, the debate will present powerful provocative questions/statements that will be responded by strong advocates of: (1) advocacy NGOs; (2) think tanks and (3) consulting agencies.

Participants will also be able to join in the debate, facilitated by the facilitators.

10.30-11.00

Coffee

11.00-12.00

Learning from International Think Tanks

3 speakers share their experiences – successes, strengths, how they use their strengths to overcome challenges

12.00-13.00

Learning from Indonesian Think Tanks

3 speakers share their experiences – successes, strengths, how they use their strengths to overcome challenges

13.00-14.00

Lunch

14.00-15.00

Policy and Decision-making in Indonesia

AusAID to identify good speakers who can speak on national (and international?) policy and decision making

15.00-15.30

Questions and Answers

 

15.30-16.00

Coffee

16.00-17.30

Identifying Strengths of Think Tanks in Indonesia

 

19.00

Evening Reception followed by Dinner

Information Market and Exhibition.

Display area to be prepared for participants to share their work.

The Knowledge Sector Conference 2012
"Tracing Indonesia New Path : Revitalizing Knowledge To Reduce Poverty"

2 Oktober 2012

Konferensi

Konferensi Knowledge Sector yang diadakan hari ini diHotel Aryaduta, diawali dengan pembahasan mengenai Tracing Indonesia New Path : Revitalizing Knowledge To Reduce Poverty dengan pilihan tema mengurangi kemiskinan di dalam masyarakat. Fokus penting dalam hal ini ialah memberdayakan sumber daya manusianya. Langkah ini dapat dilakukan melalui peningkatan pendidikan dasar dan pendidikan lainnya sehingga memberikan manfaat bagi semua orang. Peningkatan-peningkatan tersebut akan membawa dampak positif pada kesehatan, kesetaraan gender, dan lain-lain.

Peningkatan tersebut tidak lepas dari peran lembaga-lembaga penelitian yang memberikan kontribusinya dalam memberikan data yang akurat dan komprehensif. Penelitian dan pengetahuan dapat memberikan masukan kepada pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan sistem pendidikan dan kesehatan. Oleh karena itu, penelitian yang terfokus dapat membantu pemerintah untuk membuat kebijakan yang mensejahterakan masyarakat Indonesia.

Maka diperlukan peningkatan di bidang kesehatan dan pendidikan untuk mengurangi angka kemiskinan. Hal tersebut dilakukan melalui universitas dan lembaga riset yang ada. Lembaga penelitian dapat memberikan usulan yang independen dengan menggunakan bukti-bukti yang ada. Saran dari lembaga penelitian yang kompeten akan memberikan kualitas data dan analisis yang terjadi di dalam masyarakat sehingga dapat membantu mempengaruhi kebijakan publik yang kelak akan mensejahterakan masyarakat Indonesia.

Press Conference

Debat dan dialog yang akan dilakukan pada hari kedua (3-4 Oktober) akan memberikan gambaran tentang investasi untuk sektor pengetahuan dan pendidikan. Menurut para pakar internasional dan think tank (lembaga kebijakan) terkemuka, pengetahuan dan penelitian merupakan pendukung penting dalam pembangunan negara-negara bekembang dan bependapatan menengah. Fokus dari konferensi ini adalah "Menyusuri Jejak Baru Indonesia : Revitalisasi Pengetahuan Untuk Pengentasan Kemiskinan" melalui penelitian yang berkelanjutan untuk menumbuhkan perekonomian dan pembangunan di Indonesia. Kesejahteraan Indonesia di masa depan akan bergantung dalam pengelolaan dan pemanfaatan pengetahuan oleh para pimpinannya.

Dalam dialog tersebut akan dibahas mengenai perencanaan strategis apa yang akan dilakukan dalam membentuk sebuah lembaga penelitian yang komprehensif. Knowledge sector akan memberikan perencanaan strategis di dalam menyelesaikan permasalahan yang dihadapi masyarakat saat ini. Selain itu, strategi ini akan membantu untuk mempengaruhi kebijakan pemerintah di bidang kesehatan dan pendidikan. Penelitian yang pernah dilakukan diharapkan tidak hanya menjadi pencapaian seseorang ataupun lembaga tertentu tetapi dapat memberikan kontribusi dalam pengambilan keputusan yang dilakukan oleh pemerintah demi kesejahteraan masyarakat Indonesia (Ika).

 

r3okto

  • angka jitu
  • toto 4d
  • toto
  • toto macau
  • rtp live slot
  • bandar togel 4d
  • slot dana
  • toto sdy
  • toto slot
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • bandar togel
  • toto macau
  • bandar slot
  • toto togel
  • togel4d
  • togel online
  • togel 4d
  • rajabandot
  • toto macau
  • data toto macau
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • judi online
  • nexus slot
  • toto slot
  • agen slot
  • toto 4d
  • polototo
  • slot777
  • slot777
  • slot thailand
  • slot88
  • slot777
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot demo
  • slot777
  • toto 4d
  • toto slot
  • agen slot
  • scatter hitam
  • slot 4d
  • bandar slot/
  • bandar slot/
  • toto slot
  • mahjong slot
  • slot jepang
  • slot777
  • slot dana
  • slot dana
  • toto slot
  • bandar slot
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot 2025
  • toto slot
  • bandar slot
  • agen slot
  • slot dana
  • slot777
  • bandar slot
  • slot thailand
  • toto slot
  • KW
  • slot online
  • slot gacor
  • slot88
  • slot
  • situs slot
  • slot777
  • slot gacor
  • pgsoft
  • mahjong
  • slot demo
  • slot 4d
  • slot scater hitam
  • judi online
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • slot vip
  • demo slot
  • slot bet kecil
  • slot bet 400
  • slot gacor
  • slot resmi
  • togel4d