Klasifikasi Keyword Abstrak

  Communicable diseases, HIV-AIDS, and vaccines

  Costs of care

  Discrete Choice Experiments

  Economic evaluations and methods

  Equity and equality

  Health care reform

  Health financing

  Health policy

  Health professions

  Health providers and patient choice

  Hopital and hopital management

  Maternal and child health

  Mental health and elederly health issues

  Non-communicable diseases, tobacco, and nutrition

  Patient behavior and behavioral economics

  Pharmaceutical and substances

  Private sector in universal health coverage era

  Quality of care

  Service delivery, access and health care utilization

  Universal Health Coverage

 

Download Slides

Name

Presentation

Session

Download Slide

Chean Men Rithy
Chean & Jaco Research

Social health protection for NCDs in Cambodia

Demand Side Interventions to Boost Access to Affordable Health Services in Low Income Settings: The Cases of Cambodia, the Lao People’s Democratic Republic, and Rwanda

 

ds

Donald Shepard
Brandeis University

Cost-effectiveness of Insecticide Treated Wall Liner for Malaria Prevention in Rural Western Kenya

Malaria and Dengue: Costs and Cost-Effectiveness of Control Strategies Against Two Major Mosquito-Borne illnesses

Jason Abaluck
Yale University

Dynamics of Plan Choice in Medicare Part D

Health Insurance Choice

Lo Veasnakiry
Ministry of Health

Cambodia – Scaling up and consolidation of health equity fund under national health financing policy reform

Beyond Bismark and Beveridge: Innovative Financing Mechanisms for Protecting the Poor in Cambodia, Pakistan and Bangladesh

Ulla Kou Griffiths London School of Hygiene & Tropical Medicine

 

Cost-utility analysis of cataract surgery and refractive error correction in Zambia

Economics of Eye Health: New Methodological Approaches to Measure Costs and Benefits of Eliminating Avoidable Blindness

Yara Halasa
Brandeis University

Dengue in India: Cost of illness

Malaria and Dengue: Costs and Cost-Effectiveness of Control Strategies Against Two Major Mosquito-Borne illnesses

Alex Robson

Griffith University

Price Carrots and Income Tax Sticks in Private Health Insurance Markets: Fiscal Implications and Welfare Consequences

Theoretical Studies of the Impacts of Australian Healthcare Reform Policies on Healthcare Markets

Brendan Mulhern University of Sheffield

Using a Discrete Choice Experiment Incorporating Duration to Value Health States: A Feasibility Study Using EQ-5D-5L

Discrete Choice Experiments: A Review of the Methodological Challenges of Applying DCEs to Value Generic Quality of Life Measures

Marleen Dekker
Leiden University

Understanding participation in community based health insurance: findings from Togo

Health Care Financing Reforms and their Effects in Sub-Saharan Africa: Case Studies from Ethiopia, Togo, Rwanda and Burundi

Sergio Prada Universidad de Icesi

A systematic measurement and new evidence of the costs of providing health care in Colombia

The Production and Costs of Health Service Across Developing Countries

Andrea Leiter-Scheiring
University of Innsbruck

Risky Sports and the Value of Life Saving Information

Public Health Issues

Christopher Hollenbeak
Pennsylvania State University

Efficiency Evaluation of Healthcare in Pennsylvania Prisons

Economic Evaluation of Systems

Edwine Barasa
KEMRI-Wellcome Trust Research Programme

Examining Priority Setting and Resource Allocation Practices in Hospitals: The Case of a District Hospital in Kenya

Hospital Quality

Evelyn Thsehla
Council for Medical Schemes

What are the key contributing factors for hospital admissions, readmission rate and day cases within the South African medical schemes community?

Hospital Quality

Filipinas Bundoc
University of the Philippines

The role of frequency and timing of antenatal care seeking in securing neonatal survival: a Philippine case

Child Health

Gert Westert
Radboud University Nijmegen Medical Centre

The Dutch Atlas of Health Care Variation; transparency needed to increase efficiency.

Assessing Reform

Heather McLeod Ministry of Health

Estimating the Future Need for Palliative Care: a tale of two methodologies

Economic Evaluation Methods

Hyun-Woung Shin Korea Institute for Health and Social Affairs

Determinants of Health Care Spending Growth in a Government-Funded Medical Assistance Program: Evidence from South Korea

Government Financing for Health Care

Ian Anderson
World Bank

Plenty amidst scarcity: The case of Samoa, Tonga and Vanuatu

Government Financing for Health Care

Jackie Mundy
AusAID Health Resource Facility

Evolving health care financing issues in East Asia and the Pacific

Government Financing for Health Care

 

    

Laporan Semiloka:

Potensi dan Pengelolaan sistem telematika untuk mengembangkan RS
di daerah sulit dan melebarkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

Yogyakarta, 17 Juli 2013


 

 Pengantar

Pada tanggal 16 Juli 2013 Ibu Menteri Kesehatan membuka unit Pendidikan dan Pelatihan Jarak Jauh berbasis digital di Badan PPSDM. Peresmian ditandai dengan melakukan diskusi teleconference bersama pejabat Dinas Kesehatan di 4 propinsi. Empat tahun yang lalu Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan FK UGM memulai Program Pengembangan Ilmu berbasis Web. Teknologi Web untuk menyimpan, menyiarkan secara hidup dalam bentuk audio visual semakin maju. Gadget semakin banyak dipegang oleh masyarakat. 3 tahun yang lalu, Infrastruktur IT di berbagai tempat terpencil sangat sulit. Sekarang sudah ada teknologi VSAT dipasang di seluruh Dinas Kesehatan dan RSD. Sudah ada "jalan raya besar" untuk dipergunakan. PKMK FK UGM sudah menggunakan untuk NTT dan Papua. Peresmian unit Pendidikan danPelatihan Jarak Jauh di Kemenkes menandai era baru dalam telematika.

 

 Kegiatan Semiloka hari ini adalah:

Membahas Potensi dan Pengelolaan sistem telematika untuk mengembangkan RS di daerah sulit dan melebarkan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.

 

 Tujuan Pertemuan:

  1. Membahas pengalaman PKMK menggunakan teknologi telekomunikasi di Papua dan NTT ;
  2. Memahami teknologi VSAT dan sistem jaringan Pusdatin dan Telkom untuk pengembangan.
  3. Membahas sistem tele-training dan telemedicine yang membutuhkan struktur, dana, tenaga ahli, dan kegiatan yang terkoordinasi;
  4. Mengembangkan telehealth dan telemedicine lebih lanjut untuk RS di daerah sulit
  5. Membahas Proses Bisnis Sistem Pengembangan Ilmu berbasis Telematika

 

  Hasil pertemuan

Pertemuan telah membahas pengalaman PKMK UGM menggunakan teknologi telekomunikasi di Papua dan NTT dalam pelatihan bagi Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Puskesmas, dan staf yang dilakukan secara kombinasi dengan tatap muka. Disamping itu bekerjasama dengan RS Harapan Kita telah mencoba menggunakan telemedicine dalam berbagai kasus Obsgin di RSD Kefa. Masalah yang masih timbul adalah gangguan teknis komunikasi. Gangguan ini diantisipasi dengan menggunakan back-up berupa sambungan telepon. Adanya jaringan VSAT dari Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan PT Telkom memberi dorongan baru untuk pengembangan dengan catatan diharapkan menaikkan kapasitas menjadi 512Kb. Saat ini baru 126 yang lebih dari cukup untuk manajemen dan pengiriman data, namun sangat kurang untuk keperluan video. Dalam pertemuan dibahas pula sistem agar kegiatan ini dapat berjalan jangka lama.

 

Tindak lanjut pertemuan:

  1. Pengembangan sistem telematika untuk NTT dan Papua terus dilakukan bersama dengan Kemenkes, Pusdatin. Khusus untuk telemedicine diharapkan ada pertemuan untuk aspek hukumnya.
  2. Perlu dilakukan pengembangan untuk isi yang dapat dimanfaatkan oleh tenaga rumahsakit, Dinas Kesehatan, dan puskesmas yang akan tersambung dengan infrastruktur SIKNAS Pusdatin.
  3. UGM dan perguruan tinggi lain diharapkan menjadi semacam production house untuk kegiatan. Sebagai kegiatan awal akan dilakukan beberapa hal:
    1. Penyusunan Program Pembelajaran untuk: Hand-washing, Manual Rujukan, dan Pemetaan Intervensi KIA dengan dana UGM dan AIPMNH
    2. Penyusunan Program Pembelajaran mengenai Kepemimpinan RS dan Kepemimpinan Dinas Kesehatan, bekerja sama dengan UGM
    3. Pengembangan program pembelajaran untuk peningkatan mutu pelayanan Rumahsakit.
    4. Pengembangan program pembelajaran untuk Pemasangan IUD pasca persalinan.
    5. Pengembangan program pembelajaran untuk Penguatan IT di Kabupaten, bekerjasama dengan SIMKES.
    6. Kegiatan akan dimulai pada minggu ke empat bulan Juli 2013.
    7. Disamping itu diharapkan ada Penelitian Operasional dengan tema: Penggunaan Sarana SIKNAS Pusdatin untuk pembelajaran penggunaan prinsip Health System Strengthening untuk pengendalian AIDS, TB, dan Malaria. Kerjasama diharapkan antara UGM dengan Pusdatin dengan dana Global Fund.
    8. Diharapkan produk-produk ini akan ditempatkan di website PKMK http://chpm.fk.ugm.ac.id/ dan dapat diakses oleh seluruh RS dan Dinas Kesehatan di Indonesia melalui jaringan SIKNAS Pusdatin.
       
  4. Direncanakan ada pertemuan nasional untuk membahas penggunaan jaringan VSAT Kemenkes Pusdatin dengan berbagai kemungkinan dan contoh isinya.

Diskusi Bulanan Tahun 2013
Pembahasan Artikel Kebijakan dan Manajemen

Kelompok Kerja Kebijakan dan Manajemen Fakultas Kedokteran UGM

Ruang Kuliah R.E. 301, Lt. 3 Gedung IKM Sayap Utara, FK UGM
Jumat, 23 Juli 2013

 

 Pengantar

Perkembangan topik dan metode penelitian manajemen berjalan dengan sangat pesat. Perkembangan ini perlu diikuti dengan cara melakukan pembahasan terhadap artikel-artikel kebijakan dan manajemen. Kegiatan ini sangat penting untuk pengembangan kapasitas para dosen, peneliti, dan konsultan yang tergabung pada kelompok kerja Kebijakan dan Manajemen Pelayanan Kesehatan FK UGM serta peminat lain. Kegiatan ini dipancarkan melalui video dan audio streaming sehingga para peserta yang berada di luar Yogyakarta dapat mengikutinya.

 

  Tujuan

  1. Membahas perkembangan topik yang menarik dalam kebijakan dan manajemen kesehatan
  2. Membahas metode penelitian, pelatihan, dan konsultasi, yang dipergunakan di berbagai penelitian kebijakan dan manajemen
  3. Menjadi forum untuk pengembangan kemampuan diri untuk para konsultan, peneliti, dan dosen di kelompok kerja kebijakan dan manajemen kesehatan
  4. Mengembangkan forum komunikasi antara dosen, peneliti, dan konsultan dalam kebijakan dan manajemen pelayanan kesehatan.

 

  Jadwal Acara dan Topik

Topik

Konsep-konsep Terkait

Makalah yang ditelaah

Principal-agent theory & Self-determination theory

Conflict of interest, Motivation, Classical agency theory

diskusi-bulanan-juli

Gopalan, S.S., & Durairaj, V. (2012).

Addressing maternal healthcare through demand side financial incentives: experience of Janani Suraksha Yojana program in India. BMC Health Services Research12:319 (15 September 2012). PDF

Carroll, J.K., dkk. (2012).

A 5A's communication intervention to promote physical activity in underserved populations. BMC Health Services Research12:374 (30 October 2012). PDF

 

  Arsip Video Presentasi

Sesi 1

Sesi 2

 

Session Tittle:
Health Insurance Market in Developing Countries

 

 


Sesi : Asuransi di Pasar Negara Berkembang

Dalam sesi ini terdapat empat paper yang akan dipresentasikan, tetapi karena adanya kendala teknis, hanya 2 paper yang dipresentasikan, yaitu:

SESI 1: Apakah skema Asuransi mikro kesehatan dan asuransi kesehatan nasional bersama-sama bergabung untuk mencakupi sektor informal dan bergerak menuju cakupan kesehatan universal (Universal Health Coverage)?
Oleh: Christina Synowiec (Results for Development Institute)


Paper ini menjelaskan tentang mikroinsurance dan hubungannya dengan universal health coverage. Dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa cakupan kesehatan universal (UHC), atau "suatu sistem di mana setiap orang dalam masyarakat dapat mendapatkan layanan perawatan kesehatan yang mereka butuhkan tanpa kesulitan keuangan," adalah bangunan di seluruh dunia, namun negara-negara menghadapi tantangan besar dalam memperluas cakupan ke sektor informal sektor. Sementara itu, asuransi mikro kesehatan (Health Mikro Insurance/HMI) yang sering dipimpin oleh badan swasta , telah berkembang secara bersamaan di tempat-tempat yang sama. Tapi itu belum mencapai skala, dan mengalami banyak hambatan, seperti menawarkan manfaat yang komprehensif, lintas-subsidi keberlanjutan keuangan yang sangat miskin dan jangkauannya. Kedua UHC dan asuransi mikro yang berjuang dengan cara yang berbeda, sayangnya, di sebagian besar negara mereka sebagian besar melanjutkan secara paralel, dengan berbagai kelompok pelaksana dan pendukung, meskipun memiliki tujuan yang sama.

Paper ini bermula dari hipotesis ada potensi kerja sama antara pemerintah dan microinsurers yang dapat membantu mengatasi masalah yang dihadapi oleh para pembuat kebijakan nasional dan HMIs. Dibutuhkan pemahaman hubungan antara HMI dan UHC dengan mengembangkan kerangka kerja untuk bagaimana dua gerakan bisa maju bersama, mengidentifikasi dan mendokumentasikan contoh nyata yang menggambarkan hubungan ini, dan menganalisis kasus-kasus ini untuk mengekstrak pelajaran penting dan wawasan.

Temuan tulisan ini menunjukkan bahwa ada enam peran yang menggambarkan hubungan HMI untuk UHC: pengganti, demonstrasi, yayasan, kemitraan, tambahan, dan duplikatif, dengan peran yang diinginkan HMI bergeser dari waktu ke waktu. Tulisan ini akan membahas empat peran peran komplementer HMI melalui pengalaman 8 negara yang berbeda (Kamboja, Ghana, India, Yordania, Kenya, Filipina, Tanzania, dan Thailand). Dari contoh terkenal scalling up CBHI di Ghana, untuk bermitra dengan HMI di Kenya dan Filipina, untuk menguji kebijakan-kebijakan baru dan model operasional di India dan Kamboja, untuk inovasi organik di Tanzania.

Paper ini juga berbagi checklist bagi para pembuat kebijakan yang bergulat dengan tantangan meliputi sektor informal. Banyak pemerintah memulai gerakan mereka menuju UHC dengan terlebih dahulu meliputi sektor formal, kemudian menargetkan masyarakat miskin melalui subsidi, tetapi mereka yang tetap berada di tengah cenderung datang terakhir dan yang paling menantang bagi banyak negara miskin dan berkembang untuk mencakupi semua. Bahkan jika pemerintah tidak memiliki kapasitas untuk mencakupi ekonomi informal segera, penting bagi para pembuat kebijakan untuk mempertimbangkan di mana mereka berada di sepanjang perjalanan menuju UHC dan apakah HMI dapat membantu untuk mencapai tujuan mereka. Sebuah strategi nasional perlu secara eksplisit mengakui dan mengartikulasikan peran HMI dan pembuat kebijakan dapat belajar dari pengalaman negara lain.

Demikian juga Indonesia visi untuk mencapai Universal health coverage, bukanlah hal yang mudah. Pemerintah dapat bermitra dengan HMI untuk mencakupi sektor sektor informal yang tidak mudah di jangkau oleh pemerintah. Pemerintah dapat mempertimbangkan HMI sebagai sumber daya untuk inovasi dan pembelajaran, dan melanjutkan kemitraan dengan entitas yang dapat membawa ide-ide, keuntungan, efisiensi, dan pengalaman.

 

SESI 2: Implikasi dari perubahan bentuk imigrasi untuk mencakup asuransi kesehatan anak?
Paula Song (Ohio State University. Health Services Management and Policy)


Paper ini mencoba melihat cakupan asuransi kesehatan untuk anak dari keluarga imigran di Amerika Serikat. Dilatarbelakangi oleh tujuan penelitian kebijakan kesehatan AS yang sangat memeprtimbangkan cakupan asuransi kesehatan untuk anak-anak, meskipun kesenjangan yang signifikan dalam cakupan ada di antara anak-anak dalam keluarga imigran. Meskipun ACA memperluas cakupan asuransi kesehatan untuk orang dewasa dan anak-anak, tetapi gagal untuk mengatasi asuransi untuk imigran. Semakin kompleks, dalam kebijakan kesehatan imigran adalah ketika komposisi campuran keluarga imigran, di mana anak-anak sering memiliki kewarganegaraan AS, sementara orang tua mereka tidak. Makalah ini membahas peran imigrasi dalam menutupi kesenjangan cakupan untuk anak-anak. Secara khusus, makalah ini bertujuan untuk:

  1. mengidentifikasi pangsa anak yang tidak diasuransikan yang tinggal di keluarga imigran,
  2. menunjukkan peran kewarganegaraan anak dalam memperoleh cakupan, dan
  3. menggunakan teknik dekomposisi untuk mengidentifikasi pengurangan batas atas di tingkat asuransi anak jika anak-anak ini mendapatkan kewarganegaraan melalui tindakan legislatif.

Studi desain yang dipergunakan model probit status asuransi menggunakan data dari 2008-2011 Survei Masyarakat Amerika (ACS). ACS merupakan sampel yang representatif dari semua anak di bawah usia 18. Ini mencakup 2,5 juta anak 2008-2011, termasuk lebih dari 600.000 anak-anak dengan orang tua imigran. Karena data Sensus Amerika Serikat tidak mengumpulkan informasi tentang status imigrasi (yaitu, hukum residensi), pendekatan dekomposisi Fairlie digunakan untuk mengungkapkan potensi penurunan tingkat diasuransikan untuk anak-anak dari memperluas kewarganegaraan kepada anak-anak yang tidak memiliki dokumen.

Hasilnya menunjukkan bahwa memiliki orangtua imigran merupakan ciri khas anak-anak yang tidak diasuransikan. Sementara anak-anak dalam keluarga imigran hanya 24,1% dari semua anak di Amerika Serikat, mereka terdiri hampir setengah (42%) dari semua anak yang tidak diasuransikan di Amerika Serikat. Anak-anak ini hidup dalam keluarga imigran dan memiliki setidaknya satu orangtua imigran, tetapi 69% dari anak-anak imigran yang tidak diasuransikan sudah memegang kewarganegaraan AS. Analisis dekomposisi menunjukkan bahwa kewarganegaraan orangtua menjelaskan perbedaan terbesar dalam tingkat yang tidak diasuransikan untuk anak-anak.

Anak-anak dengan orang tua imigran hampir setengah dari semua anak yang tidak diasuransikan di Amerika Serikat. Tingginya persentase anak-anak yang tidak diasuransikan di keluarga imigran bukan karena status imigrasi anak sejak 2/3 sudah warga AS. Jika imigran kewarganegaraan mendapatkan anak, sebagian besar anak-anak akan tetap diasuransikan kecuali status imigrasi orang tua mereka juga berubah. Jadi, sementara status imigrasi anak menentukan kelayakan mereka untuk Medicaid dan manfaat publik lainnya, orang tua harus bersedia untuk mendaftarkan anak.

Makalah ini menunjukkan bahwa reformasi imigrasi yang hanya memperpanjang kewarganegaraan kepada anak-anak akan memiliki manfaat sedikit dalam mengurangi jumlah anak yang tidak diasuransikan di Amerika Serikat. Anak-anak dalam keluarga imigran akan tetap proporsional tidak diasuransikan jika reformasi imigrasi tidak mencakup orang tua mereka dewasa.

Kasus asuransi untuk keluarga imigran tidak banyak muncul di Indonesia karena sedikit adanya imigran dari luar negeri yang memasuki Indonesia baik secara legal maupun illegal. Namun demikian metode penelitan dapat diterapkan untuk menelusuri pemanfaatan asuransi kesehatan pada kelompok marginal tertentu seperti kelompok masyarakat yang melakukan urbanisasi ke kota (seperti Jakarta) dan tidak memiliki identitas lengkap, maupun tidak teregristrasi di Jakarta, sehingga program-program pemerintah Jakarta seperti kartu sehat tidak dapat mencakup kebutuhan akan kesehatan dari kelompok ini.

Session Tittle:
Physician-patient interaction in the pharmaceutical market

Chair : Pedro Pita Barros (Nova School of Business and Economics)

 


 

Sesi ini merupakan kumpulan presentasi penelitian seputar interaksi antara pasien dengan dokter yang mungkin mempengaruhi perilaku peresepan obat.

Abstrak 1: What explains consumer loyaly in the pharmaceuticals market? An empirical analysis of factors assoicated with switching behavior
(Hanna Kosniken, Social Insurance Institution – Research Department)

Penelitian terdahulu menunjukkan bahwa beberapa pasien cenderung menggunakan obat yang sama walaupun harus membayar lebih tinggi untuk obat paten. Namun, tidak banyak penelitian yang menunjukkan faktor apa saja yang mempengaruhi fenomena ini.

Penelitian ini bertujuan untuk: (1) meneliti faktor sosioekonomik yang berhubungan dengan tingkat kesetiaan pasien, (2) melihat faktor yang mempengaruhi dokter dalam meresepkan obat generik atau paten, serta (3) menganalisa apakah pasien menunjukkan kecenderungan adanya pembelajaran yang mempengaruhi tingkat "kesetiaan" mereka.

Penelitian ini menunjukkan adanya beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kesetiaan pemakaian jenis obat antar pasien. Faktor ini antara lain adalah gender wanita, usia lanjut, dan tingginya tingkat pendapatan. Kecenderungan berganti jenis obat ditentukan oleh adanya kesempatan untuk mendapatkan uang kembali. Terdapat juga kecenderungan pemilihan obat tertentu di antara dokter, dan hal ini juga mempengaruhi keputusan pasien juga dalam pemilihan obat tersebut. Pasien juga menunjukkan adanya faktor pembelajaran dalam pemilihan obat.

Kesimpulannya adalah kesetiaan pelanggan dalam industri farmasi ditentukan oleh berbagai hal, termasuk jenis penyakit dan obatnya, dan juga oleh perilaku dokter serta karakteristik pasien.

 

Abstrak 2: Private experience and observational learning in pharmaceutical demand
(Tanja Saxell – Government Institute for Economic Research)

Penelitian ini bertujuaan untuk mengkuantifikasi pengalaman dokter dan preferensi masa lampau yang mempengaruhi penggunaan obat. Hasilnya menunjukkan adanya hubungan antara keputusan peresepan obat dengan hubungan jangka lama pasien dengan dokter tersebut dimana ini berdampak terhadap lebih efisiennya peresepan obat serta mengurangi peresepan obat yang berlebihan.

 

Abstrak 3: Revisiting moral hazard in the market for presciption drugs: evidence from Finland
(Ismo Linnosmaa, National Institute for Health and Welfare)

Efek asuransi kesehatan terhadap penggunaan layanan kesehatan telah diteliti sejak lama. Asuransi kesehatan yang dimiliki oleh pasien juga dapat mempengaruhi keputusan pengobatan yang diambil oleh seorang dokter, apabila dokter tersebut bersifat manusiawi dan sangat mengutamakan kepentingan pasien.

Penelitian ini bertujuan untuk melihat dampak asuransi sosial terhadap pilihan peresepan di Finlandia dengan menggunakan data klaim asuransi dari tahun 2005. Penelitian ini berfokus pada penyakit darah tinggi. Hasil penelitian menunjukkan 57.5% obat statin diresepkan dalam bentuk generik dan OOP untuk merk paten jauh lebih tinggi daripada merk generik.

 

 

Laporan Post-Congress iHEA, 11-12 Juli 2013

International Meeting:
Global Network for Health Equity (GNHE)


Beberapa agenda post-congress iHEA dilangsungkan di Sydney tepat setelah konferensi tingkat dunia tersebut usai. Salah satu kegiatan yang diikuti oleh PKMK UGM adalah pertemuan sebuah jaringan global untuk health equity atau yang disebut sebagai Global Network for Health Equity (GNHE). Jaringan internasional ini merupakan gabungan tiga jaringan yang berfokus pada health equity, yaitu jaringan di kawasan Asia (Equitap), Amerika Latin (Lanet-EHS) serta di Afrika (SHIELD). Saat ini, GNHE didukung secara finansial oleh IDRC Kanada.

GNHE sendiri bertujuan untuk mengembangkan penelitian seputar kesetaraan dibidang kesehatan, termasuk keuangan kesehatan dan universal health coverage yang membutuhkan bukti kuat sebagai dasar pengambilan kebijakan. Jaringan ini juga bertujuan untuk mengembangkan kolaborasi antar kawasan di dunia dan untuk berbagi ilmu pengetahuan serta pengembangan kapasitas penelitian antar institusi.

15jul-3

Pertemuan ini membahas beberapa agenda penting, diantaranya:

  1. Penyusunan deklarasi GNHE mengenai agenda Universal Health Coverage (UHC).
  2. Penelitian bersama antar regional di dunia seputar health equity dan UHC.
  3. Penyusunan profil negara seputar health financing dan health equity.

Pertemuan ini dihadiri oleh perwakilan negara-negara di Asia, Afrika serta Amerika Latin. Negara-negara yang berkesempatan hadir dalam pertemuan ini adalah antara lain: Afrika Selatan, Kenya, Tanzania, dan Pantai Gading. Disusul Amerika Selatan: Costa Rica, Argentina, dan Peru. Kemudian Asia: Malaysia, Sri Lanka, Bangladesh, India, Nepal, Korea Selatan, Filipina, dan Indonesia. Khusus dari Indonesia, diwakili oleh Prof. Laksono Trisnantoro, MSc, PhD serta dr. Tiara Marthias, MPH dari Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan, Universitas Gadjah Mada.

Beberapa isu penting yang dapat dipetik dari pertemuan ini adalah bagaimana Indonesia dapat mempelajari secara langsung platform monitoring UHC yang telah lebih dulu diterapkan di negara lain. Jaringan ini sebagian besar terdiri dari negara-negara berkembang, sehingga pembelajaran UHC bisa lebih seimbang dan memberikan perbandingan yang tidak terlalu ekstrem. Kesempatan lain adalah akan diadakannya kolaborasi riset di dua bidang utama, yaitu proteksi pembiayaan kesehatan serta utilisasi kesehatan. Kolaborasi ini akan membawa ketiga kawasan dunia dalam sebuah penelitian yang memperbandingkan situasi negara-negara di ketiga kawasan tersebut. Dengan adanya kolaborasi ini, maka pembelajaran akan semakin lebih kaya dan berpotensi untuk memberikan bukti yang kuat dalam proses pembuatan kebijakan di bidang sistem kesehatan.

Satu kesempatan penting yang juga dapat dipergunakan oleh para peneliti di Indonesia yang sedang menempuh studi S2 atau S3 di bidang health equity adalah kesempatan fellowship yang ditawarkan oleh GNHE. Penawaran fellowship ini membuka kesempatan untuk melakukan riset di institusi-institusi yang tergabung dalam jaringan GNHE. Untuk mempelajari lebih lengkap mengenai fellowship ini, dapat dilihat pada link berikut:

http://gnhe.funsalud.org.mx/Documentos/GNHE%20Scholarships%20260213.pdf

More Articles ...

  • angka jitu
  • toto 4d
  • toto
  • toto macau
  • rtp live slot
  • bandar togel 4d
  • slot dana
  • toto sdy
  • toto slot
  • slot gacor
  • togel sidney
  • live draw sgp
  • bandar togel
  • toto macau
  • bandar slot
  • toto togel
  • togel4d
  • togel online
  • togel 4d
  • rajabandot
  • toto macau
  • data toto macau
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • bandar slot
  • judi online
  • nexus slot
  • agen slot
  • toto 4d
  • slot777
  • slot777
  • slot thailand
  • slot88
  • slot777
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot demo
  • slot777
  • toto 4d
  • toto slot
  • agen slot
  • scatter hitam
  • slot 4d
  • bandar slot/
  • bandar slot/
  • toto slot
  • mahjong slot
  • slot jepang
  • slot777
  • slot dana
  • slot dana
  • toto slot
  • bandar slot
  • scatter hitam
  • toto slot
  • slot 2025
  • toto slot
  • bandar slot
  • agen slot
  • slot dana
  • slot777
  • bandar slot
  • slot thailand
  • toto slot
  • slot resmi
  • togel4d
  • slot resmi
  • KW
  • slot online
  • slot gacor
  • slot88
  • slot
  • situs slot
  • slot777
  • slot gacor
  • pgsoft
  • mahjong
  • slot demo
  • slot 4d
  • slot scater hitam
  • judi online
  • bandar slot
  • bandar slot gacor
  • slot vip
  • demo slot
  • slot bet kecil
  • slot bet 400
  • slot gacor