Modul 1b. Isu Ideologi dalam Sistem Kesehatan

Modul 1b. Isu Ideologi dalam Sistem Kesehatan

  Deskripsi

Modul ini membahas isu ideologi dalam sistem kesehatan serta penanganan masalah pemerataan (equity). Dalam modul ini para peserta diajak untuk memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan yang membentang dari kutub sosialisme ortodoks sampai ke ideologi pasar bebas. Aspek ideologi di sektor kesehatan merupakan hal menarik karena ternyata dapat bertentangan atau berbeda dengan ideologi negara. Terkait erat penggunaan ideologi, aspek pemerataan menjadi isu penting dalam kebijakan di sistem kesehatan. Sebagai gambaran, transformasi pembiayaan di Indonesia dari penggunaan mekanisme pasar ke arah peningkatan peran negara dilandasi oleh ideologi kesejahteraan, walaupun ada aspek pencitraan politik. Disamping ideologi, aspek social determinant of health sangat terkait dengan konsep equity. Para peserta di ajak untuk memahami aspek social determinant in health dalam hubungannya dengan pemerataan kesehatan.

 

  Tujuan pembelajaran

Setelah mengikuti modul ini, para peserta diharapkan mampu untuk:

  1. Memahami makna Ideologi Kesehatan dan aplikasinya di berbagai negara
    Catatan:
    Dinamika dalam sistem kesehatan selalu tidak lepas dari debat ideologis. Kasus perdebatan Obamacare di Amerika Serikat sampai sekarang masih terus berjalan. Kelompok penentang selalu menggunakan alasan siapa yang akan membayar model kesehatan Obama. Mereka takut akan ada kenaikan pajak orang kaya atau korporasi. Kelompok ini cenderung berada dalam ideologi dimana pemerintah diharapkan minimalis. Sering disebut kelompok neoliberal, walaupun terkadang susah melabelnya. Mereka menganggap ideologi Obama terlalu sosialis, bahkan sebagian cenderung menganggap sebagai komunis. Di Inggris saat terjadi reformasi di tahun 1948, Menteri Kesehatan Inggris (Bevan) menyatakan bahwa reformasi kesehatan tidak mungkin berjalan tanpa dukungan dokter. Artinya: ideologi dokter harus diperhatikan, termasuk pendapatannya. Para peserta diharapkan memahami aspek ideologi dalam sistem kesehatan. Diharapkan peserta dapat pula menganalisis ideologi yang ada di sistem kesehatan di daerahnya.
     
  2. Memahami makna pemerataan dalam konteks sosial ekonomi dan geografis
    Catatan:
    Pemerataan sosial ekonomi dan pemerataan geografis di Indonesia perlu dipelajari peserta pengembangan di Indonesia? Kebijakan pemerintah saat ini adalah membantu masyarakat miskin dan setengah miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan termasuk pelayanan dengan teknologi tinggi. Tercatat sekitar 76 juta masyarakat Indonesia terkover kebijakan ini. Kebijakan ini dijalankan dalam situasi Indonesia yang belum merata penyebaran dokter dan tempat pelayanan kesehatan termasuk rumahsakit. Ketidak merataan ini sangat besar. Dikawatirkan kebijakan ini akan menyedot dana Jamkesmas oleh para pengguna pelayanan kesehatan di daerah perkotaan atau daerah yang baik aksesnya terhadap teknologi tinggi. Akibatnya terjadi ketidak adilan geografis. Keadaan ini menyebabkan Universal Coverage tidak akan tercapai secara riil. Masyarakat yang sulit akses hanya mendapat jaminan di atas kertas. Hal ini merupakan dilemma yang perlu diperhatikan oleh para peserta pelatihan.
     
  3. Memahami Social Determinant of Health dan hubungannya dengan Inequity.
    Catatan:
    Daerah dan kelompok masyarakat yang tidak beruntung banyak tergantung pada aspek Sosial Determinant dalam hal status kesehatan. Hal ini menunjukkan bahwa ada hubungan antara social determinant of health dengan inequity. Para peserta diharapkan memahami hubungan ini dan menghubungkannya dengan situasi di daerah masing-masing.

 

  Bahan belajar 


Silahkan anda masuk ke JMPK on line di www.kebijakankesehatanindonesia.net Klik di Jurnal.
Trisnantoro L. Riyanto S. Ideologi apa yang dianut oleh kebijakan kesehatan di Indonesia. JMPK. Vol. 13 No. 04 Desember 2010: 167 – 168

Anda dapat mencari informasi mengenai : Improving Health Equity via the Social Determinants of Health in the EU melalui:
http://www.health-inequalities.eu/pdf.php?id=0c9084c524cc62a73516460143ea8534

Berbagai referensi in akan kami kirim melalui email.

Blas E, Sommerfeld J, and Kurup AS. Social determinants approaches to public health: from concept to practice. WHO 2011

Bong-Min YANG. Politics of Health Equity: Experiences from Asia. The Flagship Course on Equity and Health Sistems 29th November – 3rd December 2010 Tagaytay, Philippines

O'Donnell O et all. Who pays for health care in Asia? Journal of Health Economics 27 (2008) 460–475.

O'Donnell O, van Doorslaer E, Wagstaff A, Lindelow M. Analyzing Health Equity Using Household Survey Data. A Guide to Techniques and Their Implementation. The World Bank Washington, D.C. 2008.

Trisnantoro L. Overview of Equity in Indonesia . Mimeo. Course on Equity. UNICEF. 2011

Silahkan anda klik situs WHO untuk memahami Social Determinants of Health dan berbagai referensi di dalamnya:
http://www.who.int/social_determinants/en/

 

  Kegiatan pembelajaran

Peserta diharapkan menjawab berbagai pertanyaan di bawah ini:

  1. Apakah UU SJSN dan UU BPJS mempunyai ideologi yang ke arah sosialisme/welfare state? Uraikan jawaban anda dengan mengacu pada UUD Republik Indonesia dan filsafat Pancasila.
  2. Bagaimana perbandingan ideologi dalam pelayanan kesehatan di Amerika Serikat dan Inggris. Harap anda hubungkan dengan ideologi partai politik yang berpengaruh di kedua negara tersebut.
  3. Apakah partai politik di Indonesia mempunyai ideologi yang dipergunakan untuk menyusun kebijakan sistem kesehatan di level nasional?
  4. Bagaimana ideology/pandangan hidup dokter spesialis? Apakah pandangan hidup mereka cocok dengan ideology BPJS?
  5. Mengapa distribusi dokter spesialis tidak merata? Harap anda jawab dengan pendekatan ideologi dalam sistem kesehatan di Indonesia selama ini dan pandangan hidup dokter spesialis.
  6. Apakah anda setuju dengan pendapat yang menyatakan bahwa kebijakan Jamkesmas tanpa memperbaiki pemerataan fasilitas pelayanan medik dan tenaga kesehatan akan memperburuk ketidak adilan geografis? Harap uraikan jawaban anda dengan mengacu pada kebijakan-kebijakan publik dalam sistem kesehatan di Indonesia.
  7. Apa arti social determinants of health dan hubungannya dengan equity. Uraikan jawaban anda dengan menggunakan kasus penyakit TB. Dimana peran kebijakan medik dalam penanggulangan penyakit TB?

File ditulis dalam word dan diberi kode: XYYYM1b.doc dan dikirim sebagai attachment.

Keterangan:

X       = nomor fasilitator anda.
YYY   = kode nama peserta
M1b   = Modul1b

 

 Kirim tugas ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. 
 

Jangan lupa memberi cc ke email setiap fasilitator yang telah ditunjuk untuk anda.
Tugas paling lambat dikirim hari Kamis tanggal 14 Maret pukul 24.00.

 

PJJ Kebijakan Medik Modul 1

Modul 1. Memahami Sistem Kesehatan, Ilmu Kebijakan dan Penelitian Kebijakan
Dengan Penekanan Pada Kebijakan Medik

 

 Deskripsi

Modul ini secara umum membahas aplikasi ilmu kebijakan dalam sistem kesehatan dan penelitian kebijakan kesehatan. Secara khusus akan membahas kasus-kasus di dalam kebijakan ilmu kedokteran/medik yang mencakup:

  • kebijakan medik di level rumahsakit yang ditetapkan direktur rumahsakit ataupun komite medik;
  • kebijakan terkait dengan ilmu kedokteran/medik yang ditetapkan di pemerintah propinsi atau kabupaten/kota;
  • kebijakan terkait ilmu kedoktaran/medik yang ditetapkan di level pusat.

Untuk memahami kebijakan medik, diharapkan para peserta dapat membaca terlebih dahulu Seminar yang diselenggarakan di Hotel Santika Jakarta pada awal tahun 2013. Silahkan klik di sini.

Para peserta pelatihan didorong untuk mempelajari sistem kesehatan, arti ilmu kebijakan dan penerapannya di sistem kesehatan, serta makna dan kebutuhan penelitian kebijakan kesehatan (khususnya kebijakan medic) dan sistem kesehatan. Dalam hal penerapan, dengan adanya desentralisasi kesehatan, kebijakan kesehatan dapat ditetapkan di level pusat, propinsi, ataupun kabupaten/kota. Pemahaman mengenai kebijakan publik (public policy) dan kebijakan di rumahsakit sangat penting untuk dapat memahami makna penelitian kebijakan medik. Oleh karena itu para peserta diharapkan membaca buku kebijakan publik yang ditulis oleh para ahli ilmu-ilmu sosial.

Disamping memahami isi, Modul 1 menyiapkan peserta untuk menulis bagian pendahuluan dari proposal yang akan disusun pada Modul 2.

Penulisan pendahuluan ini merupakan langkah pertama dalam konteks 4 langkah riset kebijakan:

  1. Identifikasi fokus penelitian dan pertanyaan-pertanyaannya;
  2. Rancangan penelitian;
  3. Penjaminan mutu penelitian; dan
  4. Melaksanakan prinsip-prinsip etika.

Identifikasi fokus penelitian ini akan ditulis dan dikirim sebagai tugas akhir dalam Modul 1 ini.

Modul 1 tersusun atas beberapa bagian, silahkan klik.

mod1a

Membahas arti sistem kesehatan, Ilmu Kebijakan, aplikasi ilmu kebijakan di sistem kesehatan, dan pengantar penelitian kebijakan kesehatan dengan penekanan pada kebijakan medic.

mod1bbr

Membahas isu Ideologi dalam sistem kesehatan dan aspek pemerataan (equity) yang terkait dengan kebijakan medik.

Membahas Desentralisasi di sektor kesehatan dan hubungannya dengan kebijakan medik.

Memahami Topik-topik Prioritas dan Isu-isu penting dalam Kebijakan Medik.

Membahas penggunaan data besar untuk penelitian kebijakan.

Setelah mengikuti Modul 1 ini diharapkan para peserta dapat melakukan penulisan awal untuk pendahuluan dan identifikasi fokus penelitian yang akan dipergunakan di Modul 2.

 

Modul Jarak-jauh Tahap II Modul 1.

Modul Jarak-jauh Tahap II

Modul 1.

Isi: Pengembangan Sumber-sumber Dana Penelitian dan Konsultasi

  PENGANTAR

Di sebuah lembaga penelitian, selama periode 10 tahun terlihat grafik sebagai berikut (catatan untuk tahun 2007, masih 6 bulan). Catatan tersebut menunjukkan hal menarik, yaitu pada tahun tahun awal banyak dana berasal dari APBN dan APBD. Sementara itu sumber dana penelitian dan kegiatan ilmiah yang berasal dari dana luar negeri baru mulai ada pada tahun 2000.

pjj-ta2-mod1

Terlihat bahwa tidak ada dana penelitian berasal dari lembaga atau rumahsakit swasta. Berdasarkan data ini, ada pertanyaan mengenai bagaimana cara mendapatkan dana-dana penelitian, konsultasi, lembaga swasta, serta lembaga donor. Apakah memang ada perbedaan cara untuk mendapatkan dana?

  TUJUAN
 

  1. Memahami peluang-peluang sumber dana penelitian
  2. Memahami peluang-peluang sumber dana untuk konsultan dan pelatihan
  3. Melakukan identifikasi sumber dana penelitian, konsultasi, dan pelatihan di tahun 2013 dan 2014
  4. Melakukan pendekatan untuk menggali dana.

Kegiatan pada bulan Pebruari 2013:

Tim pengelola

  1. Melakukan Identifikasi sumber dana untuk lembaga anda:
    1. Penelitian
    2. Konsultasi
    3. Pelatihan
       
  2. Menilai peluang untuk mendapatkan dana pada tahun 2013 dan 2014
  3. Mulai melakukan pendekatan-pendekatan.

Kegiatan harap dilaporkan dan akan dilakukan Audio Streaming.

Audio Streaming 1 pada minggu 2 bulan Februari tahun 2013.

Jadwal Tatap Muka Angkatan III

Jadwal Kegiatan Pelatihan Tatap Muka Angkatan III

11 – 12 Januari 2013

Ruang Kuliah FKM UNHAS Makassar

 

11 Januari 2012

Waktu (WITA)

Kegiatan

Narasumber

08.00– 8.30

Registrasi Ulang Peserta

08.30–09.00

Pembukaan

Pengenalan Peserta, Fasilitator dan Juri Penjelasan Program

Sekretatris FKM UNHAS

Dr. Noor Bahri Noer, MPH

Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc, Ph.D

09.00-10.45

Workshop Perumusan Masalah

Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc, Ph.D

10.45-11.00

Coffee Break

11.00-12.00

Workshop Metodologi Mixed Method

dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D

12.00-13.30

ISHOMA dan Sholat Jumat

13.30-14.15

Workshop Metodologi Realist evaluation

dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D

14.15-15.30

Workshop Metodologi case study

dr. Yodi Mahendradhata, M.Sc, Ph.D

15.30-15.45

Coffee Break

15.45-17.00

Workshop penyusunan policy brief

Nenggih Wahyuni, SIP, MA

12 Januari 2012

Waktu (WITA)

Kegiatan

Narasumber

08.00-10.45

Presentasi proposal

Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc, Ph.D  

Nenggih Wahyuni, SIP, MA

Dra. Retna Siwi Padmawati, MA (via Skype pukul 07.00 WIB)

10.45-11.00

Coffee Break

11.00-11.30

Pengembangan Individu/Peneliti dan Lembaga Penelitian Kebijakan

Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc, Ph.D

11.30-12.00

Penutupan dan Penjelasan Tindak Lanjut Program

Prof. dr. LaksonoTrisnantoro, M.Sc, Ph.D

12.00 –

ISHOMA

 

Program Pengembangan Metode Penelitian Kebijakan Dengan Fokus Pada Kebijakan Medik

 

Program Pengembangan Metode Penelitian Kebijakan
Dengan Fokus Pada Kebijakan Medik

Diselenggarakan oleh:
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Fakultas Kedokteran UGM
Bekerjasama dengan IDRC Canada

Silahkan klik tombol untuk melihat isi Bab.

bab1

bab2

bab3

bab4

bab5

bab6

Proses Pembelajaran                            

bab7

bab8

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Silahkan Klik pada Modul untuk melihat isi halaman


Formulir pendaftaran secara online

Formulir Pendaftaran (word document) Formulir_Pendaftaran.docx

Informasi Lebih Lanjut:

Angelina Yusridar
Pusat Kebijakan dan Manajemen Kesehatan
Gedung IKM Sayap Utara Lt. 2
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta
Jl. Farmako, Sekip Utara Yogyakarta 55281
Telp/Fax. +62274 – 549425 (hunting)
Mobile. +628111 498 442
Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

 

Program Tatap Muka II

Program Tatap Muka II

3-4 Januari 2013
Di University Club Hotel UGM Yogyakarta

  Deskripsi

Setelah melalui beberapa sesi pelatihan jarak jauh dan berinteraksi melalui internet email dan audiostreaming, para peserta perlu bertemu langsung dengan fasilitator maupun peserta lainnya untuk saling berdiskusi dan melakukanbenchmark ide-ide pengembangan unit penelitian. Setiap peserta akan mempresentasikan poster yang berisi business plan masing-masing dan peserta lain dapat menanggapi atau memberi masukan. Harapannya adalah pertemuan ini juga menghasilkan kesepakatan mengenai kegiatan bersama yang akan direncanakan oleh setiap unit penelitian terkait dengan kebijakan tertentu, misalnya BPJS.

Fasilitator

Laksono Trisnantoro
Putu Eka Andayani
Yos Hendra

 

  Tujuan
 

  1. Membahas hasil penyusunan Business Plan selama bulan November dan Desember 2012
  2. Membahas rencana kegiatan berdasarkan potensi kegiatan yang diketahui
  3. Membahas sumber dana penelitian kebijakan
     

   Jadwal Kegiatan
 

Kamis, 3 Januari 2013

Waktu

Agenda

Fasilitator

08.00 – 08.30

Registrasi Peserta

Panitia

08.30 – 09.00

Pembukaan

Sesi 1
Presentasi Poster mengenai kegiatan yang sudah dijalankan

sesi1

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

 

09.00 – 10.30

Sesi 2
Pembahasan Business Plan dari Peserta

sesi2

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc. Ph.D

10.30 – 10.45

Coffee Break

 

10.45 – 12.00

Sesi 3
Pembahasan Business Plan dari Peserta

Yos Hendra, SE, Akt., MM

Sealvy Kristianingsih, SE

12.00 – 13.00

Lunch Break

 

13.00 – 13.30

Sesi 4
Pembahasan Business Plan dari Peserta

Yos Hendra, SE, Akt., MM

Sealvy Kristianingsih, SE

13.30 – 15.15

Sesi 5
Pembahasan Mengenai BLU

Yos Hendra, SE, Akt, MM

Sealvy Kristianingsih, SE

15.15 – 15.30

Coffee Break

 

15.30 – 16.30

Sesi 6
Pembahasan Potensi Penelitian

Ni Luh Putu Andayani, SKM, M.Kes, Dipl.HM

16.30 – 16.45

Sesi 7
Penutup Hari I

Yos Hendra, SE, Akt., MM

Ni Luh Putu Andayani, SKM, M.Kes, Dipl.HM

Jumat, 4 Januari 2013

08.30 – 09.30

Sesi 8
Pembahasan Cash Flow

h2

Yos Hendra, SE, Akt., MM

09.30 – 09.45

Coffee Break

 

09.45 – 10.30

Sesi 9
Respon Terhadap kebutuhan lingkungan, struktur lembaga penelitian, dan cara mendapatkan Client

h2lt

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

10.30 – 10.45

Sesi 10
Diskusi Kelompok mengenai : 

  • Siapa Leader di tempat anda?
  • Bagaimana Langkah – Langkah untuk Advokasi Penganggaran

peserta

 

10.45 – 11.30

Sesi 11
Diskusi Pleno

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

11.30 – 13.30

Friday Pray and Lunch Break

 

13.30 – 14.30

Sesi 12

  1. Pengembangan Leadership untuk Pusat Penelitian
  2. Kepemimpinan di Perguruan Tinggi: Bagaimana aplikasi di Fakultas Kedokteran?

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

14.30 – 15.30

Sesi 13
Diskusi: Plan of Action untuk PJJ Tahap II

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D
Tim UGM dan Peserta

15.30 – 15.45

Sesi Penutup

Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D

 

Template Business Plan

Bahan Pertemuan Tanggal 3-4 Januari 2013:

Template Business Plan

 

  Deskripsi

Setelah para peserta selesai menyusun visi dan misi lembaga, mengidentifikasi berbagai peluang pengembangan produk dan memproyeksikan volume kegiatan serta menghitung proyeksi keuangan, maka tiba saatnya untuk menyusun seluruh materi tersebut ke dalam sebuah dokumen yang sistematis, padat dan ringkas sebagai satu kesatuan yang bermakna. Penyusunan dokumen ini harus mengacu pada tujuan awal penulisan Business Plan, misalnya: sebagai guideline bagi para pengelola dalam menyusun rencana implementasi, sebagai alat untuk menggali pendanaan, dan sebagainya. Tujuan ini akan menentukan fokus pada penulisan dokumen Business Plan ini.

Fasilitator:
Laksono Trisnantoro
Putu Eka Andayani
Yos Hendra

 

  Tujuan

Mampu menyusun dokumen Business Plan yang ringkas, padat, lengkap dan sistematis sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, berdasarkan visi, misi, hasil analisis pasar dan proyeksi keuangan.

 

Template:

Ringkasan Eksekutif
Berisi ringkasan Business Plan yang memuat tujuan lembaga, peluang pengembangan dan gambaran mengenai prospek keuangan. Tidak lebih dari 1 halaman.

I. PROFIL LEMBAGA

  1. Sejarah
    Berisi sejarah singkat, terutama pencapaian-pencapaian (milestone) yang telah dilalui. Ini bermanfaat untuk memberikan memberikan gambaran pada pembaca dan menaikkan citra lembaga (terutama untuk tujuan penggalian dana)
  2. Filosofi, Nilai-nilai, Misi dan Visi
    Perlu ditulis dalam bagian ini sebagai basis bagi langkah penyusunan Business Plan selanjutnya (strategi dan program).
  3. Kebutuhan Pengembangan Lembaga

    Jelaskan atau deskripsikan latar belakang yang menyebabkan munculnya kebutuhan untuk mengembangkan Lembaga Penelitian di perguruan tinggi anda.


II. PROYEKSI KEGIATAN
 
  1. Proyeksi Pengguna
    Berisi informasi tentang peluang yang dimiliki oleh lembaga untuk mengembangkan produk/layanannya, potensi pasar, indicator keberhasilan.

    Profil Pengguna (saat ini)

    • identifikasi kelompok-kelompok pengguna yang selama ini sudah menggunakan jasa/produk lembaga anda
    • dapatkah anda menunjukkan trend mereka dengan grafik atau tabel (jumlahnya selama beberapa tahun berturut-turut)

    Profil Pesaing

    • dapatkah anda mengidentifikasi siapa saja yang "bermain" dalam area yang sama dengan lembaga anda
    • dapatkah anda mengambarkan bagaimana posisi persaingan tersebut dengan matriks: tingkat teknologi atau keahlian yang dikuasai dibandingkan dengan segmen/kelompok pengguna yang dilayani 
       

    Segmen pasar

    Tingkat Penguasaan Keahlian

    Sangat umum

    Spesifik

    Sangat spesifik

    Organisasi kecil

    Organisasi sedang

    Organisasi besar

    Keterangan:
    Sangat umum: yaitu keahlian yang umum dikuasai oleh perguruan tinggi Sangat spesifik: yaitu keahlian yang sangat jarang dimiliki oleh tenaga ahli/peneliti di perguruan tinggi

    Besarnya organisasi yang menjadi segmen pasar dapat dibedakan misalnya berdasarkan kapasitas organisasi yang bersangkutan (misalnya jika RS, berdasarkan Kelasnya atau jumlah TT-nya).

    Proyeksi Pengguna

    • selanjutnya dapatkah anda memperkirakan berapa banyak kegiatan yang akan anda laksanakan dalam tahun-tahun mendatang berdasarkan jenis produk yang akan anda kembangkan:
       

No

Produk

Tahun

1

2

3

4

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Catatan:

  • Kolom "Tahun" berisi angka yang menunjukkan jumlah pengguna atau produk yang akan dicapai (menjadi target volume kegiatan).

 

  1. Program Tahunan
    Apa saja yang perlu dilakukan untuk mencapai target volume kegiatan tersebut diatas? Jangan lupa untuk menyusun program kerja ini dalam memenhi kebutuhan untuk menjadi lembaga, misalnya dari aspek SDM, infrastruktur dan sebagainya.
     

Program Pemenuhan kebutuhan sumber daya

Tahun pelaksanaan

Penanggung Jawab Program*

Perkiraan kebutuhan dana

1

2

3

4

5

Contoh:

Perekrutan tenaga D3 IT

2

 

 

 

 

Direktorat SDM

Rp 30 juta (perkiraan gaji dan tunjangan setahun sesuai UMR setempat)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

  * yang memegang kewenangan untuk pelaksanaan kegiatan

  1. Proyeksi laporan Keuangan

Proyeksi pendapatan
 

Produk

Nilai Proyek/Produk (Rp)

Pendapatan (Rp)

1

2

3

4

5

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 Identifikasi Biaya

Jenis Biaya

Biaya

Biaya Variabel

 

 

 

 

 

Biaya Tetap

 

Biaya Gaji

 

Biaya Langganan

 

....

 

....

 

Total

 

 

 

Surplus/Defisit

 


Proyeksi Aliran Kas
 

URAIAN

Tahun Ke

1

2

3

4

5

I.ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL

Pendapatan  Operasional

Jumlah Pendapatan

Biaya Operasional

Biaya Variabel

Biaya Tetap

Jumlah Biaya

AKTIVITAS OPERASIONAL

 

II.ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus Kas Masuk

Arus Kas Keluar

Biaya Gedung

AKTIVITAS INVESTASI

 

III.ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus Kas Masuk :

Penerimaan Pinjaman

Arus Kas Keluar

Pemberian Pinjaman

AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan Bersih Kas

Kas Dan Setara Kas Awal

Jumlah Saldo Kas

 

Catatan penting untuk kegiatan minggu depan.

Diharapkan para anggota tim peneliti melakukan pertemuan untuk membahas business plan secara keseluruhan. Awal tahun 2013 kita akan berkumpul di Jogjakarta dan setiap tim akan diberi kesempatan untuk mempresentasikan Business Plan-nya masing-masing.

 

Menyusun Rencana keuangan

Memahami Rencana Keuangan sebagai
persiapan penulisan Business Plan

 

  Deskripsi

Sebagai persiapan untuk menulis Business Plan, para peserta diharapkan dapat memahami rencana keuangan. Tinjauan dari sisi keuangan ini dimaksudkan untuk melihat kondisi organisasi dari sisi keuangan untuk lima tahun yang akan datang. Tinjauan keuangan ini merupakan kelanjutan dari analisis sumber-sumber dana penelitian. Para koordinator tim peneliti diharapkan mampu untuk menyusun rencana keuangan secara sederhana. Rencana keuangan untuk lima tahun ke depan tentunya bersifat indikatif yang dipengaruhi oleh kemampuan tim menafsirkan peluang-peluang pendanaan.

Fasilitator:
Laksono Trisnantoro
Putu Eka Andayani
Yos Hendra

 

  Tujuan

  1. Mampu mengidentifikasi pendapatan dan biaya lembaga penelitian
  2. Mampu memproyeksikan pendapatan dan biaya untuk kegiatan dimasa yang akan datang
  3. Mampu memproyeksikan aliran kas dimasa yang akan datang


  Bacaan :

Rencana keuangan di dalam business plan dalam bentuk laporan keuangan proyeksi atau laporan keuangan yang diperlihatkan dalam bentuk taksiran untuk tahun-tahun kedepan. Sumber-sumber pendapatan yang dapat diidentifikasi berasal dari Lembaga pemerintah dan swasta dan biaya terdiri dari biaya variable dan biaya tetap.

Aspek keuangan dalam bentuk proyeksi didalam business plan meliputi:

  1. Laporan Operasional
  2. Laporan Arus Kas


Laporan Operasional

Laporan operasional didalam dokumen business plan bertujuan untuk melihat kedepan apakah organisasi mendapatkan kelebihan atau kekurangan dana (surplus atau defisit). Didalam laporan operasional, terdapat dua komponen utama yaitu pendapatan dan biaya.

  1. Pendapatan, adalah pendapatan yang diterima oleh suatu lembaga untuk barang dan jasa yang dihasilkan dan dijual. Pendapatan yang didapat dihasilkan dari berapa banyak produk yang dihasilkan dikalikan dengan tarif yang ada.
  2. Biaya, adalah pengeluaran yang dilakukan dalam menjalankan aktivitas dalam suatu periode akuntansi. Ini akan membawa pengaruh terhadap arus kas keluar. Termasuk di dalamnya untuk pembayaran gaji, pembelian barang dan pengeluaran lainnya.

Proyeksi Laporan Operasional

Produk

Tarif

1

2

3

4

5

Pendapatan

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Jenis Biaya

 

 

Biaya

 

 

Biaya Variabel

 

 

 

 

 

.............

 

 

 

 

 

............

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Biaya Tetap

 

 

 

 

 

Biaya Gaji

 

 

 

 

 

Biaya Langganan

 

 

 

 

 

....

 

 

 

 

 

....

 

 

 

 

 

Total

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

Surplus/Defisit

 

 

 

 

 

Laporan Aliran Kas

Aliran kas adalah aliran kas masuk dan aliran kas keluar atau setara kas. Dengan kata lain dalam Laporan aliran kas akan memberikan informasi tentang berapa jumlah kas yang tersedia untuk menjalankan aktivitas. Laporan aliran kas memberikan gambaran mengenai jumlah dana yang tersedia pada setiap saat yang dapat dipakai bagi berbagai kebutuhan oprasional lembaga termasuk investasi dan memuat jumlah pemasukan dan pengeluaran yang disusun dengan menelusuri dan mengkaji laporan operasional.

Laporan Arus kas biasanya terdiri atas 3 bagian, yaitu:

  1. Aktivitas operasional, adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk kegiatan operasional lembaga selama satu periode akuntansi.
  2. Aktivitas investasi, adalah aktivitas penerimaan dan pengeluaran kas yang ditujukan untuk perolehan dan pelepasan aset tetap dan aset non keuangan lainnya.
  3. Aktivitas Pendanaan, adalah aktivitas penerimaan kas yang perlu dibayar kembali dan/atau pengeluaran kas yang akan diterima kembali yang mengakibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi investasi jangka panjang, piutang jangka panjang, dan utang sehubungan dengan pendanaan defisit atau penggunaan surplus anggaran.

Proyeksi Aliran Kas

URAIAN

Tahun Ke

1

2

3

4

5

I.ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASIONAL

Pendapatan  Operasional

Jumlah Pendapatan

Biaya Operasional

Biaya Variabel

Biaya Tetap

Jumlah Biaya

AKTIVITAS OPERASIONAL

 

II.ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Arus Kas Masuk

Arus Kas Keluar

Biaya Gedung

AKTIVITAS INVESTASI

 

III.ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Arus Kas Masuk :

Penerimaan Pinjaman

Arus Kas Keluar

Pemberian Pinjaman

AKTIVITAS PENDANAAN

Kenaikan Bersih Kas

Kas Dan Setara Kas Awal

Jumlah Saldo Kas

 

Catatan penting untuk kegiatan minggu depan.

Diharapkan para anggota tim peneliti melakukan pertemuan untuk membahas business plan secara keseluruhan. Pada akhir minggu akan kami kirimkan format Business Plan kepada seluruh peserta. Diharapkan menjelang tahun baru ini, anggota tim dapat menyusun Business Plan untuk tahun 2013 – 2018.

 

Bahan Bacaan

Eugene F. Brigham & Michael C. Ehrhardt (2005), Fiancial Management. 11th ed.., Thomson south-western

Kieso, Donald E., Weygandt, Jerry J, Warfield, Terry D..(2007), Intermediate Accounting.12th ed., John Wiley & Sons inc.

Paul Tiffany, Steven D. Peterson, (2004) Business Plans For Dummies, 2nd Edition