logoKKI

jkki2kki2

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library
  • Search
  • Login
    • Forgot your password?
    • Forgot your username?

12 Jul2022

Healthcare Access Inequity Within a Social Health Insurance Setting: a Risk Faced by Indonesia’s Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Program

Posted in review publikasi

Artikel ini merupakan bagian dari tinjauan literatur yang memaparkan bukti empiris ketidakadilan akses layanan kesehatan dalam pelaksanaan program jaminan kesehatan sosial. Meskipun program JKN ini bertujuan untuk menciptakan pemerataan yang lebih baik dalam akses kesehatan, kemudahan dalam kemampuan mengakses layanan kesehatan adalah tujuan dari program ini. Dengan meletakkan bukti tentang bagaimana ketidakadilan akses layanan kesehatan di negara lain tetap berada dalam mekanisme jaminan kesehatan sosial, makalah ini menjelaskan bahwa JKN mungkin menghadapi risiko yang sama.

Temuan menyarankan bahwa ketimpangan akses layanan kesehatan dapat terjadi meskipun program jaminan kesehatan sosial telah dilaksanakan. Empat jenis keadaan yang mungkin menyebabkan ketidakadilan akses layanan kesehatan meliputi: disparitas geografis fasilitas kesehatan; kecukupan penggantian program asuransi dan motif finansial penyedia layanan kesehatan; prasangka penyedia layanan kesehatan terhadap pasien; dan keuntungan pribadi yang tidak setara dari pencari perawatan kesehatan. Saat diterapkan pada program JKN di Indonesia, resiko dari ketimpangan ini terasa dekat. Hal ini disebabkan oleh ketidakmerataan fasilitas layanan kesehatan, segmentasi program berdasarkan rate tarif, dan perbedaan signifikan sosio ekonomi diantara para anggota JKN.

selengkapnya

 

05 Jul2022

Prevalence and Determinant Factors of Health Workers Burnout during COVID-19 Pandemic in Indonesia

Posted in review publikasi

Tenaga kesehatan merupakan garda terdepan yang berisiko tinggi tertular COVID-19. Sebuah studi dilakukan untuk mengetahui prevalensi dan faktor-faktor yang mempengaruhi burnout syndrome pada tenaga kesehatan di Indonesia. Studi dilakukan melalui survey online menggunakan kuesioner Maslach Burnout Inventory (MBI) versi Indonesia untuk menilai tiga domain burnout, yaitu kelelahan emosional , depersonalisasi, dan pencapaian pribadi pada 11 – 25 Agustus 2020.

Hasil yang didapatkan dari 1.461 tenaga kesehatan yang berpartisipasi, 82% diantaranya melaporkan tingkat kelelahan sedang. Kelelahan emosional yang tinggi dialami oleh 22,1% responden, depersonalisasi tinggi di antara 11,2%, dan pencapaian pribadi yang rendah pada 29,4%. Kategori pekerjaan dikaitkan dengan tingkat kelelahan emosional yang tinggi. Pengalaman merawat pasien COVID-19 juga dikaitkan dengan tingkat kelelahan emosional yang tinggi dan depersonalisasi. Sindrom burnout tingkat sedang dilaporkan di antara petugas kesehatan dan secara signifikan terkait dengan kategori pekerjaan, status perkawinan, dan pengalaman dalam merawat pasien COVID-19.

selengkapnya

 

05 Jul2022

Factors Associated with Independent National Health Insurance Ownership among Reproductive Aged Woman in Indonesia

Posted in review publikasi

Indonesia telah mencanangkan Universal Health Coverage sejak 2019, yang sampai saat ini masih dalam perjalanan untuk ketercapaianannya. Program yang dikenal dengan nama JKN ini memberikan pelayanan perorangan bagi wanita usia subur yang memerlukan pelayanan kesehatan sebelumnya seperti kehamilan, selama kehamilan dan pada saat persalinan. Sebuah studi dilakukan untuk menganalisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kepemilikan JKN secara independen pada wanita usia subur di Indonesia melibatkan 2.084 wanita usia subur pada Data Sekunder IFLS.

Hasilnya, diketahui bahwa persentase wanita usia subur yang memiliki JKN mandiri adalah 48,4%. Usia, wilayah, tempat tinggal, pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, riwayat penyakit kronis, persepsi kesehatan dan status ekonomi dikaitkan dengan kepemilikan JKN secara independen. Lokasi tempat tinggal di perkotaan ditemukan menjadi prediktor untuk kepemilikan asuransi, atau dapat dikatakan wanita usia subur yang tinggal di perkotaan lebih cenderung memiliki JKN dibandingkan dengan di perdesaan. Pemerintah Indonesia harus meningkatkan kesetaraan kepemilikan JKN secara independen dengan memperluas cakupan jaminan kesehatan di daerah pedesaan.

selengkapnya

 

29 Jun2022

Updated Recommendation on Simplified Service Delivery and Diagnostics for Hepatitis C Infection

Posted in review publikasi

9789240052697 eng.pdfRingkasan kebijakan ini berfokus pada rekomendasi baru tentang pemberian layanan yang disederhanakan untuk pendekatan kesehatan masyarakat terhadap pengujian, perawatan, dan pengobatan infeksi hepatitis C. Rekomendasi ini mencakup desentralisasi, integrasi, dan pembagian tugas, selain penggunaan uji viral load infeksi hepatitis C di tempat perawatan dan tes viral load refleks. Pemberian layanan yang disederhanakan (desentralisasi, integrasi, dan pembagian tugas): Perluasan layanan pengujian dan perawatan infeksi hepatitis C, idealnya di lokasi yang sama, melalui desentralisasi perawatan ke fasilitas tingkat yang lebih rendah; integrasi dengan layanan yang ada, seperti perawatan primer, program pengurangan dampak buruk, penjara dan layanan HIV; dan promosi pembagian tugas melalui pemberian pengujian, perawatan dan pengobatan hepatitis C oleh dokter dan perawat non-spesialis yang terlatih.

Dalam hal diagnositik, penggunaan tes asam ribonukleat (RNA) sekarang direkomendasikan sebagai pendekatan alternatif untuk tes RNA berbasis laboratorium untuk mendiagnosis infeksi viremia. Hal ini terutama berlaku untuk populasi yang terpinggirkan, seperti pengguna narkoba suntik, dan komunitas yang sulit dijangkau dengan akses terbatas ke perawatan kesehatan dan tingkat mangkir yang tinggi.

selengkapnya

 

28 Jun2022

Building on Health Security Capacities in Indonesia: Lesson Learned from the Cov-19 Pandemic Response and Challenges

Posted in review publikasi

Indonesia telah mencatat kasus COVID-19 tertinggi kedua di Asia dengan lebih dari 1,8 juta kasus pada awal Juni 2021. Negara yang secara geografis dan sosial beragam ini memiliki koordinasi pemerintah nasional dan sub-nasional yang dinamis dengan otoritas terdesentralisasi yang dapat memperumit respons pandemi yang seringkali membutuhkan kebijakan yang diselaraskan secara nasional. Sebuah studi/makalah dibuat untuk menganalisis dan mengkaji data publik COVID-19, peraturan, dokumen pedoman, pernyataan, dan dokumen resmi terkait lainnya untuk menyajikan narasi yang merangkum strategi penanggulangan Covid-19 oleh pemerintah.

Temuan disajikan dalam empat bagian sesuai dengan kapasitas Agenda Keamanan Kesehatan Global, yaitu surveilans epidemiologi (kapasitas deteksi); pengujian diagnostik laboratorium (kapasitas respons); manajemen dan analisis data (mengaktifkan kapasitas); dan peran pemerintah daerah. Pandemi COVID-19 telah menjadi katalisator untuk transformasi cepat dari sistem pengawasan yang ada, koordinasi pemangku kepentingan yang saling terkait, dan pengembangan yang gesit dari kapasitas keamanan kesehatan pra pandemi. Beberapa rekomendasi diberikan dalam hasil studi ini seperti surveilans, kapasitas laboratorium, dan pengelolaan data, yang mungkin berguna bagi Indonesia dan negara lain yang memiliki karakteristik serupa di luar respons COVID-19, seperti mencapai ketahanan kesehatan jangka panjang, pencegahan zoonosis dan pandemi, serta transformasi digital dari kapasitas pemerintahan mereka.

selengkapnya

 

27 Jun2022

COVID-19 Vaccination Acceptance in Jambi City, Indonesia: A Single Vaccination Center Study

Posted in review publikasi

Indonesia masih berusaha mencapai target tingkat vaksinasi, dimana saat ini masih kurang 25% pada 2021. Sebuah studi dilakukan untuk menilai semua faktor yang berkontribusi terhadap penerimaan, keraguan, dan penolakan vaksin di satu pusat vaksinasi di Jambi, Indonesia. Data diambil secara cross sectional melalui kuesioner terstruktur. Hasilnya, dari 522 responden yang diikutsertakan dalam penelitian, hampir setengah diantaranya laki - laki (52,1%) dan sebagian besar dalam kategori usia 36 - 45 tahun (21,1%). 443 responden (84,9%) masuk dalam kelompok “menerima vaksin”, sedangkan sisanya merupakan kelompok “ragu dan menolak vaksin”.

Responden yang mendapatkan izin dari tempat kerja atau sekolah untuk mendapatkan vaksinasi lebih cenderung “menerima vaksin” dengan odds ratio (OR) 1,76 dan responden dengan 2 komorbiditas cenderung tidak "menerima vaksin" dengan OR 0,09. Dari hasil ini dapat disimpulkan bahwa penerimaan vaksin tergolong tinggi dalam penelitian ini. Sulitnya mendapatkan izin kerja dan adanya penyakit penyerta 2 menurunkan keinginan untuk divaksinasi COVID-19. Studi ini dipublikasikan pada Jurnal Vacunas – Elsevier pada 20 Juni 2022.

selengkapnya

 

21 Jun2022

Success and Challenges of Health Systems Governance Towards Universal Health Coverage and Global Health Security: A Narrative Review and Synthesis of the Literature

Posted in review publikasi

Pergeseran beban penyakit global dari menular ke tidak menular merupakan faktor dalam memobilisasi dukungan untuk agenda kesehatan pasca Millenium Development Goals (MDGs) yang lebih luas. 193 negara anggota PBB menjadi penandatangan Sustainable Development Goals (SDGs) dan berkomitmen untuk mencapai universal health coverage (UHC) pada 2030. Sebuah studi dilakukan untuk mensintesis bukti dan mengidentifikasi keberhasilan dan tantangan tata kelola sistem kesehatan menuju UHC dan jaminan kesehatan.

Peneliti melakukan tinjauan naratif terstruktur dari studi yang diterbitkan hingga 28 Juli 2021 menggunakan tiga database: PubMed, Scopus dan Web of Science. Peneliti mensintesis temuan menggunakan lima fungsi inti HSG: perumusan kebijakan dan rencana strategis; intelijen; peraturan; kolaborasi dan koalisi; dan akuntabilitas. Hasilnya, kebijakan kesehatan khusus konteks dan modalitas pembiayaan kesehatan membantu mempercepat kemajuan menuju UHC dan jaminan kesehatan. Kecerdasan kesehatan yang kuat, kolaborasi dan koalisi lintas sektoral juga penting untuk memerangi pandemi dan memastikan pelaksanaannya dari pelayanan kesehatan esensial. Sebaliknya, pelaksanaan pendekatan tata kelola sistem kesehatan satu ukuran (sama di semua tempat), kurangnya dana perawatan kesehatan, korupsi, tenaga kesehatan yang tidak memadai, dan lemahnya regulasi dan kebijakan pemerintah kesehatan merupakan tantangan utama untuk mencapai UHC dan jaminan kesehatan. Desentralisasi layanan kesehatan ke tingkat akar rumput, dukungan pemangku kepentingan, kontribusi yang adil dan distribusi sumber daya sangat penting untuk mendukung pelaksanaan program menuju UHC dan keamanan kesehatan.

selengkapnya

 

21 Jun2022

Factors Affecting Payment Compliance of the Indonesia National Health Insurance Participants

Posted in review publikasi

Sebuah riset dilakukan untuk mengetahui factor - faktor yang mempengaruhi kepatuhan Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia (JKN) dalam membayar premi. Studi dilakukan pada 2018 dan dilaksanakan selama 3 bulan, dengan 22 responden dari empat kota/kabupaten yang berbeda melalui desain kualitatif dengan pendekatan grounded theory. Hasilnya, kepatuhan dalam membayar premi asuransi tergantung pada niat untuk membayar kontribusi. Sedangkan niat untuk membayar berkaitan dengan faktor internal dan eksternal.

Untuk meningkatkan kontribusi pembayaran peserta mandiri, program Jaminan Kesehatan Nasional Indonesia harus memperhatikan faktor - faktor yang berasal internal dari peserta sendiri (pemahaman program JKN, kemampuan finansial dan sikap diri) dan juga eksternal seperti sebagai sistem operasional dan kualitas pelayanan kesehatan. Peserta JKN mandiri merupakan bagian yang sangat penting dalam konteks jaminan kesehatan sosial. Studi masa depan harus digali bagaimana keberlanjutan pembayaran iuran oleh peserta mandiri dalam program JKN mengurangi beban pemerintah dalam mengatasi defisit, dan bagaimana hal itu akan menunjukkan keberhasilan jaminan kesehatan sosial di Indonesia. Artikel ini dipublikasikan pada Jurnal Risk Management and Healthcare Policy pada Februari 2022.

selengkapnya

 

21 Jun2022

Interim Statement on the Composition of Current Cov-19 Vaccines

Posted in review publikasi

Tujuan utama dari vaksinasi COVID-19 yaitu masih menggunakan vaksin berlisensi saat ini untuk mengurangi rawat inap, penyakit parah dan kematian, dan untuk melindungi sistem kesehatan. Penggunaan vaksin berlisensi saat ini berdasarkan virus indeks memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap hasil penyakit yang parah untuk semua varian, termasuk Omicron dengan dosis booster. Penggunaan berkelanjutan dari vaksin berlisensi saat ini untuk vaksinasi primer dan sebagai dosis booster tepat untuk mencapai tujuan utama vaksinasi COVID-19. Mengingat ketidakpastian karakteristik genetik dan antigenik varian SARS-CoV-2 di masa depan, mungkin lebih bijaksana untuk mengejar tujuan tambahan vaksinasi COVID-19 untuk mencapai respons antibodi yang lebih luas terhadap varian yang beredar dan yang muncul, sambil tetap mempertahankan perlindungan terhadap penyakit parah dan kematian.

Technical Advisory Group on Cov-19 Vaccine Composition sangat mendorong pembuatan data klinis tentang respons imun pada manusia terhadap seri primer dan/atau dosis booster vaksin spesifik Omicron, di seluruh platform vaksin yang berbeda. Data tambahan ini kemudian dapat dipertimbangkan oleh TAG-CO-VAC dan akan memungkinkan Strategic Advisory Group of Experts (SAGE) tentang Imunisasi dan Kelompok Kerja Vaksin COVID-19 untuk mengeluarkan rekomendasi kebijakan tentang penggunaan dan waktu vaksin spesifik Omicron.

selengkapnya

 

14 Jun2022

Clinical Management and Infection Prevention and Control for Monkeypox: Interim Rapid Response Guidance, 10 June 2022

Posted in review publikasi

Dalam konteks wabah cacar monyet yang terjadi di beberapa negara saat ini, WHO telah mengembangkan panduan tanggapan cepat sementara untuk manajemen klinis dan pencegahan serta pengendalian infeksi cacar monyet untuk pelyananan kesehatan masyarakat dan komunitas. Panduan ini mencakup pertimbangan untuk populasi tertentu seperti pasien dengan penyakit ringan dengan pertimbangan untuk perawatan komunitas, pasien dengan penyakit sedang hingga berat, orang yang aktif secara seksual, wanita hamil atau menyusui, anak-anak dan orang muda. Di dalamnya, juga membahas pertimbangan untuk manajemen klinis seperti penggunaan terapi, dukungan nutrisi, layanan kesehatan mental, dan tindak lanjut pasca infeksi.

Dokumen tersebut memberikan panduan bagi dokter, manajer fasilitas kesehatan, petugas kesehatan dan praktisi pencegahan dan pengendalian infeksi tetapi tidak terbatas pada mereka yang bekerja di klinik perawatan primer, klinik kesehatan seksual, unit gawat darurat, klinik penyakit menular, klinik genitourinari, klinik dermatologi, layanan bersalin, pediatri, kebidanan dan ginekologi dan fasilitas perawatan akut yang menyediakan perawatan untuk pasien yang diduga atau dikonfirmasi monkeypox. Untuk keseluruhan dokumen ini, untuk kemudahan, penulisan panduan ini akan merujuk pada pasien yang sedang dinilai dan memasuki perawatan klinis suspect monkeypox, yang mencakup kedua kelompok epidemiologi (kasus yang dicurigai dan kasus yang mungkin).

selengkapnya

 

  • 17
  • 18
  • 19
  • 20
  • 21
  • 22
  • 23

jadwalbbc

oblbn

banner dask

review publikasi

maspkt


reg alert

Memahami tentang

  • Sistem Kesehatan
  • Kebijakan Keluarga Berencana
  • Health Policy Tool
  • Health System in Transition Report

Arsip Agenda

2022  2023  2024

2019  2020  2021

2018  2017  2016

2015  2014  2013

2012  

Facebook Page

Copyright © 2019 | Kebijakan Kesehatan Indonesia

  • Home
  • Tentang KKI
    • Visi & Misi
    • JKKI
    • Hubungi kami
  • publikasi
    • E-Book
    • Artikel
    • Hasil Penelitian
    • Pengukuhan
    • Arsip Pengantar
  • Policy Brief
  • Pelatihan
  • E-library