Why Should Researchers Use Ssocial Media?

backk Back

There are many academics who have embraced social media as a tool for research dissemination and engagement, and these resources show how to make the most of social media.

  Using Instagram

Additional Resources

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

Communicating Through The Media

backk Back

Engaging with the media is an important way to communicate your research to external audiences. It can help to disseminate your knowledge and ideas, stimulate debate, influence policy makers and practitioners and raise your profile as an expert in your field. This guide provides an overview of the main principles of media engagement for researchers, particularly for researchers who do not have access to support from a communications specialist.

  Media Engagement Guide

Additional Content:

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

Policy Engagement

backk Back

With demands on researchers to demonstrate the impact of their work ever increasing, the ability to successfully identify and engage with policy audiences is critical. There is an extensive body of literature that already exists around impact, policy influence and engagement and the research policy nexus which can be overwhelming. This short guide aims to provide some practical advice and guidance on some of the most commonly used approaches, tools and tactics for effective policy engagement and some examples of how they can be applied in a health context.

  HSG Policy Engagement Guide

Additional content:

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

 

Presentation Matters!

backk Back

A good presentation can be the difference between getting an idea shared and understood, to it not going anywhere. This short film provides an overview of why we need to put more thought into how we present our ideas and work; and some starting points to achieving that.

 

  Presentation Matters accompanying handout

Handouts:

These short and snappy resources listed here were originally written and provided by Understanding ModernGov: Speaking with Impact.

  • Breaking the fear barrier – Everyone gets nervous before speaking in public. Here are a few tips to help you break that fear barrier.
  • Delivering the opening – A powerful opening will capture your audiences attention and make them want to listen to the rest of your presentation. This handout outlines a simple way to deliver a eye catching opening.
  • Powerful presentations – Your presentation should leave a lasting and positive impression on your audience. In this document you can learn some exercises to improve your voice and speech that will help you to achieve this.
  • Structure for Presenting – A well-structured presentation will help you to get your key messages across to your audience. This handout outlines some key questions you should consider when structuring a presentation.

Additional content:

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

 

Writing and Promoting Your Blog Post

backk Back

Blogging is now an established channel for sharing and engaging ideas, especially for academics. Writing blog posts can be a great way to diarise your experiences, turn that report into something bite-size and participate in global conversations. Understanding how to write and share your blog posts will be integral to it's success. This is a step-by-step guide to structuring and promoting your blogs.

  Writing a Blog Post

Additional content:

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

Designing Effective Research Posters

backk Back

A clear and concise research poster can be a great way to present your work to your peers. Research posters are primarily presented at conferences and other events to communicate your research to the audience.

An effective research poster should:

  • Present a summary of your work. It can be helpful to think of the poster as telling a story to the audience.
  • Be a complete story. If the poster is viewed without a presentation does it still get the point across without explanation?
  • Be visually attractive and eye catching to generate feedback and discussion.

There are many research poster templates online and numerous websites providing the do's and don't's of poster presentation. However the key thing to keep in mind is that the design and presentation of the poster should be right for the content.

Resources

This infographic, designed by Natalia Rodriguez (Communications Coordinator at Research4Life) includes some really useful tips and tricks to make your poster effective and stand out from the rest.

Dr Rosemary Morgan from Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health and Research Fellow with the RinGs consortium has shared this useful set of slides on preparing poster presentations for health systems research.

Additional Resources

http://healthsystemsresearch.org/hsr2016/training-resources/

 

How to Write a Good Paper and Get it Published:
Publishing, Peer-Review and Innovation

Reporter: Putu Eka Andayani

hsr14-2

  Pengantar

Sesi ini dibawakan oleh para narasumber dari BioMedCentral, sebuah open access journal yang berbasis di Inggris. Para narasumber berbagi mengenai mengapa sebuah manuscript diterima atau ditolak dan bagaimana nilai sebuah manuscript dari sudut pandang reviewer. Banyak aspek teknis penulisan hasil penelitian dan proses publikasi dibahas pada sesi ini, sehingga cocok diikuti oleh penulis/peneliti pemula atau yang belum berpengalaman menjadi first author dalam sebuah publikasi ilmiah. Sesi ini berlangsung sejak pukul 08.00 – 17.00 waktu setempat, di salah satu ruang kuliah di Simon Fraser University, Vancouver.

Apa yang Harus Dipertimbangkan Sebelum Mengirim Artikel ke Jurnal Ilmiah?

Diana Marshall (publisher di BMC series journal) menjelaskan bahwa tulisan yang menarik bagi jurnal ber-impact tinggi adalah yang mengangkat isu yang yang in-line dengan agenda internasional maupun regional. Bagi reviewers tulisan menarik untuk dibaca lebih lanjut jika abstract-nya ditulis dengan baik dan jelas, karena abstract ini yang akan menentukan apakah manuscript tersebut akan diteruskan untuk proses peer-review atau dikembalikan pada author. Oleh karenanya, penting bagi author untuk merencanakan penulisan dengan baik, yaitu dengan menjelaskan dengan baik apa masalah yang diteliti, mengidentifikasi siapa readers-nya, dan yang terpenting mengenali journal yang dituju, apakah memiliki scope yang sesuai dengan manuscript yang sedang atau akan ditulis.

Struktur dari sebuah tulisan ilmiah merefleksikan proses ilmiah, dimana terdiri dari latar belakang, metode dan hasil, diskusi, kesimpulan, judul dan abstrak. Setiap jurnal memiliki aturan sendiri sehingga penting bagi author untuk mempelajari dengan benar setiap guideline pada jurnal tersebut sebelum men-submit sebuah manuscript. Selain itu, terdapat banyak guideline yang berlaku secara umum dan tersedia secara online. Contohnya STROBE (guideline untuk penelitian observasional) dan PRISMA (guideline untuk systematic review dan meta analysis). Sebagai instruments, semua guideline ini sangat penting untuk diketahui dan dipelajari oleh author agar probabilitas manuscript ditolak karena masalah teknis penulisan makin mengecil.

Hal yang tidak boleh terlupakan adalah masalah etik. Banyak jurnal mensyaratkan adanya pemenuhan standar etika penelitian maupun penulisan artikel ini. Masalah etika yang sering terjadi selain berkaitan dengan responden adalah plagiarisme. Pengulangan sekecil apapun dari karya tulis orang lain tidak diperkenankan, meskipun dengan alasan referensi yang digunakan berbahasa Inggris yang bukan bahasa ibu dari penulis. Penggunaan data pendukung seperti foto juga harus dilakukan secara hati-hati, jangan sampai ada sepotong informasi yang dapat mengarahkan pada individu sehingga responden pada penelitan dapat dikenali oleh pembaca. Dalam hal etik, editor jurnal akan menggunakan COPE Guideline sebagai pedoman dan software pendeteksi plagiarisme.

Diana mengingatkan bahwa author jangan mudah menyerah jika manuscript-nya ditolak. High impact journals memiliki rate penolakan sebesar 90-95%. Jadi artikel ditolak merupakan hal yang sangat biasa. Dalam menilai sebuah manuscript, seorang editor akan mempertimbangkan hal-hal berikut: 1) apakah fit dengan journal scope? 2) menggunakan bahasa Inggris yang jelas dan baik [bukan yang canggih karena mayoritas pembaca tidak menggunakan bahasa Inggris sebagai first language], 3) apakah mengandung muatan ilmiah yang cukup dan 4) apakah membawa impact yang tepat. Editor memiliki peranan penting dalam menentukan perjalanan selanjutnya dari sebuah manuscript, karena sebelum diterima oleh reviewer, manuscript tersebut dinilai dulu oleh editor. Selanjutnya, teknis penilaian manuscript diserahkan kepada reviewer, meskipun keputusan akhir apakah artikel apakah dipublikasikan atau tidak merupakan keputusan editor. Tugas editor lainnya adalah memilih manuscript mana yang akan di-peer-review, mengelola peer-review, membuat keputusan final, mendefinisikan tujuan dan journal scope serta bekerja untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas jurnal.

Getting Your Article Published

Ada banyak jurnal yang lingkupnya kebijakan dan manajemen pelayanan kesehatan, misalnya BMC Health Service Research, Cost Effectiveness and Resources Allocation hingga Human Resources for Health. Menurut Liz Hoffman (Journal Development Manager, BMC), jurnal dengan Editor yang jelas dan terindeks di Scopus, open access agar dapat dilihat (dan disitasi) oleh banyak peneliti, kecepatan proses editorial dan review serta model yang digunakan dalam peer review. Setelah mendapat feedback dari editor dan reviewer, author harus memahami masukan dan saran-saran mereka dan melakukan follow up. Jika ada masukan yang tidak dapat dilakukan, author harus memberikan argumentasi yang tepat dan jika perlu disertai dengan literatur yang dapat menguatkan argumentasi tersebut.

Pada sesi berikutnya Liz Hoffman juga mendeskripsikan mengenai proses peer review. Selain bermanfaat bagi author karena ada masukan untuk perbaikan artikelnya, peer review juga bermanfaat bagi reviewer dan jurnal itu sendiri, antara lain menjaga agar reviewer tetap update dengan perkembangan isu-isu, dan jurnal mampu menerbitkan artikel bermutu. Ada berbagai model peer review, yaitu Closed (single, double blind), open, portable dan innovation. Contoh guideline untuk peer review dapat dilihat di sini: http://publicationethics.org/files/Peer%20review%20guidelines_0.pdf 

Innovation in Publishing and Peer Review

Jurnal yang bersifat close-accessed hanya dapat dilihat isinya jika membeli lisensi atau berlangganan. Penggunaan artikelnya dilindungi oleh UU tentang hak cipta. Namun kini makin banyak jurnal yang bersifat open access dimana author membayar agar artikelnya terpublikasi dan copy right tetap ada pada author. Alasan mengapa data di-sharing antara lain enable reproducibility, accelerate scientific progress, give researchers more credit dan get more. citation Jurnal kesehatan biologi dan life science umumnya sumber dananya dari grant, lalu discretionary funds (institusi). Siapa yang bisa dipercaya (dalam dunia open access)? yaitu jika nama editor dan editorial board member-nya jelas, ownership jelas, melalui peer review, inklusi di DOAJ (ada 9200-an jurnal yang terindeks di directory of open access journal) community curated journal.

  Diskusi / Take home messages:

  1. Buka wawasan seluas-luasnya mengenai berbagai jurnal yang memuat publikasi bidang kebijakan dan manajemen pelayanan kesehatan, mulai dari skala impact-nya, siapa editor dan owner-nya, siapa saya yang biasanya menjadi reviewer (jika memungkinkan untuk diketahui) dan berbagai informasi sejenis.
  2. Pelajari guideline jurnal yang dituju karena setiap jurnal seringkali memiliki spesifikasi yang berbeda. Juga pelajari format-format yang sudah disediakan, atau ikuti format dari berbagai artikel yang sudah dipublikasi di jurnal tersebut.
  3. Baca. Baca. Baca.
  4. Practice. Practice. Practice. Bahasa Inggris bukan mother language sebagian besar penelitu Indonesia, sehingga wajar jika ada kesulitan penulisan. Padahal, penggunaan Bahasa Inggris yang baik (dan sederhana) justru menjadi faktor penting diterimanya manuscript tersebut. Oleh karenanya perlu sering berlatih menulis, mengikuti kursus atau tes-tes Bahasa Inggris yang relevan, dan bahkan meminta bantuan jasa penerjemah tulisan ilmiah.

*catatan selengkapnya ada pada penulis

Reportase Terkait

{jcomments on}

Access and Delivery Partnership (ADP) Satellite Session at HSR 2016

Resilient Access and Delivery of New Health Technologies: The Critical Role of Implementation Research

Reporter: Yodi Mahendradhata

hsr14-3

Dalam sesi satelit ini, mitra-mitra Access and Delivery Partnership (ADP) dari Ghana, Indonesia dan Tanzania membahas peran riset implementasi dalam meningkatkan ketahanan dan ketanggapan sistem kesehatan serta berbagi pengalaman dan pembelajaran dari masing-masing negara.

Dr. Margaret Gyapong dari Ghana Health Service (GHS) mengawali presentasi dengan menggarisbawahi bahwa di Ghana menjelang akhir periode pelaksanaan MDGs terlihat terbatasnya dampak teknologi pada beban penyakit akibat implementasi yang kurang optimal. Melalui ADP, GHS mengeksplorasi kendala-kendala dalam implementasi program, mensosialisasikan konsep riset implementasi, membangun kapasitas riset implementasi dan mengembangkan agenda riset implementasi. Sebagai hasil dari kegiatan-kegiatan tersebut: (1) empat proposal penelitian telah dikembangkan, mendapatkan persetujuan etik dan pendanaan dari GFATM; (2) pengetahuan dan kapasitas riset implementasi telah meningkat; (3) agenda riset membantu mengarahkan prioritas riset di Ghana.

dr. Yodi Mahendradhata dari Fakultas Kedokteran UGM melaporkan pengalaman memfasilitasi strategi nasional riset implementasi bersama Kementerian Kesehatan. Upaya tersebut diawali dengan diskusi bersama para pengelola program pengendalian penyakit menular untuk mengidentifikasi kendala-kendala dalam pelaksanaan program. Berdasar analisis kendala-kendala program, dirumuskan beberapa pertanyaan-pertanyaan penelitian tentatif yang selanjutnya dikonsultasikan kepada para pakar melalui survey Delphi yang berlangsung selama dua tahap. Hasil penetapan prioritas melalui survey Delphi kemudian dipertajam melalui workshop dengan satu kelompok pakar dan disepakati melalui workshop pemangku kepentingan di tingkat nasional. Untuk memfasilitasi implementasi topik-topik penelitian yang telah disepakati, dirumuskan pula strategi peningkatan kapasitas, jejaring dan pendanaan. Keseluruhan hasil proses perumusan ini kini telah dituangkan dalam dokumen strategi nasional yang akan diterbitkan secara resmi di awal 2017.

Dr. Paul E. Kazyoba dari National Institute for Medical Research (NIMR) melaporkan perkembangan upaya penguatan riset implementasi di Tanzania. Kegiatan di Tanzania terbagi atas tiga komponen. Komponen pertama adalah analisis kapasitas riset implementasi. Komponen kedua adalah perumusan pertanyaan penelitian untuk mengatasi kendala-kendala implementasi program. Komponen ketiga adalah penguatan kapasitas untuk riset implementasi. Output dari komponen-komponen tersebut telah terangkum dalam dokumen agenda riset sistem kesehatan. Agenda tersebut telah didiseminasikan kepada para pemangku kepentingan.

Diskusi sesi tersebut menggarisbawahi pentingnya pendekatan multi sektor dalam meningkatkan ketahanan dan ketanggapan sistem kesehatan. Riset implementasi memiliki peran dalam mengoptimalkan hubungan antara berbagai komponen yang berkontribusi terhadap akses dan pelayanan yang efektif: kerangka kebijakan dan legal yang mendukung; penetapan prioritas; pemantauan keamanan; manajemen rantai suplai. Sesi ini menekankan juga pentingnya kerja sama yang efektif antara negara berkembang untuk pembelajaran dan pertukaran pengalaman dalam isu-isu stratejik terkait value chain akses dan pelayanan.

Reportase Terkait

{jcomments on}

  • slot resmi
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot
  • rajabandot