28 Dec2021
Posted in review publikasi
Pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian B.1.1.529 sebagai varian yang menjadi perhatian, yakni Omicron. Pada 22 Desember 2021, varian ini telah diidentifikasi muncul di 100 negara di enam wilayah WHO. Ringkasan teknis ini memberikan bukti awal yang diperbaharui terkait dengan aspek kunci Omicron : (1) seberapa menularkan varian tersebut, (2) seberapa baik vaksin dan infeksi sebelumnya melindungi terhadap infeksi, penularan, penyakit klinis dan kematian, (3) seberapa ganas suatu varian dibanding varian lainnya, (4) bagaimana populasi memahami dinamika, resiko, dan tindakan pengendalian. Terdapat bukti konsistensi bahwa Omicron lebih unggul pada pertumbuhan substansial atas Delta. Data keparahan klinis pasien dengan Omicron masih berkembang tetapi masih terbatas, dimana studi sementara data awal di Afrika Selatan, Inggris, dan Denmark menunjukkan penurunan resiko rawat inap untuk Omicron dibanding Delta.
Hingga saat ini, data yang ada masih terbatas, dan tidak ada bukti peer-review tentang kemanjuran atau efektivitas vaksin untuk Omicron. Hasil yang ada di Inggris menunjukkan penurunan yang signifikan dalam efektivitas baksi terhadap penyakit simtomatik untuk Omicron dibanding dengan delta setelah dua dosis vaksin, baik dari Pfizer atau Astra Zeneca. Namun, terdapat efektivitas yang lebih tinggi dua minggu setelah booster Pfizer yang sedikit lebih rendah atau sebanding dengan yang melawan Delta. Keakuratan diagnostik dari tes PCR dan tes diagnostik cepat berbasis antigen (Ag-RDT) yang rutin digunakan tampaknya tidak terpengaruh oleh Omicron.
selengkapnya