jadwal Konas IAKMI 2013
asdasda
asdasda
asdasda
FORUM NASIONAL IV:
|
Waktu (WITA) |
Keterangan Acara dan Ruangan |
|||||
3 September 2013 |
Welcome Dinner di Restaurant Suba Suka Kupang |
|||||
19.00 – 21.30 |
||||||
4 September 2013 |
Ruangan Ruby Hotel On The Rock Kupang |
|||||
08.00 – 08.30 |
Registrasi Peserta Forum Nasional |
|||||
08.30 – 09.00 |
SESI PEMBUKAAN
Laporan Kegiatan dari Penanggungjawab Panitia : dr. S.M.J. Koamesah, MMR, MMPK
Laporan Ketua Jaringan Kebijakan Kesehatan : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D Pembukaan Secara Resmi : Ir. Frans U. Datta, M.App, Sc.P – Rektor Univeritas Nusa Cendana |
|||||
09.00 – 10.30 |
SESI I.1 Pembicara : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc, Ph.D
Maria Agnes Etty Dedy, S. Si., Apt
Pembahas :
Moderator : Dr. dr. Felix Kasim, M.Kes |
|||||
10.30 – 11.00 |
Coffee Break |
|||||
11.00 – 12.30 |
SESI I.2 Kebijakan Inovatif dalam MDG 4 dan MDG 5 yang Perlu Dikembangkan di Masa Mendatang : Pengalaman Revolusi KIA di NTT dr. Stefanus Bria Seran, MPH
Pengalaman Penggunaan Surveilans Respon dan Angka Absolut di DIY Pembicara : dr. Arida Oetami, M.Kes
Pembahas :
Moderator : Prof. Dr. dr. H. Alimin Maidin, MPH |
|||||
12.30 – 13.30 |
Lunch Break |
|||||
13.30 – 15.00 |
SESI I.3 Epidemiologi Penyakit Tidak Menular dalam BPJS drg. Agus Suprapto, M.Kes
Kebijakan AIDS dalam BPJS
Kesiapan Sumber Daya di NTT untuk BPJS dr. S.M.J. Koamesah, MMR, MMPK
Pembahas :
Moderator : Dwijo Susilo, SE,MBA, MPH |
|||||
15.00 – 15.30 |
Coffee Break |
|||||
15.30 – 17.00 |
SESI I.4 Pengantar : Mengapa Perlu Policy Brief? Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS
Presentasi Makalah Policy Brief Terpilih Membangun Komitmen Daerah untuk Meningkatkan Motivasi Provider Agung Dwi Laksono, Badan Litbangkes Surabaya Siti Masfiah, FK Universitas Soedirman Purwokerto Kunci Sukses Kebijakan Pemberian ASI Ekslusif Rahmad Pua Geno, FKM Universitas Airlangga Surabaya Beban Kanker Serviks di Semarang: Apa yang telah kita capai? Ophi Indria Desanti, FK Universitas Islam Sultan Agung Semarang Dwijo Susilo, FKK Universitas Muhammadiyah Jakarta Moderator : Dr. dr. Deni K. Sunjaya, DESS
|
|||||
17.00 – 19.00 |
ISHOMA |
|||||
|
SESI I.5 |
|||||
19.00 – 21.00 |
Ruangan Jaspire |
Ruangan Pearl |
Ruangan Gold |
|||
SESI I.5A Pembahasan Proposal Monitoring dan Evaluasi tahun 2014 ke Depan Pembicara :
Pembahas :
Moderator: Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS |
SESI I.5B Tantangan Kebijakan HIV AIDS di Indonesia Pembicara :
Moderator : Ign. Praptoraharjo, Ph.D |
SESI I.5C
Pembicara:
Moderator: dr. Hanevi Djasri, MARS |
||||
5 September 2013 |
Grand Mutiara Ballroom and Conference Kupang |
|||||
09.00 – 17.00 |
Mengikuti Pembukaan kegiatan KONAS IAKMI di Grand Mutiara Ballroom and Conference |
|||||
19.00 – 21.00 |
Ruangan Ruby Hotel On The Rock Kupang |
|||||
Pertemuan Organisasi Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia
Moderator : Dr. Dra. Dumilah Ayuningtyas, MARS |
||||||
6 September 2013 |
Ruang Pearl Hotel On The Rock |
Ruang Ruby Hotel On The Rock |
IAKMI – Grand Mutiara |
|||
|
SESI 3.1 |
|
|
|||
08.00 – 10.00 |
SESI 3.1A Kelompok BPJS |
SESI 3.1B Kelompok AIDS |
SESI 3.1C SIMPOSIUM KIA |
SESI 3.1D |
||
Penulisan Proposal BPJS Model Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan BPJS 2014 “Siapa Melakukan Apa?” Pembicara:
Moderator : Dr. dr. Deni K. Sunjaya, DESS
|
Konteks Kebijakan AIDS : Epidemiologi dan Perilaku Beresiko Pembicara :
Presentasi Makalah Bebas : Tinjauan Hukum Pidana Terhadap Kriminalisasi Perilaku Beresiko dalam Peraturan Daerah Tentang Penanggulangan HIV & AIDS di Indonesia – Simplexius Asa, Universitas Nusa Cendana. Analisis Kebijakan Pencegahan Transmisi dan Penanggulangan HIV Positif dan AIDS di Propinsi Jawa Barat – Eka Nurhayati, FK Universitas Padjajaran. Moderator : Iko Safika |
Pemaparan Berbagai Program Besar KIA
Pembicara : Kepala Dinas Kesehatan Propinsi NTT
Pembicara :
Pembicara:
Moderator : dr. Tiara Marthias MPH |
Berbagai Bukti Mengenai Pelaksanaan Desentralisasi
Pembicara :
Pembicara : Priscilla Magarth, Univ. Arizona, USA Faktor Politik dalam Penganggaran Pembicara : Dr. drg. Dewi Marhaeni, MSi. Moderator : Faozi Kurniawan, SE, Akt., MPH |
|||
10.00 – 10.30 |
COFFEE BREAK |
|||||
10.30 – 12.00 |
KELOMPOK BPJS SESI 3.2A |
KELOMPOK AIDS SESI 3.2B |
SIMPOSIUM KIA SESI 3.2C |
SIMPOSIUM DESKES SESI 3.2D |
||
“Aspek-Aspek Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan BPJS 2014“ Pembicara: Ir. Iksanudin – Direktur Pengawasan Khusus dan Penyidikan Industri Keuangan dan lainnya, Otoritas Jasa Keuangan Kementerian Keuangan RI Moderator : Dr. drg. Julita Hendrartini, M.Kes Dilanjutkan dengan penulisan proposal dengan membandingkan dengan Proposal Monitoring Jampersal |
Kebijakan dan Program HIV dan AIDS di Indonesia Pembicara :
Moderator : Prof. Irwanto, MA |
Pengembangan Inisiatif Millenium Acceleration Framework di Propinsi Jawa Tengah Pembicara : Pengalaman Dinas Kesehatan Provinsi Papua dalam mendukung implementasi Perencanaan Berbasis Bukti untuk Sektor KIA di 7 kabupaten di Provinsi Papua Pembicara : drg. Agnes Ang (Kabid Bina Program dan Pengembangan Kesehatan Wilayah Dinkes Provinsi Papua Pembahas: Ir. Agustinus Bagio, MMT, Kepala Bidang Perencanaan Bappeda Provinsi Papua Moderator: dr. Tiara Marthias |
Diskusi Panel : 15 Tahun Desentralisasi: Apa yang terjadi di Sektor Kesehatan? Pembicara :
Moderator : Prof. dr. Laksono Trisnantoro, M.Sc., Ph.D |
Kegiatan pelatihan mengundang para pengambil kebijakan, akademisi (dosen, staf pengajar), peneliti, praktisi kebijakan kesehatan, dan atau siapa pun yang tertarik dengan kebijakan kesehatan untuk mengikuti kegiatan ini.
Modul 4B. Menyusun Policy Brief (29 Juli – 2 Agustus 2013)
DeskripsiSebagai sebuah dokumen yang berdiri sendiri (stand-alone), maka policy brief bukan saja harus meyakinkan tetapi juga harus menarik. Ingatlah bahwa policy brief kita bukanlah satu-satunya dokumen yang dibaca oleh target audiens kita. Pengambil kebijakan khususnya memiliki begitu banyak dokumen yang dibaca setiap hari. Oleh karena itu, sama seperti bentuk komunikasi lain, yang penting bukan hanya apa yang disampaikan tetapi caranya hal itu disampaikan. Modul ini akan membahas secara ringkas apa yang dapat kita lakukan dalam menyusun policy brief yang menarik. Tujuan pembelajaranSetelah membaca modul ini, peserta diharapkan dapat :
Isi ModulSetelah kita menulis draft policy brief pada tahap sebelumnya, maka kini saatnya untuk mendisain agar penyajian policy brief kita lebih menarik. Pertama, perhatikan judul yang kita tulis. Ingat: Singkat dan pilihan kata yang cerdas adalah kunci dari judul yang baik. Judul yang panjang yang secara lengkap menjelaskan topik namun membosankan akan membuat pembaca bingung dan tidak akan menguntungkan siapapun. Sama buruknya, judul yang terlalu pendek akan gagal mengidentifikasi topik atau arah penelitian secara akurat. Jika perlu, bagilah judul ke dalam dua bagian: Judul utama dan anak judul. Tips: Judul dapat menggunakan kata kerja (bersifat lebih dinamis) atau menggunakan kata Tanya (bersifat menggugah rasa ingin tahu). Ke-dua, pikirkan beberapa variasi disain yang dapat membuat tampilan policy brief bukan hanya lebih menarik namun juga informatif. Kita dapat melakukannya dengan menambahkan hal berikut:
Ke-tiga, pikirkan cara untuk menyatakan argumentasi kita melalui visual, yaitu menggunakan grafik, foto dan sebagainya. Dibandingkan dengan penggunaan tabel, menggunakan grafik biasanya lebih menarik dan lebih jelas bagi pembaca. Foto yang tepat juga merupakan visual yang kuat. Jangan lupa gunakan caption (untuk foto) dan judul (untuk grafik) yang singkat tetapi jelas. Terakhir, lakukan pemeriksaan terakhir sebelum mem-finalisasi draft policy brief. Hal-hal yang dapat anda lakukan, adalah:
Dengan melakukan hal-hal ini, maka policy brief akan dapat menjadi dokumen yang direferensi oleh pembacanya, bukan hanya karena isinya yang berbobot dan berbasis bukti, namun karena pembaca terkesan pada apa yang dibacanya.
Kegiatan pembelajaranKirimkan policy brief anda yang telah diperbaiki sesuai saran perbaikan yang diberikan, dengan dilengkapi callout dan/atau sidebar dan/atau bulleted list, jika perlu, dengan menyisipkan pula grafik dan/atau foto yang sesuai. Pastikan bahwa tampilan judul, batang tubuh dan keseluruhan policy brief dalam bentuk yang menarik, rapi dan informative tetapi tidak cluttered. Harap kirim ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. selambat-lambatnya pada tanggal 2 Agustus 2013.
Bahan Belajar |
Silahkan mengikuti reportase beberapa sesi yang diikuti oleh Tim UGM dalam bentuk reportase.
Bagian yang ingin membaca seluruh abstrak dapat klik di bagian bawah Tabel Struktur dan akan link ke website International Health Economics Association.
Selamat mengikuti
STRUKTUR KONGRES
Sabtu 6 Juli |
Minggu 7 Juli |
Senin 8 Juli |
Selasa 9 Juli |
Rabu 10 juli |
Registrasi |
Registrasi |
|||
Sesi Pra-Kongres 1 |
Laporan Sesi: Session Title: |
Laporan Sesi: The Impact of Out-of-Pocket Expenditures on Access to Essential MNCH Services in Bangladesh and Opportunities for Improving Coverage: Evidence from the ADB RETA-6515 Study
|
Session Tittle: |
|
Rehat |
Rehat |
Rehat |
Rehat |
|
Diskusi Pra-kongres 1 |
Laporan sesi: Session Title: |
Session: |
Session Tittle: |
|
Waktu Pindah |
Waktu Pindah |
Waktu Pindah |
||
Laporan sesi: |
Session Title: Session : |
Organized Session |
||
Makan Siang |
Makan Siang |
Makan Siang |
Makan Siang |
|
Session Title: |
Panel Session Title: Seminar Panel: Session: |
Session Tittle: |
||
Rehat |
Rehat |
Rehat |
Rehat |
|
Diskusi Pra-Kongres 2 |
Laporan Sesi: |
Session Tittle: |
Session Tittle: |
|
Rehat |
Waktu Pindah |
Waktu Pindah |
Waktu Pindah |
|
9th World Congress on Health Economics: |
Concurrent Session |
Pleno |
International Meeting: |
NO |
Sesi |
Keyword |
|
Kode |
Judul |
||
151 |
Bayside Auditorium B |
Estimating the Effect of Disruptive Technologies and Policies in the US Healthcare Market |
Economics evaluations and methods; Private sector in universal health coverage era; |
152 |
Bayside Auditorium A |
The Effect of Migration on Health, Health Insurance, and Health Behaviors |
Non communicable diseases, tobacco and nutrition; Equity and equality |
153 |
Bayside Terrace |
Affordable Care Act Policies to Expand Coverage: Evidence Public Sector, Employer-Sponsored, and Individual and Small Group Markets |
Health care policy; Health care reform; Universal health coverage |
154 |
Bayside 103 |
An Evolutionary Tale of Five Preference-Weighted Health State Utility Measures |
Economic evaluation and methods |
155 |
Bayside 104 |
Advances in Discrete Choice Experiments among National Policy Makers: Eliciting Equity-Efficiency Preferences in Health |
Discrete Choice Experiments; Health providers and patient choice |
156 |
Bayside 204A |
Methodological Challenges for Estimating Health Service Delivery Costs in Low-Income Settings |
Service delivery, access and healthcare utilization; Economics evaluations and methods; Costs of care |
157 |
Bayside 204B |
Physician-Patient Interaction in the Pharmaceutical Market |
Pharmaceutical and subtances; Patient behavior and behavioral economics |
158 |
Bayside 102 |
Financial Incentives in Health: Evidence from India's Janani Suraksha Yojana |
Health financing; Quality of care; Service delivery, access and healthcare utilization; Maternal and child health |
159 |
Bayside 105 |
Does Price Discrimination have a Place in Pharmaceutical Pricing in Developing Countries? |
Pharmaceutical and subtances; Economic evaluations and methods |
160 |
Bayside 109 |
Economics of Cannabis Use |
Pharmaceutical and subtances; Economic evaluations and methods |
161 |
Bayside 201 |
Pricing, Promotion and Obesity: Implications for Taxation and Regulatory Policies |
Non communicable diseases, tobacco and nutrition; |
162 |
Bayside 202 |
The Costs and Provision of ART Care Across Three Developing Countries |
Quality of care; Costs of care |
163 |
Bayside 203 |
Analysing Unexplained Variations in Performance to Increase the Efficiency of Health Care: Case Studies from the ECHO Project |
Economic evaluations and methods; Quality of care |
164 |
Bayside 106 |
Measuring Universal Health Coverage: Health Service Utilization and the Financial Burden of Health Payments in Asia |
Universal health coverage; Service delivery, access and health care utilization; Health financing |
165 |
Bayside 101 |
India: Quality, Accountability, and Financing Reform |
Quality of care |
166 |
Bayside Auditorium B |
The Origins of Health Economics: Some Reflections on Early Contributors to Health Economic Thought |
Economics evaluations and methods; Equity and equility |
167 |
Bayside Auditorium A |
Health Equity and Financial Protection in Asia Impacts of Health Insurance Reform in Four Countries |
Equity and equality; Health financing; Maternal and child health; Universal health coverage |
168 |
Bayside Terrace |
Use of Discrete Choice Experiments to Elicit End-of-Life Health Care Attitudes and Preferences |
Discrete Choice Experiments |
169 |
Bayside 103 |
Networks in Health Economics |
Economic evaluations and methods; Private sector in universal health coverage era; Health policy |
170 |
Bayside 104 |
Breaking the Addiction to Adoption in Health Economics: Perspectives from Australia, Scotland, Canada and England |
Quality of care; Health care reform |
171 |
Bayside 204A |
Guidelines for Choosing the Appropriate Technique for Multi-Criteria Decision Analysis in Health Care |
Health policy |
172 |
Bayside 204B |
Physician Incentives: Evidence from East Asia |
Health professions; Patient behavior and behavioral economics |
173 |
Bayside 102 |
The Broader Economic Impact of Vaccination in Low and Middle Income Countries: Fiscal Space Related Issues |
Communicable diseases, HIV/AIDS, and vaccines; Health financing |
174 |
Bayside 105 |
Coverage, Value, and Sustainability of Micro Health Insurance on the Indian Subcontinent |
Universal health coverage; Service delivery, access and health care utilization |
175 |
Bayside 109 |
Incentives for Safe Sex: Evaluating Economic Incentives as a Prevention Strategy for HIV and other Sexually Transmitted Infections (STIs) |
Communicable diseases, HIV/AIDS, and vaccines; Economics evaluations and methods |
176 |
Bayside 201 |
Dental Health Economics |
Service delivery, access and healthcare utilization; Economics evaluations and methods; Health financing |
177 |
Bayside 202 |
Efficiency Measurement Incorporating Quality: Exploring New Methodological Approaches |
Quality of care; Health care reform |
178 |
Bayside 203 |
Analytical Advancements in Measuring Development Assistance for Health |
Health policy; Health financing |
179 |
Bayside 106 |
Risky Behaviors and Human Capital |
Impact of health status; Mental health and elderly health issues; Pharmaceutical and subtances; |
180 |
Bayside 101 |
What Can Myanmar Learn from its Neighbours as it Starts its Journey to Achieve Universal Health Coverage? |
Universalh health coverage; Health financing |
181 |
Bayside Auditorium B |
What is the Impact of Health Status |
Impact of health status |
182 |
Bayside Auditorium A |
What Affects Access to Care |
Service delivery, access, and health care utilization; Patient behavior and behavioral economics; Equity and equality |
183 |
Bayside Terrace |
Economic Evaluation of Screening |
Economic evaluations and methods; Costs of care |
184 |
Bayside 103 |
Health Status & Methodology |
Impact of health status; Mental health and elderly health issues |
185 |
Bayside 104 |
Access to Care |
Service delivery, access and health care utilization; Health providers and patient choice; Universal Health Coverage; Equity and equality |
186 |
Bayside 204A |
Allied and Informal Health Providers |
Health professions; Health providers and patient choices; Quality of care; Maternal and child health |
187 |
Bayside 204B |
Impact of Technology |
Quality of care |
188 |
Bayside 102 |
Economic Evaluation of Programmes II |
Economic evaluations and methods; Costs of care |
189 |
Bayside 105 |
Equity & Inequality Issues |
Equity and equility; Universal health coverage |
190 |
Bayside 109 |
Health Insurance for the Poor |
Universal health coverage; Health financing; Equity and equality |
191 |
Bayside 201 |
Universal Health Care |
Universal health care; Equity and equality |
192 |
Bayside 202 |
Issues in Hospitals |
Hospital and hospital management; Health care reform; Quality of care |
193 |
Bayside 203 |
Issues in Drug Costing |
Pharmaceutical and subtances; Health policy; Economics evaluations and methods |
194 |
Bayside 106 |
Utilization |
Cost of care; Quality of care; Service delivery, access and health care utilization; |
195 |
Bayside 101 |
Economics of Smoking |
Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods |
196 |
Bayside Auditorium B |
Hospital Payments |
Hospital and hospital management; Economic evaluations and methods; Quality of care |
197 |
Bayside Auditorium A |
Physician Supply |
Health professions; Health policy |
198 |
Bayside Terrace |
Economic Burden of Illness |
Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods |
199 |
Bayside 103 |
Prescribing Behaviour |
Health professions; Pharmeceutical and subtances; Costs of care |
200 |
Bayside 104 |
The Impact of Out-of-Pocket Payments |
Economic evaluations and methods; Equity and equality; Health financing |
201 |
Bayside 204A |
Effect of Health Expenditure |
Health care financing; Service delivery, access and health care utilization |
202 |
Bayside 204B |
Cost of Health Care |
Costs of care |
203 |
Bayside 102 |
Issues in Tele-Health |
Health policy; Health reform; Economic evaluations and methods |
204 |
Bayside 105 |
Economics of Obesity II |
Non-communicable disease, tobacco and nutrition; Economic evaluation and methods |
205 |
Bayside 109 |
Health Care Reform |
Health care refrom |
206 |
Bayside 201 |
Improving Hospital Care |
Hospital and hospital management; Quality of care |
207 |
Bayside 203 |
Immunization Economics |
Economics evaluation and methods; Service delivery, access, and health care utilization; Non-communicable disease, tobacco, and nutrition |
208 |
Bayside 106 |
Policy Intervention |
Cost of care; Health policy |
209 |
Bayside 101 |
Treatment Compliance |
Cost of care |
210 |
Bayside Auditorium B |
Applications of Willingness-To-Pay |
Patient behavior and behavioral economics; Health providers and patient choice |
211 |
Bayside Auditorium A |
Insurance in Developing Markets |
Universal health coverage; Service delivery, access, and health care utilization |
212 |
Bayside Terrace |
Taxation Policy |
Economic evaluations and methods |
213 |
Bayside 103 |
Early Child Health |
Maternal and child health; Economic evaluations and methods |
214 |
Bayside 104 |
Paying Doctors |
Health financing |
215 |
Bayside 204A |
Assessing Health Status |
Economic evaluations and methods |
216 |
Bayside 204B |
Issues in Out-of-Pocket Payments |
Health financing; Health policy |
217 |
Bayside 102 |
Assessing Prevention Programs |
Economic evaluation; Quality of care; Health provider and patient choice |
218 |
Bayside 105 |
Subsidizing Insurance |
Service delivery, access and health care utilization; Health providers and patient choice |
219 |
Bayside 109 |
What Affects Health II |
Health status impact; Equity and equality |
220 |
Bayside 201 |
Economic Evaluation II |
Discrete choice experiments; Economic evaluations and methods |
221 |
Bayside 202 |
Health Care Utilization |
Service delivery, access and health care utilization; Maternal and child health |
222 |
Bayside 203 |
Public Health Policy |
Health policy; Health reform; Costs of care |
223 |
Bayside 106 |
Provider Issues |
Health providers and patient choice; Health professions |
224 |
Bayside 101 |
Methodological Issues |
Economic evaluations and methods; Health policy |
225 |
TBA |
ePoster Session |
Non-communicable diseases, HIV/AIDS, and vacciness; Economic evaluations and methods; Cost of care; Health professions; Discrete choice experiments; Mental health and elderly health issues; Pharmaceutical and subtances; Health policy |
Modul 4A. Merancang Policy Brief (22 – 26 Juli 2013)
DeskripsiPolicy brief adalah bentuk publikasi yang secara spesifik ditujukan untuk memberikan rekomendasi kebijakan. Policy brief adalah dokumen yang paling mungkin untuk dibaca pertama kali dalam siklus / proses pembuatan kebijakan. Jika kita berhasil menangkap kepentingan pengambil keputusan melalui dokumen ini, maka besar kemungkinan temuan kita akan masuk di dalam perdebatan pembuatan kebijakan. Sebaliknya jika sebuah penelitian gagal menghasilkan policy brief yang meyakinkan, kapasitas temuan untuk mendukung proses pembuatan kebijakan akan jauh berkurang. Oleh karena itu, walau pun ringkas, policy brief memiliki arti strategis dan sangat crucial. Tujuan pembelajaranSetelah membaca modul ini, peserta diharapkan dapat :
Isi ModulPolicy brief secara sederhana adalah alat untuk menjelaskan secara singkat arti penting hasil penelitian, bagaimana hasil penelitian menjawab permasalahan yang ada, dan apa rekomendasi yang disarankan. Policy brief harus ringkas, artinya dokumen ini berkisaran antara 2-4 halaman, maksimal sekitar 1500 kata. Terdapat dua pertanyaan penting yang harus kita ajukan pada diri kita sendiri pada saat kita merancang sebuah policy brief:
Oleh karena itu, sebagai persiapan sebelum menulis policy brief, jadikan point-point berikut sebagai panduan kita: • Untuk siapa saya menulis, dan mengapa? Setelah kita melakukan / dapat menjawab tiga point di atas, maka penulisan policy brief dapat dimulai. Penulisan policy brief harus singkat dan dapat dimengerti, dan harus cenderung kepersuasive. Artinya, harus menimbulkan sense of urgency, menjelaskan mengapa hal ini penting bagi pembaca, dan menekankan pada keuntungan dan keunggulan dari rekomendasi kita. Template policy brief pada umumnya terdiri dari:
Penjelasan ringkas dari setiap bagian adalah sebagai berikut: 1. Ringkasan eksekutif Bagian ini menyajikan penelitian kebijakan dalam bentuk yang ringkas dan padat. Isinya mengidentifikasi temapenelitian, menguraikan masalah utama kebijakan yang dirancang/dianalisis, memperkenalkan temuan kunci dan mengadvokasi serangkaian tindakan. Tips: walau pun ditempatkan di bagian paling awal dari policy brief, tetapi tulis ringkasan eksekutif ini paling akhir (artinya: setelah kita menyelesaikan dokumen / draft policy brief) 2. Pendahuluan Mulailah dengan sebuah paragraf yang menjelaskan tantangan kebijakan yang spesifik di mana penelitian yang dilakukan dibuat untuk menjawab tantangan tersebut. Bagian ini harus secara ringkas menyatakan tujuan utama dari penelitian. Pendahuluan dapat pula mengkontraskan penelitian dengan status quo (situasi saat ini). Misalnya, kita dapat mengakui progress yang sedang berlangsung / sedang dilakukan, namun focuskan lebih kepada identifikasi kekurangan, tantangan, dan risiko yang sedang dihadapi. Bangkitkan sense of urgency pada bagian ini. Tips: Sedapat mungkin, akhiri bagian pendahuluan dengan kalimat yang memiliki daya tarik untuk menjaga minat pembaca tetap tinggi. 3. Pendekatan yang digunakan dan bukti / hasil dan analisis Secara ringkas, jelaskan pendekatan yang digunakan. Jelaskan bagaimana proses penelitian dilakukan, metode penelitian, dsb, tanpa harus menjadi terlalu teknis. Walau pun pembaca kita mungkin praktisi atau mungkin tidak terlalu mendalami metode penelitian, namun penjelasan tentang bagaimana penelitian dilakukan memberikan legitimasi pada hasil yang kita akan sajikan. Bagian bukti dan analisis harus memuat informasi mengenai kebijakan yang paling penting yang telah dihasilkan oleh penelitian: data empiris dan analisis – dengan kata lain pengetahuan baru. Intinya, tunjukkan hal baru apa yang dihasilkan dari penelitian ini, unik dibandingkan penelitian lain / sebelumnya, dan relevan bagi permasalahan. Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang menjelaskan secara umum terlebih dahulu, kemudian mengarah pada hal-hal yang lebih spesifik. 4. Kesimpulan Berdasarkan bukti / hasil dan analisis, buatlah kesimpulan yang dikaitkan dengan permasalahan. Upayakan untuk menulis kesimpulan yang konkrit, bukan normative. Tips: Dalam menulis, pilih gaya yang assertive untuk lebih meyakinkan pembaca. 5. Implikasi kebijakan dan rekomendasi Bagian akhir dari policy brief ini harus menunjukkan apa konsekuensi dari hasil/bukti terhadap permasalahan, kemudian berikan saran kebijakan yang diwujudkan dalam bentuk rekomendasi. Sedapat mungkin bagian rekomendasi harus ditulis secara persuasive, jelas (step-by-step) dan harus feasible.Bahkan pada penelitian yang sedang/masih berlangsung, temuan sementara dapat disampaikan dan jangan lupa untuk menyampaikan rekomendasi dengan syarat kondisional. Yang penting diingat: implikasi kebijakan dan rekomendasi harus dibuatkan berdasarkan kesimpulan, artinya harus didukung oleh bukti / hasil analisis. Tips: 'Implikasi' menjelaskan apa dampak hasil / bukti terhadap permasalahan (what could happen) sementara 'rekomendasi' memberitahu apa yang seharusnya dilakukan (what should happen). Dengan demikian policy brief menjadi sebuah kesempatan untuk mengartikulasikan rekomendasi berdasarkan temuan. Jelas bahwa rekomendasi ini tidak mengikat, namun rekomendasi dapat menyediakan orientasi yang berharga untuk para pembuat kebijakan.
Kegiatan pembelajaranTulis policy brief anda dalam bentuk Microsoft Word Document biasa (sebelum di-layout), maksimal 4 halaman/1500 kata, dengan format: • Ringkasan eksekutif Sebutkan siapa target audiens anda dan bagaimana cara anda akan mendistribusikan policy brief ini. Pastikan bahwa anda memenuhi criteria berikut untuk setiap bagiannya:
Harap kirim ke This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it. selambat-lambatnya pada tanggal 26 Juli 2013.
Bahan Belajar |
Pengantar Modul 4: Mengkomunikasikan hasil-hasil riset kebijakan
|